Top
Selasa, 07 Januari 2025 | Edukasi

Setelah liburan akhir semester, Natal, dan Tahun Baru, anak didik akan kembali bersekolah. Di minggu pertama anak sekolah, mereka tidak akan diberikan materi pembelajaran atau kegiatan yang terlalu “serius”. Namun, lebih pada kegiatan “pemanasan”, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan suasana sekolah dan teman-teman sekelas setelah liburan yang cukup panjang. Kegiatan ini biasa dikenal dengan kegiatan minggu pertama atau first week of school activities. Baca juga:9 PERMAINAN ASYIK di Hari - Hari MPLS PAUD: Bikin Minggu PERTAMA ANAK MASUK SEKOLAH TK Jadi Berkesan Dalam satu minggu atau 5 hari pertama, anak didik akan diajak melakukan aneka kegiatan menyenangkan dan seru. Berikut ini beberapa kegiatan serunya: Hari 1: Kegiatan sambutan seru Tema: “Tahun Baru, Semangat Baru”. Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Salam ceria: Guru kelas menyambut anak didik di pintu masuk sekolah dan pintu kelas dengan senyuman dan salam hangat. Circle time: Anak didik diajak untuk saling mengucapkan selamat, bercerita, dan melakukan permainan atau ice breaking sederhana. Permainan kolaboratif: Anak didik melakukan permainan kerja sama atau berkelompok, misalnya Membangun menara : Anak didik membangun menara menggunakan balok atau LEGO dalam waktu tertentu Bekerja sama menyusun puzzle: Anak didik bekerja sama menyusun potongan puzzle menjadi gambar utuh Bercerita: Setiap anak menceritakan pengalaman paling menarik saat liburan dengan media gambar yang dibuat sendiri Penjelasan rutinitas sekolah: Anak didik mendapatkan informasi tentang jadwal harian. Baca juga: 6 Kegiatan Pembuka Kelas PAUD yang Seru dan Menyenangkan Hari 2: Eksplorasi lingkungan sekolah Tema: Kegiatan seru bertema “Menjelajahi Sekolahku” Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Kegiatan school tour: Anak didik diajak mengenal kembali area kelas, taman bermain, toilet, dan ruang lain, serta beberapa hal baru tentang sekolah Sensory games: Anak didik bermain pasir dan aneka permainan sensory games lainnya di luar kelas, untuk melatih kembali indra peraba, penciuman, pendengaran, dan lainnya Membuat kreasi craft: Anak didik membuat peta sekolah sederhana dengan stiker dan bahan lain untuk mendekorasi Gerak dan lagu: Anak didik menyanyikan lagu bertema semangat belajar dengan iringan musik dan melakukan gerakan atau tarian. Baca juga:PROGRAM SEKOLAH SEHAT di PAUD: Apa Itu? Apa Manfaatnya? Apa Jenis Kegiatannya? Hari 3: Pengenalan topik pembelajaran Tema: Topik pembelajaran seru di semester 2 Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Mewarnai peta topik pembelajaran: Anak didik mewarnai dan menghiasi lembaran tentang topik pembelajaran di semester 2 Lomba tebak-tebakan: Anak didik melakukan kompetisi berkelompok untuk menjawab pertanyaan tentang topik pembelajaran dengan media cerita atau video Membuat poster: Anak didik membuat poster tentang semangat belajar dan bertuliskan topik-topik utama pembelajaran di semester 2 Presentasi dan refleksi: Anak didik melakukan presentasi dengan media kreasi yang telah dibuat hari ini dan melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini Hari 4: Pengenalan diri dan teman Tema: Aku bangga pada diriku, aku sayang teman-temanku Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Bercerita tentang diriku: Anak didik menceritakan tentang dirinya (ciri fisik, sifat, kegemaran diri, dan lain) Bermain peran: Anak didik bermain drama tentang persahabatan dan menghormati perbedaan Membuat kreasi craft: Anak didik membuat bingkai foto (untuk dipasangkan foto diri atau foto kelas) Memuji teman: Anak didik saling melempar bola dari satu teman ke teman lainnya. Teman yang mendapatkan bola harus memuji tema sebelahnya Bernyanyi bersama: Anak didik bersama bernyanyi lagu tema persahabatan Refleksi bersama: Anak didik menceritakan hal-hal yang mereka banggakan dari diri sendiri dan setiap teman dalam satu kelas. Baca juga:Ide TERBARU Aktivitas Berkenalan dengan Teman Baru  Hari 5: Pentas seni mini Tema: Berani berekspresi secara positif Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Pembagian kelompok: Anak didik dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan minat dan bakatnya Diskusi kelompok: Anak didik membicarakan tentang kesenian apa yang ingin ditampilkan Berlatih bersama: Anak didik latihan bersama sesuai pentas seni yang ingin ditampilkan dan membuat aneka aksesoris Pentas seni: Anak didik menampilkan peragaan seni hasil latihan mereka sambil menikmati hidangan yang disediakan Penutup: Membuat kartu harapan dan ditempel di majalah dinding sekolah. Baca juga: Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian Semoga dengan melakukan aneka kegiatan minggu pertama di atas, anak didik kembali menemukan kembali semangat belajar, rasa nyaman, dan rasa gembira di sekolah. Semangat mengajar! Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2024). Kids having fun jungle themed party [1]  

Senin, 06 Januari 2025 | Parenting

Anak Indonesia adalah generasi penerus bangsa. Mereka perlu dibekali dengan aneka kebiasaan baik sejak dini. Menteri Pendidikan atau Mendikdasmen, Bapak Abdul Mu’ti menganjurkan kepada guru dan orang tua untuk mengajarkan “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Berikut ini penjelasannya: 1. Bangun pagi Bangun pagi membantu anak Indonesia lebih segar, fokus, dan produktif. Kebiasan ini juga bisa mengembangkan karakter disiplin dan sikap menghargai waktu. Contoh kegiatannya, yakni: Memberikan edukasi tentang manfaat bangun pagi, jelaskan kepada si kecil bahwa bangun pagi baik untuk kesehatan fisik dan mental Memutar lagu atau dongeng, lagu yang ceria membantu anak tetap segar dan ceria di pagi hari Memberikan tanggung jawab, setiap pagi anak bisa diminta untuk merapikan tempat tidur Memberikan apresiasi, pujian, pelukan, atau hadiah saat anak berhasil bangun tepat waktu. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas 2. Beribadah Melalui ibadah, anak Indonesia bisa belajar bersyukur, berempati, dan bertanggung jawab. Berikut berapa kegiatannya: Mengajarkan doa pendek, ajarkan dan ucapkan doa pendek bersama si kecil Membuatkan jadwal, bantu si kecil membuat jadwal ibadah rutin harian Belajar dengan lagu dan dongeng, kenalkan nilai-nilai ibadah kepada si kecil lewat lagu dan dongeng Teladan orang tua, berikan contoh nyata kepada si kecil dengan selalu rajin dan disiplin beribadah. Baca juga: KOLEKSI CERiTA PENDEK ISLAMI Untuk KEMBANGKAN KARAKTER Anak di HARI SANTRI 3. Berolahraga Olahraga bisa meningkatkan kebugaran, melatih disiplin, dan membantu anak mengelola stres. Dalam tubuh anak Indonesia yang sehat, terdapat jiwa yang kuat pula. Contoh kegiatannya, yaitu: Gerak lagu, ajak si kecil melakukan gerak lagu atau senam dengan iringan musik Membuat jadwal rutin, bantu si kecil membuat jadwal rutin berolahraga Teladan cinta olahraga, jadilah contoh penggemar kegiatan olahraga Alat olahraga, sediakan peralatan olahraga khusus buat si kecil Aktivitas alam, agar dapat merasakan manfaat sinar matahari, ajak si kecil berkegiatan di alam (desa, kebun, dan lainnya) dan di luar rumah. Baca juga: 19 Pilihan Olahraga Indoor Mudah yang Bisa Dilakukan Anak Usia 5 Tahun 4. Makan makanan sehat dan bergizi Pola makan yang sehat membantu tumbuh kembang anak jadi lebih optimal, memberi energi yang cukup untuk beraktivitas, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Contoh kegiatannya: Berikan makanan bervariasi, selalu sediakan menu makanan sehat yang berbeda tiap hari Ajak anak memasak, paling tidak menyiapkan piring atau merapikan meja makan Mengurangi junk food, ajak si kecil mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan tidak sehat Memberi edukasi dan motivasi dengan bercerita atau mengucapkan kalimat motivatif, seperti “Ayo makan sayurnya, agar kulit tetap segar.” Baca juga: Ide Aktivitas untuk Belajar Topik Makanan Kesukaanku ( Kurikulum Merdeka ) 5. Gemar belajar Belajar mengasah rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis. Diharapkan, anak Indonesia makin siap dalam menghadapi tantangan zaman, dengan tetap mengedepankan kegiatan bermain untuk melatih keterampilan dan mendapat banyak ilmu pengetahuan. Contoh aktivitasnya: Jadwal belajar, bantu si kecil membuat jadwal belajar rutin Bermain bersama, ajak si kecil bermain permainan edukasi offline dan online Teladan membaca, ayah bunda perlu menunjukkan betapa pentingnya membaca Ruang belajar, sediakan tempat belajar yang nyaman dan menarik atau dekoratif Baca juga: 5 Kiat Membuat Siswa Gemar Belajar di Era Teknologi 6. Bermasyarakat Anak Indonesia perlu terlibat dalam hidup bermasyarakat dan berkomunitas, untuk belajar menghargai perbedaan, melatih tanggung jawab, dan membangun semangat gotong royong. Contoh pembiasaannya: Mengajarkan tiga kata ajaib, seperti maaf, tolong, dan terima kasih Mengajarkan sopan santun, ayah bunda perlu mencontohkan perilaku sopan dalam kata dan perbuatan. Ajarkan pula senyum, salam, dan sapa Terlibat dalam kegiatan sosial, misal kegiatan lomba 17an, kerja bakti, dan lainnya Mengajarkan berbagi, empati, dan menghargai perbedaan, ayah bunda bisa mengajarkannya dengan dongeng, lagu, atau berdiskusi santai. 7. Tidur cepat Tidur tepat waktu membantu anak Indonesia tetap segar, fokus, kreatif, sekaligus menjaga keseimbangan tubuh agar tetap sehat. Contoh kegiatannya: Ajak si kecil bermain ular tangga atau sejenisnya, dan mendengarkan cerita Ajak si kecil memiliki saat tidur yang konsisten tiap malam Bantu si kecil menyiapkan tempat tidur yang nyaman dan tenang. Kebiasaan yang baik tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tetapi juga mental atau karakter dan kepribadian si kecil. Lewat pembiasaan yang konsisten, semoga si kecil semakin tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter mulia. Ayo, dukung gerakan Bapak Menteri Abdul Mu’ti ini, demi masa depan anak Indonesia yang cerdas, terampil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta agama. KABI: Membantu Kembangkan Karakter Anak Muslim di Indonesia  

Kamis, 12 Desember 2024 | Parenting

Salah satu tanggung jawab terbesar orang tua dalam mendidik anaknya, yakni mengajarkan agama kepada mereka. Terlepas dari apa agama yang dianut, ayah bunda perlu mengenalkan kepada anaknya soal nilai-nilai juga ajaran agama. Mengapa hal tersebut penting? Alasan utamanya karena agama merupakan fondasi yang membentuk keimanan juga keyakinan anak. Maka dari itu, orang tua tidak boleh abai dan harus mengusahakan yang terbaik untuk si kecil. Artikel ini akan membahas beberapa tips mengajarkan agama Islam kepada anak usia dini. Mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Cara mengajarkan agama Islam kepada anak Mengajarkan agama Islam kepada anak berarti orang tua berusaha memperkenalkan nilai-nilai juga ajaran agama Muslim kepada si kecil. Mengajarkan juga bisa diartikan memberi contoh atau teladan yang baik. Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan agama Islam kepada anak. Cukup memulainya dari hal-hal sederhana, ayah bunda dapat mengenalkan agama Islam kepada si kecil, asal dibarengi dengan tekad yang kuat. Baca juga: Ajarkan Anak Agama Islam dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Tips mengajarkan agama Islam kepada anak, yakni kenalkan kepada mereka siapa Allah SWT dan Nabi Muhammad itu. Terangkan dengan bahasa atau kalimat yang mudah dipahami dan tidak berbelit. Mengajarkan agama Islam kepada anak juga bisa dilakukan dengan mengajak mereka terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan agama Islam, seperti salat, mengaji, bersedekah, hingga mengamalkan akhlak mulia dalam kehidupan mereka. Bagaimanapun, mengajarkan agama Islam kepada anak juga perlu disertai dengan konsistensi, pemberian pujian maupun teguran ketika mereka berbuat salah. Berikan pula penjelasan yang jelas di balik tindakan yang diperbolehkan atau tidak, dalam agama Islam. Dari sisi orang tua, ayah bunda juga perlu mendoakan anak. Doakan hal-hal yang baik untuk mereka, sambil terus membimbing mereka di jalan yang benar. Misal, orang tua bisa berdoa kepada Allah SWT, untuk meminta kebaikan dan perlindungan untuk anak. Baca juga: Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai Bentuk Pengenalan Ibadah pada Anak Usia Dini Selanjutnya, cara mengajarkan agama Islam kepada anak, yaitu dengan memberi mereka contoh yang baik. Rajin salat lima waktu, mengaji, hingga menunaikan zakat, akan memberi teladan maupun contoh yang baik untuk anak. Tak hanya itu, tips mengajarkan agama Islam kepada anak juga dapat dilakukan dengan merayakan acara atau kegiatan Islami di lingkungan keluarga. Contoh, ayah bunda bisa mengajak si kecil ikut salat Ied bersama di masjid. Semua tips tersebut sebaiknya diikuti dengan upaya menciptakan lingkungan rumah yang ramah sunnah. Contoh, ayah bunda bisa memberi contoh kepada si kecil, untuk selalu mengucapkan salam kepada orang lain, juga memberi benda dengan tangan kanan. Tips mengajarkan agama Islam kepada anak juga bisa dilakukan lewat buku, permainan, atau video animasi. Ketiga metode ini dirasa cukup efektif dalam mengenalkan agama Islam kepada anak, mengingat bahwa proses belajar anak sebaiknya diselingi dengan permainan. Untuk itu, Educa Studio menghadirkan Kabi Kisah Teladan Nabi, yang bisa diakses melalui beberapa channel. Mulai dari gim dan aplikasi, hingga video animasi di YouTube, dan podcast di Spotify. Baca juga: Bangun Iman Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Kabi Kisah Teladan Nabi memuat ratusan cerita bernuansa Islami yang dapat mengajarkan agama Islam kepada anak. Selain itu, gim Kabi Kisah Teladan Nabi yang bisa diunduh melalui Google Play Store atau iOS ini, mempunyai beberapa aktivitas seru yang tentunya juga membantu si kecil dalam menumbuhkan keimanan mereka. Sebagai kesimpulan, ada banyak cara mengajarkan agama Islam kepada anak, dan ayah bunda bisa memulainya dari hal-hal sederhana terlebih dahulu, seperti mengunduh dan menjadikan Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai salah satu cara mengajarkan agama Islam kepada anak, dengan cara yang menyenangkan, interaktif, juga mengedukasi. Sumber referensi: Fis.uii.ac.id. Bijak Mendidik Anak sesuai Ajaran Islam. (2024). Tanggal akses 12 Desember 2024. Haibunda.com. 10 Cara Mengenalkan Agama pada Anak Usia Dini, melalui Permainan hingga Dongeng. (2023). Tanggal akses 12 Desember 2024.

Rabu, 23 Oktober 2024 | Edukasi

Anak PAUD usia 2-4 tahun, atau usia Kelompok Bermain, adalah suatu fase emas atau golden age. Dalam fase ini, anak didik mulai mengembangkan kemandirian, kreativitas, rasa ingin tahun, dan aneka soft skill. Baca juga: Tips MEMBUAT PROGRAM TAHUNAN PAUD Kurikulum Merdeka 2024: Jadikan PROTA EFEKTIF Kembangkan Segala Aspek KECERDASAN Modul ajar untuk anak di usia dini perlu disusun dirancang secara khusus, demi menstimulasi perkembangan kreativitas, kemandirian, dan aneka soft skills, sehingga bisa memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak usia kelompok bermain. Inilah beberapa poin yang perlu diperhatikan saat membuat modul ajar bagi anak PAUD usia 2-4 tahun. 1. Kegiatan yang Sederhana Kegiatan sederhana, seperti cara merapikan mainan, menali sepatu, merapikan buku, dan lainnya perlu diajarkan secara teoritis dengan bahasa yang mudah dipahami. Lebih dari itu, guru perlu memandu dan membimbing anak didik agar mampu melakukannya melalui pembiasaan sehari-hari. Baca juga: KEGIATAN ANAK yang Sederhana & Termudah DENGAN HANDPHONE | Kembangkan Literasi Digital Bersama Si Kecil Usia 5-6 Tahun 2. Kemandirian Jadi Prioritas Aneka kegiatan perlu difokuskan pada pertumbuhan kemandirian anak didik. Guru perlu memberikan pendampingan bagi anak didik yang memang perlu dibantu secara melekat. Namun, guru juga perlu memahami kapan anak didik perlu melakukannya secara mandiri. KABI: Kisah Teladan Nabi untuk Tumbuhkan Akhlak Anak 3. Bermain untuk Menumbuhkan Kreativitas Dalam Modul Ajar, guru perlu merancang aneka permainan kreatif, seperti bercerita, bermain peran, gerak lagu, dan lainnya. Guru perlu menyediakan aneka peraga agar setiap permainan bisa memicu perkembangan kreativitas anak didik. Variasi kegiatan yang menstimulasi kreativitas anak didik adalah berkegiatan seni rupa dan kerajinan tangan, misalnya menggambar, berkreasi origami, membuat kreasi kolase, dan lainnya. 4. Melibatkan Panca Indera Setiap kegiatan yang dirancang, tidak hanya bertujuan mengembangkan pengetahuan, tapi melatih multisensori anak didik. Beberapa kegiatan seperti bermain air, playdough, dan aneka bahan lainnya perlu diajarkan kepada anak didik agar mendapatkan kesempatan bereksplorasi dengan panca indera mereka. Misalnya, saat anak didik melakukan kegiatan menyentuh buah jeruk dengan mata tertutup, lalu menebak nama buahnya, ia tidak hanya belajar tentang nama buah. Namun, ia juga melatih panca inderanya. Baca juga: Ide PERMAINAN ASYIK untuk Belajar PANCA INDERA | Tema Diriku Anak PAUD Usia 3-4 Tahun 5. Anak Didik Lebih Aktif Kebutuhan setiap anak didik berbeda-beda. Maka, guru perlu menggunakan aneka pendekatan yang berpusat pada anak. Guru bisa merancang aneka kegiatan yang bisa menciptakan suatu pembelajaran dimana anak didik bisa mendapatkan pengalaman belajar secara langsung dengan cara melakukan. Guru perlu memberikan kesempatan kepada anak didik bisa berkembang sesuai kemampuan, bakat, dan keterampilannya masing-masing. Baca juga: 5 Macam Pembelajaran Siswa Aktif di PAUD 6. Mampu Membangun Disiplin dan Tanggung Jawab Guru bisa mengajak anak didik melakukan pembiasaan yang bisa menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab melalui aktivitas harian, misalnya menyiram tanaman, menjadi ketua kelas, menjadi asisten guru, dan lainnya. Meski unsur pengetahuan perlu dikembangkan setiap hari, tapi kemandirian dan kreativitas anak usia 2-4 tahun adalah hal yang perlu menjadi prioritas. Maka, setiap pembuatan Modul Ajar, guru perlu merancangnya dengan mengacu pada perkembangan kemandirian dan kreativitas, serta melalui kegiatan yang simpel dan bersifat eksploratif, sehingga bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak melakukan dan aktif. LKA PAUD Gratis: Media Belajar Praktis dan Ekonomis Sumber Referensi: 1. Cceionline.com. (2023). Refreshing kindergarten lesson plans and strategies for success-2 [1] 2. Googleadservices.com. (2024). Aclk [2] 3. Freepik.com. (2023). Woman teaching classroom_269071392.htm [3]

Jumat, 18 Oktober 2024 | Edukasi

Modul ajar adalah rencana pembelajaran yang perlu dirancang guru sebelum melakukan pembelajaran. Di dalam Kurikulum Merdeka keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah hal yang utama. Guru adalah fasilitator yang kreatif dalam merancang pembelajaran yang fleksibel dan berpusat pada anak didik. Peran Modul Ajar adalah merancang pembelajaran yang mampu mendorong anak didik agar semakin aktif terlibat dalam pembelajaran dan mampu menciptakan semangat dalam setiap pembelajaran. Artikel Terkait:1. Tips MEMBUAT PROGRAM TAHUNAN PAUD Kurikulum Merdeka 2024: Jadikan PROTA EFEKTIF Kembangkan Segala Aspek KECERDASAN2. Contoh MODUL AJAR MINGGUAN PAUD - TK Topik Anak PHBS Sub Topik MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN | RPPM PAUD Usia 5-6 Tahun Berikut ini adalah tips merancang pembelajaran yang menarik, interaktif, dan sesuai dengan prinsip Merdeka Belajar dan siswa lebih aktif: 1. Integrasikan Dengan Media Digital Ajak Anak didik untuk semakin terlibat aktif dengan memanfaatkan platform yang paling digemari siswa, yaitu Kahoot dan Quizizz. Guru bisa membuat aneka kuis interaktif dan menyenangkan. Beberapa media digital yang menarik lainnya adalah platform: Educa StudioMenyediakan aneka media belajar lengkap mulai dari gim, dongeng, LKA, dan lainnya. Khan Academy KidsMenyediakan media belajar interaktif dalam pengembangan keterampilan membaca, berhitung, seni, dan lainnya untuk anak usia 2-8 tahun. ABCmouseMenyediakan kurikulum lengkap dan media belajar interaktif berbasis berlangganan. Baca juga: Tantangan PAUD Masa Kini agar SIAP BERADAPTASI dengan PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 2024 | Melatih KREATIVITAS DIGITAL Anak Didik itu PENTING 2. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek Pendekatan pembelajaran berbasis proyek mengajak siswa terlibat dalam tugas nyata yang renlevan. Misalnya, siswa bisa membuat poster atau presentasi tentang topik yang sedang dipelajari. Dengan memberikan tanggung jawab, siswa akan merasa lebih termotivasi. Proyek ini juga dapat mengembangkan keterampilan praktis dan kolaborasi. Selain itu, siswa dapat belajar untuk menyelesaikan masalah secara kreatif. Baca juga: Tips Memberikan Kegiatan Berbasis Proyek di Akhir Semester 3. Berpusat pada Anak Tanyakan kepada anak didik tentang materi apa yang ingin mereka pelajari dan metode apa yang ingin mereka gunakan. Lalu, guru mengelola dan merancang pembelajaran sesuai dengan ide-ide anak didik. Saat pembelajaran, tegaskan pada anak didik bahwa pembelajaran yang sedang dilakukan adalah hasil dari ide-ide mereka. Pasti anak didik akan lebih bertanggung jawab untuk mengikutinya dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Baca juga: Kembangkan Karakter Si Kecil bersama KABI (Kisah Teladan Nabi) 4. Kegiatan Multi-Sensori yang Asyik Kegiatan multisensori adalah aneka kegiatan yang melibatkan berbagai indera (penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan) secara bersamaan atau bergantian dalam satu kali pembelajaran. Ketika pembelajaran, anak didik akan diajak untuk melakukan aneka kegiatan bervariasi, misalnya: Bermain Pasir Kinetik: Tema Hewan LautAjak anak didik menggali pasir kinetik dengan mata tertutup untuk menemukan aneka mainan berbentuk hewan laut. Saat menemukan “seekor hewan laut”, mintalah anak didik menyebutkan nama hewan tersebut. Mengenal Nama Buah: Dengan Indera Pencium dan PerabaSiapkan potongan buah di dalam mangkuk kecil. Mintalah anak didik mencium setiap potongan buah tersebut dengan mata tertutup, lalu menebak nama buahnya.Setelah itu, ajak pula anak didik untuk menyentuh buah yang masih utuh (dengan mata yang masih tertutup), dan menebak nama buahnya. Baca juga: Aneka KEGIATAN BERMAIN untuk MELATIH SENSORIK Anak: Untuk Persiapan Masuk PAUD / Kelompok Bermain 5. Melakukan Variasi Metode Pengajaran Ada banyak metode pembelajaran yang bisa diberikan kepada anak didik, misalnya bernyanyi, menari, membuat craft, bercerita, dan lainnya. Dalam sekali pembelajaran, guru bisa mengajak anak didik melakukan variasi kegiatan tersebut. RIRI: Cerita Anak Interaktif Pembangun Karakter Anak Indonesia 6. Melibatkan Orang Tua dalam Kegiatan Pembelajaran Ajak anak didik untuk terlibat dalam proses pembelajaran, misalnya membuat kerajinan tangan, bernyanyi bersama orang tua, dan lainnya. Guru juga bisa meminta anak didik untuk mengerjakan kegiatan proyek bersama orang tua di rumah. 7. Refleksi dan Umpan Balik Ajak anak didik untuk melakukan refleksi dengan mengadakan sebuah diskusi sederhana atau dengan membuat sebuah gambar, misalnya saat belajar tentang merawat alam ciptaan Tuhan. Mintalah anak didik menulis 1 hal baik yang akan dilakukan untuk merawat ciptaan Tuhan (misalnya: menyiram tanaman) atau menggambarnya dalam bentuk yang sederhana. Semoga Modul Ajar di atas membantu guru PAUD dalam mengelola pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Anak didik juga akan terfasilitasi sesuai dengan kemampuan, minat, keterampilan, dan bakatnya. Dapatkan LKA PAUD Gratis: Unduh Segera! Sumber Referensi: 1. Mentimeter.com. (2023). Keep students engaged [1] 2. Itali.uq.edu.au. (2023). Teaching practices designing learning activities [2]

Rabu, 10 April 2024 | Edukasi

Menjadi guru PAUD di era digital oleh anak-anak PAUD di era digital membutuhkan kombinasi kemampuan yang saling mendukung satu sama lain, yaitu interpersonal, kreativitas, dan kemampuan menggunakan teknologi. Ketika anak didik merasa nyaman bersama gurunya, maka anak-anak didik akan semakin mampu, bersemangat, dan termotivasi untuk mengembangkan segala potensinya. Terlebih guru pemula di era digital seperti tahun 2024 ini. Guru PAUD pemula perlu mengikuti tips-tips di bawah ini agar anak-anak didik merasa nyaman dan senang saat belajar. 1. Berinteraksi dengan Hangat dan Ramah Jadilah guru yang menyenangkan dan hangat. Berbicaralah dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang, dan berikan senyum kepada anak-anak didik. Tunjukkan sikap ramah dan hangat kepada anak-anak didik. Berikan senyuman, pujian, dan dukungan positif kepada mereka. Saat menyampaikan materi pembelajaran gunakanlah bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak. Gunakan intonasi yang ramah dan hangat saat berbicara dengan mereka. GRATIS LKA PAUD: Media Belajar Kreatif dan Menyenangkan LKA Tema Benda di Sekitarku LKA Tema Dunia Hewan LKA Tema Tebak Isi Kotak Hewan 2. Manfaatkan Teknologi dengan Bijak dan Efektif Guru PAUD bisa memanfaatkan aplikasi dan platform edukasi yang dirancang khusus untuk anak-anak PAUD. Aplikasi ini bisa membantu dalam pembelajaran berbagai keterampilan, seperti pengenalan membaca, menulis, berhitung. Manfaatkan pula media digital sebagai media pengembangan keterampilan sosial dan emosional. Media pembelajaran interaktif, seperti video pembelajaran, permainan edukasi online, dan presentasi multimedia, juga bisa digunakan sebagai media untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit tapi dengan cara yang menarik. Aplikasi Gim “Pelajaran TK dan PAUD" : Media Bermain dan Belajar Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio. 3. Mengajar Kreatif dan Variatif Guru PAUD perlu mengajar secara kreatif dan menyenangkan, seperti bermain peran, menyanyi, atau menceritakan cerita dengan menarik. Guru perlu mencoba untuk tidak terpaku pada metode pengajaran konvensional. Namun, perlu juga untuk memikirkan cara-cara baru untuk menyampaikan materi pembelajaran yang lebih variatif, menarik, dan relevan bagi anak-anak didik, agar mereka merasa senang dan tidak bosan saat belajar. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD - TK Usia 5-6 Tahun: Topik : Kegiatan Ibadah Bulan RamadhanModul Ajar & RPPH PAUD - TK Usia 5-6 Tahun: Topik Kegiatan Edukatif di Bulan Ramadhan 4. Anak Didik Perlu Lebih Aktif Anak-anak PAUD perlu lebih aktif saat belajar karena ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan berbagai keterampilan dan kemampuan penting. Aktivitas fisik membantu anak-anak usia dini dalam mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, yang sangat perlu untuk mengembangkan kemampuan menulis, menggambar, dan melakukan aktivitas harian. Aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus anak-anak didik, sehingga mereka lebih mudah untuk belajar dan memahami konsep-konsep baru. Agar guru PAUD semakin memahami kemampuan anak-anak didiknya dan siap membantu saat mereka perlu bantuan, maka guru PAUD perlu terlibat aktif juga saat anak didik mengerjakan tugas dan melakukan aktivitas di kelas. 5. Tekun Mengapresiasi dan Memotivasi Guru PAUD harus mampu memahami setiap perkembangan positif anak didik, meskipun itu hanyalah perkembangan kecil. Namun, guru PAUD perlu mengapresiasi setiap keberhasilan anak didiknya dalam melakukan sesuatu. Bila ia belum berhasil melakukan sesuatu, maka guru PAUD perlu memberikan motivasi secara konsisten dan tekun. Koleksi Lagu Anak (KOLAK) Tematik TK dan PAUD: Lengkap, Asyik, Ramah Anak dan Mendidik 6. Memahami Perkembangan Anak Guru PAUD perlu memahami perkembangan anak usia dini karena hal ini akan mempengaruhi pendekatan dan metode pengajaran yang efektif. Dengan memahami tahapan perkembangan fisik, kognitif, emosional, dan sosial anak usia dini, guru PAUD dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu anak. Pemahaman tentang perkembangan anak membantu guru dalam merancang kurikulum yang relevan dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia dini. Guru juga semakin mampu mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus, seperti anak-anak dengan kebutuhan khusus dan mengalami suatu kesulitan. 7. Terampil Menjaga Hubungan Baik dengan Orang Tua Guru PAUD perlu menjalin hubungan yang baik dengan orang tua anak-anak, melalui komunikasi terbuka dan kolaborasi dalam mendukung perkembangan anak. Gunakan aplikasi pesan instan atau platform khusus untuk sekolah yang memungkinkan komunikasi langsung antara guru dan orang tua. Adakan pertemuan rutin dengan orang tua untuk membahas perkembangan anak, baik secara tatap muka maupun daring. Kirimkan informasi penting seperti jadwal kegiatan, perkembangan belajar anak, dan informasi lainnya melalui email atau surat kepada orang tua. Sampaikan informasi perkembangan anak dalam bentuk laporan kemajuan secara berkala untuk setiap anak dan bagikan kepada orang tua melalui berbagai media komunikasi. Guru PAUD juga perlu memberikan waktu khusus untuk konseling dengan orang tua agar dapat membahas masalah atau pertanyaan yang mereka miliki. 8. Mengajarkan Pendidikan Karakter Pendidikan karakter sangat penting bagi anak PAUD karena pada usia ini, anak sedang dalam masa-masa perkembangan yang sangat penting. Beberapa nilai-nilai positif yang bisa diajarkan kepada anak-anak usia dini adalah kejujuran, kerjasama, kepedulian, dan tanggung jawab. Dengan memahami nilai-nilai seperti toleransi dan empati, anak PAUD akan lebih mampu mengatasi konflik dan berinteraksi secara positif dengan orang lain. Bagaimana caranya? Anak-anak PAUD cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, berikan contoh yang baik dalam berperilaku, bersikap, dan berkata-kata. Dongeng anak, cerita rakyat, atau fabel dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak. Pilih cerita yang mengandung pesan moral yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak. Disarankan agar guru PAUD piawai dalam menggunakan bahasa yang positif dan membangun ketika berkomunikasi dengan anak-anak, sehingga mereka belajar untuk berbicara dengan cara yang baik dan sopan. Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Modern muslim woman hijab office room [1] 2. mussila.com. (2023). 13 Tips to support remote learning for preschool [2] 3. Himama.com. (2023). 5 Ways to use technology in a preschool classroom [3] 4. Edutopia.org. (2022). 5 tips teaching virtual preschool classes [4]