Bayi berusia 6-12 bulan sudah mulai aktif bergerak secara aktif. Di usia ini, bayi juga sudah mulai merespon orang-orang di sekitar, misalnya saat dipanggil namanya sudah mulai bisa menoleh dan bisa tertawa saat diajak bercanda. Agar ia bisa tumbuh secara optimal, orang tua perlu memenuhi kebutuhan sang bayi, antara lain kebutuhan bermain, imunisasi, ASI, dan pemenuhan gizi yang baik. Selain baik untuk kesehatan dan pertumbuhan fisik sang bayi, pemenuhan kebutuhan bayi di atas juga akan sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan sang bayi. Stimulasi kegiatan yang berupa aktivitas fisik juga sangat penting untuk mengembangkan motorik halus dan motorik kasar sang buah hati. Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang bisa menstimulasi kecerdasan anak berusia 6-12 bulan.
1. Beraktivitas di Luar Rumah
Lingkungan sekitar atau di luar rumah bisa menjadi tempat belajar yang menyenangkan untuk sang buah hati. Ajaklah si kecil untuk jalan-jalan saat cuaca cerah untuk melihat pemandangan dan benda-benda di sekitar. Tunjuklah benda-benda yang sekiranya menarik untuk si kecil, misalnya matahari, awan, batu, pohon, mobil dan lainnya. Ketrampilan si kecil dalam menggerakkan badan akan terstimulasi. Panca indera bayi juga bisa berkembang, saat ia melihat dan menyentuh benda tertentu atau saat mendengar suara hewan serta benda lainnya. Si kecil akan semakin kaya akan kosakata baru, sehingga pengetahuannya pun akan semakin luas.
2. Mendongeng untuk Si Kecil
Aktivitas mendongeng dipercaya mengandung banyak manfaat untuk si kecil. Di dalam sebuah buku dongeng mengandung aneka pengetahuan, baik mengenal benda, suara, sifat, dan lainnya. Akan lebih baik, bila buku dongeng yang dibacakan memiliki gambar yang menarik, sehingga Anda bisa menunjuk gambar benda kepada si kecil, dan menyebutkan nama benda tersebut. Bila tokoh dalam cerita itu adalah seekor hewan, Anda bisa menirukan suara hewan tersebut. Selain menambah kosakata, aktivitas mendongeng juga bisa mempererat hubungan emosional antara orang tua dan buah hatinya. Pesan moral dalam dongeng bisa menjadi pelajaran berharga untuk membangun karakter anak. Di era digital, orang tua juga bisa memberikan dongeng kepada anak dalam bentuk animasi. Temukan koleksi dongeng menarik di kanal Youtube "Riri, Cerita Anak Interaktif" Ada juga koleksi dongeng yang bernuansa Islami di kanal Youtube "Kabi, Kisah Nabi".
3. Manfaatkan Peralatan yang Ada di Rumah
Botol bekas, kaleng susu bekas, mangkuk, gelas plastik, sendok, dan peralatan lainnya bisa menjadi alat peraga belajar yang menarik bagi sang buah hati. Pastikan peralatan yang digunakan bukanlah peralatan yang berbahaya (tajam, runcing) atau dari bahan yang mudah pecah. Biarkan anak bereksplorasi dengan meraba, menggelindingkan, menepuk, dan lainnya. Dengan memainkan peralatan tersebut, anak juga melatih panca inderanya serta melatih motoriknya. Anak semakin mengenenal tekstur benda, bentuk benda, bahan pembuat suatu benda, bunyi, dan lainnya.
4. Aktivitas Menggunakan Benda atau Alat Bermain
Orang tua bisa melatih aneka aktivitas fisik dengan benda-benda di sekitar. Salah satu contoh benda adalah kursi. Kursi bisa digunakan untuk melatih anak berdiri dan berjalan. Biarkan anak bertopang pada kursi, sambil ia berdiri. Tentu saja harus dengan pendampingan orang tua ya. Benda lain yang bisa digunakan adalah bola. Bola bisa digunakan untuk melakukan lempar tangkap, mengejar bola, memasukkan bola ke dalam ember, dan lainnya. Ada juga beberapa aneka alat peraga lainnya yang sangat bermanfaat untuk melatih motorik anak dengan benda berukuran besar, misalnya permainan bowling, permainan matras (gross motorik), menyusun balok besar, dan lainnya. Bermain dengan benda berukuran besar bisa melatih motorik kasar dan kekuatan tulang anak.