Berbagi adalah salah satu kebiasaan baik yang perlu ditanamkan di dalam diri anak. Dengan berbagi, anak akan semakin memiliki jiwa empati, peduli dengan sesama, sekaligus bisa mengembangkan kecerdasan sosial serta emosional anak.
Menurut Amanda Rock, seorang pakar parenting, anak usia dini sering memegang barang yang menurutnya berharga atau suatu benda yang tidak boleh dimiliki orang lain. Mengajari anak yang memiliki sikap semacam ini memang cukup menantang, tapi bukan berarti hal ini tidak bisa dilakukan.
Bagaimanapun, karakter gemar berbagi kepada orang lain bisa membuat si kecil semakin mudah diterima dalam hubungan pertemanan. Ia juga bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih mampu memandang bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan.
Agar si kecil semakin memahami pentingnya berbagi, orang tua bisa mengajarkannya dengan cara serta bahasa yang sederhana dan melalui pembiasaan hidup sehari-hari. Bagaimana caranya? Berikut adalah 6 tips menidik anak agar mau berbagi.
1. Penerapan Kebiasaan Berbagi dalam Kehidupan
Orang tua perlu memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan sederhana yang sering dilakukan oleh orang Indonesia adalah menawarkan makanan yang akan dinikmati kepada orang lain. Misalnya saat Ayah sedang mengupas kulit buah jeruk untuk dimakan. Ayah bisa menawarkan kepada anak dengan berkata, “Apakah Adik mau makan jeruk juga? Nanti jeruk ini akan Ayah bagi dua.”
Ayah dan bunda juga bisa mempraktikkan kebiasaan berbagi kepada anak dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya saat Ayah sedang menggunting kukunya. Ayah bisa menawarkan gunting kuku tersebut untuk dipakai Bunda. Ayah dan Bunda bisa melakukan kebiasaan ini di depan si kecil.
2. Memahami Rasa Memiliki Anak pada Suatu Benda atau Barang
Anak usia dini biasanya cenderung memiliki sifat posesif yang cukup besar pada suatu benda atau barang, khususnya yang sudah diberikan padanya. Orang tua perlu memahami hal ini dan menghormati sifat anak yang kadang terlalu posesif ini. Orang tua tidak boleh merasa bahwa benda atau barang tersebut adalah milik orang tua.
Jika Anda ingin meminjam suatu benda yang sudah diberikan kepada anak, Anda tidak boleh lupa untuk meminta izin atau meminjamnya dengan baik dan dengan kata-kata yang sopan. Setelah selesai meminjamnya, jangan lupa mengucapkan terima kasih. Hal ini akan membuat anak paham bahwa ketika meminjam suatu benda dari orang lain harus mengucapkan terima kasih.
3. Memberikan Pemahaman tentang Arti dan Manfaat Berbagi
Arti berbagi yang perlu dimengerti si kecil adalah rela meminjamkan barang milikinya, atau memberikan sedikit barang miliknya, misalnya membagikan makanan kepada teman.
Si kecil juga perlu memahami manfaat dari kebiasaan berbagi, yaitu agar ia semakin disayang teman, memiliki banyak teman, mendapat pahala dari Tuhan, dan merasakan kebahagiaan hati.
Agar anak semakin memahami hal ini, orang tua bisa mengajak anak untuk menonton film edukasi atau film rohani, membacakan buku dongeng anak dengan tema berbagi, dan media belajar menarik lainnya. Ayah dan bunda juga bisa mengajak sang buah hati berkunjung ke panti asuhan untuk membagikan makanan atau pakaian kepada anak-anak yang kurang beruntung.
4. Pahami Penyebab Seorang Anak Enggan untuk Berbagi
Bila si kecil memiliki kebiasaan sulit berbagi kepada teman, Ayah dan Bunda tentu saja tidak boleh diam saja. Orang tua perlu mencari tahu akar dari permasalahan ini. Orang tua tidak boleh serta merta memarahi dan menyalahkan anak yang cenderung enggan berbagi.
Setelah memahami akar permasalahannya, orang tua bisa membimbing dan mendidik anaknya agar memiliki sifat gemar berbagi kepada sesama. Beberapa tips di dalam artikel ini pasti akan bermanfaat agar Ayah dan Bunda semakin hebat dalam mendidik si kecil agar gemar berbagi.
5. Menyikapi Teman atau Orang Lain yang Enggan Berbagi
Di suatu taman bermain atau playground banyak tersedia aneka macam mainan. Ada kalanya, si kecil mungkin menemukan seorang anak yang tidak mau berbagi atau bergantian dengan anak lainnya untuk memainkan mainan tersebut.
Orang tua tidak boleh mengatakan sesuatu yang negatif tentang anak tersebut, apalagi di depan si kecil. Orang tua harus memberikan pengertian kepada si kecil dengan kata-kata yang bijaksana, misalnya dengan mengatakan, “Mungkin ia sudah lama tidak memainkan mainan itu. Mari kita mencoba mainan lain dan yang lebih seru!”
6. Mengajarkan Kata-Kata yang Baik saat Tidak Ingin Berbagi
Terkadang si kecil akan menghadapi situasi ketika ia benar-benar tidak ingin berbagi dengan temannya. Misalnya di situasi wabah Covid-19 seperti sekarang ini. Anak-anak di sekolah belum diizinkan untuk berbagi makanan satu sama lain, karena makanan bisa menjadi media penularan virus. Ajarkan kepada si kecil untuk bisa berkata-kata yang sopan dan nada yang halus, serta memberikan alasan mengapa ia tidak bersedia untuk berbagi kepada temannya. Kata-kata yang baik untuk menolak permintaan berbagi dari orang lain tentu saja perlu diawali dengan kata "maaf".
Selain kebiasaan suka berbagi, masih banyak kebiasaan baik lain yang perlu ditanamkan di dalam diri anak. Anak bisa belajar kebiasaan baik melalui media aplikasi Marbel Kebiasaan Baik dan Marbel Kebiasaan Baru yang bisa diunduh secara gratis. Selamat mencoba!
Sumber Referensi:
1. Rock, A. (2021). How to teach your preschooler to share [1]
2. Sears, B. (2020). 11 ways teach your child share [2]