Fred Rogers atau yang kerap disapa Mister Rogers berpendapat, ““Ketika kita memperlakukan anak-anak dengan hormat, mereka pada gilirannya belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat.” Mr. Rogers menekankan pada pentingnya relasi yang penuh kasih dan apresiatif dari guru. Treatment seperti ini akan membantu anak didik mengembangkan rasa aman dan percaya diri saat pembelajaran. Baca juga:Menjadi Guru yang Inspiratif dan Profesional Era Digital Menjadi guru PAUD dan SD (khususnya kelas 1-3 SD) bukan hanya tentang mengajar atau memberikan materi. Beberapa anak didik mungkin masih merasa canggung, sungkan, atau bahkan takut saat pertama kali masuk kelas. Atau, jangan-jangan beberapa anak didik masih merasa canggung sampai sekarang dan belum sepenuhnya melakukan kegiatan di kelas bersama gurunya secara percaya diri? Tidak perlu khawatir, karena itu adalah proses yang wajar. Setiap anak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan merasa nyaman dengan guru serta teman-temannya. Baca juga:Kiat Menjadi Guru yang "Positif" di Segala Situasi Perhatian kecil yang bermakna Maria Montessori berkata, “Anak yang merasakan kasih sayang yang kuat terhadap lingkungannya dan semua makhluk hidup... memberi kita harapan bahwa kemanusiaan dapat berkembang ke arah yang lebih baik.” Montessori menekankan bahwa anak-anak dapat berkembang dengan lebih optimal saat ia ada di dalam lingkungan yang penuh kasih dan saling pengertian. Ucapan salam, bantuan sederhana, atau sekedar menanyakan kabar dari gurunya adalah semacam angin segar bagi anak didik. Bila dilakukan secara rutin akan membangun kepercayaan diri dan bonding emosi yang baik antara guru dan anak didik. Baca juga:Menjadi Guru yang Hebat demi Menguatkan Mental Anak Didik Kurangi teguran, perbanyak pujian, motivasi, dan apresiasi Maria Montessori dalam bukunya, The Absorbent Mind, berkata, “Pujian, bantuan, atau bahkan tatapan saja bisa cukup untuk memberi anak dukungan yang ia butuhkan. Berikan pujian atas segala usahanya, bila memang membutuhkan bantuan bantulah seperlunya. Amati apa yang dilakukan anak didik saat ia mencoba melakukannya sendiri. Hal ini sudah cukup untuk memotivasi anak didik agar semakin bersemangat melakukan banyak hal secara mandiri. Terlalu banyak nasihat atau teguran hanya akan mengikis rasa percaya dirinya. Percayalah, bahwa anak didik pasti berkembang menjadi diri yang lebih baik dari hari ke hari, dari segi karakter, keterampilan, dan bakat yang ia miliki, selama ia mendapatkan dukungan semangat dan pengetahuan baru yang bisa dieksplorasi. Baca juga:Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat Anak didik yang nyaman akan semakin terbuka Carl Rogers, seorang Psikolog dan ahli pendidikan, mengatakan, “Ketika seseorang benar-benar mendengarkanmu tanpa menghakimi, tanpa mencoba mengambil alih tanggung jawabmu, tanpa mencoba membentukmu, rasanya sungguh luar biasa!” Begitu juga dengan anak didik saat ia diberikan kepercayaan dari gurunya. Cukup berikan tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Kenyamanan yang ia rasakan saat melakukan tugasnya bisa membuatnya belajar dari kesalahan dan memperbaikinya. Bila ia membutuhkan bantuan, ia akan secara nyaman mengungkapkannya kepada gurunya. Saat ia meminta bantuan, berikan respons yang positif. Hargailah kejujuran dan keterbukaannya, lalu berikanlah solusi yang bersifat motivatif dan membangun. Baca juga:22 Tips Guru PAUD 2024: Agar Disukai Anak Didik di Era Digital Kenyamanan membantu anak lebih fokus dan patuh Lev Vygotsky berkata, “Anak-anak tumbuh di dalam kehidupan intelektual dari orang-orang di sekitarnya.” Pakar pendidikan anak ini menekankan bahwa lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan anak didik. Lingkungan yang nyaman, apalagi ditemani dengan guru yang berkompeten dan penuh pengertian akan membuat anak didik merasakan kenyamanan dan memiliki daya konsentrasi yang lebih baik. Ia bisa menjadi diri sendiri tanpa ada rasa takut disalahkan atau dimarahi. Anak didik juga akan semakin mudah untuk diarahkan, tidak mudah melawan, dan mematuhi aturan dengan tulus hati. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang nyaman? John Dewey berkata, “Berikan anak sesuatu untuk dilakukan, bukan hanya sesuatu untuk dipelajari; dan jika aktivitas itu mendorong mereka berpikir, maka pembelajaran akan terjadi secara alami.” Suasana belajar yang nyaman membuat anak lebih aktif dan menikmati proses belajar bisa mendorong mereka untuk berkreasi dan berpikir kritis. Ingatlah bahwa setiap anak berkembang dengan caranya sendiri. Dengan memberikan lingkungan yang nyaman, anak didik akan lebih bahagia, lebih percaya diri, dan tumbuh tanpa tekanan yang berlebihan. Dengan membangun hubungan yang baik dan penuh kasih, guru tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi sahabat dan panutan bagi anak didik. Semoga setiap langkah kecil yang dilakukan guru PAUD dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan anak-anak! RIRI (Cerita Anak Interaktif): Guru Bisa Memanfaatkannya sebagai Media Mengajar untuk Membangun Karakter dan Kognitif Siswa Sumber Referensi: Montessori, M. (1949). The Absorbent Mind [1] Motessori, M. (1949). Education and Peace [2] Rogers, C. (1961). On Becoming a Person: A Therapist’s View of Psychotherapy [3] Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes [4] Dewey, J. (1938). Experience and Education [5] Freepik.com. (2024). Front view kids hugging their teacher [6]
Pendekatan pembelajaran selalu berkembang mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh karena karakter anak didik selalu berubah dari zaman ke zaman. Anak-anak di zaman sekarang sangat akrab dengan penggunaan perangkat digital. Perangkat digital sudah menjadi bagian dari hidup manusia, termasuk anak-anak. Anak-anak di era digital memiliki akses informasi yang luas, sehingga perkembangan pengetahuan mereka juga semakin cepat, bila dibandingkan oleh generasi-generasi sebelumnya. Baca juga:Modul Ajar Mingguan Tema Transportasi Air untuk Anak PAUD 4-6 Tahun | RPP Deep Learning Anak di era digital cenderung lebih tertarik dengan metode pembelajaran yang interaktif, variatif, menyenangkan dan mendapatkan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman nyata. Seorang ahli pendidikan, Loris Malaguzzi, berpendapat: “Children have a hundred languages”. Pembelajaran harus memberikan ruang atau kesempatan bagi berbagai cara anak memahami mengekspresikan pengetahuan. Pembelajaran dengan pendekatan Deep Learning bisa menjadi solusi bagi anak didik di zaman sekarang. Deep Learning berorientasi pada pengalaman nyata, pemahaman yang mendalam, serta keterlibatan emosional saat kegiatan belajar. Dengan metode ini, anak didik tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan, menghafal, atau mencatat. Namun, metode ini akan mengajak anak didik untuk memahami suatu teori melalui kegiatan praktik serta pengalaman nyata. Bila metode ini diterapkan dengan baik, maka perkembangan kreativitas, kecerdasan, kemampuan berpikir kritis, serta kemampuan sosial anak yang bertumbuh secara lebih optimal. Apa ciri khas kurikulum Deep Learning dalam pembelajaran bagi anak usia dini? Secara lebih lengkap, berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri lengkap dari kurikulum Deep Learning: Belajar dengan melakukanAnak didik diajak untuk bereksplorasi serta melakukan kegiatan praktik secara langsung, misalnya dengan bermain peran atau percobaan sains. Pembelajaran 3-fulAnak didik belajar dengan melakukan pembelajaran yang 3-ful yaitu, meaningful (bermakna), joyful (menyenangkan), dan mindful (penuh kesadaran) Pembelajaran yang interaktifAnak didik diajak untuk melakukan kegiatan menarik melalui diskusi berkelompok atau bekerja sama mengerjakan suatu proyek. Menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalamPembelajaran lebih mengutamakan cara anak didik memahami konsep dengan cara pemecahan masalah dan refleksi. Berbasis digitalGuru perlu piawai dalam memanfaatkan perangkat digital dalam hidup sehari-hari, sehingga bisa mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada anak didik dengan media gim, alat peraga interaktif, dan media digital untuk meningkatkan minat mereka dalam belajar. David Ausubel berpendapat, "Faktor terpenting yang memengaruhi pembelajaran adalah apa yang sudah diketahui oleh peserta didik. Pastikan hal itu, lalu ajarkan sesuai dengannya." Keberadaan modul ajar sangat penting untuk menyesuaikan pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman awal siswa, sehingga mereka dapat membangun pengetahuan baru secara mendalam. Baca juga:Alasan MENGAPA PENDEKATAN DEEP LEARNING perlu Diterapkan di PAUD dan SD di Zaman Sekarang Berikut ini adalah cara mudah membuat modul ajar kurikulum Deep Learning yang sederhana dan mudah dibuat oleh para guru. Menentukan tujuan pembelajaranTujuan pembelajaran perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan anak didik dan pendekatan yang berbasis pada melakukan kegiatan yang aplikatif, belajar dengan melakukan, dan kegiatan yang eksploratif. Pembelajaran yang interaktifAgar pembelajaran bisa berlangsung secara interaktif guru bisa mengajak anak didik bermain sambil belajar. Agar semakin menarik, guru perlu piawai dalam memberikan tantangan baru dalam setiap pembelajaran dan perlu piawai dalam menjaga semangat anak didik dalam belajar dengan cara memberikan apresiasi. Variasi media pembelajaranAnda bisa memilih mainan peraga pembelajaran yang menarik atau yang berbasis digital yang selalu update. Selalu menjalin komunikasi dengan orang tua siswaAgar komunikasi bisa berjalan secara lebih intens, guru perlu mengajak orang tua untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran kelas atau program lain di sekolah. Evaluasi dan refleksiJohn Deway berpendapat, “Kita tidak belajar dari pengalaman. Kita belajar dari merefleksikan suatu pengalaman.” Deway percaya bahwa dengan melakukan evaluasi dan refleksi, siswa akan semakin memahami suatu materi pembelajaran secara lebih mendalam. Tidak hanya sekedar menghafal atau mengingat. Resikonya, guru tidak hanya mendapatkan nilai anak didik dengan cara mengerjakan latihan soal, namun, bisa dilakukan juga dengan mengajak anak didik melakukan observasi, dokumentasi, dan portofolio. Baca juga: Contoh Dongeng Transportasi Darat, Air, Udara: PERSAHABATAN 3 KENDARAAN plus Refleksi dan Soal Quiz Dengan memahami pentingnya kurikulum Deep Learning dan menerapkan langkah-langkah praktis dalam pembuatan modul ajar, guru PAUD dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, menyenangkan, dan sesuai dengan karakter anak didik zaman sekarang. Dengan demikian, pendidikan anak usia dini akan semakin berkualitas dan mampu membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan. Sumber referensi: Freepik.com. (2025). Modern muslim woman hijab office room_27003237.htm [1] Ausubel, D. P. (1968). Educational psychology: a cognitive view [2] Dewey, J. (1938). Experience and Education. Macmillan [3]
Hai Guru PAUD dan SD Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi kesempatan yang istimewa untuk anak didik tercinta dalam membangun karakter positif, serta memperdalam pengetahuan mereka tentang ajaran agama. Anak didik pasti akan semakin termotivasi untuk setia menjalankan ibadah ini bila didukung oleh guru mereka. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Guru sebagai teladan dan sahabat anak didik Ada banyak peran guru selain mendidik, yaitu sebagai teladan dan sahabat bagi anak-anak didik. Meskipun Anda sedang menjalankan ibadah puasa, tunjukkanlah sikap sabar, penuh suka cita, penuh semangat, dan konsisten dalam menjalankan ibadah. Contoh nyata dalam hidup sehari-hari, bisa berdampak kuat bagi semangat anak-anak didik. Jangan lupa untuk tetap menjaga bonding antara guru dan siswa, dengan selalu bersikap ramah dan menjalin komunikasi, sehingga anak didik tetap merasa nyaman dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! Membangun motivasi untuk berpuasa di bulan Ramadan Guru PAUD sahabat Educa, untuk membangun motivasi kepada anak didik agar tetap bersemangat menjalankan ibadah puasa, cara-cara berikut ini bisa Anda terapkan: Menjelaskan manfaat puasa secara sederhana dan menarik.Selain menjelaskan manfaatnya, ceritakan pula pengalaman Anda saat berpuasa serta berbagai perubahan positif yang terjadi selama menunaikan ibadah puasa. Mengajak anak didik untuk melakukan kegiatan ibadah lainAjaklah anak didik melakukan salat berjamaah, membaca doa, dan melakukan berbagai kegiatan amal. Memberikan penghargaan atau apresiasi Apresiasi berupa sertifikat atau hadiah sederhana bisa diberikan kepada anak didik yang bisa menjalankan ibadah puasa serta aktivitas positif lain selama bulan Ramadan. Baca juga:Tips Mengajarkan Agama Islam kepada Anak Usia Dini Membangun komunikasi dengan orang tua atau wali Selama bulan Ramadan, anak didik biasanya akan memiliki lebih banyak waktu di rumah, bila dibandingkan dengan bulan-bulan lain selain bulan Ramadan. Hal ini terjadi karena jam pengurangan pembelajaran di sekolah dan banyaknya waktu libur. Maka, guru perlu menjain komunikasi aktif dengan orang tua untuk memantau perkembangan anak didik. Bagaimana caranya? Berikan jurnal sederhana, misalnya jurnal berjudul “30 Hari Kegiatan Ibadah di Bulan Ramadan”. Dengan media penghubung ini, orang tua dan guru bisa bekerja sama serta saling mendukung dalam memantau perkembangan ibadah dan kegiatan positif anak didik di bulan Ramadan. Baca juga:Bekali Pengetahuan Agama Islam Anak dengan Kabi dari Educa Studio Mengadakan evaluasi bersama anak didik Evaluasi ini bisa secara rutin diadakan sebanyak mungkin selama bulan Ramadan melalui diskusi sederhana, misalnya pada saat pagi hari sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan ini membahas tentang perkembangan anak didik dalam menjalankan ibadahnya. Hasil evaluasi bisa dikomunikasikan kepada orang tua, sehingga orang tua bisa membantu anak didik dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi. Guru PAUD dan SD sahabat Educa, mungkin beberapa anak didik hanya memahami puasa sebagai saat untuk menahan haus dan lapar. Semoga bulan Ramadan di tahun ini semakin memberikan kesan dan makna yang lebih dalam bagi anak didik. Dengan perhatian, bimbingan, arahan, dan dukungan dari guru serta orang tua, pasti anak didik akan semakin memahami nilai-nilai yang bisa dipelajari dan berkembang dalam diri mereka, misalnya kedisiplinan, rela berkorban, pengendalian diri, kepedulian, dan aneka tema lain yang berguna bagi langkah hidup mereka di masa depan dalam menggapai segala harapan. Dengan pendekatan yang tepat, peran guru bisa membantu anak didik agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan penuh rasa syukur, tulus ikhlas, dan penuh suka cita. KABI (Kisah Nabi): Animasi Anak Indonesia Pembangun Karakter Islami
Berikut ini adalah contoh naskah pidato dengan tema 7 kebiasaan anak Indonesia hebat yang cocok disampaikan di bulan Ramadan yang ceria. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Teman-teman anak Indonesia yang hebat, apakah kalian bahagia hari ini? (Berinteraksi dengan anak-anak). Alhamdulillah, semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan bersemangat! Hari ini, kita akan berbicara tentang 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang bisa kita praktikkan setiap hari, apalagi di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Ramadan adalah bulan yang istimewa, karena kita diajarkan untuk lebih sabar, disiplin, dan selalu berbuat kebaikan. Nah, mari kita lihat bagaimana kebiasaan hebat ini bisa kita lakukan dengan ceria di bulan Ramadan! Baca juga:Contoh Naskah Pidato Bertema Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Awal Semester 2 untuk PAUD / TK: Yang pertama: Bangun PagiTeman-teman, siapa yang suka bangun pagi? (Berinteraksi dengan anak-anak). Di bulan Ramadan, kita punya kebiasaan baru, yaitu bangun lebih awal untuk sahur. Bangun pagi membuat tubuh kita lebih segar, siap berpuasa, dan penuh semangat untuk beribadah serta belajar di sekolah. Saat sahur, kita bisa makan bersama keluarga, berdoa, dan bersiap menjalani hari dengan penuh semangat. Yang kedua: BeribadahSetiap pagi, jangan lupa berdoa dan menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh. Di bulan Ramadan, kita belajar untuk lebih rajin sholat, membaca Al-Qur’an, dan berbuat baik. Dengan beribadah, hati kita menjadi lebih tenang dan semakin dekat dengan Allah. Kita juga bisa berlatih untuk mengendalikan diri, bersikap lebih sabar, dan selalu berkata baik kepada orang lain. Baca juga:Aneka Artikel LENGKAP Bertema Ramadan Yang ketiga: BerolahragaSiapa yang suka olahraga? (Berinteraksi). Walaupun sedang berpuasa, kita tetap bisa berolahraga ringan seperti stretching, berjalan santai, atau senam kecil di pagi hari. Olahraga membantu tubuh kita tetap sehat dan kuat selama menjalani puasa. Tidak perlu olahraga berat, cukup gerakan sederhana agar tubuh tetap bugar. Yang keempat: Makan Makanan Sehat dan BergiziSaat sahur dan berbuka, kita harus memilih makanan yang sehat agar tubuh tetap bertenaga sepanjang hari. Jangan lupa makan sayur, buah, dan minum air yang cukup agar tidak mudah lemas. Hindari makanan yang terlalu manis atau berminyak agar tubuh tetap fit dan semangat belajar! Makan makanan bergizi juga membantu kita lebih fokus dan kuat menjalani ibadah puasa. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Yang kelima: Gemar BelajarTeman-teman, meskipun kita berpuasa, kita tetap harus belajar dengan giat. Ramadan bukan alasan untuk bermalas-malasan, justru ini saat yang tepat untuk menambah ilmu dan membaca lebih banyak buku. Dengan semangat belajar, kita bisa menjadi anak yang cerdas dan membanggakan orang tua. Belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman dan kegiatan Ramadan seperti tadarus Al-Qur’an atau mendengarkan cerita dari guru dan orang tua. Yang keenam: BermasyarakatDi bulan Ramadan, kita bisa semakin rajin berbagi dan membantu sesama. Misalnya, dengan berbagi makanan saat berbuka puasa, membantu orang tua di rumah, atau ikut serta dalam kegiatan Ramadan di masjid dan sekolah. Dengan kebiasaan ini, kita menjadi anak yang peduli dan disayangi banyak orang. Ingat, berbagi tidak hanya dalam bentuk makanan, tetapi juga dengan senyuman dan sikap yang baik kepada semua orang. Baca juga:6 Ide Lomba Unik Ramadan untuk Anak Kelompok Bermain ( Usia 2-4 Tahun ) Yang ketujuh: Istirahat CepatSetelah seharian beraktivitas, tubuh kita perlu istirahat yang cukup. Hindari bermain gadget terlalu lama agar tidur lebih nyenyak dan bisa bangun sahur tepat waktu. Dengan istirahat yang cukup, tubuh kita akan lebih segar dan siap menjalani hari dengan ceria. Tidur yang cukup juga membantu kita lebih fokus saat belajar dan beribadah. Teman-teman, itulah 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang bisa kita lakukan dengan penuh semangat, terutama di bulan Ramadan ini. Dengan menjalankan kebiasaan baik ini, kita akan menjadi anak yang sehat, cerdas, dan selalu membawa kebaikan bagi orang di sekitar kita. Semoga kita semua bisa terus menjalankan kebiasaan baik ini, tidak hanya di bulan Ramadan tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih sudah mendengarkan, tetap semangat dan jadilah anak yang hebat!Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. KABI: Kisah Nabi Hadir dalam Bentuk Animasi yang Menarik
Ingin menyampaikan pesan Ramadan dengan penuh semangat dan ceria kepada anak-anak PAUD? Contoh pidato ini menghadirkan kata-kata sederhana namun bermakna untuk menyambut bulan penuh berkah bersama si kecil. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Selamat pagi, teman-teman yang hebat dan ceria! Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kegembiraan, sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul di tempat ini. Ibu sangat senang bisa bertemu dengan teman-teman sekalian dengan senyum yang sangat menawan. GRATIS LKA: Ajak si kecil belajar hijaiah dengan Lembar Kerja Anak dari Educa Studio di bulan Ramadhan Teman-teman terkasih, sebentar lagi kita akan menyambut bulan apa? Apakah ada yang tahu? Benar sekali. Bulan Ramadan. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh kebaikan, berkah, dan kebahagiaan. Kita semua wajib bersyukur karena pada bulan Ramadan kita berkesempatan untuk semakin dekat dengan Allah SWT, melakukan banyak kebaikan, mendapatkan pahala. Di bulan Ramadan, kita akan belajar untuk mengendalikan diri kita, terutama dalam menahan haus dan lapar. Meskipun teman-teman masih sangat belia, tapi kalian bisa belajar berpuasa sesuai dengan kemampuan. Meski belum berpuasa secara penuh, ibu berharap teman-teman bisa melakukannya dengan penuh semangat, kesabaran, dan hati yang tulus, sehingga bisa mendapatkan manfaat dari ibadah yang teman-teman lakukan. Dengan penuh iman dan keyakinan, pasti teman-teman bisa melakukannya dengan baik. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Selain menunaikan ibadah puasa, teman-teman juga akan berkesempatan untuk belajar berbuat kebaikan dan mengembangkan semangat peduli kepada sesama. Teman-teman bisa memulainya di lingkungan keluarga. Di lingkungan keluarga, teman-teman bisa membantu ayah dan ibu di rumah merapikan ruangan, menyapa dengan sopan, taat pada nasihat orang tua. Di lingkungan masyarakat dan sekitarnya, teman-teman bisa melakukan ibadah bersama-sama, saling mengucapkan salam, dan mau berbagi serta membantu teman yang sedang dalam kesulitan. Agar semua hal-hal baik bisa dilakukan dengan baik dan dilandasi iman, tentu saja teman-teman juga perlu lebih tekun berdoa serta beribadah. Dengan berdoa, kita semua akan semakin dengan Allah, sehingga semakin bisa melakukan hal-hal yang baik. Hati menjadi lebih ceria, mampu mengendalikan emosi, mampu bersikap sabar, dan memiliki keinginan untuk melakukan aneka kebaikan. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar Teman-teman yang baik, agar ibadah kita bisa kita tunaikan dengan baik, tetap jaga kesehatan tubuh kalian ya! Tetap berolahraga secara rutin, makan makanan sehat serta bergizi, istirahat yang cukup, dan tetap tekun belajar. Teman-teman bisa juga melakukan aneka kegiatan yang menyenangkan, bersama ayah, ibu, teman-teman di rumah, dan teman-teman di sekolah. Kami, dari pihak sekolah, juga telah menyiapkan aneka kegiatan seru selama bulan Ramadan. Kita akan tetap beraktivitas di sekolah, meski kegiatan belajar dan bermain akan berlangsung lebih singkat. Semoga dengan begitu, teman-teman bisa lebih mampu menjaga kondisi tubuh, memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga, dan bisa melakukan kegiatan positif di rumah bersama keluarga. Oh iya, Ibu guru sudah menyiapkan berbagai kegiatan menyenangkan di sekolah selama bulan Ramadan loh. Kita akan melakukan aneka permainan bertema Ramadan dan bernuansa Islami. Kita juga akan menggambar dan mewarnai, serta membuat kartu ucapan Ramadan untuk keluarga. Pokoknya seru! Teman-teman terkasih, semoga bulan Ramadan di tahun ini bisa membuat teman-teman semakin banyak belajar bersabar dan bersyukur. Semoga dengan aneka kegiatan positif yang teman-teman lakukan di rumah, teman-teman akan semakin dekat dengan Tuhan, dengan keluarga, dan semakin banyak mendapatkan pahala dari Allah. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH TK - PAUD Spesial Ramadan, Topik: Merayakan Lebaran, Kurikulum Merdeka Belajar Teman-teman yang baik, mari kita kita sambut bulan yang penuh berkah ini dengan hati yang gembira dan penuh semangat! Jadikan bulan ini waktu yang spesial untuk belajar dan berbuat kebaikan. Ibu guru percaya, kalian adalah anak-anak yang hebat dan baik hati. Semoga Allah SWT memberikan kita kesehatan, kebahagiaan, dan kekuatan dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan ini. Terima kasih teman-teman, sudah mendengarkan dengan baik dan seksama. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga pidato ini dapat menjadi inspirasi untuk menyampaikan pesan Ramadan yang ceria, penuh makna, dan mendidik bagi anak-anak PAUD. KABI (Kisah Nabi): Sarana membangun karakter Islami anak Indonesia dengan animasi Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Arabic girl blue white hijab beautiful muslim lovely cute young lady very cheerful [1]
Jawabannya adalah bisa. Namun, tentu saja dengan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Guru PAUD Sahabat Educa, anak usia dini bisa belajar dengan cara menanamkan dasar-dasar kemampuan dan karakter yang relevan dengan dunia kerja di masa depan. Berikut ini adalah cara-cara yang bisa diterapkan oleh guru PAUD pada anak usia PAUD / TK. Penanaman nilai dan karakter seorang profesional Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang berintegritas dan berkarakter. Anak-anak bisa belajar dengan cara menyenangkan dan dalam pembiasaan sehari-hari di sekolah untuk mengembangkan sikap tanggung jawab, jujur, , disiplin, tekun, tangguh, dan akhlak baik lainnya. Baca juga: 16 Kegiatan Bermain Seraya Belajar Tema Profesi Petani untuk Anak PAUD Usia 4-5 Tahun Eksplorasi dunia kerja secara fun and educative Buat sudut belajar bertema tempat bekerja, misalnya sudut rumah sakit, sudut tukang kayu, dan lainnya. Ajak anak didik melakukan role play di sudut-sudut tempat bekerja tersebut. Sesekali, ajak pula anak didik mengunjungi kantor polisi, kantor pemadam kebakaran, supermarket, dan tempat-tempat menarik lainnya, agar anak didik bisa belajar banyak hal tentang dunia kerja. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Menggapai Cita-Cita - Subtopik : Profesi Orangtuaku - Kurikulum Merdeka Belajar Mengidentifikasi minat dan bakat anak didik Libatkan psikolog untuk mengadakan interview atau tes pengenalan minat-bakat anak didik, untuk mengenal potensi dan apa yang digemari merekaa. Selain itu, identifikasi juga bisa dilakukan dengan mengamati anak didik saat melakukan aneka kegiatan di kelas, misalnya bermain peran, berolahraga, berhitung, dan lainnya. Setelah menemukan potensi anak didik, libatkan orang tua untuk bersama-sama memotivasinya dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Baca juga:Pentingnya Dukungan Orang Tua dalam Pengembangan Bakat Anak Pengembangan keterampilan dasar Beberapa keterampilan dasar yang perlu dikembangkan sejak usia dini antara lain keterampilan motorik halus-kasar, keterampilan berkomunikasi dengan baik serta sopan, keterampilan public speaking, kemampuan bekerja sama, dan lainnya. Lakukan variasi kegiatan di kelas agar anak didik berkesempatan untuk mengembangkan setiap potensinya. Edukasi pemanfaatan teknologi Di era digital, peran teknologi sangat penting dalam pengembangan aneka keterampilan yang menunjang karir anak didik di masa depan. Perkenalkan teknologi sederhana yang aman untuk anak, bisa dengan mengajak anak didik bermain gim edukasi, berkegiatan seni, dan aneka pembelajaran di sekolah yang mengintegrasikan teknologi dalam melakukannya. Baca juga:Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat Memberikan tugas berbasis proyek individu dan berkelompok Dengan mengerjakan proyek individu, anak didik akan belajar tentang kemandirian, disiplin, dan tanggung jawab dengan diri sendiri. Sedangkan, saat mengerjakan proyek berkelompok, anak didik akan belajar pentingnya kerja sama, bersosialisasi, berkomunikasi yang baik dalam tim, dan lainnya. Latih anak didik untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sederhana. Baca juga: Tugas PROYEK SEDERHANA untuk PAUD / TK TEMA TANAMAN: Dengan Metode Merdeka Belajar Bekerja sama dengan orang tua, pakar, dan komunitas Sesekali, pihak sekolah perlu melibatkan anak didik dalam melakukan kegiatan di sekolah, agar orang tua semakin memahami potensi anak dan bisa bekerja sama dengan guru dalam mengembangkan setiap potensi dan minat anak didik. Ajak pula para pakar atau komunitas, agar memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang dunia kerja dan para ahli di bidang masing-masing. Kegiatan ini bisa memacu anak untuk memiliki semacam teladan atau idola yang baik sesuai bakat dan minatnya. Dengan pendekatan yang tepat, penguatan pendidikan vokasi di PAUD dapat membantu anak-anak mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang gemilang. Mari bersama-sama mendukung tumbuh kembang anak dengan memberikan bekal nilai, keterampilan, dan pengalaman yang relevan sejak usia dini. Ayah Bunda, ajak si kecil bermain dan belajar untuk mengembangkan keterampilan dasar PAUD bersama MARBEL TK DAN PAUD Sumber Referensi: 1. Teacherspayteachers.com. (2024). Vocational education [1]2. Iimprovingtechnicaleducation.org.uk. (2024). Report how to teach vocational education [2]