Seorang Ibu dan peneliti bernama Lise Elliot Ph.D melakukan suatu penelitian pada otak bayinya sendiri. Ia menghubungkan suatu alat khusus di kepala bayinya dengan kabel-kabel yang dikoneksikan dengan komputer untuk memahami kinerja otak sang bayi. Dengan alat tersebut, ia bisa melihat perkembangan sel otak bayinya pada sebuah layar monitor. Sel dan syaraf otak terhubung satu sama lain terlihat pada layar monitor.
1. Pengasuhan dan Perkembangan Otak Anak
Pada suatu pagi, saat bayinya terbangun, ia mencoba memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada bayinya. Sang bayi terlihat bahagia dalam pelukan sang ibu saat mengkonsumsi ASI. Apa yang terlihat di layar monitor?
Ia melihat sel dan syaraf otak sang buah hati membentuk gambaran yang indah dan menawan. Lise Elliot begitu kagum atas kejadian itu. Namun, tidak lama kemudian satu hal tak terduga terjadi. Saking senangnya, sang bayi tanpa sengaja menendang kabel monitor. Karena begitu terkejut, sang ibu berteriak, "Oh tidak", dengan suara yang cukup keras. Suara itu tentu saja membuat sang bayi terkejut. Teriakan Lise Elliot ternyata juga membuat sang bayi begitu terkejut. Saat itu juga, ia melihat ada bagian dari sel otak anak yang menggelembung dan kemudian pecah. Lise Elliot begitu merasa bersalah atau apa yang baru saja ia lakukan. Ternyata, hanya karena suatu terikan yang tidak sengaja ia lakukan, cukup membuat sang bayi kaget. Ia juga "shock" saat melihat ada bagian sel otak anaknya yang rusak hanya karena satu teriakan. Tidak lama kemudian terjadi perubahan warna pada sel otak anak yang rusak.
Lalu Lise Ellot berujar kepada media akan penyesalannya karena telah membentak anaknya. Ia begitu sedih dengan apa yang telah terjadi, dan tentu saja menjadi suatu pelajaran baginya untuk tidak mengatakan sesuatu dengan nada tinggi kepada anaknya. Kejadian yang dialami oleh Lise Elliot adalah suatu peristiwa yang tidak sengaja terjadi. Lalu bagaimana bila kejadian membentak anak dilakukan berulang-ulang? Tentu saja semakin banyak sel otak anak yang akan rusak dan bahkan rusak parah.
2. Pentingnya Kelembutan dan Kasih Sayang saat Mengasuh Anak
Bukti di atas bisa menjadi pembelajaran bagi orang tua, agar tidak menggunakan suara dengan nada yang tinggi, layaknya orang marah saat menasihati anak-anak didiknya. Hal ini perlu dilakukan agar perkembangan otak anak bisa berkembang secara normal atau bahkan lebih optimal. Perhatian dan kasih sayang yang tercurah dari orang tua kepada sang buah hati akan sangat baik untuk perkembangan sel otak anak. Otak manusia tersusun oleh miliaran sel syaraf yang terhubung satu sama lain. Sel-sel syaraf otak mengatur mengatur sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh seperti detak jantung, tensi darah, keseimbangan cairan tubuh serta suhu tubuh. Maka perkembangan otak juga akan sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan, ketrampilan, serta karakter anak. Pola pengasuhan yang baik akan sangat menentukan perkembangan otak anak, sehingga perkembangan anak secara menyeluruh akan lebih optimal.
3. Aktivitas Pendukung untuk Mengembangkan Otak Anak
Ada beberapa aktivitas penting yang dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Aktivitas ini biasa dilakukan di lingkungan sekolah, namun tentu saja tetap bisa dilakukan orang tua kepada anaknya di rumah. Beberapa contoh aktivitas tersebut antara lain:
1. Bermain Peran
Lakukanlah permainan drama bersama anak dengan cara memerankan suatu tokoh kartun kesukaan anak. Aktivitas ini akan melatih daya imajinasi anak dan ingatan anak.
2. Mendengarkan dongeng atau bercerita
Saat mendengarkan dongeng anak akan banyak mengingat kosakata baru. Daya imajinasi anak juga akan berkembang, sehingga semakin tumbuh menjadi anak yang kreatif. Selain itu, ketrampilan anak dalam berbicara atau berliterasi juga akan semakin berkembang. Kumpulan dongeng yang bisa diunduh gratis bisa ditemukan dengan klik Koleksi Dongeng RIRI.
3. Permainan Pengembang Konsentrasi
Salah satu contoh permainan pengembang konsentrasi anak adalah permainan "sentuh bagian tubuh". Orang tua bisa meminta anak menyentuh suatu bagian tubuh, dengan mengatakan, "Sentuh hidung!" Lalu anak akan menyentuh bagian tubuh sesuai dengan perintah orang tua.
4. Permainan Gross-Motorik
Permainan gross motorik adalah gerakan di atas banner bergambar yang digelar di lantai. Di Taman Kanak-Kanak yang dikondisikan sedemikian rupa dengan berbagai kegiatan yang diharapkan dapat menarik minat anak ke arah pembelajaran yang menyenangkan dan aplikatif Permainan ini juga dipercaya mampu mengembangkan otak anak, karena di dalam permainan ini anak juga akan belajar aneka macam pengetahuan sesuai tema dalam permainan ini.