Pembelajaran online membawa dampak yang positif dan negatif. Dampak positifnya adalah para siswa tetap bisa mengadakan pembelajaran, tanpa ada resiko penularan virus. Namun tentu saja pembelajaran online tidaklah seefektif pembelajaran offline, dalam hal kualitas perkembangan yang didapatkan siswa. Siswa tetap kehilangan aneka ilmu dan ketrampilan, karena keterbatasan jarak antara guru dan siswa. Untuk siswa dengan kemampuan di atas rata-rata tentu saja tidak jadi masalah, namun tidak semua siswa mampu belajar secara online dengan baik.
Kurikulum prototipe dipercaya mampu untuk mengatasi hal ini, karena adanya aneka keistimewaan atau ciri khas yang belum ada di kurikulum sebelumnya. Bagaimana kurikulum prototipe diaplikasikan kepada anak-anak PAUD?
1. Penguatan Profil Pancasila
Usia anak-anak adalah usia emas, di mana anak-anak lebih mudah dibentuk baik dari segi kognitif, ketrampilan, dan karakter. Pengembangan kognitif bisa dikembangkan di semua jenjang usia. Sedangkan karakter anak, akan semakin sulit dikembangkan di usia yang semakin besar. Penguatan profil Pancasila adalah salah satu cara untuk mengembangkan rasa toleransi, tenggang rasa, dan saling menghormati antar sesama. Di usia emas ini, anak-anak akan belajar menerapkan sikap toleransi antar umat beragama, dan aneka karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Bermain adalah Belajar
Kegiatan bermain adalah kegiatan yang paling disukai anak-anak. Tentu saja ciri khas ini tidak bisa ditinggalkan untuk anak-anak usia PAUD. Dengan bermain, mereka akan banyak belajar, karena bagi anak-anak belajar adalah dengan beraktivitas yang menyenangkan. Satu hal yang tidak kalah penting juga adalah para pendidik perlu lebih kreatif dalam mengajak anak bermain yang aman dan taat protokol kesehatan. Karena bentuk permainan baik in-door mau pun out-door tentu akan sangat berbeda dengan sebelum pandemi melanda tanah air.
Salah satu permainan yang aman adalah permainan digital atau yang bisa dimainkan anak secara online. Platform game buatan Educa Studio bisa diunduh secara gratis di Google Playstore. Silakan unduh dengan klik Game Digital Educa Studio.
3. Penguatan Literasi Dasar
Literasi dasar adalah salah satu ketrampilan yang perlu dikembangkan di usia PAUD. Literasi dasar paling sederhana adalah dengan mengajak anak bertanya jawab, atau mengajak anak aktif bercerita. Agar anak bisa bercerita, tentu saja membutuhkan pengetahuan yang luas dan itu bisa didapatkan dengan cara membaca / melihat gambar pada buku. Yang menjadi PR bagi guru adalah mencari cara atau metode belajar agar anak suka membaca dan percaya diri dalam berbicara.
4. Penguatan Pondasi Menuju Jenjang SD
Seperti kita tahu, tidak semua anak usia dini gemar membaca, menulis, dan berhitung. Maka dalam kurikulum ini, anak-anak akan dibantu agar lebih siap naik ke jenjang SD. Karena di jenjang SD anak-anak akan banyak belajar dengan media buku pelajaran. Perlu adanya kesinambungan antara materi PAUD usia 5-6 (terutama semester 2) dan usia SD kelas 1 (terutama semester 1) agar bisa selaras. Salah satu cara adalah dengan pengembangan variasi pembelajaran untuk membuat siswa gemar membaca, menulis dan berhitung, serta mengurangi materi pelajaran yang mengharuskan anak membaca di kelas 1 SD (terutama di semester 1), sehingga anak bisa melalui masa awal masuk SD dengan hati ceria dan tanpa ada rasa trauma. Untuk membantu anak agar hebat dalam membaca dan berhitung, silakan gunakan aplikasi gratis Marbel Belajar Membaca dan Marbel Belajar Berhitung.
5. Pembelajaran Tematik berbasis Proyek
Pembelajaran tematik adalah salah satu ciri khas yang masih perlu dipertahankan, karena pembelajaran tematik cukup efektif dalam membuat anak PAUD fokus mempelajari salah satu materi yang dikembangkan dengan media belajar dan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga tidak membuat anak bosan dan lebih tertantang. Sedangkan untuk pembelajaran berbasis proyek perlu dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun, dan memiliki tujuan untuk penguatan profil Pelajar Pancasila.
Salah satu contoh proyek menarik untuk anak PAUD adalah membuat video peragaan membaca puisi tentang toleransi umat beragama di Indonesia. Kompilasi karya tersebut diedit oleh guru menjadi satu buah video kompilasi puisi tentang toleransi yang bisa ditonton banyak orang via platform di dunia maya.
Menarik sekali bukan, kurikulum ini? Tentu saja di era digital sekarang semua ciri khas tersebut perlu berbasis teknologi juga, mengingat anak-anak sudah akrab dengan dunia digital. Ada lho paket belajar lengkap untuk anak usia pra-sekolah dan persiapan anak masuk SD, yaitu dengan paket belajar bersama Marbel Belajar TK PAUD.