Top

6 Cara Membiasakan Anak Agar Terampil Mengekspresikan Diri ( Tidak Tertutup )

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

03 Ags 2023

  |  

Parenting

Sejak usia dini, anak perlu belajar tentang cara mengekspresikan diri dan perasaannya. Dilansir dari Expressable.com, dijelaskan bahwa membantu anak mengungkapkan perasaannya bermanfaat untuk mengurangi rasa frustasinya. Hal ini juga dapat mengurangi masalah perilaku dan juga meningkatkan kestabilan emosinya.

Berikut ini adalah 6 cara membiasakan Si Kecil agar semakin mampu bersikap terbuka, tidak terlalu tertutup, dan mampu mengekspresikan perasaannya.

1. Ayah dan Bunda perlu Aktif Bertanya

Ajak Si Kecil Berdiskusi tentang Video Kisah Nabi, Yuk!

Ketika Si Kecil terlihat sedih, Ayah dan Bunda perlu aktif bertanya. Misalnya dengan bertanya, “Kenapa Adik bersedih? Apakah Adik mau bercerita?”

Lakukan dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Kemudian, Ayah dan Bunda bisa membantu memberikan solusi.

Kebiasaan ini akan membuat Si Kecil lebih mampu terbuka, sekecil apa pun persoalan yang sedang ia alami. Ingat, persoalan besar bisa terjadi karena persoalan kecil yang tidak segera terselesaikan.

Baca juga:
1. Tips Melatih Ketrampilan Bercerita pada Anak Usia Dini

2. 7 Tips Agar Anak Terampil Berbicara dengan Tata Bahasa yang Baik

2. Memberikan Pemahaman Pentingnya Ketenangan Hati

Bila anak mengekspresikan perasaannya secara negatif, misalnya dengan amarah dan emosi yang tidak terkendali, Ayah dan Bunda bisa meminta Si Kecil untuk menenangkan hati terlebih dahulu.

Beberapa cara yang cukup efektif adalah:

  • Memintanya beristirahat (tidur) terlebih dahulu.
  • Memberi waktu padanya untuk berdiam di ruangan yang tenang dan nyaman.
  • Memberi kesempatan pada Si Kecil untuk mengatur nafas.

Baca juga: 5 Cara Praktis Melatih Anak Agar Terampil Mengelola Stres

Setelah emosi Si Kecil lebih stabil, berikan kesempatan padanya untuk bercerita dan mengungkapkan perasaaannya.

Lagu SELAMAT MALAM: Bisa Menenangkan Hati Si Kecil Saat Hendak Terlelap

 



3. Ayah dan Bunda juga Perlu Bersikap Tenang

Ayah dan Bunda perlu menguasai diri, terutama saat Si Kecil dalam keadaan emosi yang kurang stabil. Ketenangan hati, kesabaran, dan pengendalian diri sangatlah penting bagi Ayah dan Bunda.

Bila Ayah dan Bunda bisa bersikap tenang dan sabar, niscaya Si Kecil akan lebih mampu melakukan hal yang sama. Positive vibes yang terbangun dalam hati Ayah dan Bunda, akan menular pada diri Si Kecil. Kenyamanan inilah yang akan membuat Si Kecil mampu bersikap terbuka untuk menceritakan segala persoalan yang ia alami.

4. Berikan Kesempatan Si Kecil untuk Menentukan Solusi

Saat Si Kecil ada dalam persoalan, tugas Ayah dan Bunda tidaklah harus memberikan solusi. Ayah dan Bunda bisa memberikan kesempatan kepada Si Kecil untuk menentukan solusinya secara mandiri.

Ayah dan Bunda juga bisa membantu Si Kecil dengan cara memberikan opsi. Biarkan Si Kecil menentukan opsi mana yang terbaik. Pembiasaan ini bisa melatih anak agar bisa lebih terampil dalam mengambil keputusan.

Baca juga: Anak-Anak Gen Z: Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Cara Mendidiknya

5. Menanggapi Setiap Curhatan dengan Empati dan Kesungguhan Hati

Walaupun Si Kecil masih berusia dini, Ayah dan Bunda perlu menanggapi setiap cerita dan curahan hati Si Kecil dengan empati dan kesungguhan hati.

Hal ini akan membuat Si Kecil merasa dihargai dan tidak merasa diremehkan, sehingga Si Kecil akan lebih percaya diri dalam mengungkapkan perasaannya, baik kepada guru maupun kepada Ayah dan Bunda.

Aplikasi RIRI, Cerita Anak Interaktif: Dongeng Pembangun Karakter, Fabel, Cerita Rakyat, dan Dongeng Mancanegara, Semua Ada di Sini.

 

6. Mengajarkan Jenis-Jenis Emosi

Dongeng RIRI: Legenda Batu Menangis. Media Membantu Anak Belajar Mengenal Emosinya.

Si Kecil kadang masih perlu belajar mengenal jenis-jenis emosi, misalnya sedih, gembira, marah, menangis, dan lainnya.

Ayah dan Bunda juga perlu memberikan cara menyikapi setiap emosi. Misalnya saat sedang marah, Ayah dan Bunda perlu menjelaskan kepada Si Kecil perlunya menenangkan hati dan tidak perlu banyak berkata-kata. Karena saat marah kadang kata-kata yang kita keluarkan, bisa menyakiti hati orang lain.

Baca juga: Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa

Demikian 6 cara membiasakan anak mampu mengekspresikan diri. Semoga bermanfaat!

Sumber Referensi:

1. Expressable.com. (2021). Social emotional academic how to help children express their feelings [1]

2. Freepik.com (2022). Medium shot father kid [2]

 

 

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.