Top

Pola Asuh Overprotektif: Apa Itu? Apa Dampaknya Bagi Anak?

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

28 Juli 2023

  |  

Edukasi

Apakah Ayah Bunda termasuk orangtua yang overprotektif? Dilansir dari Healthshots.com, dijelaskan bahwa pola asuh yang terlalu protektif berarti melindungi anak Anda dari kesedihan, kegagalan, bahaya, rasa sakit, penolakan, frustrasi, tantangan, kebencian, dan emosi negatif lainnya.

Dipaparkan pula bahwa memantau perilaku mereka (secara berlebihan) dapat merusak perkembangan fisik, emosional, dan mental mereka secara keseluruhan. Misalnya, mencatat apa yang mereka makan, mengatur pertemanan mereka, menghukum mereka karena nilai buruk, melanggar privasi mereka, mengatur kegiatan ekstrakurikuler mereka, dan sebagainya.

Baca juga: Orang Tua Perlu Memahami 6 Hal Ini Agar Makin Hebat Mengasuh Anak

Apa saja dampak-dampak negatif dari pola asuh overprotektif bagi anak?

1. Kurang Mandiri dalam Mengatasi Masalah

Karena orang tua selalu terlibat dalam setiap persoalannya ia menjadi sering merasa tertekan. Ia menjadi kurang mampu mengatasi persoalan pribadinya secara mandiri, meskipun itu hanyalah persoalan kecil.

Kembangkan Kemandirian Si Kecil dengan Media Dongeng

 

2. Cenderung Kerap Berkata Tidak Jujur

Orangtua overprotektif sering memberikan konsekuensi berupa hukuman pada anak. Orang tua juga cenderung mengekang ruang gerak anak, serta kurang memberikan kebebasan kepada anak untuk mengatasi masalah sendiri atau mengembangkan dirinya.

3. Anak Menjadi Mudah Cemas

Orangtua yang terlalu protektif biasanya memiliki sifat yang mudah cemas. Sifat ini juga akan mudah menular pada diri anak. Anak sering merasa ragu akan kemampuannya untuk mengatasi persoalannya sendiri, meskipun itu hanyalah persoalan yang sederhana.

4. Mudah Merasa Depresi

Karena rasa cemas yang berlebihan dan mental yang lemah, maka ia mudah merasa depresi, terutama ketika berada dalam persoalan yang berat atau masalah yang datang bertubi-tubi serta mengganggu zona nyamannya.

KABI (Kisah Nabi): Aplikasi interaktif kisah-kisah 25 Nabi dalam Islam. Sangat cocok bagi anak Muslim untuk belajar mengenal nabi-nabi serta kisahnya dalam menyebarkan agama Allah dan bermanfaat untuk perkembangan karakter anak.

 

5. Memiliki Kepercayaan Diri yang Lemah

Orangtua yang overprotektif sering memasang badan dalam setiap persoalan anak. Anak menjadi kurang berani dalam mengambil keputusan dan merasa kurang percaya dengan kemampuannya dalam mengatasi masalah.

Ia sering merasakan ketakutan yang berlebihan, terutama takut mengalami kegagalan atau membuat kesalahan. Kesalahan kecil bisa menjadi suatu persoalan yang besar baginya.

6. Tumbuh Menjadi Pribadi yang Arogan

Kurangnya empati orangtua kepada anak, kurangnya kesabaran saat menasihati anak, apalagi pemberian hukuman fisik kepada anak membuat anak tumbuh menjadi pribadi arogan, suka mengatur orang lain (dan cenderung tidak mau diatur), dan kurang berempati.

7. Keterampilan Bersosialisasi yang Lemah

Karena ia merasa selalu dikendalikan oleh orang tuanya dan merasa takut membuat orangtuanya marah, maka perkembangan keterampilan sosialnya menjadi lemah. Ia merasa kesulitan berkomunikasi serta berinteraksi dengan orang lain.

8. Berdampak Buruk Bagi Kecerdasan Anak

Ketika ia mulai sering merasa cemas dan mengalami gangguan kesehatan mental, ia juga akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi. Padahal, kemampuan berkonsentrasi sangat dibutuhkan saat anak sedang belajar. Hal ini akan membuat kecerdasan anak kurang berkembang secara optimal.

Baca juga:
1. Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Mengenal Bendera Indonesia - Kurikulum Merdeka Belajar
2. Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Meneladan Bapak Proklamator - Kurikulum Merdeka Belajar

Orangtua memang memiliki kewajiban menjaga anak-anaknya. Namun, tentu saja bila terlalu protektif akan bisa membawa dampak yang negatif bagi Si Kecil. Terkadang Ayah dan Bunda perlu memberikan kebebasan kepada Si Kecil. Namun, Ayah dan Bunda juga perlu memberikan aturan-aturan serta batasan-batasan yang tidak terlalu mengekang.

Lagu ANAK YANG BAIK: Bagus untuk Menumbuhkan Akhlak Mulia Anak

 

Ayah dan Bunda juga perlu sesekali memberikan tugas atau tanggung jawab yang sesuai dengan perkembangan anak, meskipun hanyalah tanggung jawab yang sederhana. Misalnya, Ayah dan Bunda perlu memberikan waktu bagi Si Kecil untuk bermain bebas (tidak terlalu banyak aturan), memberikan kesempatan kepada Si Kecil untuk merapikan tempat tidurnya secara mandiri, memberikan kesempatan kepada Si Kecil untuk menemukan solusi secara mandiri saat ia mengalami suatu persoalan, dan lainnya.

Sumber Referensi:

1. Freepik.com (2022). Abusive parent tries hit his kid [1]

2. Healthshots.com. (2022). 5 negative effects of overprotective parenting and why you must avoid it [2]

 

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.