Sekolah-sekolah di negara Jepang sangat menekankan pada kedisiplinan dan sopan santun. Anak-anak usia dini di sana sudah paham cara bersikap sopan dengan cara berdiri tegak lalu membungkukkan badan sebagai penghormatan kepada orang yang lebih tua maupun sebagai ucapan terima kasih.
Sudah lumrah dijumpai ketika anak-anak Jepang memberi hormat kepada pengendara mobil yang bersedia memberi jalan ketika anak-anak itu akan menyeberang jalan. Mereka membungkukkan badan sebagai ucapan terima kasih kepada pengendara mobil.
Contoh peristiwa tersebut adalah buah dari pendidikan karakter yang sangat ditekankan di sekolah-sekolah Negeri Sakura. Selain contoh peristiwa tersebut, ada banyak kebiasaan menarik lain yang juga sering diajarkan di sekolah-sekolah Jepang. Berikut adalah 6 daftar kebiasaan menarik anak-anak sekolah di Jepang yang bisa kita jadikan pelajaran.
1. Berangkat Sendiri saat ke Sekolah
Anak-anak Jepang sudah terbiasa berangkat ke sekolah secara mandiri. Mereka tidak biasa diantar orang tuanya dengan menggunakan kendaraan pribadi. Anak-anak Jepang lebih suka berjalan kaki, bersepeda, maupun naik bus sekolah sebagai alat transportasi saat berangkat ke sekolah. Melalui pembiasaan ini, anak belajar tentang karakter kemandirian dan kepercayaan diri. Anak juga belajar pembiasaan mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Seperti kita tahu, berangkat dengan mobil pribadi justru bisa menambah kemacetan jalan raya serta meningkatkan polusi udara.
2. Menerapkan Sistem Kedisiplinan yang Ketat
Anak-anak yang datang terlambat sekolah satu kali, biasanya akan mendapat sebuah peringatan. Saat kembali melakukan kesalahan yang sama, ia akan mendapatkan konsekuensi edukatif dari pihak sekolah, misalnya dengan men-skors anak untuk tidak berangkat sekolah dalam rentang waktu tertentu. Melalui sistem kedisiplinan ini, anak bisa belajar menumbuhkan karakter disiplin.
3. Menjunjung Persamaan Status Sosial
Saat di sekolah, anak-anak Jepang biasanya akan mengenakan seragam, sepatu, dan tas yang sama. Hal ini dilakukan agar anak-anak Jepang memahami pentingnya persamaan derajat antarsiswa. Tidak ada penggolongan status sosial di kebanyakan sekolah-sekolah Jepang. Semua terlihat sama dalam hal penampilan. Melalui pembiasaan ini, sikap saling menghormati dan menjunjung persamaan derajat akan tertanam di kepribadian anak-anak.
4. Pengembangan Karakter Saat Makan Siang Bersama
Jam makan siang di sekolah diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan karakter anak. Anak-anak dalam satu kelas akan terbagi menjadi beberapa kelompok dengan tugas yang berbeda-beda. Ada yang bertugas menyiapkan makanan dan ada pula yang menata ruang kelas menjadi ruang makan. Semua siswa saling melayani untuk bisa makan siang bersama. Dari sini, anak bisa belajar tentang karakter tolong menolong, kemandirian, serta kerja sama dalam kegiatan ini.
5. Pembiasaan Menjaga Kebersihan
Setelah selesai makan siang, mereka membersihkan ruangan bersama. Mereka akan menata ruang kelas kembali menjadi ruang untuk belajar. Mereka juga terlatih untuk memisahkan sampah organik dan non organik saat membersihkan ruang kelas. Dari kegiatan ini, anak semakin memahami pentingnya sikap saling membantu demi menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
6. Pembiasaan Menjaga Kesehatan Badan
Setelah makan siang, mereka akan mencuci tangan dan menggosok gigi bersama. Kebiasaan di sekolah dalam merawat dan menjaga kesehatan tubuh ini diharapkan akan menjadi kebiasaan anak saat ada di rumah.
Demikian pembahasan mengenai praktik pengembangan karakter anak Jepang di sekolah. Bagaimana cara sekolah-sekolah di Jepang dapat menjadi inspirasi agar kita bisa mendidik anak yang berkarakter dan berkepribadian baik.
Referensi:
Kanal Youtube: MrThisGuyHere, “Teaching Respect and Manners - How Do They Do It In Japan?”, 23 Jul 2012, https://www.youtube.com/watch?v=S6_Anq-gN8I