Top
Selasa, 24 Desember 2024 | Edukasi

Penerimaan rapor si kecil menjadi momen istimewa bagi semua ayah bunda, demi memahami perkembangan anak selama satu semester terakhir. Namun, ayah bunda perlu memahami bahwa hasil rapor bukanlah akhir dari perjalanan belajar si kecil. Karenanya, ayah bunda perlu bersikap bijak dalam menyikapi hasil laporan perkembangan anak dan aneka input yang diberikan guru saat penerimaan rapor. Inilah sikap bijak yang perlu diterapkan ayah bunda agar si kecil makin tumbuh optimal. Baca juga: Tumbuhkan Ikatan Batin yang Erat antara Anak dengan Orang Tua bersama Riri Cerita Anak Interaktif 1. Bersikap terbuka dan berpikir positif Ayah bunda tidak perlu bersikap defensif. Jadilah pendengar yang baik, tetaplah bersikap terbuka dan berpikir positif. Segala masukan dari guru, pasti demi perkembangan positif si kecil. 2. Menyadari keunikan si kecil Ayah bunda dipersilakan untuk membandingkan diri si kecil dengan dirinya sendiri, bukan dengan anak lain. Karena tiap anak unik, dan memiliki kelebihan juga kelemahannya masing-masing. Bila ingin membandingkan, bandingkanlah perkembangan si kecil sekarang dengan beberapa waktu yang lalu. 3. Menghargai perkembangan positif si kecil Meski hanya perkembangan yang kecil, ayah bunda tetap perlu mengapresiasi anak. Misal dengan memberi hadiah atau pujian yang tulus. Hargailah setiap proses yang dilalui si kecil selama mengikuti pembelajaran di sekolah, meski itu adalah hal yang sederhana. Baca juga: 15 Manfaat Bermain Musik bagi Perkembangan Anak 4. Aktif bertanya untuk memperluas pengetahuan Ayah bunda perlu aktif bertanya jika memang ada hal-hal yang belum dipahami, terutama seputar aspek perkembangan si kecil, dan cara mengembangkannya di rumah. 5. Ajak si kecil berdiskusi Dalam suasana yang santai dan tenang, ajak si kecil mendiskusikan hal-hal yang perlu ditingkatkan. Yakinkan mereka bahwa ayah bunda siap mendukung, agar mereka menjadi anak yang hebat dan semangat dalam menghadapi tantangan. 6. Menjaga mental si kecil Mental anak masih sangat sensitif. Untuk itu, dibutuhkan dukungan yang kuat. Sebaliknya, kata-kata negatif dapat melemahkannya. Pastikan tiap perkataan dan masukan yang diberikan kepada si kecil bisa membuat mereka tetap bersemangat. Baca juga: Si Kecil Mudah Grogi? Inilah 6 Cara Sederhana Membangun Mentalnya Jadi Pemberani 7. Jalin komunikasi yang lebih baik dengan guru Di sekolah, si kecil menjalani aneka kegiatan edukatif bersama guru. Agar mereka bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari di rumah, ayah bunda perlu menjalin komunikasi yang lebih baik dengan guru, demi mendapat lebih banyak masukan positif. Baca juga: Kiat Membangun Komunikasi Efektif Guru dan Orang Tua 8. Melakukan refleksi di rumah Apakah ayah bunda sudah memberi cukup waktu untuk si kecil? Apakah ayah bunda pernah membuat kesalahan saat mendidiknya? Ayah bunda bisa merefleksikan diri tentang pola asuh itu. Bila ada hal-hal yang perlu diperbaiki, perbaikilah di masa depan. 9. Ciptakan lingkungan belajar yang semakin kondusif Ruang belajar yang tenang, media belajar yang memadai, dan sarana belajar yang menarik perlu diberikan kepada si kecil. Pastikan ayah bunda melakukan beberapa perubahan pada lingkungan belajar, agar mereka tidak merasa bosan. 10. Jangan hanya berfokus pada nilai akademis Ada 3 aspek besar yang bisa dikembangkan, yaitu kecerdasan akademis, sosio-emosional, dan keterampilannya. Pastikan ayah bunda juga memperhatikan perkembangan sosio-emosional juga keterampilan mereka. Sejatinya, hal terpenting dalam pembelajaran yang dijalani si kecil bukanlah hasil akhir, melainkan proses yang dijalani. Dalam menjalani proses tersebut, anak telah mengalami banyak perkembangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu dalam beberapa lembar kertas. Dengan bersikap bijak dan dukungan yang maksimal dari ayah bunda, si kecil akan makin termotivasi untuk berkembang dan percaya diri. Jadikan masukan dari guru sebagai panduan dalam membentuk karakter, keterampilan, dan kecerdasan si kecil menjadi semakin optimal di kemudian hari. MARBEL Pelajaran TK dan PAUD: Aplikasi Koleksi Gims Edukatif yang Efektif Mengembangkan Aneka Keterampilan Sumber Referensi: 1.  Faacademy.org. 2024. Report card time how to discuss your childs grades effectively [1] 2. Teachervision.com. 2024. Report cards advice suggested comments report cards advice for-parents [2]

Kamis, 21 November 2024 | Edukasi

Dalam kehidupan manusia, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masuk dalam fase golden age, di mana pertumbuhan dan perkembangan anak harus mendapat perhatian penuh. Karena tidak dapat dimungkiri, fase golden age atau usia emas anak, akan berpengaruh pada proses pengembangan karakter dan kepribadian anak di masa mendatang. Sayangnya, belum semua orang tua memahami peran penting pendidikan anak usia dini bagi anak. Akibatnya, ketika dewasa, anak menjadi kurang percaya diri, sulit mengatur emosi, murung atau tidak bahagia, bahkan berpeluang untuk terjerumus dalam perilaku menyimpang. Lantas, bagaimana cara mendukung perkembangan anak usia dini, agar anak dapat bertumbuh menjadi pribadi yang lebih positif dan terampil? Baca juga: Tips Mengembangkan Kebiasaan Membaca Anak bersama Riri Cerita Anak Interaktif Cara mendukung perkembangan anak usia dini Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)? Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang dilakukan kepada anak, sejak dilahirkan hingga berusia enam tahun, sesuai rancangan pendidikan yang telah ditetapkan. Bisa juga diartikan bahwa pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum tahapan pendidikan dasar, yang ditujukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani juga rohani anak. Ada enam hal yang menjadi fokus utama pengembangan dalam PAUD, mencakup agama dan moral, fisik dan motorik, kognitif, bahasa, sosial dan emosional, serta seni. Baca juga: Buat Pembelajaran yang Menyenangkan untuk Anak Usia Dini bersama Riri Cerita Anak Interaktif Dalam masa golden age anak, perkembangan pendidikan anak usia dini yang sehat, terjadi melalui: Percakapan yang bersifat timbal balik Proses pembelajaran dan permainan yang bersifat multisensori atau melibatkan seluruh pancaindra Lingkungan sekitar yang mendukung Pengalaman yang kaya dan menyenangkan. Guna mendukung proses perkembangan anak usia dini yang sehat, diperlukan beberapa cara atau upaya. Salah satunya, mengajak anak bermain dan belajar di luar ruangan. Orang tua dan guru bisa meminta anak mengeksplorasi hal-hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, anak merasa terpacu untuk menghadapi tantangan, belajar mengelola risiko secara mandiri, juga berpartisipasi secara aktif dalam aktivitas fisik yang menyenangkan dan menyehatkan. Berikut cara mendukung perkembangan pendidikan anak usia dini lainnya, yang bisa dilakukan secara rutin atau terus-menerus: Mendorong eksplorasi dan rasa ingin tahu anak Memberi dukungan emosional secara penuh untuk anak Berkolaborasi dengan tenaga pendidik untuk menggali potensi anak Ajak anak untuk terlibat dalam aktivitas bersama yang menyenangkan dan mengedukasi. Baca juga: Bersama Riri Cerita Anak Interaktif, Kembangkan Imajinasi Anak Agar perkembangan pendidikan anak usia dini makin optimal, orang tua juga bisa memberi stimulasi yang tepat, lewat aktivitas kreatif, buku cerita, hingga permainan edukasi yang interaktif dan menyenangkan. Melihat bahwa pendidikan anak usia dini memang sangat penting, Educa Studio menghadirkan Riri Cerita Anak Interaktif, yang bisa dijadikan sahabat atau teman anak dalam bertumbuh dan berkembang. Riri adalah kumpulan cerita anak yang di dalamnya memuat kisah fabel, cerita rakyat, dongeng, kisah misteri, hingga cerita berbasis pendidikan karakter. Sehingga sangat cocok untuk anak usia dini yang sedang bertumbuh dan berkembang. Bersama Riri, orang tua dan tenaga pendidik bisa mendukung perkembangan pendidikan anak usia dini. Karena selain visualnya yang menarik, semua cerita dalam Riri juga memiliki pesan moral dan nilai positif yang bisa diambil. Ayo ayah bunda, dukung perkembangan pendidikan anak usia dini dengan Riri Cerita Anak Interaktif, yang bisa diunduh secara gratis di Google Play Store atau iOS! Baca juga: Kenalkan Budaya Indonesia kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Sumber referensi: Liputan6.com. 5 Tips Memaksimalkan Perkembangan Anak sejak Usia Dini, Bisa Ditiru. (2024). Tanggal akses 21 November 2024. Siln-riyadh.kemdikbud.go.id. Pendidikan Anak Usia Dini. (2024). Tanggal akses 21 November 2024. Suryana, Dadan. Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Praktik Pembelajaran. (2021). Jakarta: Kencana. Teachearlyyears.com. Early Years Development - How to Support Children. (2024). Tanggal akses 21 November 2024.

Kamis, 14 November 2024 | Edukasi

Perkembangan teknologi yang makin maju dewasa ini banyak melahirkan inovasi, termasuk dalam bidang agama atau religi. Pada satu sisi, perkembangan teknologi itu dapat memberi dampak positif, namun, di sisi lainnya bisa berpengaruh negatif. Beberapa dampak negatif yang mungkin muncul terkait perkembangan teknologi adalah kecanduan gadget, kesenjangan teknologi, hingga munculnya berbagai modus kejahatan di dunia maya. Pada dasarnya, semua dampak negatif itu bisa ditekan atau diminimalkan, selama penggunaan teknologi masih dalam batas wajar juga tidak berlebihan. Maka dari itu, perlu upaya intensif dari individu maupun orang-orang di sekitar, untuk mencegah terjadinya dampak negatif itu. Berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan atau religius, teknologi ternyata bisa memberi dampak positif yang nyata, yakni membantu perkembangan keimanan anak. Lalu, bagaimana cara mengembangkan agama Islam anak usia dini dengan bantuan teknologi? Baca juga: Kembangkan Iman Anak Usia Dini dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Cara mengembangkan iman anak Dalam konteks agama Islam, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan iman anak. Ayah bunda, berikut beberapa cara mengembangkan iman anak: Ajarkan anak tentang konsep pahala dan dosa Orang tua bisa mengembangkan iman anak mulai dari cara yang sederhana. Salah satunya mengajarkan konsep pahala dan dosa. Misal, ketika kita menolong teman yang membutuhkan, kita mendapat pahala. Sementara, jika kita berbohong, kita berdosa. Ajarkan anak tentang konsep surga dan neraka Perkembangan keimanan anak bisa dilakukan lewat pengajaran soal konsep surga dan neraka. Tujuannya, agar anak mengerti soal betapa pentingnya melaksanakan ibadah, juga mengetahui hal apa saja yang bisa mendorong mereka masuk surga atau neraka. Ajarkan anak tentang rukun iman dan rukun Islam Cara mengembangkan iman anak lainnya, dalam konsep agama Islam, yakni memberi pengajaran kepada anak soal rukun iman dan rukun Islam. Keduanya sama-sama penting dan dibutuhkan dalam pengembangan agama, untuk itu, orang tua perlu mulai mengajarkannya sejak usia dini. Baca juga: Ajarkan Asmaul Husna pada Anak Usia Dini dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Ajak anak menyanyi lagu religi bersama Dalam perkembangan keimanan anak, orang tua bisa mengajak anak menyanyi lagu religi bersama. Dengan lagu itu, diharapkan anak bisa merasa senang, riang, dan tidak merasa ditekan untuk belajar soal agama. Selain upaya di atas, cerita juga bisa menjadi salah satu cara mengembangkan iman anak. Dalam konteks agama Islam, cerita bisa diarahkan untuk berbagai tujuan, seperti tujuan akhlak, akidah, hingga tujuan individual. Cerita sebenarnya termasuk dalam salah satu metode termudah yang bisa dilakukan orang tua dalam mengembangkan iman agama Islam anak sejak usia dini. Karenanya, Educa Studio meluncurkan Kabi Kisah Teladan Nabi yang sejalan dengan hal tersebut. Kabi Kisah Teladan Nabi adalah gim yang dirancang untuk mengedukasi anak usia dini soal nilai-nilai agama atau pesan moral yang relevan dengan agama Islam. Kabi cocok untuk anak usia dini, khususnya yang berumur 2 hingga 6 tahun dan beragama Muslim. Baca juga: Ajarkan Etika kepada Anak Usia Dini dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Ada ratusan cerita edukasi bernuansa Islami yang cocok untuk anak usia dini. Oleh sebab itu, orang tua maupun guru, bisa menjadikan Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai salah satu cara mengembangkan iman anak. Ayah bunda, berikut cara mengembangkan iman anak bersama Kabi Kisah Teladan Nabi: Ajak anak membaca cerita dalam Kabi Kisah Teladan Nabi Orang tua sebaiknya mendampingi anak saat membaca Setelah selesai, ayah bunda bisa mengajak anak berdiskusi soal cerita tersebut Kaitkan dengan ayat Al-Qur’an atau hal lainnya yang berhubungan dengan agama Islam Selingi aktivitas membaca dengan kegiatan lainnya, seperti belajar salat hingga membaca Al-Qur’an. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa memang ada banyak cara yang bisa dilakukan orang tua dalam perkembangan keimanan anak. Salah satunya dengan mengajak anak membaca kisah bernuansa Islami dalam Kabi Kisah Teladan Nabi. Yuk ayah bunda, segera download Kabi Kisah Teladan Nabi di Google Play Store atau iOS ya! Baca juga: Tanamkan Nilai-nilai Islam pada Anak Usia Dini dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Sumber referensi: Hadiah, Nur. Meningkatkan Keimanan Anak Usia Dini melalui Metode Pengenalan Dakwah. (2020). Hidayat, Fahrijal Taufik, dkk. Penguatan Karakter Anak Usia Dini melalui Pengenalan Rukun Iman dan Islam di MDTA Al-Jauharotunnaqqiyah Link. Kedung Baya. (2024). Jurnal Budi Pekerti Agama Islam Volume 2, No. 6. Zain, A Anwar. Strategi Pengembangan Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini. (2021). Cirebon: Penerbit Insania.

Senin, 04 November 2024 | Company

Perkembangan teknologi yang pesat, secara langsung maupun tidak, pasti memengaruhi tumbuh kembang anak dari segi pendidikannya. Untuk itu, orang tua dan tenaga pendidik, dalam hal ini guru, perlu mencari alternatif solusi pembelajaran yang tepat. Sebagaimana yang kita ketahui, pendidikan yang tepat dan sesuai, akan berpengaruh besar dalam perkembangan kognitif anak usia dini. Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaannya harus dilakukan seefisien mungkin. Cara mengembangkan kognitif anak Perkembangan kognitif adalah proses mengingat, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah. Tiap anak pasti memiliki perkembangan kognitif yang beragam dan tidak bisa disamakan. Secara sederhana, bisa dipahami bahwa kognitif adalah aktivitas yang berhubungan dengan proses mengaitkan, menilai, juga menimbang suatu kejadian. Kognitif erat kaitannya dengan pengetahuan seseorang. Baca juga: Tips Mengembangkan Keterampilan Berbahasa Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif J. Piaget, seorang psikolog asal Swiss, merumuskan empat tahap perkembangan kognitif anak yang perlu dipahami, yaitu: Tahap sensorimotor (berlangsung sejak anak dilahirkan hingga berusia 2 tahun) Tahap pra-operasional (mulai usia 2 hingga 7 tahun) Tahap pra-operasional konkret (usia 7 hingga 11 tahun) Tahap operasional formal (usia 11 tahun hingga dewasa).  Dari pemaparan J. Piaget di atas, bisa disimpulkan bahwa perkembangan kognitif anak, sejatinya, akan terus terjadi hingga mereka dewasa nanti. Dengan demikian, perkembangan kognitif manusia akan terjadi secara berkesinambungan dan terus-menerus. Sebagai langkah awal yang baik, orang tua bisa mulai mengembangkan kognitif anak lewat cara-cara di bawah ini: Mendengarkan atau bermain musik Membaca buku Membuat karya seni Membiarkan anak mengeksplorasi dunianya sendiri Bermain bersama teman Bermain kartu huruf dan angka Berdiskusi dengan anak Bernyanyi. Peran Riri Cerita Anak Interaktif dalam perkembangan kognitif anak Selain usaha di atas, cara mengembangkan kognitif anak lainnya, yaitu mengajak mereka bermain permainan edukatif yang tidak hanya interaktif, namun, juga menyenangkan. Tujuannya, agar anak makin termotivasi untuk belajar dan mengembangkan kemampuan kognitifnya. Baca juga: 5 Manfaat Riri Cerita Anak Interaktif bagi Anak Usia Dini Riri Cerita Anak Interaktif dari Educa Studio hadir sebagai teman belajar anak untuk menumbuhkan perkembangan kognitifnya. Riri adalah kumpulan cerita anak interaktif, yang berisi ratusan kisah ramah anak, mulai dari fabel, dongeng, hingga cerita pendidikan karakter. Lantas, bagaimana peran Riri Cerita Anak Interaktif dalam perkembangan kognitif anak? Dalam perkembangan kognitif anak, Riri membantu mereka menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan kognitifnya. Ada ratusan cerita ramah anak, yang tidak hanya mudah dipahami, tetapi juga memudahkan proses belajar mereka. Berikut beberapa testimoni terkait peran Riri Cerita Anak Interaktif dalam perkembangan kognitif anak: Testimoni Bunda Keyrin: “Cerita Riri ini sangat bagus dan menarik. Terdapat pesan moral di akhir cerita, sehingga membantu untuk mendidik anak. Terima kasih Educa Studio!” Baca juga: Bangun Empati Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Testimoni Bunda Agustina: “Aplikasi Riri ini sangat menarik dan cerita yang ada mudah dipahami. Selain itu, memiliki gambar yang bagus sehingga tidak membuat bosan anak.” Testimoni Bunda Nor Khalisa: “Aplikasi ini sangat cocok untuk anak-anak karena memiliki cerita menarik dan interaktif. Aplikasi ini mendukung pembelajaran mandiri dengan memberikan akses ke berbagai cerita menarik. Saya sangat merekomendasikan aplikasi Riri ini untuk orang tua dan anak-anak yang ingin meningkatkan kualitas pendidikan.” Testimoni Ayah Alwi Alviansyah: “Menurut saya, aplikasi ini adalah pilihan tepat bagi orang tua yang ingin menghibur dan mengedukasi anak-anak mereka sebelum tidur. Dengan animasi yang menarik dan cerita yang inspiratif, aplikasi ini akan sangat disukai anak-anak dan memudahkan orang tua untuk membacakan cerita di mana pun dan kapan pun. Sangat recommended!” Baca juga: Riri Cerita Anak Interaktif: Pentingnya Cerita Interaktif dalam Pembelajaran Testimoni Bunda Diastuti Dewi: “Riri ceritanya bagus-bagus, tidak membosankan. Setiap cerita memiliki pesan positif yang mudah dipahami anak-anak. Kalau sedang berkumpul dengan anak-anak dan keponakan, semua antusias menonton Riri Cerita Anak Interaktif.” Jika diringkas, berikut beberapa peran Riri Cerita Anak Interaktif dalam perkembangan kognitif anak, yaitu: Meningkatkan kemampuan berpikir kritis Mengembangkan bahasa dan kosakata Mengajarkan metode atau cara memecahkan masalah Menstimulasi imajinasi serta kreativitas anak Menambah pengetahuan anak usia dini Mendidik anak secara emosional dan sosial. Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan, Riri Cerita Anak Interaktif punya peran penting dalam perkembangan kognitif anak. Mulai dari meningkatkan kemampuan berpikir kritis, hingga mendidik anak secara emosional dan sosial. Baca juga: Latih Disiplin Anak lewat Riri Cerita Anak Interaktif Riri Cerita Anak Interaktif dari Educa Studio, senantiasa berkomitmen untuk menemani proses anak mengembangkan keterampilan kognitifnya, hingga mereka memasuki usia remaja nanti. Untuk terus mewujudkannya, Educa Studio membuka peluang kolaborasi atau kerja sama bisnis dengan pihak lain. Informasi lebih lanjut mengenai peluang kolaborasi ini, dapat menghubungi cs@educastudio.com. Sumber referensi: Ardiana, Reni. Strategi Guru dalam Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-kanak. (2022). Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 3, No. 2 Dinkes.sultengprov.go.id. 4 Tahapan Perkembangan Kognitif Si Kecil dalam Teori Piaget. (2023). Tanggal akses 4 November 2024. Khasanah, Uswatun, dkk. Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini menggunakan Big Book. (2022). Jakarta: Kencana. Kumparan.com. Kemampuan Kognitif: Pengertian dan Cara Meningkatkannya. (2023). Tanggal akses 4 November 2024.

Selasa, 28 Februari 2023 | Edukasi

Sobat Marbel, menulis dengan tangan ternyata sangat penting, karena banyak manfaatnya! Dilansir dari Oakmeadow.com, dikatakan bahwa otak bekerja secara berbeda ketika kita menulis sesuatu dengan tangan, daripada mengetiknya di keyboard atau dengan menyentuh layar. Studi menunjukkan bahwa menulis meningkatkan daya ingat. Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih baik ketika bekerja dengan ide-ide baru melalui tulisan tangan daripada mengetik. Apalagi manfaat menulis dengan tangan? Sobat Marbel, mari kita simak aneka manfaatnya! 1. Membantumu Memahami Suatu Materi Saat memperhatikan penjelasan dari gurumu atau saat mengikuti suatu seminar, cobalah mencatatnya dengan tanganmu. Kamu akan terbantu untuk bisa lebih fokus dan memahami materi dengan lebih maksimal. Tentu saja hal ini akan membantumu juga dalam meningkatkan prestasi belajarmu. Adik-Adik PAUD akan semakin menguasai bentuk huruf dan cara menulisnya dengan memainkan aplikasi di bawah ini! 2. Memaksimalkan Kinerja Otak Saat kamu melakukan aktivitas menulis, motorik halusmu akan bekerja. Saat motorik halus bekerja, saraf otakmu akan lebih aktif bekerja pula. Kemampuan otak dalam mengingat dan memahami akan bekerja dengan lebih optimal. 3. Mengurangi Kecemasan Saat kamu sedang belajar, terkadang kamu sedang mengalami suatu persoalan atau pikiran negatif yang bisa membuatmu merasa cemas dan khawatir. Atau, saat kamu mengalami kesulitan tidur, kamu bisa mencoba untuk melakukan aktivitas menulis dengan menggunakan tanganmu. Kamu bisa mengekspresikan perasaanmu dan kegundahanmu dalam bentuk tulisan. Dampaknya, kamu akan merasa lebih tenang dan hal ini akan membuatmu belajar dengan lebih baik. Bermain sambil mendengarkan dongeng podcast adalah aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan. Dengarkan aneka dongeng podcast karya Kak Andi Taru dan tim Educa Studio di Noice.id 4. Melatih Kemampuan Berkomunikasi Dalam kegiatan sehari-hari kamu akan berkomunikasi dengan banyak orang, baik secara lisan maupun tertulis. Bila kamu rajin menulis dengan tangan, kamu akan terlatih untuk membuat kata-kata yang baik, indah, dan sopan. Kamu akan semakin mampu menyajikan tulisan yang sopan dan mudah dipahami saat menulis pesan via WA. Saat kamu bercakap-cakap dengan seseorang secara langsung (bukan dengan media online), kalimat yang kamu pakai pasti juga lebih berkualitas dan mudah dimengerti. 5. Mengembangkan Kreativitas Saat kamu menulis dengan keyboard, jemari kamu akan bekerja dengan lebih monoton bila dibandingkan dengan menulis secara manual atau dengan tangan. Menulis secara manual memungkinkan kamu memainkan jemari dan tanganmu untuk membuat huruf-huruf dengan bentuk yang bervariasi. Secara tidak langsung, menulis dengan tangan dapat membantumu mengembangkan kreativitas, seperti saat kamu melakukan kegiatan melukis. Kembangkan kreativitasmu pula dengan aneka craft bersama DuniaBelajarAnak.id.  6. Membantumu Mengingat Sesuatu Apakah kamu suka membuat jadwal kegiatan harian? Tulislah jadwal harianmu secara manual di atas kertas. Kamu akan mengingat kegiatan harianmu dengan lebih baik, daripada bila kamu menulis kegiatan harianmu dengan cara mengetik atau menggunakan keyboard. 7. Sarana Mengatasi Disleksia Disleksia adalah suatu kelemahan seseorang dalam melakukan kegiatan menulis dan membaca. Menulis dengan tangan akan lebih efektif dalam membantu mengatasi disleksia. Dikutip dari Newsroom.domtar.com, para peneliti telah menemukan bahwa semua siswa mendapat manfaat dari belajar tulisan tangan. Ini meningkatkan koordinasi tangan-mata, meningkatkan daya ingat dan merangsang perkembangan otak. Selain itu, manfaat menulis cursive (tulisan bentuk tegak bersambung), terutama bagi siswa penyandang disleksia, telah terbukti selama beberapa tahun. Para peneliti telah menemukan bahwa semua siswa mendapat manfaat dari belajar tulisan tangan, yaitu meningkatkan koordinasi tangan-mata, meningkatkan memori, dan merangsang perkembangan otak. Soft-skills ini sangat baik untuk perkembangan penyandang disleksia. 8. Menyeimbangkan Kinerja Otak Kiri dan Kanan Saat kamu menulis sesuatu, kamu perlu menggunakan daya imajinasimu. Saat berimajinasi, otakmu akan bekerja dengan lebih aktif dan cepat, sehingga menstimulasi aktivitas otak kiri dan kanan secara bersamaan. Baca juga:1. 8 Cara Praktis Kembangkan Skill Anak Menulis Cerita2. 8 Variasi Aktivitas Latihan Menulis Huruf yang Menyenangkan 9. Menjaga Kualitas Otak Seperti diinformasikan di poin sebelumnya, dituliskan bahwa menulis dengan tangan bisa memacu otak bekerja secara aktif. Hal ini sangat bermanfaat untuk menjaga kualitas otak atau menunda penuaan dini terjadi pada otak. 10. Meningkatkan Kualitas Hubungan saat Mengirimkan Pesan Media elektronik memudahkanmu untuk mengirim pesan secara lebih cepat dan efektif. Namun, bila kamu menulis pesan tersebut dengan tulisan tangan, pasti akan memberikan kesan yang lebih mendalam. Sesekali, kamu bisa mengirim pesan dalam bentuk surat atau kartu ucapan dengan tulisan tanganmu kepada orang-orang yang istimewa. Pasti penerima pesan dari kamu akan lebih terkesan dan meningkatkan kualitas hubunganmu dengan seseorang, karena penerima pesan tahu bahwa pesan yang kamu kirim tidak hanya sekedar “copy-paste”. Teknologi memang memudahkan kita untuk melakukan banyak hal. Namun, cara-cara yang terkesan tradisional jangan pernah kamu tinggalkan dan jangan malas untuk melakukannya, seperti halnya menulis secara manual dengan tanganmu. Ada banyak manfaat saat kamu melakukannya. Semangat belajar selalu, Sobat Marbel! Optimalkan Potensimu dengan Cara Kreatif, Mudah, dan  Biaya yang Terjangkau bersama Kelas Kreator Gamelab.id Sumber Referensi:      1. Sundaram, P. (2021). Use both sides of your brain [1]      2. Newsroom.domtar.com. (2020). Cursive writing dyslexia [2]      3. Oakmeadow.com. (2021). 12 reasons why handwriting is important [3]      4. Freepik.com. (2022). Concentrated student doing homework [4]      5. Freepik.com. (2022). Medium shot asian school girl [5]

Senin, 23 Januari 2023 | Edukasi

Mengajari anak berjalan tidak boleh ada unsur paksaan. Dilansir dari bukubee-europe.com, seorang pakar anak mengatakan: “Biarkan anak Anda melakukan berdasarkan apa yang ia inginkan dan tidak boleh dipaksa untuk berjalan.” Meskipun tidak boleh ada unsur paksaan saat mengajari anak berdiri, tapi tentu saja orang tua perlu menstimulasi buah hatinya agar ia bisa lekas berjalan. Inilah beberapa cara yang mampu membantu anak agar ia bisa lekas berjalan dengan cara yang mudah dan menyenangkan bagi anak. 1. Mengangkat Tubuhnya Sendiri Ayah dan Bunda bisa melatih anak untuk memanfaatkan benda-benda di sekitar. Letakkan tangan anak pada sofa yang tidak terlalu tinggi, lalu biarkan anak mencoba berdiri dengan memanfaatkan permukaan sofa tersebut. Bila ia belum mampu melakukannya, Anda tidak perlu memaksanya. Namun, Anda bisa melakukan hal yang sama di hari-hari berikutnya. 2. Berpindah Sambil Berpegangan pada Satu Benda ke Benda Lain Pada awalnya, si kecil mungkin hanya akan belajar berdiri tegak, sampai ia mampu berjalan dengan langkah kecil sambil berpegangan pada permukaan suatu benda. Setelah ia merasa mampu dan percaya diri untuk berjalan, ia akan mencoba untuk berpindah dari satu benda ke benda yang lain sambil berpegangan pada permukaan benda tersebut. Saat melatih si kecil belajar berjalan, ajak ia untuk mendengarkan aneka dongeng dalam bentuk podcast atau audio. Si kecil pasti makin fokus dan semangat dalam berlatih. Untuk menemukan koleksi dongeng dalam bentuk podcast, silakan klik gambar di bawah ini! Ada koleksi dongeng RIRI sudah menanti. 3. Membiarkannya Berlatih secara Mandiri Terkadang Anda hanya perlu meletakkan si kecil di lantai. Biarkan ia berlatih secara mandiri sesuai dengan kemampuannya dan keinginannya sendiri. Anda juga bisa meletakkan kursi, mobil-mobilan, kereta dorong, dan media lainnya yang bisa dieksplorasi atau dimainkan si kecil sebagai media belajar berdiri dan melangkah. 4. Hindari Penggunaan Baby Walker American Academy of Pediatrics telah menyerukan larangan pembuatan dan penjualan baby walker dengan roda. Lembaga ini mengatakan bahwa baby walker 'mengirim' ribuan bayi ke rumah sakit setiap tahun. Saat menaiki baby walker, anak bisa terjatuh, berjalan terlalu cepat, dan bahkan ia bisa berjalan ke tempat yang berbahaya. 5. Biarkan Anak Berjalan tanpa Alas Kaki Saat berjalan sambil bertelanjang kaki si kecil akan belajar merasakan aneka permukaan suatu benda yang ia pijak. Hal ini akan melatih kepekaan indra perabanya, serta meningkatkan kekebalan kulitnya. Selain itu, otot-otot kaki anak akan tumbuh menjadi lebih kuat. 6. Melatih Mengambil Benda Letakkan barang kesukaan anak di tempat yang agak jauh. Kemudian biarkan si kecil mengambilnya secara mandiri dan dengan cara yang ia inginkan. Pembiasaan ini akan melatih kecil untuk semakin rajin berlatih berjalan. Ia akan berusaha keras untuk menggapai apa yang suka. 7. Menari dengan Iringan Lagu Setiap anak biasanya memiliki lagu favorit. Putarkan lagu tersebut, lalu biarkan ia menari dengan iringan lagu itu. Biarkan si kecil menari sambil berpegangan pada benda atau dalam posisi berdiri tanpa bertumpu pada apa pun. Saat mengajak anak menari, berikan iringan lagu yang menyenangkan dan ramah anak. Temukan koleksi lagu anak di kanal Youtube di bawah ini! 8. Melatih Aneka Gerakan Sederhana Anda bisa melatih anak gerakan jongkok, berdiri, berjinjit, membuat lompatan kecil, duduk di kursi, maju ke depan atau bergerak ke samping. Latihan anak untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut dengan kata-kata penyemangat dan pujian. Bila si kecil belum memahami gerakan-gerakan tersebut, Anda bisa memberikan contoh terlebih dahulu. Agar si kecil semakin bersemangat dalam berlatih, Ayah dan Bunda bisa memberikan hadiah menarik pada setiap pencapaian anak ke arah positif. Ayah dan Bunda bisa memberikan koleksi buku-buku dongeng yang menarik dan edukatif padanya. Beberapa koleksi buku dongeng di bawah ini bisa menjadi pilihan. Ada banyak judul dongeng yang dirilis oleh Bapak Andi Taru bersama tim Educa Studio. Silakan klik gambar di bawah ini untuk melihat produk lengkapnya! 9. Kurangi Menggendong Anak Menggendong anak adalah hal yang baik. Karena saat menggendong si kecil, ia akan merasakan kenyamanan dan kasih sayang dari orang tua. Namun, Anda tentu saja juga perlu memberi kesempatan pada si kecil agar ia punya waktu untuk belajar berjalan. Menurut penelitian, bayi hanya perlu digendong orang tuanya selama 3 jam dalam sehari, agar ia tidak terlalu rewel saat hendak tidur di malam hari. 10. Jaga Pola Makan Anak Anak yang bertubuh kurus akan cenderung lebih aktif bergerak. Sedangkan, anak yang kelebihan berat badan akan cenderung lebih sedikit bergerak. Anda perlu mengatur pola makan si kecil. Bila ayah dan Bunda merasa bahwa si kecil memiliki berat badan yang kurang proporsional, silakan berkonsultasi pada ahli gizi atau segera kurangi asrupan makanan yang mengandung kolesterol serta yang kurang sehat. 11. Berjalan di Dalam Boks Tempat Tidur Saat si kecil berada di dalam boks tempat tidur, biarkan ia berdiri dengan bantuan pembatas boks tempat tidurnya. Cara ini sangatlah aman, karena bila ia terjatuh maka akan tertahan oleh kasur atau bantal yang empuk. 12. Berjalan sambil Menahan Kedua Tangan Ajaklah si kecil berjalan bersama dengan anda sambil menahan atau memegang kedua tangannya. Bila ia sudah dirasa lancar untuk berjalan dengan cara tersebut, lepaskan salah satu tangan Anda. Biarkan si kecil berjalan dengan bantuan satu tangan yang masih Anda tahan. Lakukan hal ini secara rutin hingga ia bisa berjalan secara mandiri. Dilansir dari healthline.com, seorang ahli mengatakan bahwa langkah pertama bayi Anda bisa terjadi paling cepat delapan bulan atau hingga pertengahan tahun kedua kehidupannya. Pendampingan Ayah dan Bunda sangatlah penting agar semakin memahami perkembangan dan kemampuan si kecil, sehingga dapat memberikan stimulasi yang tepat. Pastikan pula bahwa ia melakukan setiap aktivitas di atas dengan suka hati dan sesuai kemampuannya. Karena pada dasarnya si kecil akan dapat berjalan saat ia mampu dan siap. Tips di atas hanyalah cara menstimulasinya agar ia tidak mengalami keterlambatan dalam hal kemampuan berjalan. Selamat melatih sang buah hati! Semoga bisa memberikan dampak positif bagi kemampuan anak dalam berjalan dan keterampilan fisik lainnya! Baca juga: 1. Kecerdasan Anak Bisa Terstimulasi dengan Aktivitas Edukasi Ini 2. Stimulasi Kecerdasan Majemuk dengan Aneka Jenis Permainan 3. Tips Menstimulasi Kecerdasan Sosial Anak Ayah dan Bunda mau dapat Angpao? Dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek ini, Educa Studio hendak berbagi angpao bagi pengguna aplikasi "Marbel Pelajaran TK dan PAUD". Angpao yang diberikan oleh Educa Studio berupa voucher senilai Rp 15.000 dan Rp 100.000. Bagaimana cara mendapatkannya? Silakan dibaca syarat dan ketentuannya dengan meng-klik gambar di bawah ini.   Sumber Referensi Healhline.com. (2022). When do babies start walking [1] Bukubee-europe.com. (2021). When do babies start walking and why should they walk a lot [2] Prager, S. (2022). Are baby walkers safe 5 dangerous reasons you shouldn’t add one to your registry [3] Freepik.com. (2022). Baby crawling floor playing with toy [4] Freepik.com. (2022). Smiling adorable little girl exploring apartment [5] Freepik.com. (2022). Asian cute little girl swinging riding toy horse smiling [6]