Sampah plastik bukan berasal dari senyawa biologis, sehingga sangat sulit untuk terurai dengan sempurna, sehingga dapat mencemari tanah, air, laut, dan udara. Sejak berusia dini, anak-anak perlu memahami tentang cara mengurangi penggunaan sampah plastik. Cheri J. Meiners, dalam artikelnya yang berjudul “Why Character Education Is Important for Young Children”, mengatakan:
“Saat anak-anak mempraktikkan keterampilan yang meningkatkan pengembangan karakter, mereka membangun 'ruang penyimpanan kekuatan' yang dapat mereka manfaatkan sepanjang hidup mereka.”
Ayah dan Bunda bisa mengajarkan cara menanggulangi sampah plastik dengan aneka aksi nyata kepada si kecil. Semoga beberapa contoh aksi nyata di bawah ini dapat memberikan inspirasi kepada si kecil, agar ia memiliki kebiasaan untuk menghindari penggunaan sampah plastik, baik untuk saat ini maupun di masa mendatang.
1. Pembiasaan Menggunakan Botol Minum Isi Ulang
Air mineral marak dijual di beberapa toko dan supermarket. Kemasannya pun sangat beragam, yaitu botol berukuran besar, botol berukuran sedang, dan gelas. Tentu saja kemasan yang digunakan oleh beberapa merek air mineral tersebut hanya digunakan satu kali saja.
Ayah dan Bunda bisa mengajarkan kepada si kecil untuk menggunakan botol minum isi ulang atau thumbler. Ajarkan kepada si kecil cara mengisi ulang botol minum dengan sebuah dispenser.
Sangat disarankan agar botol minum yang biasa digunakan si kecil memiliki ukuran lubang yang cukup besar, sehingga ia bisa membersihkan botol minumnya secara mandiri. Ayah dan Bunda bisa mengajarkan karakter kemandirian dengan video di bawah ini lho... .
2. Selalu Membawa Set Alat Makan Berbahan Stainless Steel
Set alat makan berbahan stainless steel biasanya terdiri atas sendok, garpu, sedotan, dan sumpit. Ayah dan bunda perlu membawa set alat makan tersebut setiap bepergian. Selain baik untuk kesehatan (karena hanya dipakai untuk pribadi), set alat makan ini juga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan plastik dalam hidup sehari-hari. Anda tidak perlu menggunakan sendok bebek (sendok berbahan plastik) atau sedotan yang berbahan plastik.
Bila dalam satu keluarga Anda memiliki empat anggota keluarga, maka anda perlu memiliki empat set alat makan. Jangan lupa untuk memilih ukuran set alat makan yang sesuai, karena tersedia ukuran untuk dewasa, remaja, dan anak-anak.
Selain memahami cara menyelamatkan lingkungan dan alam, si kecil juga perlu belajar tentang cara menyelamatkan hewan dengan gim di bawah ini!
3. Mengurangi Pembelian Makanan Berbungkus Plastik
Ayah dan Bunda tentu sering membeli makanan kecil yang dibungkus dengan kemasan plastik berukuran mungil-mungil. Agar lebih efektif dan efisien, Ayah dan Bunda bisa membeli makanan kecil yang dijual kiloan atau yang dikemas dalam ukuran bungkus besar. Letakkan makanan kecil tersebut di toples, sedangkan sisanya bisa disimpan. Makanan kecil yang dijual kiloan rasanya tidak kalah enak, dan harganya juga cenderung lebih murah.
Di supermarket juga banyak dijual aneka cemilan yang dibungkus dengan kertas. Bila ayah dan bunda sangat peduli dengan kelestarian alam, belilah cemilan yang menggunakan kemasan berbahan kertas sebagai prioritas.
Pembiasaan untuk menghindari pembelian makanan berbungkus plastik perlu diajarkan kepada anak sejak dini, agar ia semakin memahami cara melestarikan alam. Masih banyak kebiasaan-kebiasaan baik lain yang perlu diajarkan kepada anak sejak dini. Ajarkan kepada si kecil dengan media aplikasi gim "Marbel Kebiasaan Baik".
4. Membawa Tas Belanja Saat Pergi Shopping.
Saat ini banyak dijual aneka jenis tas belanja. Tas belanja harus Anda bawa saat pergi shopping, sehingga Anda bisa menolak penggunaan tas kresek meskipun sang penjual menyediakannya secara gratis.
Kalau Ayah dan Bunda berminat untuk berbelanja produk edukatif untuk anak secara online, silakan kunjungi platform Toko Marbel Junior.
5. Memanfaatkan Tas Kresek secara Efektif
Terkadang Ayah dan Bunda mungkin lupa membawa tas belanja, sehingga harus menggunakan tas kresek yang disediakan oleh penjual. Gunakanlah tas kresek tersebut seefektif mungkin. Ayah dan bunda bisa menggunakannya sebagai kantong sampah atau digunakan berulang-ulang.
Bila Ayah dan Bunda menggunakannya secara berulang-ulang, pastikan barang yang Anda beli adalah barang yang tidak basah. Ayah dan Bunda juga bisa menempatkan atau menyimpan beberapa tas kresek ke dalam tas belanja, sehingga bisa dimanfaatkan saat tas belanja terlalu penuh atau saat tas kresek tersebut benar-benar dibutuhkan.
6. Sediakan Tong Sampah Khusus Plastik di Rumah
Ada 2 macam tong sampah khusus plastik yang perlu disediakan di rumah, yaitu tong sampah untuk sampah plastik yang:
- Layak Jual
Contoh: botol air mineral plastik, botol plastik kemasan pengharum baju, dan sampah plastik lain yang bisa laku dijual secara loak. - Tidak Layak Jual
Contoh: plastik bening lembaran, kemasan sampo berbahan plastik lembaran, dan sampah plastik lain yang berbentuk lembaran.
Sampah-sampah plastik yang layak jual bisa anda jual sendiri di tukang loak. Anda juga bisa memberikan sampah plastik yang layak jual pada pemulung atau tukang sampah.
Agar sampah plastik bisa terpisah dari sampah organik, Ayah dan Bunda juga bisa membuang sampah organik di tong sampah sendiri. Sampah organik terdiri atas sampah-sampah yang berasal dari mahluk hidup, misalnya nasi, sayur, tulang ikan, dan lainnya.
7. Membuat Kreasi Kerajinan Tangan dari Bahan Kemasan Plastik
Selain bermanfaat untuk menjaga kelestarian alam, membuat kreasi kerajinan tangan dengan bahan limbah plastik juga bisa mengasah kreativitas dan kecerdasan anak. Anda bisa mengajak si kecil membuat aneka kreasi dengan bahan botol minum air mineral. Beberapa contohnya bisa Anda temukan di platform Duniabelajaranak.id.
Agar si kecil semakin bersemangat dalam membuat aneka kreasi dengan bahan alam dan limbah, ajak anak menonton video pembangun karakter di bawah ini.
8. Penggunaan Pensil Kayu dan Bolpoin Stainless
Sebagian besar pensil dan bolpoin mekanik terbuat dari bahan dasar plastik. Ayah dan Bunda bisa mengajak si kecil untuk lebih memilih penggunaan pensil kayu dan bolpoin berbahan stainless.
Pembiasaan dan edukasi tentang cara mengurangi sampah plastik sangat baik untuk diajarkan pada anak-anak usia dini. Si kecil juga akan belajar tentang pentingnya sikap empati pada lingkungan.
Sikap empati pada lingkungan juga akan menumbuhkan sikap empati kepada sesama manusia. Karena bila lingkungan alam sekitar kita rusak, maka kemungkinan untuk terjadinya suatu bencana alam juga akan semakin besar. Tentu saja bencana alam juga bisa menimbulkan korban jiwa atau korban materi.
Ayah dan Bunda perlu menanamkan hal ini kepada si kecil, agar ia semakin bersemangat untuk memiliki sikap peduli pada kelestarian lingkungan serta belas kasih pada sesama. Semangat membuat dunia menjadi lebih lestari dan sehat!
Ayah dan Bunda, ada informasi yang tak kalah menarik. Saat ini Gamelab.id membuka kelas khusus untuk usia anak-anak. Si kecil akan mendapatkan pelatihan agar ia semakin hebat dalam membuat konten edukatif dan menarik. Silakan ajak si kecil bergabung di kelas kreator dengan klik gambar di bawah ini! Si kecil pasti makin jago membuat konten yang memuat pesan tentang cara menjaga kelestarian alam serta tema menarik lainnya.
Sumber Referensi:
1. Meiners, C.J. (2015). Why character education is important for young children [1]
2. Freepik.com. (2022). Teamwork asian family environment conservation [2]
3. Freepik.com. (2022). Young mother spending time with her daughter [3]