Anda pasti bangga bila memiliki anak yang bisa bertutur kata dengan kata-kata yang sopan, apalagi dengan tata bahasa yang baik. Selain terlihat cerdas, anak juga akan terlihat memiliki kepribadian yang baik. Bagaimana cara mengajarkan anak agar mampu berbicara dengan tata bahasa yang baik dan benar? Dilansir dari Beyond Skool:
“Mengajarkan tata bahasa kepada anak-anak membantu mereka menjadi lebih lancar dan mendapatkan kepercayaan diri dalam berbicara, serta mampu mengembangkan kepribadian mereka.”
Mengingat akan pentingnya keterampilan berbicara dengan tata bahasa yang baik, orang tua bisa melatih anak dengan cara-cara di bawah ini!
1. Bercakap-cakap dengan Tata Bahasa yang Baik
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang baik, agar si kecil terbiasa berbicara dengan tata bahasa yang baik:
- “Apakah Adik sudah makan?” (Hindarilah mengatakan, “Sudah makan?”)
- “Mari makan bersama.” (Hindarilah mengatakan, “Makan bareng, yuk!”)
- “Apa yang sedang Adik lakukan?” (Hindarilah mengatakan, “Lagi ngapain?”)
Dari contoh di atas kita bisa memahami bahwa orang tua yang selalu mengajak anak bercakap-cakap dengan tata bahasa yang baik, bisa membuat anak semakin terbiasa menggunakan tata bahasa yang baik dalam percakapan sehari-hari.
2. Mendongeng untuk Anak
Lakukan kegiatan mendongeng untuk anak. Jangan lupa untuk memilih buku dongeng yang ramah anak dan menggunakan tata bahasa yang baik. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam buku dongeng tentu saja adalah kalimat yang sederhana, agar mudah dipahami anak.
Selain buku dongeng, Anda juga bisa menggunakan media video dongeng sebagai sarana bercerita kepada anak. Aplikasi kumpulan dongeng dan paltform koleksi dongeng untuk anak berjudul “Riri, Dongeng Anak Interaktif”, bisa menjadi pilihan terbaik untuk anak. Kumpulan dongeng pada aplikasi dan platform ini sangat ramah anak, mudah dipahami, dan menggunakan tata bahasa yang baik.
3. Mengenali Tontonan dan Tokoh Film Kegemaran Anak
Salah satu persoalan yang biasa dihadapi orang tua adalah membangkitkan semangat dan kemauan anak dalam berbicara. Orang tua harus terampil dalam memancing semangat anak dalam berbicara. Salah satunya adalah dengan memahami tontonan dan tokoh film kartun kegemaran anak. Ajak anak berbicara dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana dan dengan tata bahasa yang baik. Contoh pertanyaan sederhana yang bisa orang tua berikan adalah:
- Apakah hari ini Adik sudah menonton film si Donal?
- Apakah ada hal menarik yang bisa Adik ceritakan dari film itu?
- Jam berapa Adik menonton film itu?
Pendekatan dengan mengambil topik pembicaraan tentang tokoh atau film kesukaan anak akan memacu atau memotivasi anak untuk lebih aktif berbicara, karena ia merasa bahwa orang tuanya memaham dirinya dan dunianya. Topik pembicaraan lain yang bisa dipilih antara lain adalah makanan kesukaan, aktivitas yang menjadi hobinya, dan lainnya.
Cek Di Sini:
Tonton Legenda Kebo Iwo
Download Aplikasi Belajar TK PAUD
4. Gunakan Bahasa Tubuh
Saat berbicara kepada si kecil, orang tua disarankan menggunakan bahasa tubuh. Hal ini diperlukan agar anak bisa lebih memahami makna atau bahan pembicaraan yang disampaikan oleh orang tua.
Hal ini sangat penting, karena saat berbicara menggunakan tata bahasa yang baik dan benar, kalimat yang diucapkan akan cenderung lebih panjang.
5. Tidak Terlalu Banyak Mengoreksi Kesalahan si Kecil
Saat anak mencoba berbicara dengan tata bahasa yang benar, orang tua sebaiknya tidak terlalu banyak mengoreksi kesalahan anak. Tugas orang tua adalah memberikan contoh yang baik dengan tekun, rutin, dan konsisten dalam mengajak anak berkomunikasi dengan tata bahasa yang baik dan benar.
6. Catat Kesalahan si Kecil dan Lakukan Follow Up
Bila si kecil melakukan kesalahan dalam pengucapan kata atau mengucapkan kalimat dengan tata bahasa yang kurang baik, orang tua bisa mencatat kesalahan itu di sebuah buku. Misalnya saat anak masih melakukan kesalahan dalam mengucapkan kata, “susu” menjadi “cucu”, sebaiknya catat di dalam buku tersebut.
Hal ini sangat perlu agar orang tua bisa mengingatnya dan selalu memberikan penekanan saat mengucapkan kata tersebut di depan si kecil, misalnya dengan mengatakan, “Ini adalah Susu … coba diulang ya, Dik! Apa isi botol ini?”
Bila anak memang belum mampu mengatakan kata “susu”, sebaiknya orang tua tidak perlu memaksa anak untuk bisa. Tugas utama orang tua adalah membuat anak memahami bahwa apa yang ia ucapkan kurang tepat, tanpa harus menyalahkannya secara langsung, karena hal ini bisa menurunkan mental anak dan mengurangi semangat anak dalam hal keaktifan berbicara.
7. Menjadi Teladan Pengguna Tata Bahasa yang Baik
Saat berbicara di depan anak, Ayah dan Bunda bisa saling berkomunikasi dengan tata bahasa yang baik. Hal ini sangat perlu, agar anak terbiasa mendengarkan orang tuanya (sebagai panutan dan teladan) berbicara dan bercerita dengan tata bahasa yang baik dan benar.
Sumber Referensi:
1. Beyond Skool. (2022). 8 ways to improve your childs grammar [1]
2. The School Run. (2022). 13 ways make grammar fun children [2]