Guru sahabat Educa, Kemendikdasmen atau Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah saat ini mewajibkan guru untuk belajar sekurang-kurangnya sehari dalam satu minggu. Penerbitan pernyataan ini dilakukan dengan menerbitkan Surat Edaran nomor 5684 / MDM.B1 / HK.04.00 / 2025 tentang Hari Belajar Guru, dan saat ini dikenal dengan tagline Hari Belajar Guru atau #haribelajarguru.
Nunuk Suryani, selaku Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Kemendikdasmen, mengatakan bahwa Hari Belajar Guru merupakan upaya untuk memperkuat budaya belajar di ekosistem guru, sekaligus memberikan ruang refleksi dan pengembangan diri secara berkelanjutan.
Mengapa hal ini dibutuhkan di zaman sekarang?
"Reflection is not just a tool for professional development; it is a means to connect with one's inner values and beliefs, leading to authentic teaching that resonates with students in a changing world. - Fred Korthagen dan Ellen Nuijten
Menyediakan ruang untuk berefleksi bukan hanya sarana untuk pengembangan kompetensi bagi seorang guru, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk terhubung dengan nilai dan keyakinan pribadi, sehingga nantinya menghasilkan pengajaran yang autentik dan sesuai dengan perkembangan zaman yang terus berdinamika secara pesat.
Nunuk Suryani juga berpendapat bahwa Hari Belajar Guru diharapkan bisa memotivasi guru agar bisa menjadi pembelajar sepanjang hayat. Diharapkan Hari Belajar Guru tidak hanya menyediakan waktu luang bagi guru untuk belajar. Namun, juga suatu kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
Hari Belajar Guru mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mewajibkan setiap guru untuk memenuhi kualifikasi akademik serta melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Menurut Nunuk, ada beberapa poin penting yang perlu dilakukan guru di Hari Belajar Guru, yaitu memperkuat kompetensi, memperdalam refleksi atas praktik pembelajaran, membangun kolaborasi yang lebih bermakna dengan sesama guru.
Memperkuat kompetensi dan memperdalam refleksi atas praktik pembelajaran
"Fundamentally, the most powerful way of thinking about a teacher's role is for teachers to see themselves as evaluators of their effects on students." - John Hattie
Guru hebat adalah ia yang secara aktif mengevaluasi dampak pengajaran terhadap siswa. Memperkuat kompetensi bukan hanya tentang membuat siswa menguasai materi, tetapi juga tentang kemampuan reflektif untuk menilai dan meningkatkan praktik pengajaran demi kualitas belajar siswa yang lebih baik, sehingga seorang guru tidak hanya piawai dalam membuat siswa berpengetahuan luas, tapi juga terampil dalam melakukan banyak hal.
Membangun kolaborasi bermakna dengan sesama guru
"The Transformative Power of Collaborative Inquiry is a quest for educators to learn collaboratively in order to improve student achievement while improving individual and shared educational practices." - Jenni Donohoo dan Moses Velasco
Kerjasama inkuiri antar guru adalah proses kolaboratif di mana para guru bersama-sama mengeksplorasi, menerapkan, dan merefleksikan praktik pengajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh. Guru, secara bersama-sama, bisa berdiskusi guna menemukan cara untuk meningkatkan prestasi siswa. Siswa diharapkan akan mengalami perkembangan tidak hanya dalam aspek kognitif. Namun, mereka juga akan mengalami perkembangan holistik yang semakin optimal.
Nunuk berharap bahwa ketika guru terus belajar, murid pun akan semakin semangat dan senang belajar, karena mereka merasakan pembelajaran yang hidup dan bermakna.
“Kebijakan Hari Belajar Guru diharapkan akan berkontribusi pada peningkatan kompetensi dan kinerja guru, serta berimbas pada kualitas pembelajaran dan penguatan karakter peserta didik di seluruh Indonesia,“ pungkas Nunuk.
Tujuan dari suatu pembelajaran bukan hanya membuat siswa menjadi pintar atau memiliki pengetahuan yang luas. Namun, pembelajaran juga bertujuan untuk membuat siswa mampu mempergunakan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan nyata, serta menguatkan karakter mereka.
Contoh kegiatan pembelajaran di PAUD & SD
Beberapa contoh kegiatan pembelajaran untuk anak PAUD & SD yang bisa meningkatkan keterampilan siswa dalam mempergunakan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan nyata antara lain:
- Bermain jual-beli: Siswa bisa belajar Matematika dan Sosial.
- Berkebun mini: Siswa bisa belajar Sains dan tanggung jawab.
- Bermain peran tema profesi: Mengenal dunia kerja dan sikap baik dalam dunia kerja.
Sedangkan, untuk menguatkan karakter siswa, guru bisa mengajak siswa melakukan kegiatan:
- Bercerita bertema tokoh teladan: Menceritakan Ibu Kartini dan semangat perjuangannya dalam belajar dan pantang menyerah.
- Bernyanyi lagu-lagu edukasi: Lagu bertema pentingnya sikap toleransi, suka bekerja sama, dan lainnya.
- Menanam dan merawat tanaman: Kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta lingkungan dan tanggung jawab.
“The best professionals know more than they can put into words. To meet the challenges of their work, they rely less on formulas learned in graduate school than on the kind of improvisation learned in practice.” - Donald A. Schön
Semoga Hari Belajar Guru bisa memberi ruang bagi guru untuk melakukan refleksi, belajar hal-hal baru berdasarkan pengalaman mengajar yang sudah dilakukan, serta melakukan improvisasi, sehingga bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan serta karakter siswa di era sekarang.
RIRI (Cerita Anak Interaktif): Membawa Anak ke Dunia Dongeng yang Ceria dan Edukatif
Sumber referensi:
- Korthagen, Fred dan Nuijten, Ellen. The Power of Reflection in Teacher Education and Professional Development, 2022 [1]
- Hatti, John. Visible Learning for Teachers: Maximizing Impact on Learning, 2012 [2]
- Donohoo, Jenni & Velasco, Moses. The Transformative Power of Collaborative Inquiry, 2015. [3]
- Schön, Donald A. The Reflective Practitioner: How Professionals Think in Action, 1983 [4]
- Freepik.com. Smiling young female teacher wearing glasses holding mini chalkboard [5].