Top
Jumat, 28 Maret 2025 | Parenting

Ayah Bunda sahabat Educa, menanamkan sikap toleransi sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi yang menghargai perbedaan dan hidup rukun dalam keberagaman. Sikap dan perilaku toleransi perlu diajarkan kepada anak usia PAUD dan Sekolah Dasar, terutama di lingkungan keluarga. Maria Montessori berkata, “Tanah adalah tempat akar kita berada. Anak-anak harus diajarkan untuk merasakan dan hidup selaras dengan Bumi."  Agar seorang anak bisa tumbuh selaras dengan lingkungannya, ia perlu memiliki sikap menghargai perbedaan. Perbedaan akan selalu ada di mana pun. Jangan sampai perbedaan menjadi penghalang bagi seorang anak untuk bertumbuh. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Spesial Ramadan Topik: Toleransi Beragama, Sub Topik: Sikap Baik kepada Orang Tua - Kurikulum Merdeka Sikap menghargai perbedaan perlu ditumbuhkan sejak dini. Di masa depan, anak akan menghadapi aneka perbedaan yang lebih beragam. Jangan sampai anak membuat pagar yang membatasi setiap perbedaan yang dihadapi. Toleransi mengajarkan anak untuk berpikiran terbuka, menerima orang lain apa adanya, serta memperlakukan mereka dengan baik, sebagaimana mereka ingin diperlakukan. Dr. Jane Nelsen dalam bukunya berjudul Positive Discipline, berkata, “Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat orang tua mereka memperlakukan orang lain dengan hormat dan kebaikan, mereka cenderung meniru perilaku tersebut." Orang tua memiliki peran utama dalam membangun sikap toleransi pada anak melalui suri teladan. Selain menjadi suri teladan, orang tua juga bisa membangun sikap toleransi dengan mengajarkannya melalui pembiasaan sehari-hari, misalnya dengan cara: Kegiatan bercerita: Cerita tentang kebhinekaan budaya untuk mengenalkan berbagai daerah dan tradisi di Indonesia. Menonton video: Berikan video atau acara TV yang menyuguhkan keberagaman budaya. Mengajarkan santun dalam berbicara: Pembiasaan ini perlu dilakukan kepada orang tua, termasuk asisten rumah tangga, teman, saudara, penjaga keamanan, dan karyawan di tempat umum. Memperhatikan gaya bercanda atau percakapan di depan anak: Ayah Bunda perlu menghindari percakapan di depan si kecil seperti "Orang yang dari suku A, pasti orangnya galak!" atau "Pantas saja kurang pintar, tubuhnya saja kurus kering gitu!". Atau percakapan lain yang kurang sopan didengar si kecil. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Sekolahku, Anti Bullying / Berteman dalam Keragaman - Kurikulum Merdeka Belajar Dampak tidak bertoleransi Kurangnya toleransi dapat menjadi awal dari perilaku perundungan. Anak yang tidak diajarkan untuk menghargai perbedaan cenderung mudah menilai dan menolak orang lain yang berbeda dengannya. Ketidaksukaan ini dapat berkembang menjadi perilaku mengejek, mengganggu, bahkan menyerang orang lain. Menumbuhkan rasa cinta kasih Anak perlu merasakan bahwa mereka dicintai tanpa syarat, bahkan saat berperilaku kurang baik. Sebagai orang tua dan pendidik, kita perlu membantu dan mengarahkan mereka untuk bersikap baik, bukan sekadar menghukum atau memarahi. Menerima dan menghargai perbedaan di rumah Mulai dari lingkungan keluarga, Ayah Bunda bisa menumbuhkan pemahaman tentang budaya toleransi kepada si kecil melalui nasihat dan pembiasaan berikut ini:  Menumbuhkan pemahaman bahwa setiap anggota keluarga memiliki sifat, gaya bicara, dan kemampuan berpikir yang berbeda. Tidak memaksakan anak untuk menjadi seperti saudara atau orang tua mereka. Membantu anak membangun rasa percaya diri dan nilai-nilai yang baik dalam dirinya. Baca juga:Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Mempelajari budaya dan tradisi lain Ajak anak untuk mempelajari bagaimana budaya lain merayakan sesuatu dan menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengenal keberagaman, mereka akan lebih terbuka, penuh empati, dan mampu hidup harmonis dalam masyarakat yang majemuk. Bambang Trimansyah, seorang ahli pendidikan dan budaya berkata, “Budaya adalah cara kita berbicara, cara kita berpikir, cara kita bertindak, dan cara kita berinteraksi. Mempelajari budaya lain adalah cara untuk memahami dunia dengan lebih baik." Ayah Bunda sahabat Educa, mari ajarkan nilai-nilai toleransi kepada si kecil demi masa depan Indonesia yang lebih damai dan bersatu! RIRI (Cerita Anak Interaktif): Membantu Kembangkan Karakter si Kecil dengan Media Dongeng   Sumber referensi: Montessori, Maria. (2022). Maria montessori quotes to inspire you [1] Nelsen, Dr. Jande. (1981). Positive discipline [2] Trimansyah, Bambang. (2019). Panduan penulisan buku cerita anak [3]

Kamis, 13 Maret 2025 | Parenting

Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi saat yang baik bagi Si Kecil agar ia mampu mengembangkan karakter positif dan pemahaman tentang nilai-nilai agama. Bagaimana dengan kecerdasan emosinya? Tentu saja bisa! Ayah Bunda bisa memanfaatkan saat sahur hingga pagi hari untuk beraktivitas bersama dan melakukan pembiasaan yang bisa mengembangkan kecerdasan emosi Si Kecil. Baca juga:LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Mengapa sangat efektif dilakukan setelah sahur atau pagi hari? Di pagi hari, keadaan fisik dan emosi Si Kecil masih sangat bugar. Udara yang masih segar sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental setiap orang. Dengan melakukan aneka kegiatan yang positif, Si Kecil juga akan semakin mampu mengarahkan dirinya untuk bisa melakukan berpikir positif dan merasakan mood yang positif pula, sehingga bisa mengalihkannya dari rasa lapar atau keinginan negatif lainnya. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Apa saja kegiatan dan pembiasaan positif yang bisa dilakukan bersama Si Kecil? Ayo lakukan aneka kegiatan serta pembiasaan positif ini bersama Si Kecil! Bermain bersama: Permainan edukasi seperti flash card dan puzzle bertema Islami bisa menjadi media bermain yang menyenangkan. Berbagi cerita: Berikan kesempatan kepada Si Kecil untuk mengungkapkan perasaannya, terutama tantangan-tantangan yang ia hadapi saat berpuasa. Membacakan buku cerita: Ayah Bunda bisa bercerita tentang kisah tokoh Islam dan teladan hidupnya. Membuat jurnal harian: Ajak Si Kecil membuat sebuah jurnal harian tentang hal baik apa saja yang bisa dilakukan dalam satu hari. Mendengarkan lagu Islami: Bantu Si Kecil memilih lagu yang bersyair positif dan isnpiratif, atau lagu-lagu bernuansa Islami. Lalu, ajak ia berdiskusi tentang makna / pesan moral dari lagu tersebut. Menulis rasa syukur: Ajak Si Kecil menulis minimal satu hal yang bisa disyukuri di hari yang lalu. Ajak ia berdiskusi tentang pengalaman tersebut. Berkegiatan amal: Bantu Si Kecil untuk menyiapkan satu paket bingkisan yang nantinya bisa diberikan kepada orang yang kurang mampu. Melakukan pernafasan: Lakukan hal ini bersama Si Kecil sambil mengucapkan hal-hal baik yang ia miliki atau pernah ia alami saat ini. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Apa tantangan dan bagaimana solusinya? Tidak ada hal baik tanpa tantangan. Pastikan Ayah Bunda siap membantunya dalam mengatasi setiap tantangan tersebut. Beberapa tantangan yang akan dihadapinya antara lain:  1. Rasa kantukAyah Bunda bisa memilih aneka kegiatan yang tidak terlalu berat agar bisa menghemat energi fisiknya, misalnya bercerita atau melakukan permainan yang simpel. Bantu pula agar Si Kecil bisa tidur malam tepat waktu. 2. Kurang rutinBantu Si Kecil untuk membuat jadwal yang konsisten. Pastikan pula ia mendapatkan istirahat yang cukup. Pastikan pula bahwa Ayah Bunda juga selalu bersemangat di pagi hari agar bisa jadi teladan dan motivasi. 3. Kurang motivasiMotivasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, kata-kata positif dan apresiasi untuk setiap keberhasilan kecil atau perkembangan kecil yang dialami Si Kecil. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! 4. Penggunaan handphoneAyah Bunda bisa membuat perjanjian kepada Si Kecil tentang komitmen untuk mengurangi penggunaan HP selama bulan Ramadan. Ayah Bunda perlu menyiapkan kegiatan positif dan menyenangkan untuk menggantikan kegiatan dengan HP yang biasa ia lakukan. 5. Penurunan semangatDi awal-awal bulan Ramadan mungkin Si Kecil masih bersemangat. Namun, mungkin akan mulai timbul rasa bosan atau penurunan semangat pada Si Kecil. Bantu Si Kecil dengan mendengarkan segala keluhannya dan bantu ia untuk menemukan solusinya agar semangatnya tidak padam. Di pagi hari atau setelah melakukan sahur bisa menjadi saat yang berharga untuk menanamkan akhlak mulia dan mendukung perkembangan emosi Si Kecil yang berusia PAUD dan SD. Bagaimanapun kegiatan positif di pagi hari sangat berguna untuk membangun karakter, perasaan, dan pikiran positif di sepanjang hari. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Semoga setiap kegiatan serta pembiasaan positif bisa dilakukan secara konsisten hingga hari raya nanti. Tetap semangat belajar untuk mengajarkan hal baik kepada Si Kecil dan tetap semangat menjadi teladan kebaikan.

Rabu, 19 Februari 2025 | Parenting

Ayah Bunda Sahabat Educa, beberapa metode belajar membaca yang dulu sering digunakan kini mulai ditinggalkan karena kurang efektif dalam membangun pemahaman dan keterampilan membaca si Kecil. Beberapa metode terkadang malah membuat si Kecil merasa tertekan dan kurang menikmati proses pembelajaran. Baca juga:5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mengajari Si Kecil Membaca Berikut adalah beberapa metode yang sudah jarang dipakai beserta alternatif yang lebih interaktif dan menyenangkan. 1. Menghafal huruf secara terpisah Si Kecil hanya diajarkan mengenali huruf satu per satu tanpa langsung menghubungkannya dengan bunyi atau kata, sehingga sulit untuk mulai membaca kata utuh. Alternatif kegiatan: - Huruf lompat: Letakkan huruf-huruf di lantai, sebutkan sebuah kata, dan minta si Kecil melompat ke huruf-huruf yang membentuk kata tersebut. - Pasangan huruf dan gambar: Siapkan kartu huruf dan kartu gambar benda yang diawali huruf tersebut, lalu ajak si Kecil mencocokkannya. Baca juga:MODUL AJAR MINGGUAN PAUD Topik HAPPY READING | Tumbuhkan Kecintaan MEMBACA Anak TK USia 5-6 Tahun 2. Mengikuti pola tanpa pemahaman Si Kecil diminta membaca berdasarkan pola tertentu tanpa benar-benar memahami arti kata atau konteksnya, sehingga pemahaman membaca menjadi lemah. Alternatif kegiatan: - Kata dalam cerita: Bacakan cerita dan ajak si Kecil mencari serta menunjukkan kata-kata tertentu yang disebutkan dalam cerita. - Membuat kalimat unik: Berikan beberapa kata acak dan ajak si Kecil menyusunnya menjadi kalimat yang bermakna. Baca juga:5 Manfaat Melatih Kebiasaan Membaca dalam Diri Anak 3. Mengandalkan hafalan bacaan panjang Si Kecil diminta menghafal kalimat atau teks panjang tanpa belajar bagaimana membaca kata-kata secara mandiri, sehingga sulit membaca teks baru. Alternatif kegiatan: - Cerita bergambar: Ajak si Kecil membuat gambar berdasarkan cerita pendek untuk membantu memahami isinya. - Baca dan bertanya: Setelah membaca, tanyakan hal-hal sederhana tentang isi bacaan untuk melatih pemahaman. Baca juga:Rahasia Efektif Menumbuhkan Minat Baca Si Kecil dengan Read Aloud 4. Tanpa praktik langsung Si Kecil hanya diajarkan teori membaca tanpa diberikan pengalaman membaca dalam kehidupan nyata, membuatnya sulit mengaplikasikan keterampilan membaca. Alternatif kegiatan: - Misi membaca: Ajak si Kecil berburu kata di lingkungan sekitar, misalnya mencari dan membaca tulisan di kotak susu, papan toko, atau buku. - Belanja dan membaca: Berikan daftar belanja sederhana dengan gambar dan kata, lalu minta si Kecil membaca dan mencari barangnya. 5. Membaca tanpa keterlibatan emosi Pembelajaran membaca yang dilakukan tanpa ekspresi, cerita menarik, atau keterlibatan emosi, membuat si Kecil cepat bosan dan kurang tertarik untuk membaca. Alternatif kegiatan: - Drama cerita: Si Kecil membaca teks pendek dengan ekspresi dan suara berbeda sesuai karakter dalam cerita. - Baca dan menggambar ekspresi: Setelah membaca, si Kecil menggambar ekspresi yang sesuai dengan isi cerita. Baca juga:Tips Mengembangkan Kebiasaan Membaca Anak bersama Riri Cerita Anak Interaktif 6. Tanpa visual atau sensorik Si Kecil belajar membaca hanya berbasis teks tanpa melibatkan gambar, gerakan, atau permainan interaktif, sehingga bisa cepat bosan dan kurang memahami konsep membaca. Alternatif kegiatan: - Membaca dengan alat peraga: Gunakan gambar, boneka tangan, atau miniatur benda untuk memperjelas makna bacaan. - Buku interaktif: Gunakan buku dengan pop-up, tekstur, atau flap yang bisa dibuka untuk meningkatkan ketertarikan membaca. 7. Menghafal tanpa konteks Si Kecil hanya menghafal kata atau kalimat tanpa memahami arti atau menghubungkannya dengan pengalaman nyata, sehingga kurang efektif dalam membangun pemahaman membaca. Alternatif kegiatan: - Peta kata: Tulis satu kata di tengah kertas, lalu ajak si Kecil menambahkan kata-kata yang berhubungan. - Kisah dari kata: Berikan beberapa kata acak dan ajak si Kecil membuat cerita pendek berdasarkan kata-kata tersebut. 8. Mengeja tradisional Si Kecil diminta mengeja huruf per huruf sebelum membaca kata secara utuh, yang bisa memperlambat pemahaman dan membuat si Kecil kesulitan menghubungkan bunyi dengan makna. Alternatif kegiatan: - Menyusun huruf magnet: Si Kecil menyusun huruf magnet di papan sesuai dengan kata yang disebutkan. - Tebak kata bersama: Satu si Kecil mengeja, si Kecil lain menebak kata yang dieja, lalu bergantian. 9. "Tunggu si Kecil siap" tanpa stimulasi Menganggap si Kecil akan belajar membaca sendiri tanpa memberikan stimulasi serta metode yang tepat, padahal keterampilan membaca membutuhkan latihan dan pendekatan yang menyenangkan. Alternatif kegiatan: - Kotak kejutan: Masukkan benda-benda dengan nama sederhana, ajak si Kecil mengambil dan menyebutkan namanya. - Petualangan kosakata: Ajak si Kecil berkeliling rumah atau taman dan membaca nama-nama benda di sekitarnya. LKA GRATIS: Bermanfaat untuk Belajar ANGKA dan BERHITUNG 10. Menghafal kata secara keseluruhan Si Kecil diajarkan menghafal kata tanpa memahami hubungan antara huruf dan bunyi, sehingga sulit membaca kata baru yang belum dikenali. Alternatif kegiatan: - Kartu kata bergerak: Tulis kata di kartu, sebarkan di lantai, dan ajak si Kecil melompat ke kata yang disebutkan. - Buku mini pribadi: Si Kecil membuat buku kecil dengan gambar dan kata-kata yang sering ditemui. Ayah Bunda Sahabat Educa, semoga dengan metode yang lebih interaktif dan menyenangkan, si Kecil dapat belajar membaca dengan lebih mudah, bermakna, dan penuh keceriaan. KABI: Animasi Kisah Nabi yang Disuka Anak Indonesia   Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2024). Lovely girl joyful with book head_5154260 [1]

Kamis, 06 Februari 2025 | Parenting

Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi untuk menanamkan nilai-nilai positif pada si Kecil. Melalui kegiatan yang menyenangkan, anak usia 4-6 tahun dapat belajar banyak hal baik, mulai dari kesabaran hingga cinta lingkungan. Yuk, simak ide-ide kegiatan Ramadhan yang seru dan bermanfaat untuk mengembangkan karakter anak! Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Sabar: Ajak si Kecil bersabar menantikan waktu berbuka puasa dan antri mengambil makanan Disiplin: Saat sahur adalah saat yang tepat mengajarkan hal ini. Biasakan si kecil menunaikan ibadah sholat subuh Rajin: Ajak si Kecil bertekun membaca Al-Qur’an dan melakukan pekerjaan rumah Bersyukur: Ajak si Kecil mengatakan “Alhamdulillah” untuk hal-hal sederhana yang boleh dinikmati dan dirasakan, misalnya tubuh yang sehat, memiliki rumah, dan lainnya Bersikap sopan: Ayah Bunda bisa mengajarkan cara berbicara dan mengucapkan salam dengan santun kepada orang lain, terutama yang lebih tua Kemandirian: Berikan bantuan seminimal mungkin saat si Kecil mengenakan baju dan merapikan mainan Murah hati: Ajarkan si Kecil menabung tidak hanya untuk keperluan pribadi. Namun, juga untuk disumbangkan kepada orang lain Pengasih: Ajak si Kecil mengamalkannya dengan cara merawat ciptaan Allah berupa tanaman dan hewan peliharaan. Ajak pula si Kecil berkegiatan sosial Peduli sesama: Ajak si Kecil berbagi makanan kepada teman, menjenguk teman yang sakit, dan bersedia bergiliran saat bermain dengan saudara kandung Jujur: Anak diajak untuk selalu berkata dan berbuat jujur dalam segala situasi, bahkan dalam hal-hal kecil seperti mengembalikan uang kembalian atau mengakui kesalahan LKA PAUD Gratis: Ratusan Lembar Kerja Anak bisa diunduh di platform ini Toleransi: Hindari larangan untuk anak bermain dengan teman yang berbeda (agama, suku, ras). Libatkan pula si Kecil untuk mengikuti kegiatan tentang budaya yang berbhineka Sikap menghormati: Ajarkan kepada si Kecil agar berusaha menatap wajah atau mata Ayah Bunda saat berbicara dan mendengarkan nasihat dengan seksama Kerja sama: Ajak si Kecil membersihkan rumah atau pekarangan rumah bersama-sama Kreatif: Ajak si Kecil membuat kartu ucapan selamat Idul Fitri atau membuat dekorasi rumah dari bahan-bahan limbah atau yang mudah ditemukan di rumah Cinta lingkungan: Siapkan bibit tanaman yang masih kecil, lalu mintalah si Kecil merawatnya dengan menyiram, memupuk, dan merawat kebun agar tetap bersih Tanggung jawab: Libatkan si Kecil dalam menyiapkan makanan sebelum berbuka puasa, dan ajak pula ia saat merapikannya. Berempati: Secara rutin, ajak si Kecil mengunjungi panti asuhan, terutama saat bulan Ramadhan Sikap berani: Berikan kepercayaan kepada si Kecil untuk membaca doa-soa sederhana, misalnya saat sebelum makan bersama. Rasa ingin tahu: Ajak si Kecil berdiskusi tentang sebuah kisah Nabi yang baru saja ditonton atau diceritakan Cinta kebersihan: Sebelum berbuka puasa, ajari si Kecil agar mencuci tangan terlebih dahulu. Pastikan pula, si Kecil bisa menjaga kerapian serta kebersihan rumah, agar memberikan kenyamanan bagi saudara yang berkunjung Menghargai waktu: Bantu si Kecil membuat jadwal kegiatan harian selama bulan Ramadhan dan menyarankan padanya untuk banyak melakukan kegiatan positif Berpikir positif: Hindarkan si Kecil dari obrolan yang mengandung hal-hal negatif, misalnya membicarakan keburukan orang lain. Nasihati pula ia agar tidak mudah mengeluh saat belajar menahan lapar Percaya diri: Berikan kepercayaan kepada si Kecil untuk membersihkan kamar, mengenakan pakaian, menali sepatu dengan bantuan seminimal mungkin Cinta damai: Bila ada suatu persoalan dengan teman atau saudara, Ayah Bunda bisa membantunya agar bisa menyelesaikannya dengan baik Pantang menyerah: Saat si Kecil sudah mulai ada rasa malas atau mengeluh saat berpuasa, Ayah Bunda bisa memotivasi dan menceritakan pengalaman orang yang berhasil menunaikan ibadah puasa Sederhana: Tanamkan dalam diri si Kecil agar tidak perlu hidup bermewah-mewah untuk kepentingan diri sendiri Kejujuran: Ajarkan pada si Kecil akan pentingnya sikap jujur agar dipercaya oleh banyak orang. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 2-3 Tahun, Tema : Kegiatan Seni Selama Bulan Ramadhan 2024 Ayah Bunda Sahabat Educa, semoga kegiatan-kegiatan Ramadhan yang menyenangkan di atas dapat membantu dalam menanamkan nilai-nilai positif pada si Kecil. Selamat menunaikan ibadah puasa dan semoga Ramadhan ini membawa berkah bagi keluarga kita! Koleksi Dongeng RIRI: Cerita anak interaktif yang ramah anak dan edukatif    

Rabu, 05 Februari 2025 | Parenting

“Orangnya pintar. Namun, sayang, attitude-nya kurang baik.” Mungkin Ayah Bunda pernah mendengar orang berkata seperti itu. “Attitude” adalah hal yang penting dan perlu melekat dalam pribadi seseorang agar ia memiliki integritas yang baik. Mengajarkan kebiasaan positif pada si Kecil sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk “attitude” atau karakter karakternya di masa depan. Dapatkan LKA Gratis:Jadikan kegiatan mengerjakan Lembar Kerja Anak menjadi semakin menyenangkan. Unduh di platform Educa Studio Pada usia 1-2 tahun, si Kecil sedang dalam tahap eksplorasi dan meniru, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk mengenalkan nilai-nilai baik dengan cara yang menyenangkan. Dengan pendekatan yang kreatif dan penuh kasih sayang, Ayah Bunda dapat membantu si Kecil belajar kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah 22 kebiasaan tersebut! 1. Merapikan mainan Ajak si Kecil bersama-sama membereskan mainan sambil mendengarkan lagu kesukaan, atau mengajaknya berlomba dengan mengatakan, “Siapa yang bisa mengumpulkan mainan ke dalam kotak paling banyak, adalah pemenangnya!” Jangan lupa untuk mengalah saja, ya Ayah Bunda. 2. Mengucapkan kata “tolong” Ayah Bunda hampir tidak mungkin membutuhkan bantuan si Kecil. Namun, cobalah meminta tolong pada si Kecil untuk mengambilkan suatu benda dengan mengucapkan kata “tolong”. Baca juga:Tips MENGAJARKAN 3 KATA AJAIB, Maaf, Tolong, Terima kasih, dengan Cara Menyenangkan: Pada Anak PAUD Usia 4-5 Tahun 3. Cuci tangan sebelum makan Ayo, ajak si Kecil membiasakan diri dengan cara mencuci tangan bersama Ayah Bunda. 4. Table manner yang baik Ajak si Kecil makan bersama tanpa gangguan segala aktivitas dengan layar. 5. Mengucapkan salam Setiap si Kecil bangun pagi, ucapkan “Selamat pagi!” Saat hendak pergi, Ayah Bunda bisa berpamitan. 6. Mengucapkan terima kasih Agar bisa jadi teladan, sering-seringlah mengucapkan terima kasih saat menerima bantuan dari siapa saja. Atau, saat Ayah Bunda membantu si Kecil, tapi ia lupa mengucapkan terima kasih, ucapkan “terima kasih” pada si Kecil. 7. Menunggu giliran Ajak ia bermain game yang memberikan kesempatan kepada si Kecil untuk menunggu giliran, misalnya ular tangga, halma, dan lainnya. Atau, bila ia punya saudara kandung, berikan kesempatan padanya untuk bermain secara bergiliran dengan kakak atau adiknya. 8. Mendengarkan nasihat / instruksi Berikan waktu untuk mendengarkan segala cerita dari si Kecil dengan sepenuh hati dan menatap matanya. 9. Meminta maaf Saat Ayah Bunda membuat suatu kesalahan, dengan setulus hati ucapkanlah kata “maaf”. Baca juga:6 Hal Penting saat Orang Tua Meminta Maaf kepada Anak  10. Hidup hemat Ajak si Kecil menabung bersama. Ayah Bunda juga perlu bijaksana dalam membeli barang-barang sesuai kebutuhan. 11. Peduli pada kebersihan Ajak si kecil membersihkan rumah bersama. Bila ada kertas atau kardus sisa bungkus makanan di lantai atau di atas meja, ajak ia membuangnya di tempat sampah bersama-sama. 12. Sopan berkata-kata Gunakan kata-kata yang baik saat berkomunikasi dengannya, meskipun saat menasehati atau menegur karena si Kecil berbuat suatu kesalahan. Baca juga:Anak Bicara Kurang Sopan? Ini Cara Mencegahnya 13. Berbagi pada sesama Ajak si Kecil berkegiatan sosial. Ayah Bunda juga bisa meminta si Kecil memasukkan sejumlah uang di kotak sumbangan 14. Tidak membuang makanan Berikan porsi makan yang secukupnya. Yang penting si Kecil mampu menghabiskannya. 15. Mengasihi hewan dan tanaman Berikan ia kesempatan memelihara tanaman atau hewan, serta ajari cara merawatnya dengan baik. 16. Mandiri dalam mengenakan pakaian Berikan kesempatan mengenakan pakaiannya sendiri, dan berikan bantuan bila benar-benar dibutuhkan. 17. Cinta alam Ajak ia berkreasi dengan aneka bahan bekas, dan meminimalisir penggunaan kantong plastik. 18. Tekun berdoa Ajak ia berdoa bersama dan mengingatkan juga agar ia rajin berdoa sebelum beraktivitas dengan kata-kata yang sederhana. Baca juga:Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai Bentuk Pengenalan Ibadah pada Anak Usia Dini 19. Membantu orang lain Mintalah ia membantu Ayah Bunda mulai dari hal yang sederhana, misalnya mengambilkan sendok. 20. Kesabaran Saat si Kecil berbuat salah, Ayah Bunda harus menasehatinya dengan kata-kata yang lembut dan penuh empati. 21. Sopan berperilaku Budayakan penggunaan kata “permisi” saat hendak melewati orang lain yang sedang duduk dan menganggukkan badan saat memberi salam. 22. Bangun pagi Ciptakan suasana yang ceria dan penuh semangat di pagi hari, misalnya dengan memutarkan lagu yang bermakna positif plus penuh semangat, mengajak berdoa bersama, senam pagi bersama. Baca juga:Bangun Pagi: Apa Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? Menanamkan kebiasaan positif sejak dini akan membantu si Kecil tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia dan berintegritas. Dengan kesabaran, konsistensi, dan bimbingan dari Ayah Bunda, segala kebiasaan tersebut di atas, pasti akan memberikan hasil yang positif bagi perkembangan anak di masa depan. Tetap semangat jadi teladan! RIRI: Animasi keren untuk belajar dengan aneka dongeng pembangun karakter! Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Walking family child walk baby [1]  

Jumat, 24 Januari 2025 | Parenting

Hari Gizi dan Makanan Nasional adalah momen penting yang diperingati oleh negara Indonesia setiap 25 Januari untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya gizi dan pola makan yang sehat. Selain itu, kita semua juga diajak untuk semakin mampu meningkatkan kualitas generasi Indonesia agar semakin hebat dan sehat. Ayah Bunda Sahabat Educa, Mengapa Gizi Itu Penting? Gizi memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan fisik dan mental si Kecil. Bila sejak dini ia mendapatkan asupan gizi seimbang, ia akan memiliki energi yang baik. Ia akan semakin memiliki daya tahan tubuh yang optimal, semangat belajar yang tinggi, dan terhindar dari aneka serangan penyakit. Ada banyak masalah kesehatan yang sering menyerang di usia anak-anak, yaitu stunting, gangguan kognitif, gangguan konsentrasi, anemia, dan lainnya. Selain mengganggu segala kegiatan sehari-hari, tentu saja akan mengganggu produktivitas serta semangat belajar si kecil. Baca juga:Ide Aktivitas untuk Belajar Topik Makanan Kesukaanku ( Kurikulum Merdeka ) Di Hari Gizi Nasional, kita semua diingatkan, tidak hanya ayah bunda, namun, juga guru, masyarakat, dan pemerintah agar semakin peduli terhadap kebutuhan gizi anak-anak. Mengapa program makan gratis dari pemerintah begitu penting? Pemerintah kita sudah membuat aneka program guna meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Namun, tentu saja generasi Indonesia atau mereka yang masih berstatus pelajar menjadi prioritas. Salah satu program terbaru bagi mereka adalah pengadaan program makan gratis di sekolah. Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia, anak-anak Indonesia secara tidak langsung belajar tentang pentingnya makanan bergizi dan rasa syukur. Dalam setiap menu makananan yang diberikan pemerintah, akan tersedia pedoman gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, buah, dan sayur. Selain itu, makanan yang disediakan juga bervariasi. Si Kecil mungkin tidak bisa memilih makanan favoritnya. Namun, si Kecil akan belajar betapa pentingnya variasi makanan bergizi dalam keseharian dan merasakan aneka menu yang mungkin belum tentu ia suka, tapi baik untuk kesehatannya. Ia juga akan belajar tentang pentingnya bersyukur atas rahmat Tuhan dan hidup di negara yang tidak pernah kekurangan, terutama dalam hal makanan. Selain itu, ekonomi keluarga tentu juga akan terbantu. Semoga Ayah Bunda bisa turut mendukung setiap program pemerintah, terutama program makan siang gratis, dengan ikut memotivasi si Kecil untuk bisa mensyukurinya. Ayah Bunda juga bisa membawakan lauk, sayuran, atau buah-buahan kepada si Kecil, agar makan siang yang ia santap makin memiliki kualitas gizi yang baik. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Makanan Adat - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar Ayah Bunda Sahabat Educa, apa peran Anda? Pemerintah sudah memberikan program yang baik dan istimewa untuk meningkatkan kualitas gizi, pendidikan, dan ekonomi bagi seluruh warga Indonesia. Berikut ini beberapa hal yang bisa Ayah Bunda lakukan demi meningkatkan tumbuh kembang si Kecil yang optimal: Perhatian dan kasih sayangDengan memberikan perhatian dan kasih sayang, si kecil akan memiliki bonding yang makin erat dengan ayah bunda. Kebutuhan perhatian dan kasih sayang yang terpenuhi, akan membuatnya bisa bertumbuh menjadi anak yang baik dan semakin mudah diarahkan bila berbuat kesalahan. Teladan yang baikDengan menjadi contoh dalam kata-kata dan perbuatan, ayah bunda sudah mengajarkan banyak hal. Termasuk saat memilih menu makanan. Ayah bunda perlu memberi contoh kepada si Kecil untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Kegiatan positif dan menyehatkanKegiatan yang positif akan membuat si kecil selalu berpikir positif dan lingkungan pergaulan yang positif. Kegiatan di luar rumah, seperti bermain bersama teman dan berolahraga juga sangat penting untuk mendukung kesehatan fisik dan mental. Pola makan yang seimbangPastikan si kecil mendapatkan asupan nutrisi yang lengkap. Beberapa anak memiliki kesulitan untuk bisa menyukai buah-buahan dan sayur-mayur. Ayah bunda perlu memiliki cara kreatif agar ia menyukainya, misalnya mencampurkan sedikit sayur ke dalam jus buah kesukaannya. Pembiasaan sejak diniBiasakan agar si kecil selalu menyantap menu makanan bergizi dan bervariasi (tidak monoton). Agar ia bisa menjadi pribadi yang tidak “picky” soal makanan. Pemeriksaan kesehatan dan gizi anakSecara rutin, ajaklah si Kecil menemui dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan pelayanan medical check-up. Jangan lupa pula untuk membawa si Kecil berkonsultasi kepada ahli gizi secara berkala. Baca juga:RPP PAUD Tema Diriku Subtema Makanan Sehat Memiliki generasi hebat yang memiliki kemampuan di bidang pendidikan yang baik serta kesehatan fisik dan mental yang baik tentu menjadi harapan kita semua. Mari jadikan Hari Gizi Nasional sebagai momen untuk segera melakukan langkah nyata untuk membangun masa depan si Kecil dimulai dari pemberian makanan dengan kualitas yang semakin baik, demi masa depan si Kecil yang semakin cerah. MARBEL Pelajaran TK dan PAUD: Membantu kembangkan aneka keterampilan dasar si kecil     Sumber referensi:1. Freepik.com. (2024). Fresh organic fruits front happy girl [1]  

    • ...