Belajar berhitung bukanlah materi yang wajib dikuasai oleh anak usia dini. Namun, bukan berarti anak usia dini tidak perlu belajar berhitung. Dilansir dari extension.psu.edu, dikatakan bahwa:
Anda dapat membantu anak Anda belajar berhitung dengan menjadikan berhitung sebagai bagian yang menyenangkan dari hari Anda.
Melalui pernyataan di atas, kita dapat memahami bahwa ada dua hal penting yang perlu diperhatikan orang tua bila ingin mengajarkan konsep berhitung kepada si kecil, yaitu menyenangkan dan berhubungan dengan kehidupan orang tua sehari-hari. Inilah beberapa tips mendidik anak agar gemar belajar berhitung:
1. Menjelaskan kepada Anak bahwa Berhitung itu Menyenangkan
Hal pertama yang perlu ditanamkan kepada sang buah hati adalah menjelaskan bahwa kegiatan berhitung adalah sesuatu yang menyenangkan. Agar ia semakin memahami betapa menyenangkannya belajar berhitung, orang tua perlu memberikan pendampingan serta bisa memberikan pelajaran berhitung dengan berbagai metode, misalnya:
- Bermain Game Online tentang Berhitung dan Mengenal Angka
Beberapa aplikasi gim dengan tema berhitung dan pengenalan angka bisa diunduh gratis. Permainan-permainan ini dipercaya bisa membuat anak memahami konsep berhitung dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Orang tua bisa mengajarkan berhitung kepada anak dengan aplikasi Marbel Berhitung dan Marbel Angka. - Menghitung Mainan dan Benda Kesukaan
Si kecil tentu memiliki aneka mainan dan benda kesukaan. Orang tua bisa mengajak anak untuk menghitung aneka mainan serta benda kesukaan mereka, misalnya boneka, mobil-mobilan, baju, pensil, dan lainnya. Ajak si kecil untuk menghitung benda-benda tersebut mulai dari jumlah angka terkecil. Bila kebiasaan ini dilakukan setiap hari, lama-kelamaan anak pasti akan terbiasa dengan penghitungan. - Mainan Bertema Angka dan Hitung
Ada aneka ragam mainan dengan tema angka dan berhitung, misalnya puzzle, mainan balok, dan lainnya. Mainan-mainan ini biasanya terdapat gambar angka karena memang diciptakan sebagai media belajar hitung.
2. Berikan Kata-Kata Penyemangat
Ada kalanya anak merasa bosan dengan kegiatan-kegiatan dengan tema berhitung. Bila hal itu terjadi, orang tua tidak perlu memaksa anak agar terus belajar berhitung. Orang tua bisa mengajak anak melakukan kegiatan lainnya, misalnya berolahraga, jalan-jalan ke mall, dan aktivitas menyenangkan lainnya.
Orang tua tidak boleh memasang target yang terlalu tinggi, misalnya si kecil harus pandai berhitung di usia tertentu atau dalam jangka waktu tertentu. Jadikan kegiatan belajar berhitung sebagai salah satu kegiatan menyenangkan selain aktivitas-aktivitas lainnya. Jangan lupa pula untuk selalu memotivasi si kecil dan memberikan pengertian bahwa belajar berhitung itu mudah dan menyenangkan.
3. Mengajak Anak Mengikuti Bimbel Berhitung
Orang tua perlu berhati-hati saat mengajak anak mengikuti bimbingan belajar (bimbel berhitung). Tidak semua bimbel berhitung memiliki metode yang pas dan ramah anak. Beberapa metode mengajar berhitung bisa membuat anak menjadi kurang nyaman dan senang. Beberapa ciri bimbel berhitung yang ramah anak antara lain:
- Memiliki Alat Peraga dan Mainan Tema Berhitung yang Menarik
Pastikan bahwa bimbingan belajar tersebut memiliki alat peraga dan mainan yang fun serta mudah dimainkan oleh anak-anak. Guru berhitung yang berkualitas biasanya akan banyak menggunakan alat peraga dan mainan sebagai media mengajar, tidak hanya mengandalkan kertas dan pensil saja. - Tenaga Pengajar yang Berkompeten
Tenaga pengajar yang berkompeten biasanya memiliki banyak pengalaman sebagai pendidik PAUD dan memahami psikologi atau perkembangan anak. Pastikan pula bahwa tenaga pendidik memiliki ketulusan untuk mengajar anak-anak dan memiliki sifat yang penyabar. - Mengikuti Kelas Trial
Sebelum memantapkan hati untuk mengajak anak bergabung dalam suatu lembaga, pastikan bahwa lembaga tersebut menyediakan fasilitas kelas gratis atau trial, mulai dari satu hingga tiga kali pertemuan. Berikan kesempatan kepada si kecil untuk bercerita tentang kelas trial yang baru saja diikuti. Bila anak merasa senang, hal ini bisa menjadi hal positif yang patut dipertimbangkan agar si kecil bisa bergabung ke dalam lembaga tersebut. - Meminta Pendapat Teman dan Kerabat
Tidak ada salahnya orang tua meminta pendapat dari teman atau kerabat yang putra atau putrinya bergabung dalam suatu lembaga kursus berhitung. Bila buah hati mereka kerasan dan senang belajar di lembaga tersebut, lembaga tersebut bisa menjadi salah satu pilihan.
4. Memperhatikan Durasi Belajar Berhitung
Anak-anak usia dini tidak akan betah belajar dalam jangka waktu yang lama. Pastikan anak belajar dalam jangka waktu tidak lebih dari 20 menit. Orang tua bisa memberikan variasi kegiatan yang lain saat menemani anak belajar berhitung.
5. Membuat Jadwal Belajar
Waktu belajar terbaik bagi si kecil adalah di siang atau sore hari. Orang tua perlu menghindari mengajari anak berhitung di malam hari, karena di malam hari anak usia dini lebih suka bermain dan melakukan kegiatan yang santai. Hal ini perlu dilakukan agar si kecil memiliki kualitas tidur yang baik.
Untuk mengatasi kebosanan, orang tua juga perlu menghindari waktu belajar berhitung setiap hari. Belajar berhitung dua sampai tiga hari sekali adalah porsi yang cukup baik bagi anak-anak. Orang tua bisa mengajarkan materi pembelajaran yang bervariasi di hari-hari lainnya.
6. Jalin Komunikasi dengan Guru PAUD si Kecil
Guru PAUD si kecil biasanya sudah memahami indikator atau tingkat kesulitan materi pembelajaran berhitung yang perlu dicapai anak. Orang tua bisa melakukan pengulangan pelajaran yang baru saja diterima si kecil saat belajar di satuan PAUD. Pengulangan pelajaran sangat penting dilakukan di rumah untuk menstimulasi daya ingat si kecil dan tidak mudah lupa dengan materi yang baru saja dipelajari. Menjalin komunikasi dengan guru PAUD adalah hal yang sangat penting.
Sumber Referensi:
1. Pennstate Extension. (2007). Help children understand the meaning of counting [1]
2. Komodo Math. (2022). How children learn counting a parents guide [2]