Setiap orang memiliki daya imajinasi. Namun daya imajinasi anak usia dini masih sangat tinggi. Daya imajinasi adalah kemampuan alami seorang anak agar ia terpacu untuk mengembangkan diri. Daya imajinasi anak tidak seharusnya dibatasi, orang tua hanya perlu membimbing dan mengarahkan, agar daya imajinasi mampu menstimulasi kecerdasan dan ketrampilan berkreasi.
Bagaimana agar daya imajinasi anak bisa berkembang maksimal, serta memiliki dampak positif bagi kecerdasan dan perkembangan anak usia dini?
1. Aktivitas Bermain dan Berkegiatan Seni
Bagi seorang anak, bermain dan berkegiatan seni adalah hal yang paling digemari. Tak hanya memiliki efek hiburan, kegiatan ini bisa menyehatkan raga dan hati. Ada kaitan yang erat antara kegiatan bermain dan aktivitas seni, untuk pengembangan kecerdasan dan kreativitas anak usia dini.
2. Ubah Larangan menjadi Nasihat dengan Tulus Hati
Larangan sangat identik dengan kata "jangan" dan "tidak boleh". Biasakan menggunakan kata "sebaiknya", "akan lebih baik", atau kata yang bersifat "positif". Misalnya, kalimat "jangan berlari", menjadi kalimat "berjalan saja". Katakanlah dengan tulus hati, karena berkata dengan emosi tak terkendali bisa menyakiti hati sang buah hati. Walau perlu menggunakan kata "jangan", bila diucapkan dengan penuh kasih, pasti tetap memberikan kenyamanan di dalam hati.
3. Utamakan Kesepakatan daripada Aturan
Bila mau dihitung, mungkin ada banyak kesalahan yang dilakukan oleh seorang anak. Saat anak membuat suatu kesalahan, buatlah kesepakatan. Misalnya, bila anak sudah mampu membereskan mainan secara mandiri selama 1 bulan, maka ia akan mendapatkan mainan baru sebagai penghargaan. Aturan bagi anak usia dini kadang juga perlu, untuk hal-hal yang memang bersifat darurat atau berbahaya, misalnya tidak boleh memasukkan jari ke dalam colokan listrik.
4. Suasana Rumah yang Menyenangkan
Suasana rumah yang menyenangkan akan memberi ruang bagi seorang anak untuk bisa bebas berekspresi dengan daya imajinasi. Bila anak membuat kesalahan atau melakukan hal yang tidak diinginkan, tetaplah jaga kesabaran dan ketenangan. Biarkan anak melakukan sesuatu yang ia suka, selama ia tahu batas-batasnya.
5. Mengajarkan Tanggung Jawab dan Mandiri
Perilaku mandiri sangat erat kaitannya dengan tanggung jawab. Anak yang mandiri bisa melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Anak yang bertanggung jawab, biasanya mampu melakukan pekerjaannya secara mandiri. Berikan kesempatan kepada anak untuk melakukan pekerjaannya secara mandiri. Misalnya, setelah makan ia harus bisa mencuci piring sendiri. Dengan mencuci piring secara mandiri, ia semakin paham akan tanggung jawabnya menjaga kebersihan diri.
Daya imajjinasi sangat penting dikembangkan sejak dini. Di era teknologi, banyak profesi yang membutuhkan ketrampilan seseorang dalam memanfaatkan imajinasi, terutama dalam membuat suatu karya atau kreasi.
Bagaimana menurut pendapat Anda? Apakah ada ide lain agar daya imajinasi anak bisa berkembang maksimal sejak belia?