Di masa depan, prestasi akademis hanyalah salah satu faktor penentu kesuksesan anak. Ada aneka keterampilan yang perlu dikembangkan sejak dini, agar anak bisa menggapai kesuksesan di masa depan. Dilansir dari inc.com, Greg Satell berpendapat:
“… kita perlu memberikan perhatian, tidak hanya bagaimana anak-anak kita belajar dan berprestasi secara akademis, tetapi juga bagaimana mereka bermain, menyelesaikan konflik, serta membuat orang lain merasa didukung dan diberdayakan.”
Kerja sama tim adalah salah satu faktor terpenting suatu perusahaan bisa mencapai keberhasilan. Di dalam kerja sama tim dibutuhkan individu-individu yang berkompeten dengan aneka keterampilan yang sudah menjadi bagian dari hidup mereka.
Keterampilan-keterampilan apa sajakah yang perlu diasah sejak dini agar ia bisa bekerja sama dalam tim dengan baik, serta mampu meraih kesuksesan di masa depan? Yuk, kita simak bersama.
1. Mengasah Keterampilan Berkonsentrasi
Agar anak bisa memiliki kemampuan berkonsentrasi yang baik, Ayah dan Bunda bisa melatihnya di dalam aktivitas hariannya, misalnya:
- Ayah dan Bunda bisa membantu si kecil mengatur jadwal harian, terutama mulai dari sebelum berangkat sekolah, sepulang sekolah, hingga sebelum ia beristirahat di malam hari. Rutinitas harian yang bisa dilakukan dengan tertib dan teratur akan membantunya agar mampu menggunakan waktu dengan kegiatan yang berkualitas. Jangan lupa atur jadwal untuk anak agar bisa bermain juga ya, Ayah dan Bunda.
- Berikan permainan-permainan bagi anak yang bisa melatih fokus, misalnya puzzle, lego, mainan balok, dan lainnya.
- Pastikan si kecil bisa meletakkan alat tulis, sepatu, baju, dan barang-barang lainnya di tempat yang tetap dan sesuai.
- Luangkan waktu Anda agar bisa membacakan buku untuk si kecil. Mendengarkan cerita atau buku bacaan lainnya bisa membuatnya terlatih untuk semakin mampu fokus mendengarkan.
Baca juga:
2. Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis
Memberikan pertanyaan kritis bisa membantu si kecil untuk bisa mengemukakan pendapat, sesuai dengan sudut pandangnya. Pertanyaan-pertanyaan kritis bisa Ayah dan Bunda utarakan setelah melakukan aneka aktivitas bersama si kecil, misalnya setelah membaca buku dongeng, membaca buku pengetahuan, menonton film, bermain puzzle, dan lainnya.
Salah satu contohnya adalah ketika Ayah dan Bunda selesai membaca buku tentang mobil. Ayah dan Bunda bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini:
- Mengapa mobil memiliki roda empat?
- Apa yang terjadi bila mobil memiliki 3 roda?
- Mengapa mobil membutuhkan bahan bakar?
Biarkan si kecil menjawab sesuai dengan kemampuannya, dan bantulah ia bila kesulitan menjawabnya dengan bahasa yang sederhana.
Keterampilan berpikir kritis juga bisa diasah dengan permainan di bawah ini lho, Ayah dan Bunda.
3. Mengasah Keterampilan Berkomunikasi
Untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi si kecil Ayah dan Bunda perlu lebih sering mengajak si kecil berbicara. Agar komunikasi bisa lebih efektif, Ayah dan Bunda perlu memperhatikan beberapa hal penting di bawah ini, yaitu:
- Meletakkan gawai atau menghentikan aktivitas / pekerjaan Anda sementara.
- Melakukan kontak mata saat berkomunikasi dengan si kecil.
- Berbicara dengan tata bahasa yang baik, lantang, jelas, dan tidak terlalu cepat.
- Disarankan untuk menggunakan bahasa isyarat (gerakan tubuh) sederhana agar anak semakin mudah memahami materi pembicaraan.
- Awali dengan bernyanyi (agar si kecil bisa lebih semangat dan mampu lebih fokus).
Menonton video dongeng adalah suatu aktivitas yang juga dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi si kecil. Ajak si kecil menonton dongeng interkatif di bawah ini, yuk!
4. Mengasah Keterampilan si Kecil untuk Berelasi
Keterampilan dalam berelasi atau bergaul perlu dikembangkan sejak dini, sehingga kelak ia bisa lebih mudah menjalin hubungan baik dengan rekan satu tim, satu perusahaan, ataupun luar perusahaan tempat ia berkarya. Agar ia bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain, Ayah dan Bunda bisa melakukan beberapa tips di bawah ini:
- Memotivasi dan memberikan kesempatan pada si kecil agar ia bisa tampil di depan umum.
- Mengajaknya bermain dengan teman sebaya. Ayah dan Bunda bisa mendampingi atau sekedar mengawasi saja.
- Ajarkan si kecil tentang aneka tata krama dalam pergaulan, misalnya pentingnya meminta maaf, mengucapkan terima kasih, bersikap sportif, sikap sabar saat terjadi persoalan antar teman, dan lainnya.
Relasi yang baik perlu dibangun dengan cara berkomunikasi yang baik pula. Agar si kecil bisa merasakan kenyamanan dalam pergaulan, Ayah dan Bunda juga perlu mengajari si kecil cara memberikan kenyamanan kepada teman-temannya. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan diri mengatakan 3 kata ajaib. Silakan ajari si kecil tentang 3 kata ajaib dengan bernyanyi!
5. Mengasah Rasa Empati
Banyak ide atau penemuan di bidang teknologi diciptakan karena rasa empati penemu atau penciptanya. Misalnya, sepeda motor diciptakan agar pengendaranya tidak perlu capek-capek mengayuh sepeda, serta penemuan lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Selain itu, empati juga bermanfaat dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Beberapa cara mengasah empati anak adalah:
- Mengajarkan si kecil tentang emosi yang sedang ia rasakan dan bagaimana mensyukuri serta mengatasi emosi tersebut. Misalnya saat si kecil sedang gembira, maka ia harus bisa mencari cara untuk membuat orang lain ikut merasakan bahagia. Saat ia sedang bersedih, ajarkan kepada si kecil tentang cara mengatasi persoalan yang membuatnya bersedih. Salah satunya adalah dengan mau berbagi cerita, serta meminta bantuan dari Ayah dan Bunda atau orang yang dipercaya.
- Memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus.
- Mengajarkan contoh sikap empati dalam keseharian, misalnya saat melihat ada seorang tukang sayur lewat di depan rumah. Tanyakan kepada si kecil tentang alasan mengapa ia harus berjualan, apa yang akan terjadi pada keluarganya bila ia tidak berjualan, dan ceritakan kepada si kecil bahwa salah satu cara membantu tukang sayur tersebut adalah membeli sayur yang ia jual.
- Mengajak anak terlibat dalam kegiatan amal kasih (charity).
6. Mengasah Ketekunan Anak
Ketekunan seorang anak dalam melakukan sesuatu sangat berhubungan dengan ketertarikannya atau minatnya. Saat ia sudah menikmati aktivitas positif yang dilakukan, Ayah dan Bunda perlu mendukungnya dengan terus memotivasi serta memberikan fasilitas yang memadai.
Bagaimana cara praktis agar si kecil memahami minat dan bakatnya? Silakan baca di artikel ini:
Penting! Inilah 6 Cara agar si Kecil Memahami Minat dan Bakatnya
Salah satu contohnya adalah saat si kecil suka bernyanyi. Ayah dan Bunda bisa membelikan set perlengkapan bernyanyi untuk si kecil. Berikan dukungan pula dengan secara rutin mengajaknya bernyanyi bersama.
Ajakrkan pula kepada anak bahwa mencoba atau belajar mempraktikkan suatu aktivitas yang baru adalah hal yang baik dan perlu dilakukan. Ingatkan pula kepada si kecil, saat ia mencoba atau belajar aktivitas yang baru, ia tidak boleh meninggalkan aktivitas yang sudah ia kuasai atau biasa ia lakukan. Karena setiap keterampilan yang ia pelajari pasti akan berguna bagi perkembangannya dan bisa saling mendukung satu sama lain demi meraih kesuksesan di masa depan.
Tetap semangat mengasah keterampilan anak dalam hidup sehari-hari ya, Ayah dan Bunda. Dukungan dari Ayah dan Bunda sangat menentukan perkembangan anak setiap hari dan kesuksesan anak di masa depan.
Sumber Referensi:
1. Satell, G. (2022). Here are skills that your kids will need for future hint its not coding [1]
2. Freepik. (2022). Thoughtful little boy with book [2]
2. Freepik. (2022). Happy cheerful asia family mom teach toddler girl paint ceramic pot [3]