Saat anak bermain ia tidak hanya mendapatkan hiburan atau kesenangan. Bermain adalah salah satu aktivitas yang penting untuk mendukung pertumbuhan anak, baik pertumbuhan fisik maupun pertumbuhan mental.

Aliya Khan, seorang pakar parenting, berpendapat bahwa bermain dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang bersifat sukarela dan secara aktif dilakukan untuk memperoleh kesenangan. Bermain sangat penting untuk perkembangan anak, karena mengajarkan anak kesadaran diri, keterampilan sosial, dan kemampuan memecahkan masalah. Aktivitas bermain membantu anak untuk menenangkan pikiran dan menjalin relasi dengan teman-teman yang sebaya.

Ada berbagai macam permainan yang biasa dimainkan anak. Setiap permainan juga memiliki manfaatnya masing-masing. Berikut ini adalah berbagai jenis kegiatan bermain dan manfaatnya bagi anak-anak.

1. Permainan Paralel

Permainan ini biasa dimainkan di satuan PAUD oleh anak-anak usia satu atau dua tahun bersama dengan teman sebayanya.

Untuk mengaplikasikan permainan ini, guru bisa menyediakan satu kota mainan balok. Satu kotak mainan balok biasanya terdiri atas ratusan keping balok. Anak akan bermain bersama membuat suatu bentuk atau bangunan secara mandiri. Anak tidak diperkenankan untuk mengganggu satu sama lain. Saat melakukan permainan ini anak belajar tentang kemandirian dan keterampilan bersosialisasi. 

Dalam kehidupan sosial, terkadang kita perlu memiliki sikap sabar dan membiarkan orang lain melakukan pekerjaannya. Dalam permainan paralel ini, anak diajak untuk fokus pada apa yang ia kerjakan, tanpa harus mengganggu orang-orang di sekitarnya. 

2. Permainan Asosiatif

Permainan ini dilakukan seorang anak bersama dengan teman-teman lainnya. Tidak ada aturan tertentu saat anak melakukan permainan bersama ini. Selain mengembangkan kecerdasan sosial anak, permainan ini mengajarkan kepada anak tentang pentingnya bekerja sama.

Permainan asosiatif sering diaplikasikan di satuan PAUD, yaitu:
- menyusun mainan balok bersama.
- bermain pasir bersama.
- melukis bersama dengan kuas dan kertas gambar yang sama. 

Saat melakukan permainan ini, guru mempersilakan siswa untuk tukar menukar media bermain, saling berbagi media bermain, bercakap-cakap, atau menyelesaikan satu aktivitas secara bersama.

3. Permainan Kompetisi

Permainan ini biasanya dilakukan dengan aturan yang jelas dengan bantuan pendidik PAUD. Dalam permainan ini akan ada anak yang menang dan kalah, atau menjadi juara, misalnya juara 1, juara 2, dan juara 3.

Contoh permainan kompetisi adalah lari karung, sepak bola, lari cepat, dan lainnya. Anak-anak akan belajar manfaat menaati aturan, menunggu giliran, pentingnya bekerja sama dalam sebuah tim, dan belajar menerima kekalahan dengan lapang dada. 

4. Permainan Simbolis

Permainan ini dilakukan dengan menggunakan media atau benda. Misalnya, memainkan alat musik, menggambar, mewarnai, bermain puzzle, dan bernyanyi. 

Manfaat dari permainan ini adalah mengembangkan kepercayaan diri, keterampilan dalam mengekspresikan diri, mengasah kemampuan melakukan ekplorasi, dan belajar pengelolaan emosi. Bila permainan ini dilakukan secara berkelompok, kemampuan anak dalam bersosialisasi dan bekerja sama juga akan berkembang.

5. Permainan Fisik

Permainan ini bermanfaat untuk menggerakkan anggota tubuh anak, misalnya bagian tangan, kaki, pinggang, dan bagian tubuh lainnya. Selain bermanfaat sebagai pengembangan keterampilan motorik halus dan kasar, permainan ini juga bisa meningkatkan kemampuan mengekspresikan diri, mengembangkan kemampuan bereksplorasi dengan aneka benda serta aneka gerakan, dan keterampilan mengelola emosi.

Contoh dari permainan ini adalah melempar bola, bermain hulahup, bermain tali skipping, menendang bola, melempar bola, dan lainnya.

6. Bermain Peran

Di satuan PAUD, permainan ini biasanya dilakukan secara individu maupun berkelompok. Contoh bermain peran yang dilakukan secara individu adalah:

- Menirukan gerakan orang naik motor.
- Menirukan suara atau gerakan bebek.
- Memperagakan cara tukang kayu bekerja.

Sedangkan contoh bermain peran yang dilakukan secara berkelompok adalah memperagakan suatu dongeng atau naskah drama pendek (ada pemeran utama dan beberapa pemeran pembantu).

Ketika melakukan permainan ini, anak-anak bisa dirias sesuai dengan karakter yang mereka perankan. Agar anak-anak lebih menjiwai perannya, pendidik PAUD bisa membantu mendekorasi latar belakang atau ruangan yang akan digunakan untuk melakukan permainan ini.

Manfaat dari permainan ini adalah mengembangkan daya imajinasi, melatih kerja sama, mengembangkan keterampilan berbahasa, dan berlatih tentang cara menunggu giliran.

7. Permainan Kerja Sama

Perbedaan permainan asosiatif dan permainan kerja sama terletak pada keberadaan aturan saat melakukan permainan. Permainan asosiatif dilakukan tanpa ada aturan tertentu walaupun dilakukan bersama-sama dengan teman-temannya. Sedangkan permainan kerja sama memiliki aturan yang perlu dipatuhi agar bisa mencapai keberhasilan atau tujuan bersama. Jenis permainan kerja sama sering dilakukan anak saat melakukan olah raga secara berkelompok, misalnya lari estafet, sepak bola, bola basket, dan lainnya.

Manfaat dari permainan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan dalam bekerja sama, mengembangkan keterampilan berinteraksi, dan melatih kekompakan.

Aktivitas bermain adalah aktivitas favorit anak dan merupakan bagian penting dalam perkembangan anak. Pendidik PAUD perlu memberikan ruang dan kesempatan bagi anak untuk bisa melakukan aneka jenis variasi permainan. Pendampingan seorang pendidik PAUD juga sangatlah penting agar anak-anak bisa tetap aman dan mendapatkan manfaat yang optimal saat bermain.

Sumber Referensi:

1. Khan, A. (2019). 11 types of play for child development ^[1]

2. Rock, A. (2022). 11 important types of play for growing children ^[2]