Bermain adalah kegiatan yang paling digemari anak-anak karena dunia anak-anak adalah dunia bermain. Saat bermain, anak-anak akan menemukan kebahagiaannya. Seorang ibu dan pakar parenting, Apryl Duncan, mengatakan bahwa ketika anak-anak bermain sendiri, mereka mempelajari banyak pelajaran berharga yang akan mereka bawa sepanjang hidup mereka. Waktu bermain sendiri membantu anak-anak menjadi individu yang utuh dan bahagia, baik dalam kelompok kecil, kelompok besar, ataupun saat ia sendirian.
Berikut ini adalah 6 alasan mengapa kegiatan “bermain sendiri” sangat penting bagi anak-anak.
1. Mengajarkan Cara Menghibur Diri dan Melatih Kepercayaan Diri
Anak yang bermain sendiri belajar cara menyenangkan dirinya sendiri. Ia tidak mengandalkan orang lain untuk membuatnya bahagia atau membuat hatinya senang. Pembiasaan ini akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan tidak mudah bergantung pada orang lain.
2. Melatih Kemandirian Sosial
Saat anak bermain sendiri, kemandirian sosial anak juga akan berkembang. Ia bisa merasa nyaman meski saat berada di sekitar orang lain atau sekelompok orang yang belum begitu ia kenal. Ia bisa belajar untuk menemukan kenyamanan dalam situasi apa pun, meski berada di suatu lingkungan yang baru.
3. Melatih Ketenangan Hati
Saat bermain di luar rumah bersama teman-temannya, anak akan cenderung bersemangat, dan energinya akan banyak terkuras. Bermain bersama teman di luar rumah memang penting. Namun, ada saatnya anak perlu merasakan ketenangan, yaitu saat ia bermain sendiri.
Anak akan semakin mengenal pentingnya ketenangan hati dan merasakan manfaat dari ketenangan hati. Setiap orang tentu membutuhkan saat-saat tenang untuk bisa menyelesaikan segala persoalan dalam hidup. Begitu pun dengan anak, dengan bermain sendiri, ia akan semakin memahami pentingnya menenangkan hati sejak usia dini di tengah aktivitas-aktivitas lain yang membutuhkan interaksi sosial.
4. Melatih Anak Bermain Sendiri dengan Aman
Orang tua tidak selalu bisa memberikan waktu untuk bermain bersama anak. Kadang ada tugas atau pekerjaan yang perlu diselesaikan. Itulah pentingnya melatih anak agar mampu bermain sendiri.
Orang tua tentu saja tidak bisa melepas anak bermain sendiri begitu saja. Perlu proses yang harus dijalani bersama anak, misalnya dengan memberikan pengarahan-pengarahan sebelum anak bermain sendiri, menyediakan ruangan yang aman, dan memfasilitasi anak dengan mainan yang ramah anak.
Orang tua juga perlu memberikan pengawasan kepada anak mulai dari pengawasan yang ketat, agak ketat, hingga anak benar-benar bisa dipercaya untuk bisa bermain sendiri dengan aman. Kepekaan dan kesabaran orang tua dalam membimbing anak juga sangat dibutuhkan agar anak benar-benar bisa dilepas serta dipercaya hingga ia bisa bermain sendiri.
5. Mengembangkan Kesiapan Anak untuk Bergabung di Satuan PAUD
Beberapa orang tua merasa kesulitan melepaskan anaknya di hari-hari pertama masuk satuan PAUD. Beberapa anak akan cenderung menolak untuk bermain bersama guru dan teman-temannya bila tidak ada orang tua di sisinya.
Sedangkan anak yang sudah terlatih untuk bermain sendiri, biasanya akan lebih mampu bermain dan belajar di satuan PAUD tanpa harus ditemani orang tua. Anak yang sudah mampu bermain sendiri dan memiliki sikap tenang biasanya akan merasa tertantang karena mendapatkan petualangan baru tanpa kehadiran orang tuanya saat beraktivitas.
6. Memberikan “Me Time” Lebih Banyak untuk Orang Tua
Setiap orang membutuhkan waktu untuk sendiri atau melakukan aktivitas untuk diri sendiri. Dengan melatih anak untuk bermain sendiri adalah memberikan waktu lebih banyak bagi orang tua untuk beristirahat dan melakukan kegiatan hiburan untuk diri sendiri.
Anak juga akan semakin berempati kepada orang tua, karena ia menjadi paham bahwa orang tua juga membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri. Anak juga akan memiliki pemikiran yang lebih dewasa, yaitu bahwa setiap orang membutuhkan waktu sendiri untuk bisa merasakan kebahagiaan dan ketenangan hidup.
Itulah pembahasan mengenai pentingnya bermain sendiri bagi anak-anak. Namun, tentu saja anak-anak juga membutuhkan waktu untuk bermain bersama teman-teman, baik di rumah, di sekolah, dan di lingkungan tempat tinggal. Orang tua juga harus bisa menjadi teman bermain bagi buah hatinya, agar sang buah hati semakin bahagia.
Sumber Referensi:
1. Duncan, A. (2021). Why playing alone is important [1]
2. Grande, L. (2022). 5 ways to get your kid to play alone [2]