Anak berusia 0-6 bulan adalah awal dari si kecil merasakan kehidupan dan menghirup udara segar di luar perut sang Ibu. Karena masih dalam tahap penyesuaian, maka apa pun "treatment" yang diberikan orang tua kepada anak akan sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya, terutama perkembangan kecerdasan anak. Tidak ada salahnya, bila Anda, orang tua atau pun calon orang tua, untuk belajar dari artikel ini agar semakin memahami cara mengasuh anak usia 0-6 bulan.
1. Mengajak Bernyanyi Bersama dan Berkomunikasi
Walau pun anak belum cakap dalam berbicara, apalagi bernyanyi, namun stimulasi pengenalan kosa kata di 0-6 bulan sangatlah penting. Dengan bernyanyi dan berkomunikasi, anak akan banyak mengenal kosa kata baru. Meski ia belum paham maknanya, namun memori otaknya akan secara otomatis mengenal kosa kata baru tersebut. Salah satu kata pertama yang biasa dipahami anak adalah kata, "Mama" atau "Papa". Bila Anda seorang Ibu, tunjuklah diri Anda sambil bilang, "Mama" kepada sang buah hati. Lakukan berulang-ulang agar ia paham bahwa sosok yang selalu ada bersama dia tersebut memiliki panggilan "Mama". Nada berbicara dan nada lagu saat bernyanyi juga sangat bermanfaat sebagai pengenalan emosi. Agar anak selalu memiliki emosi yang positif, nyanyikanlah lagu-lagu anak dengan suara lembut. Bila Anda mengajak si kecil berbicara, berbicaralah dengan suara lembut. Kebiasaan ini bisa membuat si kecil memiliki pribadi yang positif, penuh kasih, dan penyabar. Yang pasti perubahan nada bicara yang ia dengan akan sangat mempengaruhi emosinya. Jadi jangan sekali menunjukkan kemarahan atau berbicara dengan nada tinggi. Karena bisa mempengaruhi emosi anak ke arah negatif.
2. Mengenalkan Aneka Benda
Agar si kecil mulai mengenal aneka benda di sekitar, orang tua bisa menunjukkan aneka benda dan menyebutkan nama benda tersebut. Tidak perlu banyak-banyak, mungkin hanya 1 sampai 3 benda terlebih dahulu. Karena dengan 3 benda saja, Anda bisa mengenalkan aneka kosa kata lainnya dengan menyebutkan warna, bentuk, ukuran dan lainnya. Anda juga bisa menyebutkan gerakan yang Anda lakukan pada benda tersebut, misalnya memutar, jatuh, naik, turun, dan lainnya.
3. Mengenalkan Bagian Tubuh
Hal paling sederhana untuk bisa mengenalkan bagian tubuh kepada si kecil adalah dengan menghadapkannya di depan cermin. Biarkan si kecil mengenal bagian-bagian tubuhnya dan seperti apa bentuk wajahnya. Setelah itu, Anda bisa menyentuh hidung dan menyebutkan kata "hidung". Lanjutkan pada bagian-bagian tubuh lainnya agar ia semakin mengenal bagian-bagian tubuhnya sendiri.
4. Gerakan Tubuh Sederhana
Contoh gerakan tubuh yang paling disukai anak-anak adalah bertepuk tangan. Karena dengan bertepuk tangan, anak bisa memahami bahwa bagian tubuhnya bisa mengeluarkan bunyi. Selain itu, kita bisa mengenalkan gerakan tubuh lainnya misalnya mengambil, membuka menutup tangan, melompat, melambaikan tangan, dan gerakan tubuh sederhana. Di awal-awal, Anda bisa mengajarkan kepada si kecil gerakan tubuh yang sekiranya bisa ia lakukan, misalnya menyentuh, bertepuk, memutar, dan lainnya. Saat si kecil melakukan gerakan-gerakan tubuh sederhana tersebut, ia juga telah melatih motorik halus dan motorik kasarnya. Selain melatih konsentrasi dan menambah pengetahuan, aktivitas ini bisa membuat si kecil semakin berkembang dalam hal ketrampilan berkomunikasi.
5. Bergerak Sambil Mendengarkan Musik
Ajaklah si kecil mendengarkan dan lakukan gerakan sederhana di depan si kecil, misalnya gerakan kepala kiri-kanan, bertepuk ganya, buka tutup jari atau goyangkan badan kiri dan kanan. Biasanya anak akan berusaha untuk menirukan gerakan yang dilakukan orang tua. Dengan melakukan gerakan sederhana tersebut, anak melatih motoriknya, melatih fokus, mengenal emosi (gembira dan semangat), dan melatih indera pendengaran serta penglihatan anak.
6. Pijatan Lembut
Karena bagian tubuh, terutama syaraf dan tulang si kecil masih tergolong lunak, maka lakukanlah pijatan dengan lembut dan penuh kasih sayang. Lakukan pijatan lembut pada bagian dada, punggung, alas kaki, leher, dan bagian tubuh lainnya. Kegiatan ini bisa menstimulasi si kecil agar semakin mengenal dan merasakan indera perabanya. Selain itu, dengan pijatan yang lembut dan dilakukan sambil berbicara atau bernyanyi juga bisa meningkatkan hubungan emosional antara anak dan orang tua. Anak akan merasakan kenyamanan dan kedamaian saat bersama orang tuanya.