Pola asuh yang tepat bisa membawa dampak positif bagi perkembangan sang buah hati. Gentle Parenting adalah salah satu pola asuh yang sangat penting untuk diterapkan di zaman sekarang, yang mana sebagian besar anak sulit menerima sikap kasar dan ada unsur paksaan. Dilansir dari verywellfamily.com, Allison Andrews, PsyD, seorang pakar anak, mengatakan:
"Saat kita menunjukkan kelembutan, terutama selama masa-masa anak mengalami tekanan, kita perlu mencontohkan sikap sabar dan peduli terhadap anak yang sedang mengalami keadaan hati yang tidak baik. Kita memberikan teladan sikap yang tidak kaku. Tetap tenang dan bersikap lembut, serta tegas mengatur nada bicara perlu dilakukan demi pertumbuhan dan perkembangan positif anak.”
Inti dari pola asuh gentle parenting adalah adanya sikap tenang, lembut, tapi tetap tegas. Bagaimana penerapan gentle parenting dalam hidup sehari-hari agar si kecil benar-benar tumbuh optimal? Ini caranya!
1. Bersikap Lembut kepada Anak
Sesuai namanya, gentle parenting, sikap lembut adalah dasar karakter yang perlu dimiliki orang tua yang ingin menerapkan pola asuh ini. Sikap lemah lembut yang selalu diberikan kepada si kecil akan memberikan kenyamanan dan rasa bahagia kepada si kecil. Rasa bahagia dan kenyamanan akan menstimulasi aneka kecerdasan anak untuk berkembang dengan lebih optimal.
Menciptakan rasa bahagia tidak hanya saat anak melakukan suatu aktivitas. Ayah dan Bunda juga bisa menciptakan rasa bahagia di hati anak saat ia hendak tertidur, misalnya dengan menyanyikan lagu untuk meninabobokan sang buah hati.
2. Selalu Memberikan Energi Positif
Agar si kecil selalu memiliki energi positif, Ayah dan Bunda bisa membangunnya dengan mengajak anak melakukan aneka kegiatan positif, misalnya mendampinginya saat menggambar, mengajak anak membaca buku bacaan, berkaraoke bersama, berolahraga bersama, dan lainnya. Bila ia terlihat bosan, Ayah dan Bunda bisa memotivasinya dengan memberikan pujian, mengucapkan kata-kata penyemangat, atau mengajaknya jalan-jalan.
Jangan lupa, Ayah dan Bunda juga harus menampilkan wajah ceria dan bersemangat saat mengajak si kecil beraktivitas bersama.
3. Aktif Menjalin Komunikasi
Komunikasi adalah salah satu kunci atau cara untuk menyelesaikan suatu persoalan, baik persoalan ringan atau berat, dengan lebih baik. Ayah dan Bunda perlu aktif bertanya kepada si kecil seputar aktivitas hariannya. Ayah dan Bunda juga perlu menunjukkan sikap antusias menceritakan aktivitas harian Anda, serta pengalaman-pengalaman atau peristiwa-peristiwa baik yang Anda alami.
Pembiasaan menjalin komunikasi antara orang tua dan anak sejak dini, akan membawa pengaruh positif bagi perkembangan si kecil. Saat ia menginjak dewasa, si kecil pasti akan semakin merasakan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya. Banyak persoalan sederhana akan dengan mudah terselesaikan, sehingga mencegah terjadinya persoalan yang lebih besar di dalam keluarga.
Saat menjalin komunikasi, Ayah dan Bunda pasti membutuhkan bahan pembicaraan yang menarik. Salah satu bahan menarik untuk bercerita dan berdiskusi bersama si kecil adalah membahas tentang dongeng kesukaan si kecil. Yuk, temukan ratusan dongeng interaktif dan menarik produksi Educa Studio yang kini hadir di Spotify.
4. Mengurangi Pemberlakuan Aturan dan Hukuman
Karena kunci utama keberhasilan penerapan pola asuh gentle parenting ini adalah komunikasi yang penuh dengan cinta kasih dan kepercayaan, maka pemberlakukan aturan perlu diminimalkan. Biasanya si kecil sudah termotivasi untuk selalu bersikap baik karena ia tidak ingin membuat orang tuanya bersedih, kecewa, atau tidak ingin merusak kepercayaan dari orang tuanya.
Sebaliknya, anak melakukan hal-hal yang baik bukan karena suatu perintah atau aturan yang bersifat memaksa. Namun, ia melakukannya karena ingin selalu membuat orang tuanya merasa bahagia dan tidak ingin merusak kepercayaan yang sudah diberikan.
Baca juga:
5. Perlunya Batasan-Batasan
Ayah dan Bunda memperbolehkan si kecil bermain di luar rumah, bermain gim, menonton TV, melakukan browsing dengan media internet, dan aktivitas lainnya. Namun, Ayah dan Bunda perlu memberikan batasan-batasan apa saja yang perlu ditaati atau tidak boleh dilanggar oleh si kecil. Jalinan komunikasi yang baik dan rasa empati akan menjadi kunci utama agar si kecil tidak melanggar batasan-batasan yang telah disepakati bersama.
Bagaimanapun, si kecil juga perlu memahami bahwa segala sesuatu yang berlebihan bukanlah sesuatu yang baik. Tugas Ayah dan Bunda adalah mengasah kepekaan si kecil agar mampu mengontrol emosi dan tidak melakukan sesuatu yang melebihi batas, misalnya menonton TV hingga larut malam. Bila ada perilaku negatif yang dilakukan anak dan sudah di luar batas kewajaran, Ayah dan Bunda perlu bersikap tegas dengan tetap mengutamakan kesabaran dan kontrol emosi yang baik.
6. Menumbuhkan Empati Sejak Dini
Ayah dan Bunda tentu memiliki suatu harapan tersendiri kepada si kecil. Sedangkan si kecil pasti juga memiliki harapan pada dirinya sendiri. Sikap empati inilah yang berperan penting agar tidak ada unsur paksaan yang diterapkan atau diberikan oleh Ayah dan Bunda.
Ayah dan Bunda harus menjadi prioritas penting untuk lebih bisa memahami apa yang diinginkan oleh si kecil. Bila ada sesuatu yang perlu diluruskan atau ada yang kurang pas, Ayah dan Bunda harus bisa meluruskan atau memberi jalan keluar terbaik agar si kecil berada di jalan atau pilihan yang tepat.
Misalnya, saat si kecil sangat menyukai gim online tertentu, Ayah dan Bunda harus bisa membimbing si kecil agar tetap bisa mengatur waktu dalam bermain dan bisa memberikan pendampingan agar si kecil tetap mendapatkan manfaat edukasi dari gim online yang ia mainkan. Jangan sampai Ayah dan Bunda serta merta melarang si kecil bermain gim online, hanya karena ia mendapatkan nilai sekolah yang kurang memuaskan.
Saat bermain gim online, Ayah dan Bunda perlu menyarankan agar si kecil memainkan gim yang edukatif. Salah satu contohnya adalah gim di bawah ini!
7. Mampu Membantu dalam Mengelola Stres Anak
Walaupun Ayah dan Bunda sudah memberikan usaha yang terbaik, tapi terkadang ada saja persoalan yang tiba-tiba datang tak terduga. Misalnya, saat si kecil mengalami suatu persoalan dengan temannya hingga ia merasa tidak nyaman. Tugas Ayah dan Bunda adalah mengelola stres anak, agar ia bisa tetap merasa tenang dan menemukan solusi terbaik.
Satu hal yang paling penting untuk dilakukan Ayah dan Bunda adalah tetap bersikap tenang serta tidak terlalu mudah bereaksi negatif. Dengan tetap bersikap tenang, Ayah dan Bunda sudah memberikan teladan kepada si kecil tentang cara menyelesaikan suatu persoalan dengan mengutamakan kesabaran dan sikap rendah hati, walaupun si kecil ada di pihak yang benar atau tidak bersalah.
Baca juga:
Di zaman digital seperti sekarang, anak-anak bisa dengan cepat mendapatkan informasi dari luar. Namun, tentu saja informasi atau pengaruh yang didapatkan di dunia digital tidak selalu baik bagi perkembangan anak atau tidak semuanya ramah bagi anak.
Gentle parenting adalah salah satu pola asuh yang perlu diterapkan kepada si kecil, agar ia tetap mendapatkan satu sosok orang tua yang begitu dekat di hati. Meskipun si kecil memiliki sosok idola, misalnya seorang artis, tapi ia tetap memiliki sosok panutan yang bisa memahami perasaannya dan apa keinginannya, serta bisa membimbingnya menjadi pribadi yang berhati mulia.
Sumber Referensi:
1. Plant, R. (2022). Benefits and challenges of gentle parenting [1]
2. Freepik. (2022). Happy cheerful asian family dad mom daughter playing funny game as doctor [2]
3. Freepik. (2022). Father son playing park sunset time people having fun field concept friendly family [3]