Guru memiliki peran yang besar untuk memotivasi siswa agar tetap semangat dalam belajar. Dilansir dari wikihow.com, Jai Flicker berpendapat, “Mengajar bisa menjadi suatu profesi yang bisa memberikan manfaat bagi sesama, tetapi profesi ini kadang juga penuh dengan tantangan. Terkadang guru akan menghadapi siswa yang kurang mau terlibat dan tidak memiliki semangat.”
Artikel ini akan memberikan beberapa tips untuk memotivasi siswa agar semakin gemar belajar di sekolah.
1. Meningkatkan Kualitas Guru
Seperti yang kita tahu, teknologi kini kian berkembang pesat. Maka dari itu, guru perlu memperkaya diri dengan aneka ilmu pengetahuan dengan banyak membaca buku dan menggali informasi melalui aneka media komunikasi. Ragam seminar dan workshop juga perlu diikuti untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi sebagai media belajar. Guru juga perlu mengembangkan pengetahuan tentang pribadi serta kejiwaan anak zaman now, misalnya dengan mengikuti seminar parenting dan psikologi anak atau remaja.
2. Media Belajar-Mengajar Berbasis Teknologi
Anak masa kini sangat lekat dengan teknologi. Tugas sekolah dan guru masa kini bukanlah hanya melarang anak-anak untuk menggunakan media komunikasi, melainkan lebih pada bagaimana mencari cara agar anak-anak masa kini mampu memanfaatkan teknologi dengan efektif, sehingga bisa bermanfaat dan mampu menunjang proses belajar siswa.
Agar siswa mampu menggunakan media komunikasi sebagai sarana belajar, tentu saja sekolah juga perlu menyediakan fasilitas yang mumpuni. Penggunaan media komunikasi atau perangkat berteknologi modern di dalam melaksanakan program-program kelas dan sekolah menjadi salah satu hal yang penting agar terlihat lebih menarik di mata siswa.
3. Variasi Model Pembelajaran
Mendengarkan ceramah dari guru adalah salah satu model pembelajaran yang penting. Dengan model pembelajaran ini guru memiliki kesempatan untuk mentransfer ilmu, memberikan teori dasar serta instruksi yang penting. Namun, bila model pembelajaran ini diterapkan dari awal hingga akhir pembelajaran tentu bisa menjadi suatu hal yang membosankan. Beberapa variasi atau model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk mengatasi kebosanan siswa antara lain:
- Meminta Siswa Mencari Informasi secara Mandiri
Setelah guru memberikan dua pertanyaan atau lebih kepada siswa, siswa dapat mencari jawaban dari pertanyaan tersebut secara mandiri. Guru bisa meminta siswa mencari jawaban yang bersumber dari buku-buku di perpustakaan atau mengeksplorasi dunia maya dengan fasilitas internet. - Melakukan Presentasi
Guru meminta siswa menjawab pertanyaan, kemudian mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Siswa yang lain diperkenankan menanggapi dengan cara memberikan informasi tambahan atau memberikan pertanyaan. - Diskusi Berkelompok
Aktivitas ini bermanfaat untuk melatih keterampilan siswa dalam bekerja sama dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah. Guru bisa memberikan pertanyaan yang dapat menjadi bahan diskusi siswa dalam kelompok. Setelah siswa menuliskan jawabannya, siswa dan kelompoknya diperkenankan untuk mempresentasikan jawaban atau pendapatnya. - Proyek Berkelompok
Aktivitas ini mengajak siswa membuat suatu karya secara bersama dalam satu kelompok. Karya yang dibuat bisa dalam bentuk soft copy atau dalam bentuk fisik. Setelah siswa dan kelompoknya dapat menuntaskan tugasnya, mereka diperkenankan untuk melakukan presentasi. - Ujian Berbasis Gim
Software atau aplikasi yang biasa digunakan oleh guru sebagai sarana belajar adalah Quizizz. Dalam aplikasi ini siswa bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru layaknya sedang bermain gim. Aplikasi ini sangat digemari anak-anak karena bisa menjadi ajang berkompetisi dan memiliki banyak fitur yang menyenangkan. - Belajar di Luar Kelas atau di Luar Sekolah
Kegiatan pembelajaran tidak harus selalu dilakukan di dalam kelas. Guru bisa mengajak siswa untuk belajar di luar kelas atau bahkan di luar sekolah, misalnya di taman sekolah, di kebun, di kantor polisi, di kantor pemadam kebakaran, dan aneka wisata edukasi.
4. Memaksimalkan Fasilitas yang Ada di Sekolah
Setiap sekolah tentu sudah memiliki fasilitas atau media pembelajaran. Namun, terkadang fasilitas-fasilitas yang ada belum dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Guru, tim kurikulum, dan kepala sekolah perlu berdiskusi agar semua fasilitas dan media belajar siswa yang tersedia di sekolah benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik. Misalnya adalah dengan mengadakan program-program yang melibatkan dua atau lebih banyak guru, sehingga bisa memunculkan ide-ide menarik dan melakukan kegiatan yang kolaboratif (lebih dari 1 guru) dengan memanfaatkan fasilitas atau ruangan yang tersedia di sekolah.
5. Mengadakan Kegiatan Kompetisi
Beberapa kegiatan yang bersifat kompetitif serta bisa diadakan selama proses belajar adalah:
- Cerdas Cermat
Guru membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian meminta setiap kelompok menjawab pertanyaan. Guru bisa memilih salah satu siswa dalam setiap kelompok sebagai juru bicara. Juru bicara bertugas mewakili kelompoknya untuk menjawab atau menanggapi pertanyaan guru. - Permainan di Luar Kelas
Permainan yang bisa diimplementasikan dalam aktivitas ini adalah aneka balapan. Di dalam kompetisi ini, guru bisa menyisipkan hal-hal yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Bila model balapan yang dipilih adalah balap karung, sebelum siswa mendapatkan karung, ia harus mampu menjawab lima pertanyaan bersama kelompoknya dengan jawaban yang tepat. Di setiap pos siswa juga harus menyelesaikan suatu misi, misalnya dengan menyelesaikan soal-soal dalam lembar kerja. - Kolaborasi Antarguru Mata Pelajaran
Saat melakukan kegiatan balapan, guru bisa berkolaborasi dengan guru pengampu mata pelajaran olahraga. Kolaborasi antarguru sangat penting untuk menciptakan suatu kegiatan yang baru dan meningkatkan motivasi siswa agar semakin semangat belajar.
Sumber Referensi:
1. Flicker, J. (2022). Motivate students to study [1]
2. Harmony Sel. (2017). Top tips for getting students to love learning [2]