Catherine Holecko, seorang pakar parenting, mengatakan bahwa keterampilan lokomotor adalah gerakan-gerakan dasar dari keterampilan motorik kasar yang mulai dipelajari anak-anak sejak bayi. Keterampilan lokomotor pertama seorang anak adalah gerakan berjalan.
Saat anak mulai belajar berjalan, keterampilan lokomotor lain juga akan ikut berkembang. Mulai dari kaki yang menggerakkan tubuh untuk berpindah, hingga gerakan tangan sebagai penyeimbang badan. Keterampilan ini juga merupakan titik awal seorang anak bisa melakukan beragam aktivitas lain yang lebih menantang, misalnya berolahraga, bermain, menari, dan sebagainya.
Agar anak-anak semakin bersemangat dalam beraktivitas sehari-hari, latihan pengembangan lokomotor ini sangatlah dibutuhkan. Inilah beberapa gerakan latihan pengembangan lokomotor yang bisa diajarkan kepada anak-anak.
1. Merangkak
Gerakan merangkak merupakan salah satu gerakan yang secara natural akan dilakukan oleh anak-anak selama masa pertumbuhannya. Gerakan ini bermanfaat untuk mengembangkan kekuatan anggota tubuh yang bertugas menopang seluruh badan manusia, sehingga anak akan semakin terlihat lincah dan penuh semangat.
Latihan gerakan merangkak bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan meminta anak melewati terowongan yang terbuat dari kertas kardus, merangkak sambil menyanyikan lagu anak-anak, atau melakukan kompetisi balap sambil melakukan gerakan merangkak.
2. Berjalan dan Berlari
Sebagai pemanasan, Anda bisa mengajak anak berjalan mengelilingi lapangan. Lalu Anda berikan instruksi berjalan lebih cepat, lebih cepat lagi, dan akhirnya berlari. Agar aktivitas ini lebih menantang, Anda bisa mengatur sebuah perlombaan untuk anak-anak. Misalnya dengan mengadakan lomba memindahkan bendera dari satu ember ke ember yang lain. Selain bendera, kita bisa menggunakan media bola atau pensil.
Aktivitas berlari lainnya juga bisa dilakukan dengan mengajak anak bermain basket atau sepak bola.
3. Melompat
Gerakan melompat paling sederhana adalah melompat di tempat. Kita bisa mengatakan lompat tiga kali, lompat lima kali, lompat ke depan, lompat ke belakang, lompat ke depan lima kali, lompat ke samping tiga kali dan instruksi melompat lainnya yang bisa kita variasi.
Agar lebih seru, kita bisa menggunakan media trampolin mini. Jangan lupa mengajarkan cara melompat yang aman bila Anda mengajak anak melompat menggunakan media trampolin.
4. Galloping (Berlari Kencang)
Alat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan aktivitas ini adalah “hula hoop”. Mintalah anak untuk memasukkan “hula hoop” ke dalam tubuhnya, lalu mintalah anak untuk memegang “hula hoop” dengan erat. Setelah itu, mintalah anak berlari seperti kuda berlari sambil tangannya tetap memegang “hula hoop”. Aktivitas ini akan terasa lebih menyenangkan bila diiringi musik dengan tempo yang beraneka ragam, mulai dari yang lambat, agak cepat, dan yang tercepat.
5. Skipping (Lompat Tali)
Aktivitas ini dilakukan dengan media seutas tali “skipping”. Anak melakukan gerakan melompat dengan melewati seutas tali yang digerakkan berputar ke atas dan bawah secara berulang-ulang. Anak bisa melewati tali dengan gerakan melompat atau berjalan. Aktivitas ini akan lebih aman dilakukan di taman yang berumput. Anda juga bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas ini di aula, namun dengan beralaskan matras yang empuk. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi resiko anak terluka bila ia terjatuh karena terselip tali.
Aktivitas ini juga bisa dilakukan dengan seutas tali yang dibuat dengan rangkaian karet gelang. Anda bisa meminta dua orang anak untuk memegang satu sisi dan sisi yang lainnya. Di tengah karet gelang, Anda tautkan sebuah benda yang agak berat (misalnya sandal). Lalu dua orang anak yang memegang sisi karet gelang tersebut Anda minta menggoyangkan ke kiri dan kanan secara kompak dan bersamaan. Setelah itu, seorang anak masuk ke sisi tengah dan melakukan gerakan melompat agar kakinya tidak menyentuh tali atau sandal yang bergerak ke kiri dan ke kanan tersebut.
Sebenarnya masih banyak variasi gerakan-gerakan lain yang bisa dilakukan dan diaplikasikan kepada anak. Hal terpenting dalam melakukan aktivitas pengembangan lokomotor anak adalah agar anak-anak merasa senang. Bila anak-anak merasa senang, mereka akan bersemangat dalam melakukannya, dan menganggap aktivitas ini sebagai permainan semata.
Sumber Referensi:
1. Holecko, C. (2021). How to help kids develop locomotor skills [1]
2. Bellerose. S. (2022). Locomotor movement skills for toddlers kids lessons examples tips [2]