Pada masa mendatang, kemajuan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Persaingan jadi makin ketat. Maka, sejak usia dini, skills anak perlu dilatih. Aneka soft skills menjadi kemampuan penting yang wajib diajarkan pada si kecil, untuk menghadapi tantangan zaman. Keterampilan ini tidak hanya menyiapkan mereka untuk menghadapi perkembangan teknologi, tetapi juga membantunya tumbuh menjadi pribadi yang adaptif, kreatif, dan tangguh. Inilah beberapa skills yang perlu diperhatikan: Baca juga: 19 Variasi Metode Bermain PAUD & TK Berbasis Teknologi yang Anak Sukai 1. Digital skill Biasa juga disebut kecerdasan digital atau literasi digitai, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan perangkat digital, seperti desain grafis, editing video, coding dan sebagainya. Baca juga: Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat 2. Kreativitas dan inovasi Ajak si kecil menggunakan teknologi saat berkreasi, untuk membuat produk lebih menarik dan bermanfaat. 3. Sosio-emosional Saat beraktivitas dengan teknologi canggih, anak perlu dilatih untuk tetap terampil dalam bersosialisasi, berinteraksi, dan berempati, demi membangun lingkungan juga pergaulan yang positif serta produktif. KABI: Media Pengembangan Karakter Islami dengan Animasi KISAH NABI 4. Berpikir kritis Ajak anak berdiskusi tentang berita terbaru, menggunakan kalimat yang sederhana. Ayah bunda juga perlu membantu si kecil, agar bisa menemukan dan mengembangkan ide-ide baru sesuai bakat dan minatnya. 5. Cerdas dan produktif Di 2025, ilmu dan pengetahuan sangat mudah didapatkan di mana dan kapan saja. Si kecil perlu dilatih agar cerdas dan efektif dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, untuk membuat produk yang bermanfaat. 6. Adaptif Teknologi berkembang pesat, dan ekonomi bisa naik dan turun setiap saat. Si kecil perlu disiapkan untuk menghadapi dinamika zaman. Misal, bila si kecil tinggal di perkotaan, perlu dilatih hidup di pedesaan. 7. Tahan mental Di masa mendatang, persaingan dalam bidang pekerjaan makin ketat. Sedari dini, anak perlu berlatih untuk bersikap bijak dalam menghadapi kegagalan. Baca juga: Si Kecil Mudah Grogi? Inilah 6 Cara Sederhana Membangun Mentalnya Jadi Pemberani 8. Jiwa kolaboratif Kemandirian merupakan skill yang penting. Namun, si kecil juga perlu diajarkan bekerja sama. Ajak mereka bergabung dengan komunitas yang positif dan bermanfaat, untuk mengembangkan keterampilan juga bakatnya. Baca juga: Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian 9. Komunikasi yang efektif Latih kemampuan komunikasi si kecil, baik secara lisan maupun tulisan. Beri mereka kesempatan untuk mengembangkan public speaking, dan kemampuan mengetik pesan dengan kalimat yang sopan juga efektif. 10. Self management Tidak hanya kemandirian, self management juga sangat penting untuk diajarkan kepada si kecil. Contohnya, mengajari si kecil membuat jadwal kegiatan harian, mengatur penggunaan perangkat digital dengan aman serta efektif (tidak berlebihan), dan lain-lain. 11. Networking Ajak si kecil melakukan kegiatan sosial, terlibat dalam komunitas, dan bermasyarakat. Ajarkan padanya cara berkenalan dan membangun relasi dengan pribadi baru. Dengan membekali si kecil 11 soft skills ini, mereka akan makin siap dalam menghadapi perubahan dunia yang kian dinamis. Tentunya, peran orang tua sangat penting, agar sang buah hati makin mampu mengembangkan bakat, keterampilan, juga tiap potensi yang dimilikinya, agar ia tumbuh jadi anak yang cerdas, dan memiliki karakter yang baik serta berintegritas tinggi. Baca juga: LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Sumber Referensi: 1. Oece.nz. (2024). Childcare choices ready for school [1]2. Sph.edu. (2024). Early childhood skills list [2]3. Freepik.com. (2024). Free photo front view smiley teacher explaining kids [3]
Kecerdasan digital menjadi salah satu keterampilan yang penting bagi anak zaman sekarang. Kecerdasan ini berhubungan erat dengan kemampuan anak dalam menggunakan perangkat digital secara bijak dan efektif. Makin baik kecerdasan digitalnya, anak akan makin mampu menggunakan perangkat digital secara aman dan positif. Baca juga: KEGIATAN ANAK yang Sederhana & Termudah DENGAN HANDPHONE | Kembangkan Literasi Digital Bersama Si Kecil Usia 5-6 Tahun Liburan Nataru dan akhir semester 1 bisa menjadi peluang besar untuk melatih kecerdasan digital anak. Salah satunya, mengajak Si Kecil membuat aneka konten edukatif. Apa saja jenis konten yang edukatif dan sederhana tersebut? A. Konten foto Kreasi craft Ajak anak membuat craft, misalnya diorama, kolase, origami, atau kreasi berbahan limbah. Ambil gambar kreasi terbaik anak, dan unggah di media sosialnya. Objek menarik saat tamasya Minta anak memfoto tiap obyek wisata yang dikunjunginya, dan upload di media sosialnya. MARBEL TK DAN PAUD: Membantu Kembangkan Aneka Keterampilan Dasar Anak PAUD dengan Gims yang Menyenangkan Membuat buku kegiatan harian Ayah bunda bisa membantu si kecil mengambil gambar kegiatan mereka selama liburan. Ajak mereka membuat buku cerita dari koleksi foto kegiatan menarik yang dilakukan selama liburan. Membuat pigura foto kebersamaan dengan keluarga dan teman Ambil gambar anak saat beraktivitas dengan keluarga dan teman. Setelah foto dicetak, ayah bunda bisa memasangkan frame pada foto terbaik dan memajangnya di rumah. Berfoto dengan hewan peliharaan Ajak anak foto bersama hewan peliharaan, misalnya saat memberi makan dan bermain bersama. Saat mengunggahnya di media sosial, tuliskan caption tentang rasa syukur kepada Tuhan atau pentingnya merawat ciptaan Tuhan. Baca juga:7 Tips Foto Keluarga Biar Jadi Family Goals B. Konten video Tutorial membuat craft Saat anak membuat kerajinan tangan sederhana, ayah bunda bisa mendokumentasikan, sambil bertanya “Kreasi ini terbuat dari apa?”, “Bagaimana cara membuatnya?”, dan lain-lain. Vlog kegiatan di rumah Saat anak memasak, merawat kebun, merapikan mainan, dan sebagainya, ayah bunda bisa mendokumentasikannya, sambil mengajak mereka berkreasi dan bernarasi dengan kalimat sederhana. Membuat film pendek Ayah bunda bisa berperan sebagai sutradara dengan membantu anak membuat naskah drama sederhana, lalu ajak mereka bermain peran bersama saudara. Pilihlah tema yang menarik dan sederhana, seperti indahnya berbagi, pentingnya hidup rukun, indahnya memaafkan, dan lainnya. Baca juga:Suka Bikin Konten Edukasi? Ini Rahasianya Agar Viral Vlog hewan peliharaan Minta anak memvideokan hewan peliharaannya sambil bercerita. Contoh, “Inilah hewan peliharaanku. Aku sayang banget sama Keti. Keti adalah kucing yang lucu.” Unboxing mainan kesukaan Saat ayah bunda membelikan anak mainan baru, videokan momen saat si kecil membuka mainan tersebut. Ekspresi kegembiraan anak ketika membuka bungkus mainan kesukaan, akan menjadi salah satu momen terindah. Video story telling Minta anak membuat gambar sendiri yang akan digunakannya sebagai media bercerita, dan ajak mereka menceritakan kisah favoritnya di depan kamera. Video bernyanyi lagu favorit Ketika anak menyanyikan lagu favoritnya, ayah bunda bisa memvideokannya dengan kamera HP. Minta mereka bernyanyi sambil membuat gerakan atau tarian yang lucu. Video kata-kata inspiratif Ajari anak mengucapkan kalimat inspiratif sederhana, seperti “Kita semua berbeda. Namun, seperti aneka bunga di taman, indah sekali bukan? Mari saling menyayangi, menghargai, dan selalu menjaga kerukunan. Agar dunia menjadi tempat yang nyaman dan indah untuk kita tempati.” Video bertema kuliner Agar kian menarik, ayah bunda bisa mengajak si kecil terlibat dalam proses pembuatan makanan. Ajak anak menghias dan menyajikan makanan, menyiapkan peralatan makan, hingga ketika mereka menyantapnya. Baca juga:Konten Digital Menarik yang Bisa Dibuat Orang Tua bersama Si Kecil Dengan membuat konten edukatif bersama Si Kecil, Ayah Bunda tidak hanya melatih kecerdasan digital anak, tetapi juga mempererat hubungan keluarga. Semoga kegiatan ini dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat selama liburan! Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2024). Woman having video call with her husband their daughter [1]2. Kompas.id. (2024). En perbanyak konten digital ramah anak [2]3. Kidsinmuseums.org.uk. (2024). Creating digital content for children and families [3]
Perkembangan dunia digital sangatlah pesat. Banyak anak usia dini sudah mulai menggunakan perangkat digital sebagai media hiburan dan media belajar. Mengasah kecerdasan digital bagi si kecil yang berusia 5-6 tahun adalah pilihan yang baik bagi ayah dan bunda. Langkah ini sangat penting agar Si Kecil semakin kaya akan literasi digital dan mampu menggunakan perangkat digital sebagai sarana pengembangan diri ke arah yang positif. Yuk, lakukan beberapa tips berikut ini selama liburan Nataru dan akhir semester! Baca juga: Modul Ajar Topik : Aku Ingin Menjadi Animator / Tema Cita-Cita Anak Era Digital | RPPH PAUD - TK Usia 5-6 Tahun 1. Pendampingan dari ayah bunda Ayah Bunda perlu memiliki kontrol penuh pada perangkat digital yang digunakan Si Kecil agar bisa memberikan batasan, terutama dari konten-konten yang kurang ramah anak. 2. Pembatasan durasi penggunaan Pastikan si kecil tidak menggunakan perangkat digital lebih dari 1 jam setiap harinya. Ayah bunda juga bisa memberikan batasan agar si kecil tidak menggunakan perangkat digital setiap hari (ada jeda waktu 1 atau 2 hari dalam seminggu si kecil tidak menggunakan perangkat digital sama sekali). 3. Ajak bermain gim edukasi Gim adalah salah satu media hiburan menarik di era digital. Ayah Bunda bisa mengajak Si Kecil bermain aneka gim edukasi dari berbagai platform, salah satunya gim edukasi Marbel TK PAUD. Baca juga:Ajarkan Pesan Moral Positif untuk Anak Usia Dini dengan Riri Cerita Anak Interaktif 4. Ajak menonton film edukasi Ajak si kecil menonton aneka video yang bisa mendukung perkembangan karakter dan keterampilan mereka, misalnya tentang kerja sama, kejujuran, kemurahan hati, dan lainnya. RIRI: Cerita Anak Interaktif Dapat Membantu Perkembangan Kecerdasan dan Karakter Si Kecil 5. Membuat konten bersama Ajak si kecil membuat konten sederhana bersama ayah bunda, misalnya video story telling, penampilan bernyanyi, dan lainnya yang diperagakan oleh si kecil. 6. Menumbuhkan sopan santun meski di dunia digital Ajarkan kepada si kecil untuk mengucapkan “terima kasih”, “maaf”, dan kata-kata baik lainnya pada saat sedang berbicara di telepon, berbicara di depan kamera, dan kesempatan lain, terutama saat menggunakan perangkat digital. 7. Mencari objek gambar menarik untuk difoto Ajak si kecil jalan-jalan ke luar rumah untuk bisa menemukan objek menarik untuk didokumentasikan dalam bentuk foto atau video. 8. Mengajarkan pentingnya menjaga privasi Ayah bunda perlu mengajari si kecil untuk tidak membagikan nomor HP, foto pribadi, alamat rumah, dan hal-hal pribadi lainnya secara sembarangan. 9. Terlibat dalam kegiatan dengan perangkat digital di sekolah Saat guru memberikan tugas kepada si Kecil, terutama dengan memanfaatkan perangkat digital, ayah bunda perlu terlibat aktif dalam proses pembuatannya. 10. Gunakan perangkat digital sebagai sarana pengembangan hobi anak Ada banyak aplikasi yang berhubungan dengan hobi anak usia dini, misalnya menggambar, bernyanyi, menjelajah angkasa, dan lainnya. Ayah bunda bisa memberikan jenis aplikasi yang sesuai hobi dan minatnya. 11. Mengenalkan pentingnya keamanan siber Ajarkan kepada si kecil agar tidak mengeklik tautan secara sembarangan, tidak membagikan foto di media sosial tanpa izin orang tua, dan lainnya. 12. Menjadi teladan pengguna perangkat digital yang bijak Saat sedang berselancar di dunia maya di dekat si kecil, pastikan Ayah Bunda sedang mengonsumsi konten-konten positif dan inspiratif. Baca juga:Mendidik Anak Menjadi Bijaksana Menggunakan Internet 13. Membaca buku digital Ajak si kecil membaca buku digital bersama ayah bunda. 14. Mengajarkan coding yang mudah dan simpel Ayah bunda bisa mengajarkan konsep dasar pemrograman atau coding, misalnya SracthJr, Tynker, atau Lightbot. 15. Menjadwalkan hari tanpa layar Pastikan Si Kecil memiliki satu waktu satu hari penuh dalam seminggu untuk tidak menggunakan perangkat digital atau perangkat dengan layar. Dengan mengaplikasikan strategi-strategi di atas dalam kegiatan sehari-hari, semoga si kecil makin bijaksana dan cerdas dalam menggunakan perangkat digital dan mampu menggunakan perangkat digital sebagai media belajar yang inspiratif. Mari kita membangun karakter Si Kecil agar menjadi pribadi yang cerdas serta bijak dalam menggunakan perangkat digital selama masa liburan. Sumber Referensi:1. Freepik.com. (2023). Full shot kid with cute cat [1] 2. Vida.id. (2024) Digital literacy definition pillars benefits [2]
Contoh pidato ini bisa digunakan pada saat upacara bendera, pertemuan dengan orang tua atau wali murid, acara seminar, dan acara lainnya, terutama dalam memperingati hari kesehatan mental sedunia, yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2024. LKA Gratis: Dari Educa Studio untuk Anak Indonesia Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Yang saya hormati, Bapak dan Ibu orang tua murid dan rekan guru, serta seluruh keluarga besar PAUD yang hadir pada hari ini. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kebahagiaan, damai, kesehatan, dan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di sini pada peringatan Hari Kesehatan Mental 2024 ini. Artikel Terkait:- KESEHATAN MENTAL GEN ALPHA: Apa Saja Gangguan dan Penyebabnya? Mengapa Perlu Dijaga? Bagaimana Menjaganya?- Tips MENGUATKAN MENTAL dan Kepercayaan Diri Si Kecil SEBELUM MASUK SD | Latihan TRANSISI PAUD - SD yang Menyenangkan Pada kesempatan yang istimewa ini, saya ingin menyampaikan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental, tidak hanya bagi kita sebagai orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak usia dini. Anak-anak kita, sebagai generasi penerus bangsa, yang sedang berada dalam perkembangan golden age, sangat membutuhkan perhatian khusus agar dapat tumbuh dengan sehat secara fisik, emosional, dan mental. Berbicara mengenai kesehatan mental, tentu saja hal ini tidak hanya segala sesuatu yang berhubungan dengan gangguan atau masalah mental. Namun, kesehatan mental sangat erat hubungannya dengan suka cita hati, kedamaian hati, serta kenyamanan yang anak-anak rasakan. Baca juga: 5 Tips untuk Memperkuat Kesehatan Mental Anak Bila anak-anak merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, saat berada di lingkungan rumah, masyarakat, dan sekolah, tentu saja mereka akan semakin mampu mengatasi setiap tantangan dan persoalan yang dihadapi dalam hidup sehari-hari. Mereka akan memiliki kehidupan sosial yang baik, dan perkembangan keterampilan, karakter, dan kecerdasan yang semakin optimal. Anak-anak belajar dari setiap pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan rasakan, dimanapun mereka berada, akan sangat mempengaruhi perkembangan mereka. Sebagai pendidik, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan dukungan dan bimbingan agar perkembangan emosional anak-anak bisa tumbuh secara maksimal. Untuk mencapai semua itu, tentu saja sangat dibutuhkan sinergi yang baik antara pihak sekolah dan orang tua. Baca juga: Menjadi Guru yang Hebat demi Menguatkan Mental Anak Didik Walaupun guru dan orang tua mendidik dan membimbing anak di tempat yang berbeda, tapi ada persamaan pola didik dan pola asuh baik di rumah maupun di sekolah. Beberapa diantaranya adalah: Yang pertama, memberikan perhatian dan kasih sayang. Anak-anak sangat membutuhkan kenyamanan yang berasal dari orang-orang terdekat, sesuai dengan lingkungan atau tempat dimana mereka berada. Perhatian dan kasih sayang bisa memberikan rasa aman, nyaman, dan damai di hati mereka. Sehingga mereka bisa berkembang maksimal, dan jauh dari rasa khawatir, perasaan kurang perhatian, kesepian, dan lainnya. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Koleksi Dongeng Anak Edukatif dan Ramah Anak, DIJAMIN Yang kedua, memberikan kesempatan pada anak untuk berekspresi.Sebagai orang yang lebih dewasa, tentu baik orang tua maupun guru, perlu memahami apa yang anak rasakan, anak pikirkan, dan segala tantangan yang sedang mereka hadapi. Kita harus berusaha memberikan waktu untuk mendengarkan segala “uneg-uneg” dan hal-hal yang sedang dirasakan, baik rasa gembira ataupun saat sedang sedih. Yang ketiga, memberikan ruang pada anak untuk berkembang.Ada banyak hiburan-hiburan yang menyenangkan di luar sana. Namun, tidak semua hiburan bisa memberikan kontribusi dan dampak yang positif bagi perkembangan yang anak. Baik orang tua maupun guru, perlu bekerja sama agar anak bisa memiliki ruang atau lingkungan yang positif, yang bisa menjadi sarana mengembangkan diri dari segala aspek kecerdasan, termasuk karakter anak. Kita bersyukur, di sekolah, anak-anak memiliki kesempatan untuk melakukan aneka kegiatan positif, baik di saat jam pelajaran sekolah, maupun saat kegiatan ekstra kurikuler. Baca juga: Inilah Beberapa Persiapan Fisik dan Mental Sebelum Anak Bergabung di PAUD Yang keempat, menjadi teladan.Guru dan orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak. Memang bukan hal yang mudah. Kita menyadari bahwa kita semua pasti memiliki kelemahan. Namun, bersama anak-anak, kita diajak untuk terus belajar menjadi pribadi yang baik. Sehingga anak semakin mampu meneladani perkataan dan perbuatan kita sehari-hari. Bapak dan Ibu yang kami hormati, marilah kita bersinergi, sebagai guru dan orang tua, dalam menciptakan masa depan yang gemilang bagi anak-anak.Semoga dengan memperhatikan kesehatan mental anak sejak dini, kita bisa membentuk anak menjadi pribadi yang baik, gembira, cerdas, dan mampu bertumbuh secara optimal dalam segala aspek kecerdasan serta keterampilan. Dalam peringatan Hari Kesehatan Mental, yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2024 ini, kita semakin memperhatikan dan kian peduli dengan pentingnya menjaga kesehatan mental. Marilah kita mulai dari menjaga kesehatan mental kita, secara pribadi lepas pribadi. Sehingga dengan kegembiraan dan kedamaian hati yang kita rasakan, anak-anak juga akan merasakan hal yang sama. Semoga kehadiran kita, mampu memberikan kegembiraan dan pemulihan dari setiap rasa kecewa, rasa sedih, rasa bosan, dan perasaan kurang baik lainnya. Semoga kehadiran kita lebih bermakna dan lebih ditunggu anak-anak, daripada handphone, yang tentu saja bisa menjadi sarana hiburan bagi anak-anak. Karena perhatian dan kasih sayang yang kita berikan, lebih bermakna dari apapun juga. Sekian beberapa hal yang bisa saya utarakan hari ini. Terima kasih atas perhatian Bapak dan Ibu sekalian. Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan bagi kita semua. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Sumber Referensi: 1. Wmhdofficial.com. (2024). [1] 2. Mentalhealth.org.uk. (2023). Public engagement world mental health day [2] 3. Freepik.com. (2023). Portrait young muslim woman yellow [3]
Buku adalah jendela dunia. Melalui kegiatan membaca buku anak didik bisa mengembangkan imajinasi dan memperluas pengetahuannya. Di usia 5-6 tahun, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan literasi dasar yang penting. Melalui aneka kegiatan menyenangkan, kecintaan membaca pada anak didik dapat ditumbuhkan. Modul ajar ini dirancang untuk mengajak anak-anak PAUD agar semakin mencintai kegiatan membaca buku. Koleksi LKA Belajar Membaca dan Pengengembangan Keterampilan Anak PAUD bisa Diunduh di Sini.Semoga perayaan bulan Bahasa menjadi semakin meriah dengan mengajak anak-anak didik melakukan aneka kegiatan yang ada dalam modul ajar mingguan ini. Kelompok Usia: PUAD 5-6 Tahun Topik: Pekan Happy Reading Tujuan: Mengenalkan anak-anak PAUD pada kegemaran membaca. Anak didik belajar melalui kegiatan yang variatif, menyenangkan, dan interaktif untuk mengembangkan keterampilan literasi dan menumbuhkan kecintaan pada buku. Artikel Terkait:1. 5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mengajari Si Kecil Membaca2. Perkembangan Teknologi Bikin Belajar Baca Jadi Lebih Mudah dan Fun Hari 1: Ayo Mengenal Buku Kegiatan 1: Membacakan CeritaAnak didik mendengarkan guru menceritakan sebuah dongeng dari sebuah buku dongeng. Guru membacakan buku tersebut dengan ekspresif dan suara yang lucu serta unik. Kegiatan 2: Mengenal Bagian BukuAnak didik akan mendapatkan pengajaran tentang struktur atau isi buku, yang terdiri atas cover depan, daftar isi, pengantar, isi cerita dan lainnya. Kegiatan 3: Eksplorasi BukuAnak didik mendapatkan kesempatan untuk memilih buku yang paling disukai, lalu menceritakan alasan, mengapa menyukai buku tersebut di depan teman-teman. Kembangkan Karakter Islami Si Kecil bersama KABI: Kisah Teladan Nabi Hari 2: Mengenal Bunyi Kegiatan 1: Permainan Kata BerimaSetelah guru menyebutkan sebuah kata, misalnya “buku”, maka anak didik dipersilakan menyebutkan kata-kata lain yang berakhiran “ku”, misalnya “kuku”, “paku”, “saku”, dan lainnya. Kegiatan 2: Bermain Kata dengan Sebuah Huruf AwalAnak didik menyebutkan aneka kata dengan sebuah huruf awal, misalnya:“A” untuk “Apel”, “Awan”, “Asap”, dan lainnya.“Bu” untuk “Buah”, “Buka”, ‘Bulan”, dan lainnya”. Kegiatan 3: Mengerjakan Lembar KerjaAnak didik mengerjakan sebuah lembar kerja dengan tema “kata berima” dan “kata berawal sebuah huruf”.Anak didik mewarnai gambar atau menggambar sesuai dengan kata yang tertulis pada lembar kerja. Baca juga:Apa Itu Kefasihan Membaca? Mengapa Penting Bagi Anak? Hari 3: Membuat “Reading Corner” Kegiatan 1: Membuat Dekorasi untuk “Reading Corner”Tentukan sebuah tema, dan mintalah anak didik bersama guru untuk membuat aneka dekorasi sesuai dengan tema yang telah ditentukan, misalnya tema “Luar Angkasa”. Dekorasi yang bisa dibuat antara lain:- Dekorasi Dinding: Tempelkan Gambar bulan, planet, bintang, awan, dan roket yang berwarna cerah.- Alas Duduk: Karpet hitam atau biru tua dengan pola bintang-bintang kecil.- Rak Buku: Rak berbentuk pesawat luar angkasa atau bermotif aneka benda angkasa..- Aksesoris Tambahan: Hiasan gantung berbentuk bulan, bintang, astronot, dan lainnya. Kegiatan 2: Menata BukuAnak didik mengambil atau meminjam beberapa buku dari perpustakaan, lalu bersama-sama menata buku-buku tersebut di rak buku. Baca juga:8 Variasi Aktivitas Latihan Menulis Huruf yang Menyenangkan untuk Anak PAUD Hari 4: Boneka Membaca Kegiatan 1: Bercerita dengan BonekaAnak didik mendengarkan guru mendongeng dengan media boneka. Anak didik berdiskusi bersama guru dengan media boneka tentang dongeng yang baru saja diceritakan. Kegiatan 2: Membuat Boneka MembacaAnak didik membuat kreasi boneka yang bisa digunakan untuk bercerita (story telling), misalnya:- Boneka tangan: Dibuat dengan menggunakan kaus kaki bersih sebagai bahan utama. Anak didik bisa menambahkan mata mainan, kain flanel, atau kancing untuk membuat wajah. Boneka juga bisa dikenakan baju dengan bahan kain perca, serta rambut dengan benang wol.- Boneka jari: Dibuat dengan bahan kain flanel yang digunting menjadi bentuk tabung kecil yang pas di jari. Lalu, bantu anak didik menjahit pada setiap sisinya. Anak didik bisa menambahkan mata dari kancing atau manik-manik, serta menghiasinya dengan spidol atau kain untuk membuat wajah dan aksesoris sederhana. Kegiatan 3: Praktik Bercerita dengan Media BonekaAnak didik bercerita sebuah dongeng singkat yang bersumber dari sebuah buku cerita dengan media boneka. Baca juga:Ide Kreatif dan "Fun" Latihan Praktik Pra-Menulis Anak PAUD Hari 5: Buku Ciptaanku Sendiri Kegiatan 1: Membuat Buku Mini karya Anak DidikAnak didik membuat buku mini dengan bahan kertas yang sudah dilipat menjadi bentuk buku kecil. Anak didik bisa menggambar atau menempel gambar dari majalah atau kertas berwarna untuk membuat cerita pendek atau buku gambar.Guru bisa membantu menuliskan kata-kata sederhana sesuai cerita gambar yang dibuat anak didik. Kegiatan 2: Pameran Buku MiniSetelah buku mini selesai, adakan "pameran" kecil di kelas. Setiap anak bisa memperlihatkan buku mereka kepada teman-teman dan menceritakan isi buku yang mereka buat.Anak didik juga bisa dibantu untuk menjual buku mini hasil karya sendiri kepada orang tua. Guru bisa membantu menjualnya dengan media sosial milik sekolah melalui sistem lelang. Dengan menerapkan kegiatan yang menyenangkan dan interaktif, guru dapat membantu anak didik dalam menumbuhkan kecintaan membaca pada anak-anak didiknya sejak usia dini. Semoga puncak bulan bahasa yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2024 nanti, menjadi semakin meriah dan bermakna dengan semakin tumbuhnya kecintaan anak didik pada buku dan hobi membaca. Baca juga: Inialh 8 Cara Praktis Kembangkan Skill Anak Menulis Cerita Sumber Referensi: 1. Home.oxfordowl.co.uk. (2023). Learning activities age 5 6 [1] 2. Iingeauerbacher.com. (2023). How to make reading a fun hobby for children [2]
Bulan Bahasa adalah momen yang tepat untuk mengasah kreativitas anak-anak usia 3 tahun di PAUD. Melalui berbagai kegiatan bahasa yang menyenangkan, anak-anak dapat mengeksplorasi imajinasi mereka sambil belajar berkomunikasi. Dengan dukungan orang tua dan pendidik, pengalaman ini akan memperkaya perkembangan bahasa dan keterampilan sosial mereka. LKA PAUD GRATIS dari Educa Studio: Lembar Belajar Anak Edukatif dan Praktis Berikut ini adalah ragam kegiatan menarik merayakan Bulan Bahasa untuk anak PAUD usia Kelompok Bermain (3-4 Tahun) 1. Cerita Berantai Ajak didik mendengarkan cerita sambil berkeliling di area kelas. Siapkan beberapa titik dengan gambar atau objek terkait cerita. Setiap kali anak didik sampai pada titik tertentu, bacakan bagian dari cerita yang berkaitan. Berikut ini adalah salah satu contoh judul dongeng yang berjudul “Petualangan Kucing Hitam" Suatu pagi, Kucing Hitam kecil ingin pergi bermain di taman.Di taman, ia melihat bunga-bunga berwarna-warni yang begitu cantik.Tiba-tiba, ia bertemu dengan teman barunya, Kelinci Putih yang lucu dan ceria.Mereka bermain lompat-lompatan sambil mengejar kupu-kupu yang terbang.Setelah bermain, Kucing Hitam dan Kelinci Putih pulang dengan hati yang gembira Aktivitas ini tidak hanya memperkenalkan kosakata baru. Namun, juga bermanfaat mengembangkan daya imajinasi dan motorik anak didik. Artikel Terkait:- 6 Tips Membuat Anak PAUD Cinta Literasi (Membaca dan Menulis)- 5 Cara Mudah Kembangkan Skill Pra-Literasi Sejak Dini 2. Lomba Membuat Cerita Gambar Ajak anak didik menggambar cerita sendiri. Bantu anak didik menyiapkan kertas dan alat gambar, lalu biarkan anak didik menggambar adegan dari cerita favoritnya. Setelah selesai, mintalah ia menceritakan gambar tersebut kepada teman-teman. Agar kegiatan ini semakin menarik, guru bisa membantu siswa dengan cara: Putarkan MusikPutar musik latar yang ceria atau tema dari cerita saat anak-anak menggambar. Musik dapat membantu mereka lebih terinspirasi dan fokus. Kegiatan KelompokAjak anak-anak didik untuk bekerja dalam kelompok kecil dan mintalah untuk berbagi tugas Pameran GambarSeusai aktivitas, guru bisa membuat pameran kecil di kelas. Ajak anak-anak didik berkeliling melihat gambar teman-teman mereka dan memberi pujian. Berikan PenghargaanBerikan penghargaan sederhana untuk kategori-kategori lucu, seperti "Gambar Terfavorit" atau "Cerita Paling Lucu". Ini bisa memotivasi mereka lebih. Baca juga: Ciptakan 'Home Literacy Environment', Agar Anak Cinta Literasi dan Siap Berkompetisi 3. Mengadakan Pertunjukan Drama Ajak anak-anak didik terlibat dalam pembuatan pertunjukan drama dengan menggunakan boneka atau kostum sederhana. Pilih cerita yang mudah dipahami dan biarkan anak-anak memerankan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Setiap anak dapat bergiliran berperan, sementara yang lain menjadi penonton. Berikut ini adalah contoh judul drama sederhana menarik dan ringkasan ceritanya yang bisa dipilih: Ajak Si Kecil Bermain dan Belajar bersama Aplikasi Gim “Marbel Pelajaran TK dan PAUD” Petualangan Kancil dan Kawan-KawanKancil dan teman-temannya berpetualang di hutan untuk mencari ketimun yang hilang. Mereka belajar tentang persahabatan dan saling membantu saat menghadapi tantangan. Kisah Bintang KecilBintang Kecil merasa kesepian dan ingin berteman dengan bintang lainnya di langit. Dengan keberanian dan semangat Si Bintang Kecil, ia pada akhirnya menemukan teman-teman baru yang bersinar bersama-sama dan menghias angkasa. Hari Bahagia di Kebun BuahMengisahkan anak-anak yang pergi ke kebun buah untuk memetik buah-buahan segar dan merayakan hari kebun untuk dibagi-bagikan kepada teman-teman. Anak didik bisa belajar tentang berbagai buah dan pentingnya berbagi dengan teman-teman. Kegiatan bermain peran tidak hanya mengasah kemampuan berbicara mereka, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri dan kreativitas dalam berimajinasi. Bulan bahasa perlu dirayakan oleh segenap warga Indonesia, termasuk anak didik PAUD usia Kelompok Bermain (3-4 tahun). Mengapa? Baca juga:Baca juga: Membuat Anak TERAMPIL MENULIS dengan 14 LANGKAH MUDAH dan FUN | Usia 4-5 Tahun Pengembangan BahasaMerayakan Bulan Bahasa membantu anak didik belajar kosakata baru, berlatih berbicara, dan mendengarkan dengan cara yang menyenangkan. Mencintai Bahasa dan SastraAnak didik akan semakin cinta pada karya sastra, misalnya buku, cerita, dan puisi. Anak didik akan semakin memahami pentingnya komunikasi dan sastra dalam kehidupan sehari-hari. Mengenalkan BudayaAnak didik akan semakin mampu menghargai keragaman dan memperkuat identitas budaya. Meningkatkan Kreativitas dan Daya ImajinasiAneka kegiatan kreatif di bidang bahasa seperti bercerita dan berpuisi bisa menstimulasi daya imajinasi dan kreativitas anak, serta membantu anak didik dalam mengekspresikan diri dengan lebih baik. Semoga bermanfaat! Baca juga: 7 Variasi Permainan Edukatif dengan Media Flash Card untuk Kembangkan Skill Berbahasa Sumber Referensi:1. Clcfc.org. (2022) Educational games for preschoolers [1] 2. Wohum.org. (2023). Language skills for 3 year olds [2]