Disleksia sering ditemukan pada anak usia dini. Tanda-tanda anak dengan gangguan belajar ini adalah:
- memiliki kelemahan dalam melafalkan kata dengan baik.
- mengalami kesulitan dalam menulis dan melafalkan huruf.
- memiliki keterlambatan dalam hal keterampilan membaca.
Dikutip dari Mayoclinic.org, seorang pakar kesehatan anak mengatakan:
“Deteksi dan evaluasi dini perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan penyandang disleksia secara spesifik, sehingga ia bisa menerima treatment yang tepat dan mengarah pada perkembangan yang positif.”
Agar anak disleksia bisa melakukan aktivitas membaca dan menulis dengan baik, Ayah dan Bunda perlu mengajarinya dengan cara-cara yang khusus dan tepat. Semakin cepat penanganannya, semakin baik pula hasilnya. Beberapa diantaranya adalah:
1. Metode Belajar Membaca dan Menulis yang Menarik serta Menyenangkan
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan meningkatkan semangat dan daya fokus anak. Daya imajinasi dan kemampuan berpikirnya juga akan terus stimulasi secara lebih optimal.
Ayah dan Bunda bisa mengajari anak disleksia dengan aneka media belajar membaca dan menulis berbasis teknologi seperti di bawah ini:
- Aplikasi Gim “Marbel Membaca”
- Aplikasi Gim “Marbel Pelajaran TK dan PAUD”.
- Aplikasi Gim “Marbel Menulis Huruf”.
- Video Lagu Edukasi Berjudul “Huruf Awal Kata”.
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan juga bisa menggunakan aneka alat peraga yang edukatif, misalnya:
Pastikan Ayah dan Bunda bersemangat dan bersuka cita saat mengajari si kecil. Semangat dan sukacita yang Ayah dan Bunda rasakan dan berikan kepada si kecil akan membuatnya mampu belajar dengan gembira, full of spirit, dan tanpa beban.
2. Membantu Mengatur Jadwal Belajar Membaca dan Menulis
Selain mengajari anak dengan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, Ayah dan Bunda perlu membantu mengatur jadwal belajarnya. Bila Ayah dan Bunda sudah terbiasa mengajarinya membaca dan menulis di sore hari, lakukanlah hal itu secara rutin.
Agar anak tidak merasa bosan dan terbebani, disarankan untuk mengajarkan baca dan tulis tidak lebih dari 20 menit.
Ditengah kesibukannya dalam belajar, Ayah dan Bunda perlu menyisipkan variasi aktivitas yang menyenangkan lainnya, yaitu bermain, melakukan olahraga favorit anak, makan bersama dengan menu makanan kesukaan, menonton film kegemaran, dan lainnya.
Jangan lupa untuk mengatur waktu istirahat bagi si kecil. Waktu istirahat yang baik juga bisa meningkatkan kualitas belajarnya.
Sikap disiplin adalah karakter yang penting agar ia bisa melaksanakan jadwal belajarnya dengan baik. Silakan membaca artikel ini agar karakter disiplin anak bisa berkembang dengan baik.
3. Membacakan Buku Cerita untuk Anak
Ayah dan Bunda perlu memahami buku cerita yang menarik dan menyenangkan untuk dibaca anak. Pastikan buku tersebut memuat banyak gambar yang menarik. Tulisan yang berukuran besar juga sangat disarankan agar anak semakin mampu membacanya dengan lebih jelas. Bahasa yang sederhana dan memuat kalimat yang tidak terlalu panjang akan membuat si kecil lebih mampu memahami isi cerita. Pastikan juga bahwa isi ceritanya bertemakan pengalaman hidup sehari-hari sehingga mudah dimengerti sang buah hati.
Ayah dan Bunda bisa membantu si kecil membacakan buku cerita dengan suara yang keras dan jelas. Hal ini akan membantu si kecil untuk memahami isi cerita dengan lebih baik. Setelah itu berikan kesempatan kepada si kecil untuk menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri. Ayah dan Bunda juga bisa mengajak si kecil berdiskusi tentang buku cerita yang selesai dibacakan.
Salah satu jenis buku cerita yang baik untuk anak adalah yang mengandung pesan moral. Inilah beberapa contoh cerita anak yang sarat akan moral value, menarik, ramah anak, dan bisa didapatkan dalam bentuk e-book. Ada versi contoh gratisnya, lho... .
4. Bermain Balok Huruf
Balok huruf adalah mainan anak yang berbentuk kubus dan bertuliskan aneka macam huruf. Ayah dan Bunda bisa merangkai atau menyusun beberapa balok huruf sehingga susunan huruf tersebut membentuk sebuah kata. Bermain dengan media balok juga bermanfaat untuk mengasah kemampuan motorik halus, meningkatkan konsentrasi anak saat belajar, serta menstimulasi kemampuan koordinasi tangan dan mata.
Selain bermain balok huruf, Ayah dan Bunda bisa mengajarkan pengenalan huruf dengan media flash-card.
5. Menggambar Mind Map
Anak-anak disleksia biasanya memiliki aneka gagasan-gagasan menarik dan kreatif. Ayah dan Bunda perlu menyediakan sarana baginya untuk mengekspresikan gagasan-gagasan tersebut, sehingga daya kreativitas, kemampuan berimajinasi, dan kecerdasannya bisa berkembang dengan baik.
Agar gagasan atau ide si kecil bisa tersalurkan dengan baik, Ayah dan Bunda bisa memintanya untuk membuat mind map. Saat membuat mind map kemampuan motorik halus dan keterampilan anak dalam menulis juga bisa berkembang dengan lebih optimal.
Mengajari anak disleksia memang membutuhkan kesabaran yang ekstra. Namun, bila Ayah dan Bunda bisa mendampingi si kecil saat belajar dengan penuh cinta, pasti lama-kelamaan bisa menikmati aktivitas pendampingan belajar ini. Semoga setiap aktivitas belajar dan treatment yang Anda berikan bisa membawa perkembangan yang positif bagi si kecil.
Baca juga:
- Cara Simpel Meningkatkan Kreatifitas Anak dalam Menggambar
- Tips Mengembangkan Hobi Membaca pada Anak
- Aneka Aktivitas Menyenangkan untuk Belajar Huruf
Apakah Anda ingin agar si kecil kian mampu membuat aneka konten digital yang menarik, kekinian, dan edukatif? Apakah Anda juga ingin agar karakter si kecil semakin hebat dalam hal keterampilan berkolaburasi, berpikir kritis, dan berkomunikasi? Yuk, ikutan kelas gamelab.id untuk anak. Info lengkapnya silakan klik gambar di bawah ini!
Sumber Referensi:
1. Mayoclinic.org. (2022). Diagnosis treatment [1]
2. Freepik.com. (2022). Man toddler home drawing [2]
2. Freepik.com. (2022). Medium shot girl man making cardboard [3]