Top
Senin, 19 Mei 2025 | Parenting

Ayah Bunda sahabat Educa, ada beberapa keterampilan penting yang perlu dikuasai Si Kecil agar ia siap masuk SD. Ayah dan Bunda perlu memahami hal ini, agar bisa membantu si Kecil dalam mengembangkan aneka keterampilan tersebut di rumah. "Parents are a child’s first and most important teachers, shaping the foundation for later success in school and life." - Marilou Hyson & Heather Biggar Tomlinson (2014) Sebagai guru pertama dari si Kecil, Ayah Bunda memiliki pengaruh yang besar dalam segala aspek perkembangannya. Ayah Bunda bisa membantunya dengan melibatkan si Kecil dalam kegiatan sehari-hari agar ia makin bertumbuh dalam segala aspek keterampilan. Berikut ini beberapa keterampilan yang perlu dikuasai si Kecil: 1. Kemandirian (learning readiness) "Fostering independence in children begins at home, where parents can empower them by offering choices and encouraging responsibility." — Julie Lythcott-Haims (2015) Dengan memberikan kepercayaan, kesempatan menentukan pilihan, serta tanggung jawab sejak dini, Ayah Bunda telah membantu si Kecil agar ia semakin siap menghadapi kehidupan dengan segala tantangannya tanpa harus bergantung pada orang tua. Tentu saja Ayah Bunda perlu memberikannya secara bertahap. Baca juga: 7 Kiat Mengembangkan Karakter Anak yang Mandiri dan Tangguh 2. Mengenal emosi dan mengendalikan emosi Helping children recognize and manage their emotions in early childhood lays the groundwork for healthy relationships and lifelong emotional well-being." — Daniel J. Siegel & Tina Payne Bryson (2011) Ayah Bunda perlu membantu anak dalam mengenal dan mengelola emosi, karena sangat penting untuk perkembangan keterampilan sosial dan pengelolaan emosinya dalam jangka panjang. Bila Ayah Bunda membantunya secara optimal, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang memiliki kehidupan sosial yang baik, mampu mengelola stres, memiliki semangat belajar yang baik, dan mudah beradaptasi dengan segala lingkungan sosial. Bantu si Kecil agar mampu menunda keinginan, melakukan antri dengan baik, memahami suasana hati serta mengelolanya, menenangkan diri saat timbul emosi negatif dalam hati, dan lainnya. Baca juga: - Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa- Melatih Anak Mengelola Emosi / Stres 3. Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi "Young children develop essential communication and collaboration skills through guided social interactions, which prepare them for success in school and beyond." — Amy Laura Dombro, Judy Jablon, & Charlotte Stetson (2011) Ayah Bunda bisa membantu si Kecil dengan memberikan kesempatan kepadanya agar bisa melakukan interaksi sosial. Bimbingan dari Ayah Bunda adalah hal yang penting, terutama saat ia bertemu dengan orang baru atau berada di sebuah lingkungan sosial yang baru. Dengan pendampingan dan bimbingan yang baik, si Kecil akan tumbuh menjadi anak yang mampu melakukan interaksi sosial dengan baik dan akan mendukung keberhasilannya saat berada di sekolah dasar. Saat berada di rumah, Ayah Bunda bisa melatih si Kecil dengan cara memberikan kesempatan si Kecil dalam menyampaikan ide, bercerita tentang pengalaman sehari-hari, dan berdiskusi. Ajak pula si Kecil dalam kehidupan bermasyarakat dan menjalin hubungan yang baik dengan kerabat serta teman-temannya. Di masa depan, kemampuan si Kecil dalam berkomunikasi dan berkolaborasi akan lebih bermanfaat daripada kemampuannya dalam mengafal suatu pengetahuan. Baca juga:- Mengajarkan Kolaborasi kepada Anak? Ternyata Mudah Sekali- Ide Kegiatan Harian MELATIH SKILL BERBAHASA Si Kecil untuk Kesiapan TRANSISI PAUD ke SD | Literasi Anak TK Usia 5-6 Tahun 4. Literasi dan numerasi dasar Early experiences with literacy and numeracy form the building blocks for all future learning, setting children on a path toward academic success." — Carol Copple & Sue Bredekamp (2009) Copple dan Bredekamp menjelaskan bahwa pengalaman awal anak dengan literasi (seperti mengenal huruf dan bunyi) dan numerasi (seperti menghitung dan mengenal pola) sangat penting untuk membentuk dasar belajar mereka. Stimulasi yang tepat sejak dini membantu anak lebih siap secara akademis saat memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Ayah Bunda bisa melatih literasi dan numerasi dasar dengan membaca artikel berikut ini. 5. Literasi digital awal "Introducing digital literacy in early childhood helps children become thoughtful users of technology and prepares them for a connected world." - Chip Donohue (2014) Dengan memperkenalkan literasi digital awal sejak dini, Ayah Bunda telah membantu si Kecil dalam menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab di tengah dunia yang semakin terhubung hanya dalam “genggaman tangan”. Bagaimana cara mengenalkan literasi digital awal secara bertahap dan sesuai usia? Ayah Bunda bisa mengetahuinya dengan membaca artikel di bawah ini. 6. Keterampilan motorik halus dan kasar "Developing both fine and gross motor skills in early childhood is essential for children's physical health and for performing everyday tasks needed in school settings." — by Pamela S. Beach & Samuel R. Strickland (2016) Keterampilan motorik halus (seperti menulis, menggunting) dan motorik kasar (seperti berlari, melompat) harus dikembangkan sejak SI Kecil berusia dini karena keduanya mendukung kesiapan anak untuk aktivitas sehari-hari di sekolah atau di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kemampuan ini tidak hanya penting bagi kesehatan fisik, tetapi juga berkaitan langsung dengan kemandirian dan kemampuan belajar si Kecil. Artikel di bawah ini akan membantu Ayah Bunda dalam melatih kemampuan motorik halus dan motorik kasar si Kecil. Melatih kemampuan motorik halus si Kecil Melatih kemampuan motorik kasar si Kecil "Parents play a critical role in preparing children for school by establishing daily routines that build self-regulation, independence, and a sense of responsibility." — Nancy Paulu (2005) Nancy Paulu menjelaskan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam menanamkan kebiasaan sehari-hari seperti bangun pagi, merapikan barang, dan menyelesaikan tugas sederhana. Bila Ayah Bunda bisa mengaplikasikannya dalam keseharian si Kecil, ia akan semakin tumbuh menjadi anak yang disiplin, mandiri, serta semakin siap bersekolah di jenjang Sekolah Dasar. Kembangkan kemampuan berbahasa dan karakter si Kecil bersama RIRI (Cerita Anak Interaktif)   Sumber referensi: Pamela S. Beach & Samuel R. Strickland (2016). Movement and Motor Development [1] Chip Donohue (2014). Technology and Digital Media in the Early Years: Tools for Teaching and Learning [2] Marilou Hyson & Heather Biggar Tomlinson (2014). The Early Years Matter: Education, Care, and the Well-Being of Children, Birth to 8 [3] Julie Lythcott-Haims (2015). How to Raise an Adult: Break Free of the Overparenting Trap and Prepare Your Kid for Success [4] Daniel J. Siegel & Tina Payne Bryson (2011). The Whole-Brain Child: 12 Revolutionary Strategies to Nurture Your Child’s Developing Mind [5] Carol Copple & Sue Bredekamp (2009). Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs Serving Children from Birth Through Age 8 [6].

Selasa, 13 Mei 2025 | Edukasi

Dongeng seru bertema “Bangun Pagi” berikut ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak usia dini akan pentingnya bangun pagi, yang merupakan salah satu pembiasaan penting yang perlu ditumbuhkan dalam diri anak. Pembiasaan bangun pagi juga merupakan salah satu dari 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, seperti yang disosialisasikan Kemendikdasmen. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat itu adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. - pdm.dikdasmen.go.id Bangun pagi adalah suatu kebiasaan yang baik dan perlu diajarkan kepada anak sejak usia dini. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh anak bila ia terbiasa bangun pagi. "We found that waking up earlier was strongly associated with better academic performance." - Jairo Hidalgo Migueles et al. (2020) Dalam penelitiannya Jairo Hidalgo Migueles menemukan bahwa anak-anak yang terbiasa bangun pagi cenderung lebih memiliki performa akademik yang lebih baik dan IQ yang lebih tinggi. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas Salah satu cara menanamkan kebiasaan bangun pagi adalah melalui media dongeng. Berikut ini adalah beberapa dongeng yang bisa diajarkan kepada anak usia PAUD, khususnya yang berusia 4-6 tahun dan Sekolah Dasar, yang dilengkapi dengan pesan moral dan aktivitas interaktif yang bisa dilakukan setelah mendongeng. Dongeng 1: Tika dan Jam Tiktok Tika punya jam mungil dan lucu bernama Tiktok Setiap pagi, Tiktok berbunyi, “Tik tok tik tok! Saatnya bangun!” Namun, setiap Tiktok berbunyi, Tika menjawab, “Tunggu 5 menit lagi, Tiktok. Saya masih mengantuk” Ternyata, Tika baru terbangun lagi setelah 30 menit kemudian Tika terkejut, karena bangun terlambat, Tika menjadi terlambat sarapan dan tidak sempat bermain bersama teman-teman. 5 menit yang lalu, teman-teman Tika sudah menjemput Tika untuk bermain bersama Tiktok berkata, “Kalau kamu mau sehat dan selalu gembira, sebaiknya kamu biasakan bangun pagi setiap hari!” Sejak saat itu, setiap Tiktok berbunyi, Tika langsung terbangun, lalu merapikan tempat tidur, berdoa, mandi, sarapan, dan melanjutkan aktivitas lainnya. Sejak saat itu, Tika pun terlihat bahagia dan selalu bersemangat. Kegitan interaktif: Bermain peran sebagai Tika dan Tiktok dengan bergantian peran Mengurutkan gambar kegiatan pagi hari (bangun tidur, berdoa, mandi, sarapan, dll) Menjawab pertanyaan sederhana seputar isi dongeng Menyanyi lagu tentang bangun pagi bersama-sama Menggambar jam weker versi mereka sendiri dan memberinya nama. Baca juga: Bangun Pagi: Apa Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? 2. Dongeng 2: Ayi Tidur Terlalu Malam Ayi, si ayam jago biasanya bangun paling pagi dan berkokok setiap pagi hari. Suatu hari ia asyik bermain dengan ponselnya. Ia baru tertidur pada pukul 23.30 malam Pagi harinya, betapa kagetnya ia, saat hendak berkokok, “Ku… kuru…. (sejenak ia melihat jamnya yang sudah menunjukkan pukul 09.00).  Oh tidak… Saya sudah terlalu terlambat untuk berkokok" Teman-teman Ayi sudah bermain di pagi itu. Ayi juga sedih karena tidak bisa melakukan senam pagi bersama Ibu Guru dan teman-teman di sekolah Sejak saat itu, Ayi tidak mau tidur terlalu malam agar bisa bangun pagi. Ia juga tidak mau melewatkan salah satu cara ia membantu teman-teman, yaitu berkokok di pagi hari, agar teman-temannya tidak bangun terlambat. Akivitas Interaktif: Bermain peran sebagai Ayi dan teman-temannya yang sudah bangun pagi Menjawab pertanyaan: “Kenapa Ayi terlambat bangun pagi?” Lalu, mengajak anak berdiskusi Mengurutkan kegiatan pagi hari dari bangun tidur hingga siap sekolah dengan media gambar Menyanyikan lagu sederhana tentang pagi hari dan bangun semangat Membuat jam kertas dan menunjukkan pukul berapa mereka biasa bangun Bermain dengan alarm jam yang sudah di-setting alarmnya di jam 05.00 pagi. Baca juga: Kegiatan Ceria di PAUD saat Pagi Hari: Tips Jitu Pembangkit Semangat Belajar Anak 2-4 Tahun "With a single instance of storytelling lasting only about 20 minutes, we obtained a surprisingly strong change from a preference for non-healthy snack food towards a preference for healthy fruits or vegetables." - Werner Sommer, New York Post (2025) Dalam penelitiannya, Werner Sommer menemukan bahwa anak-anak yang mendengarkan dongeng tentang sayuran ajaib menunjukkan peningkatan signifikan dalam memilih camilan sehat seperti buah dan sayuran selama tiga minggu setelah sesi mendongeng. Hal ini menunjukkan bahwa dongeng dapat menjadi alat efektif dalam menanamkan kebiasaan makan sehat pada anak usia dini. FREE Download Printable LKPD PAUD / TK : Pengembang Keterampilan Menulis dan Mengenal Benda Sekitar Dengan menceritakan dongeng bertema bangun pagi dan melengkapinya dengan kegiatan interaktif, anak-anak akan semakin memahami pentingnya kebiasaan ini. Semoga dua dongeng di atas bermanfaat dalam menumbuhkan kebiasaan baik dan membantu anak menjadi pribadi hebat. Mari terus semangat mendukung "7 Kebiasaan Hebat Anak Indonesia Hebat" dari Kemendikdasmen. KABI (Kisah Teladan Nabi): Membantu Kembangkan Karakter Islami si Kecil dengan Cerita Animasi Para Nabi   Sumber referensi: Dirjen Kemendikdasmen. 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas (2025) [1] Jairo Hidalgo Migueles et al. Associations of Sleep with Gray Matter Volume and Their Implications for Academic Achievement, Executive Function and Intelligence in Children with Overweight/Obesity [2] Werner Sommer et al. Surprising Strategy with 'Powerful Effects' Tricks Kids into Eating Fruits and Veggies: New Research (2025. [3]

Jumat, 09 Mei 2025 | Parenting

Ayah Bunda sahabat Educa, ada banyak hal yang bisa membuat orang tua tertarik untuk menyekolahkan buah hatinya ke sebuah sekolah, terutama di tingkat PAUD atau TK. Bagaimana dengan Ayah Bunda? “Investing in early childhood education is more economically efficient than remedial programs later in life.” - Heckman, James J. (2006) Ekonom peraih Nobel ini menjelaskan bahwa banyak orang tua menyadari bahwa menyekolahkan anak ke PAUD bukan sekadar pilihan, tapi sebuah bentuk investasi masa depan. Ayah Bunda tentu sependapat dengan opini tersebut. Bagaimanapun sekolah yang tepat akan sangat mempengaruhi perkembangan si Kecil di masa kini, dan tentu akan membawa manfaat jangka panjang di masa depan. Agar tidak salah memilih sekolah PAUD / TK yang tepat, penulis telah memberikan beberapa hal penting yang perlu Ayah Bunda perhatikan dan bisa menjadi catatan. Baca juga: Strategi Jitu Promosi PAUD Agar DAPAT BANYAK MURID BARU | Tips Sukses PPDB TK 2024 1. Pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna "While in the middle of a learning process, the child is not learning to remember certain facts, but cognises oneself and own abilities." - Ligita Priede & Dagnija Vigule (2016) Dalam proses pembelajaran yang bermakna, si Kecil tidak hanya akan sekedar menghafal suatu pengetahuan. Namun, ia juga akan diajak untuk memahami diri, kemampuan, dan bakatnya. Si Kecil akan didorong untuk melakukan aneka kegiatan eksploratif, siswa aktif dan berbasis pada kegiatan praktik yang relevan, sehingga akan lebih bermakna. 2. Guru yang sabar, ramah dan berkompeten "Effective teaching requires patience... Good teachers have a long fuse for exasperation, frustration, and anger." - Laura J. Colker (2008) Colker menjelaskan bahwa guru yang berkompeten mampu mengelola emosi dan tetap tenang dalam menghadapi tantangan perilaku anak-anak, menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan anak. Pilihlah sekolah yang memiliki guru-guru PAUD yang terlihat sabar, ramah, hangat, dan terlihat menyukai anak-anak serta dunia mereka. Guru yang profesional dan berkompeten juga bisa menjadi pertimbangan penting dalam memilihkan sekolah yang pantas untuk si Kecil. Baca juga: Pentingnya Promosi Berbasis Digital Sekolah Masa Kini 3. Lingkungan yang nyaman "The environment is comfortable, attractive, and aesthetically pleasing for children." - Michigan Department of Education (2023) Lingkungan sekolah yang dirancang dengan optimal, nyaman, menarik, dan estetis sangat membantu anak-anak merasa betah. Si Kecil pasti akan lebih bisa berkonsentrasi saat melakukan aneka kegiatan. Perhatikan pula tata ruang di sekolah, pastikan aman dan ramah anak. 4. Kegiatan sekolah dan kelas yang variatif Anak usia dini biasanya mudah merasa bosan. Apalagi bila di sekolah hanya melakukan kegiatan yang “itu-itu saja”. Kegiatan memasak, field-trip, percobaan sains, seni (tari, gambar, musik, dan jenis seni lainnya), olahraga, dan aneka proyek berdasarkan pasti akan menarik hati si Kecil. Ia akan menjadi bersemangat untuk pergi ke sekolah. Baca juga: 17 Strategi Jitu Promosi PAUD selama Liburan Semester, Natal, dan Tahun Baru 5. Komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan orang tua Ayah Bunda perlu mengetahui cara sekolah bisa membangun komunikasi yang baik dengan orang tua. Biasanya sekolah menyediakan laporan perkembangan anak didik, mengadakan kegiatan (seminar) parenting, buku penghubung, grup WA, dan lainnya. Sekolah yang baik tentu juga akan memfasilitasi orang tua agar bisa ikut terlibat dalam kegiatan di sekolah, misalnya kegiatan baksos bersama orang tua, dan lainnya. Baca juga: 8 Tips Sukses SPMB - Pendaftaran Murid Baru di PAUD & SD 6. Program penguatan karakter sejak dini Pilihlah sekolah yang memiliki perhatian dalam pengembangan nilai-nilai positif seperti empati, disiplin, tanggung jawab, kejujuran, dan sopan santun. Dalam pengembangan aneka karakter tersebut, PAUD yang baik tentu memiliki cara yang kreatif dan variatif, misalnya cerita, pembiasaan sehari-hari, dan kegiatan menarik lainnya. 7. Penggunaan media dan teknologi dalam pengajaran Si Kecil perlu memahami cara memanfaatkan media digital secara bijaksana dan efektif. Maka, kemampuan sekolah beserta dengan para tenaga pengajarnya dalam membimbing dan mendampingi si Kecil agar bisa menggunakan teknologi dalam bidang pendidikan juga perlu menjadi pertimbangan. Si Kecil pasti juga akan semakin tertarik untuk belajar bila di sekolah banyak menggunakan media berbasis teknologi, misalnya penggunaan slide pembelajaran, video edukasi, gims, dan lainnya. 8. Kurikulum yang Fleksibel (Memahami Kebutuhan Anak) Si kecil membutuhkan tempat belajar yang bisa memberikan ruang baginya untuk bisa mengembangkan bakat dan memahami kebutuhannya. Ayah Bunda perlu memilih sekolah yang menghargai bakat unik setiap anak dan memahami cara mengembangkannya dengan metode belajar yang cocok atau bervariasi. "Early childhood education (ECE) plays a vital role in children's development. It provides a strong foundation for later academic, social, and emotional growth." - American Public University (2024) Ayah Bunda sahabat Educa, pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran penting dalam perkembangan anak. PAUD memberikan dasar yang kuat untuk pertumbuhan akademik, sosial, dan emosional anak di masa depan. Semoga artikel ini membantu Ayah Bunda dalam memilihkan tempat terbaik bagi si Kecil untuk bertumbuh dan berkembang. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Bercerita dan Mengembangkan Karakter Terbaik untuk Si Kecil   Sumber referensi: Heckman, James J. Skill Formation and the Economics of Investing in Disadvantaged Children Jurnal: Science, Vol. 312, No. 5782, hlm. 1900–1902, 2006 [1] Ligita Priede & Dagnija Vigule Teacher, Facilitator of Meaningful Learning in Preschool, 2016 [2] Laura J. Colker. Twelve Characteristics of Effective Early Childhood Teachers, 2008 [3] Michigan Department of Education. Key Elements of High-Quality Early Childhood Learning Environments, 2023 [4] American Public University. Why Is Early Childhood Education Important for Children, 2024 [5] Freepik.com. (2024). Medium shot smiley girl with [6].

Kamis, 08 Mei 2025 | Edukasi

Guru PAUD dan SD sahabat Educa, acara perpisahan sekolah merupakan suatu acara yang istimewa di setiap sekolah. Agar acara perpisahan saat kelulusan siswa bisa menarik dan terkenang di hati anak didik, tentu saja Anda perlu menyiapkan berbagai acara yang seru dan kreatif, misalnya pentas drama, pertunjukan tarian, bahkan pidato yang menarik serta menyentuh hati. Salah satu materi menarik yang bisa diberikan atau disampaikan kepada anak didik adalah materi dongeng, terutama dongeng bertema perpisahan sekolah. Baca juga: 14 Ide Judul LAGU PERPISAHAN SEKOLAH POPULER untuk PAUD / TK - SD Berikut kutipan dari sumber luar negeri yang menyoroti bagaimana dongeng dapat menyentuh hati anak-anak, menjadikan pengalaman mereka lebih bermakna dan berkesan: "Reading and storytelling with babies and children promotes brain development, imagination, language, and learning." - Raising Children Network Kegiatan membaca dan mendongeng dipercaya bisa mengembangkan imajinasi anak. Cerita yang disampaikan dengan penuh semangat, suka cita, dan ketulusan hati, bisa membantu anak dalam memahami dan mengingat pengalaman mereka, sehingga pengalaman tersebut akan menjadi semakin mengesankan. Berikut ini adalah ide cerita pendek yang bisa menjadi sumber inspirasi dalam pentas drama, story telling, atau dimasukkan dalam bagian pidato atau sambutan saat acara perpisahan sekolah, untuk membuat acara perpisahan menjadi kian berkesan di hati anak didik. Cerita 1: Kenangan Indah di Sekolah Lama Di akhir tahun ajaran, Zara dan teman-temannya akan lulus dari PAUD. Zara merasa senang karena ia akan masuk Sekolah Dasar. Namun, ia tetap merasa sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya. "Jangan lupa untuk mendoakan kita, ya!" kata Fio kepada Zara. Zara tersenyum, "Tentu! Kita tetap akan saling mendoakan, menyemangati, dan menyapa, meski hanya di media sosial." Walaupun mereka harus berpisah, mereka berjanji akan tetap menjaga persahabatan. Setiap kali ada ujian atau tugas baru, mereka berdoa untuk satu sama lain. Zara yakin, meskipun berbeda sekolah, hubungan pertemanan mereka akan tetap kuat. Pesan moral: Persahabatan yang tulus akan tetap terjaga meskipun jarak memisahkan. Baca juga: Naskah Pidato Perpisahan Sekolah PAUD / TK yang Menyentuh Hati & Menarik Cerita 2: Pindah Sekolah, Tidak Pindah Persahabatan Hari terakhir di sekolah, Reyhan mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temannya karena ia harus pindah ke kota lain. "Aku akan merindukan kalian semua," kata Reyhan dengan mata berkaca-kaca. "Jangan sedih, Reyhan. Kita akan tetap berteman, kan?" jawab Lila. "Iya, meskipun kita jauh, kita akan saling menghubungi dan mendoakan," kata Reyhan dengan senyum. Mereka semua saling bersalaman dan berjanji untuk tetap semangat belajar untuk mencapai cita-cita. "Semoga kamu sukses, Reyhan," kata teman-temannya. "Kalian juga, semoga selalu bahagia!" jawab Reyhan, dan mereka pun melambaikan tangan dengan penuh harapan. Pesan moral: "Perpisahan sekolah bukan akhir dari persahabatan, tapi awal dari suatu hubungan yang baru”. Baca juga: Ide DEKORASI Acara PERPISAHAN PAUD / TK SESUAI TEMA Wisuda | LENGKAP dengan Alat, Bahan & Tutorial Cerita 3: Langkah Baru Di hari terakhir di sekolah, Dani dan teman-temannya merasa campur aduk. "Aku senang bisa sekolah di sini, tapi sedih juga karena kita harus berpisah," kata Dani. "Kita akan bertemu lagi, Dani. Jangan khawatir," jawab Dita dengan senyumnya yang manis. Mereka memutuskan untuk selalu bertukar cerita tentang sekolah baru mereka. "Aku pasti akan merindukan kalian, tapi kita akan tetap mendoakan satu sama lain," kata Dani. "Iya, semoga kita semua sukses dan tetap semangat," ujar Dita. Meskipun perpisahan itu membuat hati mereka berat, mereka tahu bahwa langkah baru mereka akan membuka banyak kesempatan untuk meraih kesuksesan di masa depan. Pesan moral: Setiap perpisahan adalah awal dari langkah baru menuju masa depan yang penuh harapan dan banyak peluang baik. Baca juga: Contoh Naskah Pidato saat Acara Perpisahan PAUD yang Menyentuh Hati | Kata Sambutan Pesta Kelulusan TK Cerita 4: Mimpi yang Sama Saat acara perpisahan, guru bertanya, “Apa cita-cita kalian?” Raka menjawab, “Aku ingin jadi guru seperti Ibu!” Teman-temannya ikut menyebutkan cita-cita mereka dengan semangat. Mereka menyadari, meskipun sekolahnya berbeda nanti, mereka semua punya semangat yang sama. “Yuk kita saling dukung dan berdoa supaya cita-cita kita tercapai,” ajak Raka. Semua setuju dan bertepuk tangan bersama. “Perpisahan ini bukan akhir, tapi awal dari mimpi kita,” kata Bu Guru. Mereka pulang dengan senyum penuh harapan. Pesan moral: Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari langkah baru untuk menggapai mimpi. Meskipun berpisah, semangat, persahabatan, dan saling mendoakan akan membantu kita terus maju bersama. Contoh-contoh cerita di atas tidak hanya mengesankan. Namun, juga mengandung pesan moral yang mendalam, terutama tentang memaknai persahabatan, meski kadang perlu ada “perpisahan”. Marbel TK dan PAUD: Sahabat Bermain dan Belajar Sang Buah Hati   "We continually find that children are hungry for this type of ‘rite of passage’ ritual. We believe that this is due to the fact that our developed society lacks clear ways of marking such rites of passage whereas in less developed societies these rituals are core to the experience of becoming an adult." - McNicol, J., & Kirkpatrick, M. Anak-anak membutuhkan acara perpisahan yang bermakna sebagai bagian dari proses transisi mereka. Mendongeng dapat menjadi media yang efektif untuk membuat acara perpisahan semakin bermakna, serta membantu mereka memahami dan merayakan perubahan / transisi yang mereka alami. Baca juga: Ide TEMA DRAMA MUSIKAL di Acara PERPISAHAN ANAK TK / PAUD | Disertai Ringkasan Cerita Tiap Tema Sumber referensi: Raising Children Network, Reading and Storytelling with Babies and Children, 2023. [1] McNicol, J., & Kirkpatrick, M. The Good Goodbye: Helping Children Through Transitions Using Storytelling, 2005 [2]

Rabu, 07 Mei 2025 | Edukasi

Apakah acara perpisahan atau kelulusan di PAUD dan SD bisa menarik meski tanpa ada acara seremonial wisuda? Tentu bisa! Namun, tentu saja acara perlu disusun sedemikian rupa, sehingga acara kelulusan di PAUD dan SD bisa berlangsung dengan menarik dan bisa menjadi kenangan indah bagi siswa-siswi yang lulus. Bapak Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen, dilansir dari Detik.com (29/4/2025) mengatakan: "Sepanjang itu tidak memberatkan dan itu juga atas persetujuan orang tua dan murid, ya masa sih tidak boleh gitu kan.” Pernyataan Bapak Abdul Mu'ti menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan sebaiknya fleksibel selama tidak memberatkan siswa dan sudah mendapat persetujuan dari orang tua dan murid. Ia menekankan pentingnya musyawarah dan kesepakatan bersama dalam mengambil keputusan lingkup sekolah. Baca juga: 14 Ide Judul LAGU PERPISAHAN SEKOLAH POPULER untuk PAUD / TK - SD 2024 Erika Christakis, dalam bukunya menjelaskan: “We have created a culture of performance in early childhood education, where even preschoolers are expected to participate in elaborate graduation ceremonies. This focus on performance detracts from the genuine learning experiences that young children need." Erika Christakis menunjukkan ketidaksetujuannya pada budaya upacara wisuda, karena budaya semacam ini bisa mengalihkan pada perhatian dari kebutuhan dasar dari anak-anak usia dini, yaitu bermain, bereksplorasi, dan belajar melalui kebiasaan sehari-hari sesuai tahap perkembangan. Guru PAUD dan SD sahabat Educa, bila Anda tidak mau mengikuti budaya “wisuda-wisuda-an” semacam ini, tentu masih bisa membuat acara kelulusan atau pelepasan siswa tetap menarik, menggembirakan, dan selalu terkenang. Salah satunya adalah dengan cara membuat rundown acara yang menarik. Berikut ini adalah salah satu contoh rundown acara kelulusan PAUD - SD dengan tema "Tetaplah Bersinar Para Bintang Kecil”. 1. Pukul 08.00 – 08.30 WIB: Kedatangan siswa, orang tua, dan semua tamu Orang tua dan anak-anak datang ke lokasi dan anak-anak diarahkan ke ruang tunggu atau tempat duduk yang telah disiapkan. Sambil menunggu, diputarkan musik latar anak-anak dan video perjalanan belajar mereka. 2. Pukul 08.30 – 08.45 WIB: Opening ceremony Acara dibuka dengan hangat dan ceria oleh pembawa acara (MC). Selanjutnya, peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PAUD, lalu dilanjutkan dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh guru atau tokoh agama. Baca juga: Ide DEKORASI Acara PERPISAHAN PAUD / TK SESUAI TEMA Wisuda | LENGKAP dengan Alat, Bahan & Tutorial 3. Pukul 08.45 – 09.00 WIB: Sambutan dari para pemangku jabatan Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah sebagai pembuka. Setelah itu, perwakilan orang tua dan pihak yayasan atau pengelola sekolah turut memberikan sambutan. 4. Pukul 09.00 – 09.30 WIB: Pentas seni dan pertunjukan Rangkaian penampilan dimulai dengan tari pembuka seperti Tari Selamat Datang, diikuti puisi bersama atau pantun perpisahan. Anak-anak juga menampilkan drama atau dongeng bertema persahabatan atau mimpi masa depan, lalu ditutup dengan lagu perpisahan pilihan seperti “Terima Kasih Guruku.” 5. Pukul 09.30 – 10.15 WIB: Serah terima ijazah, medali / piala dan rapor. Para siswa, dengan mengenakan pakaian adat, dipanggil satu per satu ke panggung untuk menerima pengalungan medali dari kepala sekolah atau guru. Setelah itu, mereka menerima rapor dan sertifikat kelulusan, lalu dilanjutkan dengan sesi foto bersama, baik per anak dengan guru maupun foto seluruh kelas. Baca juga: Contoh Naskah Pidato saat Acara Perpisahan PAUD yang Menyentuh Hati | Kata Sambutan Pesta Kelulusan TK 6. Pukul 10.15 – 10.30 WIB: Pemutaran film kenangan Video dokumentasi kegiatan selama satu tahun diputar sebagai bagian dari acara. Video tersebut menampilkan momen anak-anak saat bermain, belajar, melakukan kunjungan, serta berisi ucapan mereka untuk guru dan orang tua, dengan iringan lagu yang dinamis, ada lagu melow, senang, semangat, dan lainnya agar menarik dan tidak membosankan. 7. Pukul 10.30 – 11.00 WIB: Penampilan guru dan kejutan dari siswa Guru menyanyikan lagu perpisahan sebagai ungkapan kasih dan kenangan. Anak-anak kemudian memberikan bunga atau hasil karya kepada orang tua dan guru, diikuti momen pelukan hangat dan salam perpisahan. Beberapa karya yang bisa menjadi pilihan antara lain: Lukisan atau gambar: Anak-anak bisa membuat lukisan atau gambar yang menggambarkan kenangan mereka bersama guru dan teman-teman di sekolah Handmade cards: Kartu ucapan terima kasih yang dibuat sendiri dengan gambar, warna, dan tulisan tangan anak-anak. Tulisan bisa berwujud syair atau puisi atau doa-doa pendek Bunga kertas: Membuat bunga dari kertas warna-warni yang dihias sendiri untuk diberikan sebagai simbol kasih sayang. Baca juga: PENTAS SENI Favorit di ACARA PERPISAHAN TK - PAUD, Agar Selalu Dikenang: Plus PANDUAN LENGKAP 8. Pukul 11.00 – 11.30 WIB: Acara bebas / ramah tamah Acara dilanjutkan dengan makan bersama snack atau konsumsi yang telah disediakan. Kemudian, ada sesi foto booth dan swafoto bersama keluarga dan guru, serta pengambilan souvenir kelulusan. Beberapa acara bebas lainnya yang bisa dipilih adalah: Bernyanyi bersama: Anak-anak, guru, dan orang tua bisa bernyanyi lagu-lagu ceria atau lagu perpisahan bersama-sama.Tebak-tebakan atau permainan sederhana yang berhadiah: Acara ini untuk memecahkan kebekuan dan menambah keceriaan Cerita lucu atau kenangan bersama: Siswa atau guru bisa berbagi cerita lucu atau kenangan manis selama di sekolah untuk membuat suasana lebih hangat Menari bersama: Siswa atau guru bisa melakukan gerakan dance sederhana yang menyenangkan, seperti tarian ceria atau gerakan bebas Membuat video bersama: Mengambil video spontan dengan grup, membuat kenangan yang menyenangkan dari acara santai tersebut, agar bisa diposting di media sosial pribadi atau sekolah. 9. Pukul 11.30 WIB – Selesai: Acara penutup Acara ditutup oleh MC dengan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Anak-anak dan orang tua kemudian meninggalkan lokasi dengan tertib. "Graduation ceremonies are a meaningful way to honour children’s achievements, engage families, and build excitement for the transition to primary school." - Little Champions (2025) Little Champions menjelaskan bahwa acara kelulusan yang direncanakan dengan baik dan seksama merupakan wujud apresiasi atas pencapaian siswa, ajang untuk mempererat bonding dalam keluarga, dan sarana untuk membangun semangat atau ketertarikan anak didik untuk melanjutkan pembelajaran ke jenjang yang lebih tinggi. Semoga rundown di atas bermanfaat bagi anak Indonesia dan membantu guru dalam mempersiapkan acara kelulusan atau perpisahan yang menarik serta menyenangkan. Dongeng RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Mendongeng si Kecil Sumber referensi: Detik.com. Mendikdasmen Soal Wisuda di Sekolah Boleh Sepanjang Tak Memberatkan, 2025 [1] Erika Christakis. (2016). The Importance of Being Little: What Preschoolers Really Need from Grownups [2] Little Champions. Graduation Ceremonies and Transition to Primary School, 2025 [3].

Kamis, 24 April 2025 | Edukasi

Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi? Variasi metode pembelajaran perlu diterapkan di dalam kelas. Mengapa?  “Differentiation of teaching is considered a basic dimension of effective teaching and is an effective teaching model that responds to learners’ needs through the design of multiple and qualitatively different teaching approaches.” - Markoglou  Markoglou menjelaskan bahwa variasi metode atau pendekatan pembelajaran merupakan kebutuhan siswa.  Dengan menerapkan metode yang beragam, guru dapat memenuhi kebutuhan belajar individu siswa, meningkatkan motivasi, dan mencegah kebosanan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran juga dipercaya akan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman dan segala aspek keterampilan siswa. Ada beberapa metode pembelajaran yang sering diaplikasikan guru di masa kini, yaitu pembelajaran berdasarkan tema (tematik), pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), Montessori (menekankan pada kemandirian siswa dan dengan alat bantu nyata), Sentra (berdasarkan fokus alat bantu, kegiatan, bidang tertentu, misalnya seni, balok, alam, dan lainnya), dan masih banyak lainnya. Pembelajaran dengan metode berdiferensiasi (differentiation) sudah sering diterapkan di beberapa sekolah, khususnya di PAUD, SD, dan jenjang yang lebih tinggi. Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Apa keunikannya? "Differentiation is simply a teacher attending to the learning needs of a particular student or small group of students, rather than teaching a class as though all individuals in it were basically alike." - Carol Ann Tomlinson Tomlinson menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memperhatikan perbedaan kebutuhan belajar setiap siswa. Guru tidak mengajar dengan cara seragam, tetapi menyesuaikan strategi agar semua siswa dapat berkembang sesuai potensinya. Hal-hal yang diperhatikan oleh guru bisa berdasarkan kebutuhan belajar, gaya belajar, minat, tingkat kesiapan (kemampuan awal) peserta didik. Setiap siswa adalah unik, karena memiliki gaya belajar, minat / bakat, kemampuan, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Itulah mengapa di tahap awal dalam metode ini, guru perlu melakukan penelitian dan diskusi seputar siswa sebelum membuat perencanaan pembelajaran.  Apa perbedaan dengan metode pembelajaran lainnya? Ada beberapa aspek yang membedakan metode pembelajaran berdiferensiasi dengan lainnya. Penulis telah mengelompokkannya berdasarkan beberapa aspek perbedaan, beberapa diantaranya adalah: Aspek fokus: Pembelajaran berdiferensiasi fokus pada individu, sedangkan metode lainnya dibuat seragam untuk semua siswa. Aspek fleksibilitas: Pembelajaran berdiferensiasi sangat fleksibel. Guru sangat menyesuaikan atau menghargai keunikan atau keinginan setiap siswa. Sedangkan di metode lainnya, siswa menyesuaikan metode atau materi yang disiapkan guru. Aspek tujuan: Siswa diharapkan akan semakin berkembang, karena memiliki motivasi, semangat, kepercayaan diri, dan kegembiraan yang lebih saat melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan pilihannya; sedangkan metode lainnya siswa mendapatkan pengalaman belajar secara umum (mengikuti metode yang disiapkan guru). Peran guru: Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru berperan sebagai fasilitatoir yang menyesuaikan diri dengan keinginan atau gaya belajar yang dipilih siswa. Sedangkan, di metode lainnya guru berperan sebagai center (pusat / pengarah utama). Apa manfaat istimewa dari pembelajaran ini? "Differentiated instruction increases student engagement and motivation by providing students with choice, challenge, and support that aligns with their readiness, interests, and learning profiles." - Kristina Doubet & Jessica Hockett Kristina Doubet & Jessica Hockett menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dipercaya mampu meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa akan mendapatkan tantangan yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat masing-masing. Secara menyeluruh, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan siswa saat mereka mengikuti pembelajaran dengan metode ini. Siswa merasa diperhatikanMetode pembelajaran ini bisa membuat siswa mendapatkan perhatian, apresiasi, dan penerimaan yang baik di kelas. Salah satu dampaknya, siswa yang tadinya merasa rendah diri dipercaya bisa mendapatkan semangat belajar yang semakin baik. Meningkatkan Kepercayaan diriMetode ini bisa menumbuhkan rasa bangga siswa pada diri sendiri. Bayangkan saja, Anda yang suka berbicara, mendapatkan kesempatan untuk menggunakan kesukaan ini untuk melakukan aktivitas berbicara atau bercerita tentang materi yang diberikan. Pasti ada semacam "mood booster" yang akan membangkitkan rasa percaya diri. Membantu perkembangan potensi lain atau kecerdasan (majemuk) lainnyaKarena kepercayaan dirinya sudah tumbuh dan sudah merasa diterima dengan baik di lingkungannya (teman-teman sekelasnya), ia akan makin percaya diri pula dalam melakukan kegiatan lainnya. Membantu siswa mendapatkan validasiSeperti Christiano Ronaldo yang diminta bermain basket. Meski ia gagal memasukkan bola basket ke dalam ring, ia tidak akan merasa rendah diri. Karena ia tahu bahwa bermain basket bukan bidangnya. Ia akan tetap percaya diri, karena ia tahu ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang, yaitu ahli mencetak gol dalam permainan sepak bola. Mengurangi tekanan saat mengikuti pembelajaran di sekolahMetode ini akan membantu menguatkan mental siswa. Saat tumbuh rasa bangga pada dirinya, saat ia bisa melakukan sesuatu dengan lebih percaya diri, dan saat ia merasa dikagumi atau dihargai oleh orang-orang di sekitarnya, ia akan semakin mampu mengelola emosi dan mengendalikan tingkat stres-nya. Apa contoh kegiatannya? Penulis akan memberikan salah satu contoh aplikasi dari metode pembelajaran ini di tingkat PAUD, khususnya saat pembelajaran dengan tema tumbuhan, subtema mengenal bagian tumbuhan. Penulis akan mengelompokkannya berdasarkan gaya belajar dan contoh kegiatan yang bisa dipilih siswa. Siswa visual diperbolehkan menggambar pohon dan menuliskan bagian-bagiannya. Siswa kinestetik diperbolehkan merangkai bagian tumbuhan dari plastisin atau melakukan senam dengan iringan lagu bertema bagian pohon. Anak verbal diperbolehkan menceritakan pengalaman menanam atau merawat pohon di rumah. Anak seni diperbolehkan menyanyikan lagu atau berpuisi bertema bagian pohon. Kesimpulan Guru PAUD & SD, sahabat Educa, dalam pembelajaran ini, semua siswa mempelajari tema atau materi yang sama. Namun, aktivitas dalam pembelajaran ini dilakukan dengan cara yang unik, tergantung dari pilihan siswa. Hal yang tidak kalah penting dalam aplikasi metode pembelajaran ini adalah bahwa guru perlu mempersiapkan aneka aktivitas, media, alat, bahan, dan hal penting lainnya sebelum menerapkannya kepada siswa. Persiapannya mungkin akan "lebih melelahkan". Namun, banyak hal positif bisa berkembang dalam diri siswa. Bila guru merasa bahwa persiapannya dalam metode ini cukup menantang atau melelahkan, guru bisa menerapkannya sesekali. Siapa tahu guru akan menemukan bintang yang tersembunyi di balik awan ketikan menerapkan metode berdiferensiasi. Who knows? "The role of a teacher is to facilitate learning, to recognize the unique talents and passions of each child, and to help them flourish." - Ken Robinson Sumber referensi: Tomlinson, Carol Ann. The Differentiated Classroom: Responding to the Needs of All Learners, 2014 [1] Doubet, Kristina .& Hockett, Jessica. Differentiation in Middle and High School: Strategies to Engage All Learners, 2015 [2] Robinson, Ken. The Element: How Finding Your Passion Changes Everything, 2009 [3] Freepik.com. Woman teaching classroom 269071392, 2024 [4] Markoglou, Dr. Angeliki. European Journal of Education berjudul Differentiated Instruction and Pupil Motivation in Language Teaching, 2019 [5]

    • ...