Top

Tips Memberikan Kegiatan Berbasis Proyek di Akhir Semester

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

16 Apr 2022

  |  

Edukasi

Akhir semester tahun ajaran segera berakhir.  Sebagai pendidik, tentu kita perlu memahami seberapa besar pemahaman anak didik pada materi yang telah kita ajarkan dan seberapa besar perkembangan anak selama 1 semester? Apalagi Kurikulum Merdeka sangat menitikberatkan pada seberapa bermanfaatkah apa yang telah kita ajarkan kepada anak didik bagi masyarakat. Salah satu cara mengukurnya adalah dengan memberikan proyek kepada anak didik. Peran guru, terutama dalam memberikan proyek akhir semester yang sesuai, tentu saja akan sangat menentukan hal ini. 

1. Bertujuan Mengembangkan Bakat dan Sesuai Minat Siswa

Seorang guru kadang terlalu membatasi peserta didik dengan segala aturan dan petunjuk yang biasanya berujung pada pembatasan anak dalam hal berekspresi dan mengembangkan diri saat meminta anak mengerjakan suatu proyek. Akan lebih baik bila guru memberikan suatu "kebebasan" kepada anak untuk lebih bisa berekspresi sesuai bakat dan minat anak didik.

2. Memahami Latar Belakang Siswa

Seorang pendidik perlu memahami kemampuan dan talenta anak didik. Hal ini sangat penting, agar guru bisa memberikan kegiatan proyek yang tepat. Terkadang kemampuan dan bakat ini sangat bergantung dari latar belakang keluarga, budaya, dan lokasi tempat tinggal anak didik. Penugasan berupa proyek akan menjadi lebih menyenangkan untuk dikerjakan bila sesuai dengan "passion" setiap siswa.

3. Tahap Pemberian Proyek

Saat memberikan proyek, biasanya guru akan memberikan semacam instruksi secara lisan mau pun tulisan. Berikan kalimat instruksi yang tidak terlalu panjang dan cenderung memberi kebebasan anak didik dalam menentukan pilihan serta menyelesaikan suatu permasalahan. Penugasan berbasis proyek ini diharapkan mampu mengambangkan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan persoalan dan bertanggung jawab dengan apa yang telah ia putuskan sendiri. Intinya, guru tidak perlu banyak "mendikte", agar anak didik bisa lebih "merdeka" dalam belajar.

4. Contoh Instruksi Saat Memberikan Proyek

Agar lebih memahami poin ini, saya akan memberikan satu contoh instruksi tentang proyek yang harus dikerjakan anak didik. Misalnya di suatu PAUD, anak-anak telah selesai belajar materi tema hewan. Contoh instruksi kegiatan proyek yang bisa diberikan kepada anak-anak didik adalah:

"Ayo membuat karya seni dengan tema hewan kegemaranku dan buatlah dalam bentuk video"

Setelah itu guru bisa memberikan beberapa poin penting yang tidak bersifat terlalu membatasi anak didik dalam berkreasi, misalnya:

Karya seni bisa berupa:
~ lukisan ( boleh menggunakan spidol, pensil warna, cat air, dan lainnya)
~ editing gambar dengan perangkat komputer (boleh menggunakan Ms. PowerPoint, Canva, Ms. Paint, dan lainnya)
~ tarian (menari dengan iringan lagu bertema hewan)
~ bernyanyi (menyanyikan lagu tentang hewan)

5. Pentingnya Tujuan Proyek dalam Penguatan Literasi

Agar anak bisa berlatih dalam hal pengembangan literasi, ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan, yaitu:

a). Untuk tugas membuat karya seni lukis dan editing gambar, guru bisa meminta anak bercerita tentang persiapan mereka dalam mengerjakan, kesulitan-kesulitan, alasan memilih karya itu, dan hal-hal yang mereka pelajari saat mengerjakan proyek tersebut dalam video yang dibuat.

b). Untuk tugas membuat video peragaan tarian dan bernyanyi, guru  bisa meminta siswa menjelaskan alasan pemilihan lagu, kesulitan yang dihadapi, dan hal-hal yang dipelajari saat mengerjakan proyek tersebut. Tidak lupa juga, guru  bisa meminta anak memperkenalkan diri dengan cara yang sopan.

Selain melatih ketrampilan berliterasi, kepercayaan diri anak pun secara otomatis akan berkembang. Di dunia digital, ketrampilan dan karakter ini sangat bermanfaat untuk masa depannya.

6. Pentingnya Komunikasi dengan Orang Tua

Karena instruksinya cenderung sederhana, lebih banyak memberi kebebasan, dan tentunya mungkin ada orang tua belum terbiasa dengan tugas semacam ini, anak-anak perlu mendapatkan informasi lebih lengkap dari guru yang bersangkutan.  Guru pun perlu menjelaskan alasan mengapa memberikan tugas semacam ini, apa saja manfaatnya, serta memberikan petunjuk agar tugas ini bisa diselesaikan dengan baik dan maksimal.

 

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.