Top

Pembelajaran Berdiferensiasi di PAUD dan SD: Apa itu? Bagaimana Penerapan & Contoh Kegiatannya?

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

19 Apr 2025

  |  

Edukasi

Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi?

Variasi metode pembelajaran perlu diterapkan di dalam kelas. Mengapa? 

“Differentiation of teaching is considered a basic dimension of effective teaching and is an effective teaching model that responds to learners’ needs through the design of multiple and qualitatively different teaching approaches.” - Markoglou 

Markoglou menjelaskan bahwa variasi metode atau pendekatan pembelajaran merupakan kebutuhan siswa.  Dengan menerapkan metode yang beragam, guru dapat memenuhi kebutuhan belajar individu siswa, meningkatkan motivasi, dan mencegah kebosanan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran juga dipercaya akan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman dan segala aspek keterampilan siswa.

Ada beberapa metode pembelajaran yang sering diaplikasikan guru di masa kini, yaitu pembelajaran berdasarkan tema (tematik), pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), Montessori (menekankan pada kemandirian siswa dan dengan alat bantu nyata), Sentra (berdasarkan fokus alat bantu, kegiatan, bidang tertentu, misalnya seni, balok, alam, dan lainnya), dan masih banyak lainnya.

Pembelajaran dengan metode berdiferensiasi (differentiation) sudah sering diterapkan di beberapa sekolah, khususnya di PAUD, SD, dan jenjang yang lebih tinggi.

Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Apa keunikannya?

"Differentiation is simply a teacher attending to the learning needs of a particular student or small group of students, rather than teaching a class as though all individuals in it were basically alike." - Carol Ann Tomlinson

Tomlinson menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memperhatikan perbedaan kebutuhan belajar setiap siswa. Guru tidak mengajar dengan cara seragam, tetapi menyesuaikan strategi agar semua siswa dapat berkembang sesuai potensinya.

Hal-hal yang diperhatikan oleh guru bisa berdasarkan kebutuhan belajar, gaya belajar, minat, tingkat kesiapan (kemampuan awal) peserta didik. Setiap siswa adalah unik, karena memiliki gaya belajar, minat / bakat, kemampuan, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Itulah mengapa di tahap awal dalam metode ini, guru perlu melakukan penelitian dan diskusi seputar siswa sebelum membuat perencanaan pembelajaran. 

Apa perbedaan dengan metode pembelajaran lainnya?

Ada beberapa aspek yang membedakan metode pembelajaran berdiferensiasi dengan lainnya. Penulis telah mengelompokkannya berdasarkan beberapa aspek perbedaan, beberapa diantaranya adalah:

  • Aspek fokus: Pembelajaran berdiferensiasi fokus pada individu, sedangkan metode lainnya dibuat seragam untuk semua siswa.
  • Aspek fleksibilitas: Pembelajaran berdiferensiasi sangat fleksibel. Guru sangat menyesuaikan atau menghargai keunikan atau keinginan setiap siswa. Sedangkan di metode lainnya, siswa menyesuaikan metode atau materi yang disiapkan guru.
  • Aspek tujuan: Siswa diharapkan akan semakin berkembang, karena memiliki motivasi, semangat, kepercayaan diri, dan kegembiraan yang lebih saat melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan pilihannya; sedangkan metode lainnya siswa mendapatkan pengalaman belajar secara umum (mengikuti metode yang disiapkan guru).
  • Peran guru: Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru berperan sebagai fasilitatoir yang menyesuaikan diri dengan keinginan atau gaya belajar yang dipilih siswa. Sedangkan, di metode lainnya guru berperan sebagai center (pusat / pengarah utama).

Apa manfaat istimewa dari pembelajaran ini?

"Differentiated instruction increases student engagement and motivation by providing students with choice, challenge, and support that aligns with their readiness, interests, and learning profiles." - Kristina Doubet & Jessica Hockett

Kristina Doubet & Jessica Hockett menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dipercaya mampu meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa akan mendapatkan tantangan yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat masing-masing.

Secara menyeluruh, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan siswa saat mereka mengikuti pembelajaran dengan metode ini.

  1. Siswa merasa diperhatikan
    Metode pembelajaran ini bisa membuat siswa mendapatkan perhatian, apresiasi, dan penerimaan yang baik di kelas. Salah satu dampaknya, siswa yang tadinya merasa rendah diri dipercaya bisa mendapatkan semangat belajar yang semakin baik.
  2. Meningkatkan Kepercayaan diri
    Metode ini bisa menumbuhkan rasa bangga siswa pada diri sendiri. Bayangkan saja, Anda yang suka berbicara, mendapatkan kesempatan untuk menggunakan kesukaan ini untuk melakukan aktivitas berbicara atau bercerita tentang materi yang diberikan. Pasti ada semacam "mood booster" yang akan membangkitkan rasa percaya diri.
  3. Membantu perkembangan potensi lain atau kecerdasan (majemuk) lainnya
    Karena kepercayaan dirinya sudah tumbuh dan sudah merasa diterima dengan baik di lingkungannya (teman-teman sekelasnya), ia akan makin percaya diri pula dalam melakukan kegiatan lainnya.
  4. Membantu siswa mendapatkan validasi
    Seperti Christiano Ronaldo yang diminta bermain basket. Meski ia gagal memasukkan bola basket ke dalam ring, ia tidak akan merasa rendah diri. Karena ia tahu bahwa bermain basket bukan bidangnya. Ia akan tetap percaya diri, karena ia tahu ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang, yaitu ahli mencetak gol dalam permainan sepak bola.
  5. Mengurangi tekanan saat mengikuti pembelajaran di sekolah
    Metode ini akan membantu menguatkan mental siswa. Saat tumbuh rasa bangga pada dirinya, saat ia bisa melakukan sesuatu dengan lebih percaya diri, dan saat ia merasa dikagumi atau dihargai oleh orang-orang di sekitarnya, ia akan semakin mampu mengelola emosi dan mengendalikan tingkat stres-nya.

Apa contoh kegiatannya?

Penulis akan memberikan salah satu contoh aplikasi dari metode pembelajaran ini di tingkat PAUD, khususnya saat pembelajaran dengan tema tumbuhan, subtema mengenal bagian tumbuhan. Penulis akan mengelompokkannya berdasarkan gaya belajar dan contoh kegiatan yang bisa dipilih siswa.

  1. Siswa visual diperbolehkan menggambar pohon dan menuliskan bagian-bagiannya.
  2. Siswa kinestetik diperbolehkan merangkai bagian tumbuhan dari plastisin atau melakukan senam dengan iringan lagu bertema bagian pohon.
  3. Anak verbal diperbolehkan menceritakan pengalaman menanam atau merawat pohon di rumah.
  4. Anak seni diperbolehkan menyanyikan lagu atau berpuisi bertema bagian pohon.

Kesimpulan

Guru PAUD & SD, sahabat Educa, dalam pembelajaran ini, semua siswa mempelajari tema atau materi yang sama. Namun, aktivitas dalam pembelajaran ini dilakukan dengan cara yang unik, tergantung dari pilihan siswa.

Hal yang tidak kalah penting dalam aplikasi metode pembelajaran ini adalah bahwa guru perlu mempersiapkan aneka aktivitas, media, alat, bahan, dan hal penting lainnya sebelum menerapkannya kepada siswa. Persiapannya mungkin akan "lebih melelahkan". Namun, banyak hal positif bisa berkembang dalam diri siswa.

Bila guru merasa bahwa persiapannya dalam metode ini cukup menantang atau melelahkan, guru bisa menerapkannya sesekali. Siapa tahu guru akan menemukan bintang yang tersembunyi di balik awan ketikan menerapkan metode berdiferensiasi. Who knows?

"The role of a teacher is to facilitate learning, to recognize the unique talents and passions of each child, and to help them flourish." - Ken Robinson


Sumber referensi:

  1. Tomlinson, Carol Ann. The Differentiated Classroom: Responding to the Needs of All Learners, 2014 [1]
  2. Doubet, Kristina .& Hockett, Jessica. Differentiation in Middle and High School: Strategies to Engage All Learners, 2015 [2]
  3. Robinson, Ken. The Element: How Finding Your Passion Changes Everything, 2009 [3]
  4. Freepik.com. Woman teaching classroom 269071392, 2024 [4]
  5. Markoglou, Dr. Angeliki. European Journal of Education berjudul Differentiated Instruction and Pupil Motivation in Language Teaching, 2019 [5]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.