Pembelajaran daring banyak mengurangi waktu anak dalam bersosialisasi dan pergaulan. Dari bangun pagi sampai siang, anak-anak belajar secara online.
Sedangkan kegiatan mereka di sore hingga malam hari pun dibatasi. Inilah beberapa hal yang perlu menjadi atensi, agar kecerdasan sosial anak bisa terstimulasi.
1. Kegiatan Jalan atau Bersepeda Bersama
Mulailah ajak sang buah hati untuk jalan atau bersepeda bersama, pada di pagi hari kala liburan. Selain memberikan efek hiburan, kegiatan ini bisa menyegarkan badan. Ajak anak untuk menyapa tetangga dan teman saat bersepada atau jalan-jalan.
2. Mengunjungi Saudara
Mengunjungi teman dan saudara bermanfaat untuk menjalin silaturahmi kembali. Hati menjadi bahagia bisa bertegur sapa, bertukar cerita, bermain bersama, untuk melepas rindu hati.
3. Berwisata dan Nonton
Agar anak semakin bersemangat, ajaklah ia nonton film terbaru yang ia suka, dan berwisata ke tempat yang bisa membuat hatinya bahagia.
4. "Quality Time" saat di Rumah
Saat anak berada di rumah, jangan biarkan ia terlalu lama di kamar mengurung diri atau bermain sendiri. Ajaklah ia bermain bersama, makan bersama, atau sekedar bertukar cerita tentang kegiatannya selama satu hari. Hal ini sangat penting untuk mencegah stres pada anak yang mungkin dialami.
5. Berkegiatan Fisik di Rumah Bersama
Kegiatan fisik tidak harus dilakukan di luar rumah atau pun bersifat olah raga. Aktivitas fisik juga bisa dilakukan di rumah. Kegiatan membersihkan rumah, merawat tanaman, atau memasak bersama bisa menjadi pilihan. Anak-anak yang masih ekstra energi, biasanya sangat menggemari aktivitas fisik seperti ini karena sangat menyenangkan.
Pandemi belum berlalu, walau pun pembatasan mulai direnggangkan. Jangan lupa untuk rajin mengingatkan kepada anak agar tidak abai pada protokol kesehatan. Hati yang bersuka cita dan penuh semangat sangat baik untuk menjaga ketahanan badan. Maka kehidupan sosial anak tidak boleh diabaikan. Semoga kita dan sekeluarga tetap sehat dan aman.
Apakah pembelajaran daring memberikan dampak bagi perkembangan karakter anak Anda? Bagaimana Anda menyikapinya agar anak tetap terampil bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya?