Sekolah adalah tempat anak tumbuh dan berkembang. Tidak hanya berkembang dalam hal pengetahuan, namun juga ketrampilan serta karakter.
Sosok guru bagaikan orang tua bagi anak didik di sekolah. Sebagai orang tua saat anak berada di sekolah, peran guru sangat penting dalam mengembangkan karakter dan segala kecerdasan mereka.
Bagaimana cara mendidik anak agar menjadi pribadi yang patuh dan hormat pada guru?
1. Teladan yang Baik
Teladan seorang guru lebih bermakna daripada ratusan kata-kata yang keluar dari mulut seorang guru. Seorang anak akan lebih mudah meniru suatu perilaku, daripada saat mendengar nasihat. Nasihat itu semacam teori yang kadang sulit dipahami untuk beberapa anak, namun dengan teladan yang baik dari perilaku dan cara berbicara guru, akan sangat membuat ingin meniru dan mencontoh gurunya. Saat itulah anak didik akan menjadi lebih hormat dan patuh pada setiap nasihat gurunya.
2. Gunakan Kalimat Berita, Saat Meminta Anak Melakukan Sesuatu
Saat anak selesai bermain, dan ia lupa untuk merapikan mainannya, mintalah anak untuk membereskan mainannya dengan mengatakan, "Kalau mainan itu berserakan, nanti bisa terinjak. Teman yang menginjak juga bisa jatuh. Mainannya juga bisa rusak, lho, kalau terinjak." Contoh kalimat berita di atas lebih bisa diterima anak, daripada hanya sekedari kalimat perintah. Anak menjadi paham alasan mengapa mainan tersebut harus dibereskan, sehingga akan lebih tulus dalam membereskan mainan yang baru saja dimainkan.
3. Biasakan Melakukan Suatu Aktivitas Bersama Anak Didik
Kegiatan kerja bakti sangat baik dalam membentuk pribadi anak yang mandiri dan bisa bekerja sama. Anak juga akan semakin memahami cara menjaga kebersihan. Kebersamaan guru dan anak didik melakukan kerja bakti akan mempererat bela rasa atau sikap empati antara guru dan anak-anak didiknya. Hal ini juga bisa mengembangkan sikap hormat anak didik pada gurunya.
4.Saat Anak Meminta atau Meminjam Sesuatu
Saat berada di sekolah, ada-ada saja permintaan anak-anak didik. Ada yang ingin meminta kertas kosong, ada yang meminta kertas origami, ada yang meminjam pensil, dan lainnya. Saat anak meminta atau meminjam properti sekolah, pastikan anak menggunakannya dengan baik. Misalnya saat anak meminjam pensil warna di sekolah, bila sudah diizinkan, guru juga perlu menjelaskan cara merawat pensil warna tersbut, misalnya dengan mengatakan, "Tolong digunakan yang baik. Kalau sudah selesai digunakan, jangan lupa dibereskan lalu ditaruh di tempat semula, ya… ."
5. Lebih Banyak Menggunakan Kata-Kata Positif
Penghargaan paling berkesan bagi anak didik adalah pujian dari hati yang tulus. Pujian yang tulus mampu menyentuh hati anak didik, sehingga ia akan semakin bersemangat dalam melakukan sesuatu. Hindari kata-kata negatif saat memberi masukan, misalnya saat mengomentari karya gambar "Hmm… warna yang dipilih sepertinya tidak cocok." Saat anak berbuat suatu kesalahan, gunakan kata-kata yang positif dan bersifat membangun, misalnya saat anak berlari-lari di kelas. Panggil namanya dengan baik, saat ia menghampiri katakan, "Bila bermain di kelas sebaiknya berjalan saja, karena di kelas ada kursi dan meja. Ibu khawatir kalau nanti kakimu tersandung. Kalau berlari-lari di luar kelas, pasti lebih aman."