Top

Tips CEGAH Si Kecil JADI PELAKU BULLYING VERBAL | Parenting Anak Kategori Usia PAUD 5-6 Tahun

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

25 Ags 2024

  |  

Edukasi

Anak yang menjadi korban bullying verbal bisa mengalami persoalan serius yang berdampak jangka panjang, terutama pada kesehatan mental dan emosionalnya. Anak bisa mengalami penurunan kepercayaan diri, dan bahkan bisa mengalami depresi atau stres.

GRATIS LKA Edukasi: Lembar Kerja Anak Tanpa Bayar Ada Di SINI

Tidak hanya orang dewasa, di zaman sekarang, anak-anak pun bisa menjadi pelaku bullying verbal. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor keluarga, sarana hiburan yang dikonsumsi anak, lingkungan pergaulan, dan lainnya.

Artikel Terkait:

- Mengenal Verbal, Physical, dan Social Bullying serta Cara Mencegahnya

- 9 Tips Penting Agar Siswa Terhindar Jadi Korban Bullying

Agar Si Kecil tidak menjadi pelaku bullying verbal, tentu saja Ayah Bunda perlu melakukan beberapa langkah penting. Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah anak usia 5-6 tahun menjadi pelaku bullying verbal:

1. Mengajarkan Empati pada Si Kecil

Sejak dini, Si Kecil perlu mendapatkan pelajaran tentang cara memahami orang lain. Sikap ini bisa ditumbuhkan dalam diri Si Kecil melalui kegiatan sehari-hari, misalnya dengan membantu Si Kecil merapikan mainan. Setelah merapikan mainan, Ayah Bunda bisa bertanya, “Bagaimana perasaanmu saat mendapatkan bantuan?” Atau, Ayah Bunda juga bisa bertanya, “Kira-kira, bagaimana perasaanmu bila Ayah Bunda hanya melihatmu dan tidak membantumu merapikan mainan?”

Dengan menanyakan hal tersebut, Si Kecil akan diajak untuk berefleksi diri dan semakin memahami pentingnya empati.

Kembangkan Karakter Islami Si Kecil bersama KABI (Kisah Teladan Nabi)

 

2. Menjadi Teladan yang Baik

Ayah Bunda adalah role model bagi Si Kecil. Si Kecil akan cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar, apalagi orang tua. Ajak Si Kecil berbicara dan berbagi cerita dengan penuh kasih dan kesabaran. Berusahalah menggunakan kata-kata yang sopan dan nada bicara yang halus.

3. Memberikan Apresiasi atas Perilaku yang Baik dan Positif

Apresiasi paling murah dan mudah adalah pujian. Berikan pujian pada Si Kecil saat ia membantu merapikan piring, bersikap sopan, dan lainnya. Si Kecil akan semakin memahami bahwa segala hal yang baik patut diapresiasi dan semakin mengerti bahwa apresiasi atau pujian bisa membuat hati gembira bagi yang menerima.

Baca juga: Bullying Pada Anak PAUD: Kenali Tandanya dan Panduan Lengkap untuk Membantunya

4. Mengawasi Media Hiburan Anak

Media hiburan yang biasa dikonsumsi Si Kecil biasanya berasal dari perangkat komunikasi atau video game. Berikan pengawasan yang ketat kepada SI Kecil. Pastikan Ayah Bunda memahami game apa yang ia mainkan, video apa yang ia tonton, dan lainnya. Bila ada hal-hal yang bermuatan kata-kata kasar, adegan tidak pantas, dan lainnya, sebaiknya segera mengambil tindakan tegas.

Jangan lupa untuk mencari referensi tontonan dan permainan yang positif dan bisa menstimulasi kecerdasan serta keterampilan Si Kecil.

Baca juga: 5 Aktivitas 'No Screen Time for Kids' yang Edukatif

5. Jagalah Jalinan Komunikasi yang Baik Antara Orang Tua dan Anak

Ajak Si Kecil berbagi tentang aktivitas yang telah ia lakukan, hal-hal baru apa yang ia pelajari di sekolah, apa yang ia rasakan, apa persoalan yang sedang ia hadapi dan lainnya. Dengan pembiasaan ini, Si Kecil akan semakin mampu mengekspresikan diri secara positif dan dengan kata-kata yang baik, bukan dengan kata-kata negatif atau yang merugikan orang lain.

6. Memberikan Edukasi tentang Problem Solving

Ajarkan Si Kecil cara menyelesaikan masalah dengan baik, yaitu dengan kata-kata yang baik, suasana yang tenang, hati yang sabar, dan kontrol emosi yang stabil. Pembiasaan ini akan membantu Si Kecil agar bisa menyelesaikan konflik dengan bijaksana dan efektif.

Si Kecil juga akan semakin terbiasa untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan orang yang lebih dewasa, sehingga saat ia ada masalah dengan teman sebaya, ia tidak canggung untuk meminta bantuan lain dan tidak memendamnya sendiri.

Baca juga: Agar Anak Tidak Jadi Korban Bullying, Kembangkan 9 Social Skills Ini

7. Memberikan Penjelasan tentang Bullying

Berikan pengertian kepada Si Kecil tentang apa itu bullying. Jelaskan pula bahwa perilaku bullying tidak hanya bisa dilakukan melalui perbuatan, tapi juga dengan perkataan dan kata-kata yang diketik melalui media sosial.

Ajak Si Kecil berdiskusi, apakah ia pernah menggunakan kata-kata kasar saat menasehati teman, mengejek teman secara berlebihan, atau bahkan pernah menjadi korban perilaku bullying. Bila pernah mengalaminya, bimbing Si Kecil untuk menemukan jalan keluar dan treatment terbaik

Aneka tips di atas, tidak hanya membantu Si Kecil untuk menjadi pribadi yang baik dan penuh kasih sayang. Namun, Si Kecil bahkan juga akan semakin mampu memiliki keterampilan dalam menghindari perilaku bullying, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban. Dalam kehidupan sehari-hari, pastikan Ayah dan Bunda juga menggunakan kata-kata yang baik dalam berkomunikasi dan nada bicara yang tenang serta tidak menggunakan suara yang terlalu keras. Semoga Si Kecil semakin tumbuh menjadi anak yang baik dan memiliki hubungan yang baik dengan teman sebaya!

Baca juga: 5 Ide AKTIVITAS FUN Belajar ANTI BULLYING untuk Anak PAUD


Sumber Referensi:

1. Unicef.org. (2022). Child care bullying [1]

2. Positiveaction.net. (2022). Verbal bullying [2]

3. Freepik.com. (2022). Asian mother daughter spending time together home [3]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.