Anak-anak belajar melalui pembiasaan hidup dan aktivitas sehari-hari. Begitu pula dalam hal pengembangan keterampilan literasi bagi si kecil. Keterampilan anak dalam berliterasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi anak di era digital seperti sekarang dalam mencapai kesuksesan. Keterampilan literasi juga merupakan suatu skill penting di masa depan agar ia benar-benar siap berkompetisi.
Peran orang tua dalam menciptakan “Home Literacy Environment” atau "lingkungan literasi di rumah" adalah hal yang sangat penting, agar kemampuan anak dalam berliterasi bisa berkembang optimal. Apa itu "lingkungan literasi di rumah"?
Dilansir dari escholarship.org, Rachel Zwass berpendapat:
“Pada anak usia dini, lingkungan rumah literasi, umumnya didefinisikan sebagai interaksi antara orang tua dan anak-anak mengenai perkembangan bahasa dan keaksaraan serta ketersediaan sumber belajar keaksaraan di rumah.”
Apa saja aktivitas sehari-hari yang mendukung adanya lingkungan rumah literasi ini? Apa yang harus dilakukan orang tua dalam hidup sehari-hari? Mari kita simak bersama.
1. Membiasakan Komunikasi yang Terbuka
Ayah dan Bunda perlu menciptakan komunikasi yang terbuka antara Anda dan sang buah hati. Agar anak bisa lebih terbuka, tentu saja Ayah dan Bunda perlu memulainya. Karena si kecil adalah sang peniru yang ulung. Namun, kalau Ayah dan Bunda bisa lebih aktif dan bersedia memulainya, anak pasti akan mengikutinya.
Ayah dan Bunda bisa menceritakan apa saja yang sudah dilakukan dalam sehari saat makan malam atau kala bersantai bersama. Berceritalah dengan penuh semangat agar si kecil fokus mendengarkan dan mau menceritakan aktivitasnya dalam sehari.
Berikan semangat dan pujian untuk setiap hal baik yang sudah dicapai. Berikan pula respon positif berupa kata-kata yang memotivasi, misalnya "Wow… keren" atau "Wah… Adik hebat".
Semakin intens mengajak si kecil berkomunikasi, maka keterampilan anak dalam berkomunikasi dan berliterasi akan kian berkembang lebih baik.
Baca juga:
7 Tips Sederhana agar Si Kecil Piawai Berbicara dengan Tata Bahasa yang Baik
2. Melakukan Kegiatan Menggambar Bersama
Tahukah Anda bahwa aktivitas menggambar bisa melatih koordinasi antara mata, tangan, dan otak anak, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan anak dalam membaca dan menulis?
Membaca dan menulis adalah kemampuan-kemampuan yang penting untuk dimiliki anak, agar ia semakin hebat dalam berliterasi.
Agar anak semakin bersemangat menggambar, Ayah dan Bunda bisa memberikan pertanyaan sebagai bahan diskusi atau meminta anak untuk bercerita tentang apa yang sedang ia gambar. Hal ini perlu dilakukan agar si kecil terbiasa untuk berdiskusi, berinteraksi, dan mengekspresikan diri, sehingga keterampilan literasi anak akan berkembang dengan lebih baik.
Bila si kecil bosan dengan aktivitas menggambar. Ayah dan Bunda bisa mengajak si kecil mewarnai gambar. Di bawah ini adalah salah satu contoh aktivitas mewarnai yang bisa dilakukan secara online. Nama produknya adalah "Marbel Mewarnai Profesi". Silakan klik DI SINI untuk mengunduhnya secara gratis.
Baca juga:
3. Membaca Buku Bersama
Agar anak memiliki minat yang besar dalam hal aktivitas membaca, Ayah dan Bunda perlu menjadi teladan pecinta buku. Jangan hanya sibuk main handphone saja ya, Ayah dan Bunda. Rajin-rajinlah membaca koran, buku, majalah, dan aneka bacaan lain yang bermanfaat, saat berkumpul di rumah bersama semua anggota keluarga.
Koleksi buku yang Ayah dan Bunda punya bisa disimpan di sebuah ruangan yang bisa disebut sebagai ruang membaca atau ruang perpustakaan. Susunlah aneka judul dan jenis buku, mulai buku ilmu pengetahuan, buku cerita, majalah, buku anak, dan lainnya di rak buku dengan rapi. Kehadiran ruang baca pasti bisa menambah minat baca anak.
Ayah dan Bunda perlu mendampingi anak saat ia sedang membaca. Bila ia sedang sibuk membaca sendiri, biarkan ia membaca secara mandiri. Yang penting ayah dan bunda harus siap menanggapi, saat si kecil bertanya sesuatu tentang apa yang tidak ia tahu dan segala yang berhubungan dengan buku yang ia baca.
Ayah dan Bunda juga bisa membantu si kecil membacakan buku kesukaannya. Saat membacakan buku untuk si kecil, Ayah dan Bunda bisa mengasah keterampilan literasinya dengan memintanya menceritakan ulang atau memancingnya agar bersedia aktif bercerita / berbicara dengan memberinya aneka pertanyaan.
Di era digital, buku-buku tidak hanya diterbitkan dalam bentuk cetak. Ayah dan Bunda bisa mendapatkan buku-buku dongeng dengan harga yang lebih terjangkau dalam bentuk e-book. Produk-produk di bawah ini adalah contohnya.
4. Latihan Menulis Bersama
Latihan menulis tidak hanya berhubungan dengan cara menulis huruf atau menulis kata. Ayah dan Bunda bisa memulainya dengan aktivitas yang bermanfaat untuk menstimulasi motorik halus anak, terutama pada bagian tangan dan jemari.
Setelah jemarinya dirasa cukup kuat untuk memegang pensil atau membuat garis yang cukup lurus, Ayah dan Bunda bisa melatihnya menulis huruf atau kata.
Mulailah mengajak anak menulis huruf, segala sesuatu yang berhubungan dengan apa yang biasa mereka lihat setiap hari, atau apa yang menjadi kesukaannya. Pastikan ia melakukannya dengan hati senang dan tanpa paksaan. Saat anak berlatih menulis, Ayah dan bunda perlu menciptakan suasana rumah yang menyenangkan atau menggunakan metode latihan menulis yang fun.
Mau mengajari si kecil keterampilan menulis tanpa harus boros-boros kertas? Yuk, latih ia dengan memainkan aplikasi "Marbel Menulis".
5. Mendengarkan dan Menonton Video Dongeng
Mendengarkan dongeng dipercaya mampu mengembangkan daya imajinasi anak dan meningkatkan kemampuan berkonsentrasi. Di era digital, Ayah dan Bunda bisa meminta anak mendengarkan dongeng versi podcast.
Mendengarkan dongeng juga dapat mengasah keterampilan anak dalam berbicara dan memperkaya kosakata, yang sangat erat kaitannya dengan keterampilan literasi. Mendengarkan dongeng bisa menjadi aktivitas pilihan di saat Ayah dan Bunda memberikan "no screen time" pada si kecil. Si kecil tetap bisa belajar dan mendapatkan hiburan meski hanya menggunakan indera pendengaran.
Namun, tidak ada salahnya juga kalau Ayah dan Bunda memberikan waktu bagi si kecil untuk menonton video dongeng. Video dongeng juga memiliki manfaat yang hampir sama dengan saat anak mendengarkan audio dongeng (dongeng versi podcast). Ayah dan Bunda bisa mengajak si kecil mendengarkan dongeng versi podcast, di aplikasi Noice.id. Silakan klik DI SINI untuk mendengarkan beberapa contoh koleksi dongeng "Riri, Cerita Anak Interaktif" yang kini hadir di aplikasi Noice.
6. Melatih Anak Melakukan Aneka Presentasi
Kemampuan anak dalam melakukan presentasi juga perlu dilatih sejak dini. Ayah dan Bunda bisa membantu anak mendokumentasikan dalam bentuk video saat anak melakukan suatu presentasi. Beberapa aktivitas menarik yang bisa didokumentasikan saat si kecil melakukan presentasi adalah:
- Menceritakan kisah pengalaman paling menarik dalam sehari.
- Mengomentari makanan di sebuah rumah makan yang sedang dikunjungi (saat berwisata kuliner).
- Berbagi cerita tentang tempat wisata yang sedang dikunjungi.
Membiasakan anak berpresentasi sambil direkam atau divideokan merupakan salah satu kebiasaan yang penting untuk dilakukan sesering mungkin. Pembiasaan ini bisa meningkatkan keterampilan si kecil dalam mempromosikan suatu produk atau menyampaikan suatu informasi. Banyak lho, perusahaan besar yang membutuhkan karyawan yang jago dalam berpromosi lewat video atau membuat v-log.
7. Bernyanyi
Beberapa manfaat bernyanyi bagi anak usia dini, terutama yang berhubungan dengan keterampilan literasi adalah:
- Menguatkan volume suara dan kejelasan saat mengucapkan kata.
- Memperkaya kosakata.
- Saat anak berkaraoke, aktivitas bernyanyi bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan membaca (saat membaca syair lagu).
- Meningkatkan kepercayaan diri saat berada di depan publik.
Mengajak anak bernyanyi tentu saja membutuhkan banyak koleksi lagu edukasi yang ramah anak. Ayah dan Bunda jangan khawatir, ada KOLAK, Koleksi Lagu Anak, yang bisa ditonton di kanal Youtube Educa Studio.
Literasi memang keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan di era sekarang. Ayah dan Bunda perlu membimbing dan mendampingi anak tersayang, agar kemampuan ini kian berkembang. Pastikan si kecil berlatih dalam aktivitas sehari-hari dengan hati senang, agar ia tumbuh cerdas dan mampu bersaing di masa mendatang.
Sumber Referensi:
1. Z, Rachel. (2022). The home literacy environment a qualitative investigation of school aged children [1]
2. Freepik. (2022). Father made collar suit his son business [2]
3. Freepik. (2022). Preschoolers study math together [3]