Guru PAUD sahabat Educa, Modul Ajar ini bisa menjadi panduan bagi Anda dalam mengajar dengan tema tempat wisata. Ada 3 macam tempat wisata, yaitu wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan. Dengan pendekatan deep learning, siswa akan diajak untuk belajar aneka tempat wisata dengan cara yang menyenangkan.
“Children whose families take them to museums and zoos, who visit historic sites, who travel abroad, or who camp in remote areas accumulate huge chunks of background knowledge without even studying. For the impoverished child lacking the travel portfolio of affluence, the best way to accumulate background knowledge is by either reading or being read to.” - Jim Trelease
Pembelajaran tentang tempat wisata memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang tempat wisata, misalnya sejarahnya dan latar belakang berdirinya. Beberapa siswa mungkin belum mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi aneka tempat wisata yang diajarkan. Namun, dengan pembelajaran tentang tema tempat wisata siswa bisa mendapatkan aneka pengetahuan mereka tentang wisata tersebut dan bisa membuat mereka berminat dalam mengunjungi tempat wisata tersebut.
Selain itu, diharapkan siswa akan semakin mampu Anak mengenali dan memahami berbagai jenis tempat wisata (alam, budaya, buatan, contoh-contoh tempat wisata,) serta mengembangkan rasa ingin tahu, kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, dan ekspresi kreatif melalui pengalaman langsung, serta kegiatan reflektif.
Berikut contoh Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD usia 4–6 tahun dengan tema "Tempat Wisata: Alam, Budaya, dan Buatan" dengan pendekatan Deep Learning (pembelajaran mendalam).
1. Minggu pertama: wisata alam
A. Pengalaman nyata:
- Jalan-jalan di taman: Siswa bermain sambil belajar mengenal warna, bentuk, dan suara alam saat berjalan-jalan di taman
- Berkemah di sekolah: Siswa bermain permainan alam, bernyanyi di sekitar api unggun, dan mendengarkan cerita petualangan
- Menonton video tempat wisata: Siswa terlibat dalam diskusi interaktif dan membuat gambar tempat wisata favorit setelah menonton video tentang berbagai destinasi menarik
- Menjelajah desa: Siswa menjelajahi desa terdekat sambil mengenal berbagai tumbuhan, hewan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat desa melalui permainan dan observasi langsung
B. Kegiatan menyenangkan
Siswa memilih kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan, yaitu:
- Membuat kolase dari daun dan bunga kering
- Bermain tebak-tebakan suara alam (seperti suara burung, ombak, angin)
- Menyusun puzzle pemandangan alam
- Mengikuti permainan berburu benda alam (nature scavenger hunt)
- Membacakan cerita petualangan di hutan atau gunung.
C. Kegiatan berbasis proyek
Siswa membuat proyek mini berkelompok, misalnya:
- Buku mini wisata alam: Siswa membuat buku bergambar sederhana berisi tempat wisata alam favorit lengkap dengan gambar dan cerita singkat.
- Poster promosi wisata alam: Siswa membuat poster yang mengajak orang untuk mengunjungi tempat wisata alam dengan gambar, stiker, dan ajakan sederhana.
D. Diskusi dan refleksi:
- Siswa mendapatkan pertanyaan: "Apa yang kamu lihat? Apa yang kamu rasakan saat berada di alam?"
- Siswa bercerita tentang pengalaman ke taman atau kebun.
Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Liburanku, Tamasya ke Pantai sesuai Kurmer 2024
2. Minggu kedua: wisata budaya
A. Pengalaman Nyata:
Siswa melakukan kegiatan:
- Kunjungan ke museum: Siswa mengamati benda-benda bersejarah, mendengarkan penjelasan sederhana dari pemandu.
- Kunjungan ke rumah adat: Siswa menjelajahi bagian-bagian rumah adat, mencoba pakaian tradisional, dan mengikuti permainan atau tarian daerah yang diperkenalkan di sana.
B. Kegiatan menyenangkan
Siswa memilih kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan, yaitu:
- Menari tari daerah sederhana
- Mewarnai gambar candi atau rumah adat
- Bermain peran menjadi penari atau pemandu wisata
C. Kegiatan berbasis proyek
- Membuat topi atau aksesoris tradisional: Siswa membuat replika sederhana topi adat atau hiasan kepala dari daerah tertentu menggunakan kertas, kain, dan stik es krim.
- Membuat panggung mini: Siswa membuat panggung kecil dari kardus dan menghiasnya, lalu menambahkan gambar boneka kertas yang memakai pakaian adat.
D. Diskusi dan refleksi
- Siswa menjawab pertanyaan: "Apa itu budaya? Mengapa kebudayaan Indonesia perlu dilestarikan?
- Siswa bercerita tentang budaya dari daerah asal siswa.
3. Minggu ketiga: wisata buatan
A. Pengalaman Nyata
- Bermain di taman bermain buatan sekolah
- Menonton video tentang kebun binatang/wahana bermain.
B. Kegiatan menyenangkan:
- Membuat taman bermain dari balok
- Bermain peran sebagai petugas wahana atau pengunjung
- Menggambar tempat wisata impian
C. Kegiatan berbasis proyek:
- Membuat maket taman bermain impian dari kardus dan bahan bekas.
- Bermain peran sebagai penjaga tiket dan pengunjung wahana buatan.
- Menggambar dan mewarnai kolam renang atau taman hiburan favorit mereka.
D. Refleksi dan diskusi:
- Siswa menjawab pertanyaan: "Jika kamu punya taman bermain sendiri, seperti apa bentuknya?"
- Siswa menjawab pertanyaan:: "Apa yang dibuat oleh manusia di tempat wisata ini?"
Baca juga: Kegiatan Liburan: BERTAMASYA SAMBIL BELAJAR ALAT TRANSPORTASI untuk Anak PAUD 4-6 Tahun | GRATIS LKA
4. Minggu keempat: integrasi dan penutup
Di minggu terakhir, siswa diajak untuk melakukan kegiatan di alam nyata, misalnya:
- Pameran mini karya anak: Siswa membuat rancangan acara untuk melakukan kegiatan pameran maket, lukisan, kostum, dan cerita anak.
- Kegiatan kunjungan edukasi: Dilakukan di 3 zona wisata berbeda, yaitu wisata alam, budaya, buatan.
- Refleksi mendalam: Anak diajak berbagi pengalaman selama satu bulan – mana yang paling disukai dan kenapa.
“Traveling is one of the best ways to learn about the world and all its amazing places, people, and cultures.” - Anna Othitis
Melakukan kegiatan traveling atau kunjungan ke aneka tempat wisata bisa menumbuhkan rasa ingin tau dan memperluas pengetahuan anak-anak tentang lintas budaya dan dunia. Itulah mengapa, siswa perlu diajak untuk melakukan kegiatan semacam field trip atau wisata edukasi.
KABI (Kisah Teladan Nabi): Efektif Membangun Karakter Islami Anak Indonesia
Sumber referensi: