Top
Kamis, 03 Oktober 2024 | Parenting

Demi meningkatkan kewaspadaan pada bencana alam, seperti gempa Megathrust, Ayah Bunda perlu memberikan edukasi kepada Si Kecil. Si Kecil mungkin belum terlalu memahami sepenuhnya apa itu Megathrust. Namun, Ayah Bunda bisa mengajarkan kepadanya tentang langkah-langkah sederhana untuk melindungi diri. Dapatkan LKA GRATIS: Lembar Kerja Kreatif, Edukatif, dan Inovatif Dengan memberikan edukasi sedini mungkin, Ayah Bunda akan meningkatkan kesadaran kepada SI Kecil tentang pentingnya sikap waspada dan siaga. Ayah Bunda bisa mengedukasi SI Kecil dengan cara yang sederhana, menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami. Artikel Terkait:- Inilah 8 Ide Aktivitas Edukasi Waspada Bencana Banjir untuk TK - PAUD- Jika Terjadi Gempa, Ini Yang Perlu Dilakukan Anak dan Remaja Inilah beberapa cara meningkatkan pemahaman Si Kecil tentang Megathrust dan menumbuhkan sikap antisipasi bila bencana itu benar-benar terjadi, terutama bagi Si Kecil yang berusia 5-6 tahun. KABI (Kisah Teladan Nabi): Animasi Pengembangan Karakter Islami   1. Mengenalkan “Apa Itu Megathrust?” Ayah Bunda bisa menjelaskan tentang Megathrust dengan buku atau video dongeng. Atau, Ayah Bunda bisa menceritakannya dengan bahasa sederhana, misalnya dengan cerita sebagai berikut: Bumi adalah nama planet tempat kita tinggal. Bumi terdiri atas lautan dan daratan. Pada suatu hari, di bawah laut, dua lempeng besar bertemu. Terkadang, mereka bertabrakan dengan keras. Hal ini menyebabkan permukaan bumi bergetar hebat. Inilah yang dinamakan sebagai Megathrust! Getaran ini bisa menyebabkan air laut menjadi naik ke darata. Inilah yang disebut tsunami. Tetapi jangan khawatir, kita bisa belajar cara berlindung dan mencari tempat aman! Baca juga: Jika Terjadi Gempa, Ini Yang Perlu Dilakukan Anak dan Remaja 2. Menceritakan Fabel Ayah Bunda juga bisa mengenalkan Megathrust dengan dongeng fabel. Berikut ini adalah contohnya: Pada suatu hari, laut terlihat begitu tenang. Namun, tiba-tiba ada seekor kura-kura besar bernama Mega asyik bermain dengan seekor paus yang berukuran tidak kalah besar, bernama Thrust. Karena dorongan Mega yang begitu kuat, Thrust pun terpental jauh. Saat Thrust jatuh, gelombang air menjadi naik. Karang dan daratan menjadi bergetar hebat. Bahkan, gelombang air bisa sampai daratan dan merusak beberapa rumah penduduk. Setelah kejadian itu, mereka berjanji, tidak akan bercanda atau bermain yang berlebihan. Karena hal itu bisa membahayakan bumi dan makhluk di sekitarnya. Agar lebih seru, Ayah Bunda bisa membuat gambar-gambarnya terlebih dahulu. Sehingga Si Kecil bisa memahaminya dengan lebih mudah dan semakin fun. 3. Memanfaatkan Mainan dan Benda Sekitar Siapkan dua buah meja dan aneka mainan, misalnya mainan lego. Letakkan dua mejadi dengan jarak yang berdekatan. Lalu, bangunlah sebuah bangunan dengan mainan lego dan tempatkan aneka mainan seperti orang-orangan atau mobil-mobilan. Setelah mainan tersusun di atas meja, gerakkan satu meja mendekati dan menabrak meja yang lain. Hal ini akan menyebabkan mainan yang tadinya tersusun rapi menjadi berantakan. Jelaskan kepada Si Kecil, bahwa itulah sedikit gambaran saat Megathrust terjadi. Ajarkan pula cara melindungi diri dan yang terpenting ikuti instruksi Ayah Bunda atau orang yang dipercaya. Baca juga: EDUKASI MUDAH Pencegahan BANJIR dengan GAMES ASYIK | PAUD Usia 4-5 Tahun 4. Praktik Latihan Evakuasi Sederhana Praktik Drop, Cover, and Hold On Drop adalah gerakan tiarap atau berjongkok di atas lantai. Cover adalah gerakan melindungi kepala. Gerakan melindungi kepala bisa menggunakan kedua tangan, benda yang tebal (misalnya buku, atau papan) atau berlindung di bawah meja. Sedangkan Hold On adalah tindakan berpegangan tangan dengan tetap melindungi bagian kepala. Jelaskan kepada SI Kecil pentingnya melindungi bagian kepala, karena termasuk bagian tubuh yang vital (terdapat otak). Ajari pula agar SI Kecil perlu menjauhi benda yang bisa terjatuh, misalnya lemari atau pigura. Baca juga: 8 Ide Aktivitas Edukasi Waspada Bencana Banjir untuk TK - PAUD 5. Menyiapkan Jalur Evakuasi Ajak SI Kecil menentukan “zona aman” di rumah. Zona aman di rumah tentunya yang jauh dari benda-benda yang berkemungkinan jatuh saat terjadi gempa atau bagian rumah yang memiliki pondasi kuat dan atap yang kuat atau bagian rumah yang tidak beratap (misalnya di sekitar taman). Jelaskan kepada Si Kecil bahwa saat terjadi gempa, diusahakan agar penghuni rumah tidak berada di kamar atau di dalam rumah terlalu lama. Ayah Bunda bisa menjelaskan jalur aman saat semua penghuni rumah perlu keluar dari rumah. Dengan melakukan aneka kegiatan di atas, semoga Si Kecil akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dan kewaspadaan, kepercayaan diri serta ketenangan yang baik bila bencana alam Megathrust benar-benar terjadi. Si Kecil tidak terlalu merasa takut, karena ia percaya bahwa Ayah Bunda siap melindunginya. Baca juga:  MUDAH: Kumpulan PERMAINAN Anak PAUD EDUKASI BENCANA BANJIR | Mitigasi Bencana Kategori Usia TK 4-5 Tahun Sumber Referensi: 1. Researchgate.net. (2023).I mplications for megathrust earthquakes and tsunamis from seismic [1] 2. Smartcity.jakarta.go.id. (2024). Tips siaga gempa bumi megathrust [2]

Jumat, 20 September 2024 | Edukasi

Anak didik PAUD usia Kelompok Bermain atau 3-4 tahun perlu belajar pengenalan topik mitigasi bencana kebakaran. Adapun, sub topik penting yang perlu diajarkan adalah tentang pengenalan bahaya api. GRATIS Lembar Kerja Anak: Unduh di Platform Educa Studio Anak didik di usia 3-4 tahun perlu belajar dengan cara yang menyenangkan, tidak membuat anak trauma, dan tentu saja, tetap mengutamakan keamanan serta keselamatannya. Inilah beberapa kegiatan yang bisa menjadi bahan pembuatan modul ajar harian atau rencana pembelajaran harian bagi guru untuk mengajar anak-anak didiknya. Artikel Terkait: - RPP PAUD Tema Air Udara Api, Subtema Ciri dan Manfaat Air - Modul Ajar dan RPP PAUD Tema Air Udara Api, Topik Kendaraan Air - Kurikulum Merdeka Belajar 1). Pengenalan Api dengan Media Menarik Siapkan sebuah cerita bergambar yang menceritakan tentang api. Salah satu contoh cerita sederhana adalah berikut ini: "Si Api Mungil yang Baik Hati" Di sebuah dapur, Si Api Mungil selalu membantu ibu-ibu memasak dengan hati-hati. “Kalau aku terlalu besar, aku bisa membuat masakan ibu-ibu menjadi gosong”, kata Si Api Mungil”. Saat lampu mati, Si Api Mungil akan menyala pada sebuah lilin. Ia akan membuat ruangan menjadi terang. Pada saat itu pula, Si Kertas dan Kain mendekati Si Api Mungil. Namun, Si Api Mungil berkata, “Maaf kawan, bukannya saya tidak mau berteman. Kalau kita bersentuhan, saya bisa membakar kalian”. Meski menjaga jarak, Si Api Mungil tetap bersahabat dengan Si Kertas dan Si Kain. Lalu, ajak anak didik berdiskusi secara interaktif tentang dongeng di atas. Baca juga: RPP PAUD Tema Air Udara Api, Subtema Ciri dan Manfaat Api 2). Bermain “Benda yang Aman dan Tidak Aman Disentuh” Siapkan aneka gambar bentuk benda yang tidak aman disentuh (karena panasnya api), misalnya lilin menyala, kompor menyala, korek api, kayu terbakar, serta benda lain. Siapkan pula aneka gambar bentuk benda yang aman disentuh, seperti pensil, botol, buku, dan benda lainnya. Lalu, tanyakan pada anak didik, "Mana yang aman untuk disentuh, dan mana yang berbahaya untuk disentuh?" Tujuan permainan ini adalah untuk memperkenalkan kepada anak-anak didik tentang bahaya benda yang sedang menyala karena api. Baca juga: 17 Aktivitas PAUD & TK Tema Bahaya Api untuk Anak Usia 4-5 Tahun 3). Bernyanyi atau Membaca Puisi Tentang Api Ajak anak-anak didik bernyanyi lagu tentang bahaya api. Berikut ini adalah salah satu syair lagu sederhana tentang bahaya api: Api menyala terang dan merah,Jangan dekati karena bahaya,Kompor, lilin, dan korek api menyala,Hati-hati jangan mendekatinya Lakukan diskusi tanya jawab interaktif setelah membaca syair di atas. Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran 4). Bermain “Menjadi Pemadam Kebakaran” Tempelkan gambar api atau benda terbakar (misalnya rumah terbakar, pohon terbakar, dan lainnya) di beberapa sekitar kelas. Tempelkan pula gambar-gambar aneka bentuk benda yang aman dari api (tidak terbakar). Lalu, beri anak didik botol semprot berisi air, serta ajak mereka "memadamkan api" dengan menyemprotnya. Aktivitas ini mengajarkan bahaya api dan pentingnya segera memadamkannya jika terjadi kebakaran. Anak didik juga belajar peran pemadam kebakaran secara interaktif sambil melatih koordinasi motorik. KABI (Kisah Teladan Nabi): Membantu Kembangkan Karakter dan Ilmu Agama Anak Indonesia 5). Bermain “Menyusuri Jalan Berapi” Buat jalur di lantai dengan pita merah sebagai “api” dan pita hijau sebagai “jalur aman.” Jelaskan kepada anak didik bahwa mereka harus berjalan di jalur hijau dan menghindari pita merah yang merupakan jalur berbahaya. Jelaskan kepada anak didik jika permainan ini perlu dilakukan dengan ketenangan dan kesabaran. Aktivitas ini mengajarkan pentingnya menghindari api dan melatih kesabaran, keterampilan motorik, dan keseimbangan anak, serta mengajarkan kepada anak didik akan pentingnya kesabaran dan tidak boleh terlalu panik saat ada kebakaran. Mudah sekali bukan, aneka permainan dan kegiatan di atas? Pasti anak-anak didik usia KB (3-4 tahun) akan bergembira hati melakukannya. .Sumber Referensi: 1. Cityfire.co.uk. (2023). How to teach children about fire safety [1] 2. Naeyc.org. (2023). Preschooler fire safety [2]

Senin, 09 September 2024 | Edukasi

Pembelajaran topik Mitigasi Bencana mempelajari tentang sikap-sikap yang baik dan perlu dilakukan oleh anak PAUD usia KB, yaitu 3-4 tahun. GRATIS LKA: Lembar Kerja Anak Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio Anak didik usia 3-4 tahun biasa masih mudah merasa panik bila suatu bencana terjadi. Maka, subtopik yang diambil dari modul ajar ini adalah Tenang dan Waspada Saat Banjir. Melalui aneka kegiatan dalam modul ajar ini, anak-anak didik diharapkan akan semakin mampu bersikap tenang dan waspada saat banjir melanda daerahnya. Guru PAUD akan membantu mengembangkan sikap ini agar semakin mudah mengikuti arahan dari orang tua dan kerabat yang menjaganya. Artikel Terkait: - 8 Ide Aktivitas Edukasi Waspada Bencana Banjir untuk TK - PAUD - MUDAH: Kumpulan PERMAINAN Anak PAUD EDUKASI BENCANA BANJIR | Mitigasi Bencana Kategori Usia TK 4-5 Tahun A. Informasi Umum Semester : 1 Kelompok usia PAUD : 3-4 Tahun Topik : Mitigasi Bencana Banjir Sub Topik: Aku Bisa Bersikap Tenang dan Waspada saat Banjir Melanda B. Tujuan Pembelajaran Anak didik mengenal sebab banjir dan bagaimana menyikapi bencana ini. Anak didik mampu bersikap tenang dan waspada saat banjir melanda. KABI: Animasi Kisah Teladan Nabi yang Bisa Membantu Membangun Akhlak Mulia Si Kecil C. Deskripsi Kegiatan Anak didik melakukan melakukan kegiatan apersepsi menarik dan bisa memacu semangat belajarnya sejak awal pembelajaran. Anak didik melakukan melakukan gerak lagu tentang bencana banjir. Anak didik mendapatkan informasi dan penjelasan tentang bencana banjir melalui metode menonton film, mendengarkan penjelasan guru, dan berdiskusi. Anak didik melakukan kegiatan praktik atau pembuatan karya tentang bencana banjir. Anak didik mendapatkan penjelasan pentingnya bersikap tenang dan tetap waspada, serta mendengarkan instruksi orang tua dan kerabat yang menjaga saat banjir terjadi. Anak didik melakukan refleksi dengan cara berdiskusi atau melakukan kegiatan menarik yang mencakup kegiatan hari ini. D. Kegiatan Harian 1. SOP Pembiasaan Rutin Harian Pada bagian ini anak didik diajak untuk melakukan SOP pembiasaan rutin harian dan pemeriksaan kesehatan tubuh. Siswa diajak menyanyikan lagu pembuka kelas sebagai apersepsi, misalnya dengan bernyanyi lagu bertema bencana atau mengucapkan syair / puisi singkat berikut ini: Ketika banjir datang melanda, Tetap tenang, jangan panik ya. Ikuti petunjuk, tetap waspada, Agar aman dan selamat kita. Baca juga: Contoh MODUL AJAR MINGGUAN Topik MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI | RPPM PAUD & TK Usia 5-6 Tahun 2. Kegiatan Pembuka Siswa berdiskusi bersama tentang syair lagu yang dinyanyikan dengan menjawab pertanyaan: Lagu / syair tadi tentang apa? Apa itu sikap panik? Mengapa kita tidak boleh panik? Apa yang harus kita lakukan saat banjir terjadi? 3. Kegiatan Inti sesuai Kurikulum Merdeka Siswa membuat karya kreatif dan melakukan aneka aktivitas yang berhubungan dengan mitigasi bencana banjir dan pentingnya sikap tenang dan waspada saat banjir terjadi, misalnya: 1. Bermain Drama Evakuasi “Mainan” Tujuan: Mengajarkan anak-anak tetap tenang dan langkah sederhana saat banjir. Alat dan Bahan yang dibutuhkan antara lain: Mainan untuk permainan Wadah untuk simulasi banjir Tempat aman untuk evakuasi Langkah-langkah kegiatan ini adalah: Persiapan: Siapkan area bermain dengan mainan yang bisa “dikenakan banjir” dan buat area aman di luar zona banjir. Permainan: Anak-anak berperan sebagai “tim penyelamat” memindahkan mainan dari area banjir ke tempat aman. Jelaskan pentingnya tetap tenang dan membantu barang agar tetap aman. Diskusi: Setelah permainan, diskusikan cara tetap tenang saat banjir dan langkah-langkah evakuasi. Tanyakan: “Apa yang kita lakukan jika air masuk ke rumah?” dan “Bagaimana memastikan mainan tetap aman?” Baca juga: CONTOH DONGENG SINGKAT & SIMPEL untuk EDUKASI BENCANA | Kategori Anak PAUD & TK Usia 5-6 Tahun 2. Bermain Kartu tentang “Langkah-Langkah Aman” Tujuan: Mengajarkan langkah-langkah aman saat banjir dengan kartu cerita bergambar. Alat dan Bahan: Kartu cerita bergambar Ruang untuk diskusi dan aktivitas Langkah-langkah: Persiapan: Buat kartu bergambar yang menunjukkan langkah-langkah aman, seperti:- Mengikuti arahan dari orang dewasa- Pergi ke tempat yang lebih tinggi- Menghindari bermain di air Cerita dan Diskusi: Bacakan cerita singkat menggunakan kartu untuk menggambarkan situasi banjir dan langkah-langkah aman. Diskusikan dengan anak-anak tentang setiap langkah. Aktivitas: Ajak anak-anak mengurutkan kartu cerita sesuai urutan langkah aman dan diskusikan setiap langkah. Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran 3. Kegiatan Sensori Bertema Jalur Aman Tujuan: Mengajarkan anak-anak usia 3 tahun bagaimana mengenali jalur aman saat banjir melalui pengalaman sensori sederhana. Alat dan Bahan:- Kain biru untuk simulasi air- Tikar atau kain kering untuk jalur aman- Ruang bermain Langkah-langkah:- Persiapan: Siapkan area bermain dengan dua jenis bahan: satu untuk mensimulasikan “air banjir” (misalnya, kain biru lembut) dan satu untuk jalur “aman” (misalnya, tikar atau kain kering).- Aktivitas: Ajak anak-anak untuk berjalan di atas jalur aman dan hindari area yang “terendam” (kain biru). Biarkan mereka merasakan perbedaan tekstur dan diskusikan dengan mereka mengapa penting untuk tetap di jalur aman.- Diskusi: Setelah aktivitas, tanyakan kepada anak-anak, “Bagaimana rasanya berjalan di atas jalur aman?” dan “Apa yang harus kita lakukan jika ada air di sekitar kita?” 4. Kegiatan Craft “Kapal Penyelamat Banjir” Tujuan: Mengajarkan anak tentang bantuan saat banjir melalui pembuatan kapal penyelamat. Alat dan Bahan:- Kertas warna- Lem- Gunting (untuk penggunaan orang dewasa)- Bahan dekoratif seperti stik es krim dan glitter- Wadah berisi air (opsional) Langkah-langkah:- Membuat Kapal: Potong kertas warna menjadi bentuk kapal sederhana (badan kapal dan dek). Lalu, tempelkan potongan-potongan kertas menggunakan lem.- Dekorasi: Biarkan anak-anak menghias kapal dengan stik es krim, glitter, dan gambar tambahan.- Simulasi: Gunakan wadah berisi air untuk mensimulasikan kapal penyelamat.- Diskusi: Bicarakan bagaimana kapal bisa membantu orang selama banjir. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Benda Langit, Alam Semesta - Kurmer 2024 4. Kegiatan Refleksi / Penutup Anak didik diajak untuk melakukan kegiatan: Menjawab pertanyaan guru tentang apa saja yang kegiatan yang dilakukan hari ini. Menceritakan perasaan mereka saat belajar dan setelah melakukan aneka kegiatan. Anak didik mendapatkan penugasan yang bisa dilakukan bersama orang tua, misalnya:- Bernyanyi lagu tentang bencana banjir.- Menonton video tentang evakuasi korban bencana banjir.- Menonton video tentang cara mencegah banjir.- Mendapatkan penjelasan dari orang tua tentang pentingnya sikap tenang dan mengikuti instruksi orang dewasa, karena tim penyelamat pasti akan datang membantu. Semoga bermanfaat! Sumber Referensi: 1. Study.com. (2022). Flood lesson for kids definition facts.html [1] 2. Clickvieweducation.com. (2022). Teaching ideas teaching resources about flooding [2] 3. Freepik.com. (2022). Person blue denim jeans brown boots standing water daytime [3]

Jumat, 06 September 2024 | Edukasi

Edukasi tentang bencana banjir bisa diberikan kepada anak PAUD / TK dengan berbagai cara. Anak usia dini paling menyukai aneka permainan. Anak didik akan lebih banyak belajar dan mudah memahami saat belajar dengan metode bermain dan lebih banyak melakukan. Artikel Terkait: - Inilah 8 Ide Aktivitas Edukasi Waspada Bencana Banjir untuk TK - PAUD - EDUKASI MUDAH Pencegahan BANJIR dengan GAMES ASYIK | PAUD Usia 4-5 Tahun Inilah aneka kegiatan kreatif dan inovatif untuk memberikan edukasi mitigasi bencana banjir bagi anak PAUD / TK usia 4-5 tahun: 1. Permainan "Kota Kecil Dilanda Banjir" Alat dan bahan yang digunakan dalam permainan ini adalah mainan balok bangunan, air, mainan berbentuk manusia kecil. Anak-anak didik membangun aneka bentuk gedung dan letakkan mainan berbentuk manusia di antara bentuk gedung. Setelah jadi, siram mainan dengan sedikit air, sehingga menyebabkan beberapa kerusakan. Lalu, Anak didik untuk membangun kembali bersama-sama. Dalam permainan ini, anak didik belajar tentang bahaya banjir dan pentingnya kerja sama saat terjadi bencana banjir. Baca juga: Jika Terjadi Gempa, Ini Yang Perlu Dilakukan Anak dan Remaja 2. Menyelamatkan Korban Banjir Siapkan sebuah gambar poster ukuran A3 tentang suasana kota di saat banjir. Siapkan pula mainan berbentuk kapal, dan gambar-gambar berukuran kecil, misalnya orang-orangan dan aneka hewan peliharaan yang akan menjadi “korban banjir”. Letakkan poster di lantai dan di atasnya ditaruh gambar bentuk orang-orangan dan hewan peliharaan. Lalu, ajak anak didik untuk berperan sebagai penyelamat korban banjir dengan mainan kapal yang berkeliling kota untuk menyelamatkan korban banjir yang membutuhkan bantuan dan tumpangan. Dalam permainan ini, anak didik belajar tentang pentingnya sikap peduli pada sesama yang membutuhkan bantuan saat bencana terjadi dan memberikan pemahaman akan pentingnya meminta bantuan dari tim SAR (penyelamat). Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran 3. Bercerita dan Quiz tentang Banjir Berikut ini adalah contoh dongeng singkat tentang bencana banjir: Pada suatu hari, hujan deras mengguyur desa Bunga Matahari. Sungai meluap hingga menggenangi rumah-rumah. Anak-anak dan orang dewasa merasa panik. Mereka berlari mencari tempat yang lebih tinggi untuk berlindung. Di tengah kekacauan, ada seorang anak yang hampir tenggelam di permukaan sungai. Seekor anjing setia bernama Moli membantu menyelamatkan seorang anak ke tempat yang aman. Ia juga membantu menyelamatkan tas darurat yang dibawa anak tersebut. Setelah banjir surut, desa pun bersih dan semua orang kembali ke rumah mereka. Moli menjadi pahlawan kecil karena keberaniannya menolong anak kecil itu. Anak kecil itu segera membuka tas darurat yang diberikan oleh orang tuanya. Isi tas dari anak tersebut antara lain adalah Dokumen penting (akta kelahiran, dan surat-surat berharga disimpan dalam kantong tahan air), Kota P3K (obat-obatan dasar dan perban), makanan, minuman, lampu senter dan baterai cadangan. Setelah membacakan cerita, guru bisa memberikan quiz berhadiah kepada para siswa. 4. Bermain Drama Bencana Banjir Alat dan Bahan yang digunakan dalam permainan ini adalah kostum atau aksesoris sederhana (seperti topi, jas hujan), dan boneka. Anak didik bermain sebagai petugas penyelamat, warga yang menjadi korban banjir, dan relawan. Anak didik memperagakan adegan penyelamatan saat para petugas penyelamat dan para relawan membantu korban bencana banjir, misalnya saat menenangkan korban, berbagi makanan, memberikan minuman, mengobati yang terluka, dan lainnya. Anak didik akan berlatih mengembangkan sikap peduli, jiwa empati, kreativitas, dan kecerdasan bahasa. Metode belajar dengan permainan membuat topik serius, seperti edukasi bencana banjir lebih mudah diterima oleh anak didik. Anak didik menjadi tidak merasa takut. Materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami ketika suasananya sangat menyenangkan. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Media Mengembangkan Karakter Anak Indonesia dengan Dongeng   Melalui permainan, anak-anak didik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Mereka belajar untuk mengenali situasi berbahaya, membuat keputusan cepat serta tepat ketika suatu saat bencana benar-benar terjadi. Sumber Referensi: 1.  Uns.ac.id. (2022). Pkm uns team creates educational game for disaster mitigation [1] 2. Warse.org. (2022). Ijatcse42862019.pdf [2]

Kamis, 05 September 2024 | Edukasi

Dongeng yang singkat dan sederhana bisa menjadi media praktis bagi guru PAUD / TK untuk mengajarkan pengenalan dan penanggulangan bencana. Anak didik PAUD usia 5-6 tahun bisa diajak berdiskusi setelah guru menceritakan dongeng. GRATIS Lembar Kerja Anak PAUD: Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio Anak didik akan belajar tentang apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Ada 3 macam bencana di dalam artikel ini, yaitu banjir, gempa, dan kebakaran. Berikut ini adalah 3 contoh dongeng tersebut, yang memiliki tokoh utama bernama Bona. Artikel Terkait: - Inilah 8 Ide Aktivitas Edukasi Waspada Bencana Banjir untuk TK - PAUD - EDUKASI MUDAH Pencegahan BANJIR dengan GAMES ASYIK | PAUD Usia 4-5 Tahun 1. Dongeng Pertama: Banjir di Desa Bona Di sebuah desa, hiduplah seorang anak bernama Bona. Ia tinggal disebuah rumah yang sederhana bersama Mamanya. Pada hari Minggu, hujan turun dengan sangat deras dan lama. Sungai kecil yang berada di dekat rumah Bona airnya meluap. Bona sangat khawatir. Lalu Mamanya berkata, “Air sungai sudah mulai meluap. Mari kita pergi ke daratan yang lebih tinggi dan aman”. Bona dan Mama bersama-sama pergi ke tempat yang aman. Mereka membawa barang berharga dan juga barang-barang penting serta darurat. Beberapa barang darurat yang mereka bawa adalah makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, senter, alat komunikasi, dan lainnya. Setelah hujan reda, mereka turun kembali ke rumah. Ternyata banjir hanya sampai sebatas pergelangan kaki, sehingga tidak menenggelamkan rumah. Mereka bersyukur, karena rumah mereka tidak rusak, dan hanya perlu dibersihkan. MARBEL PELAJARAN TK DAN PAUD: Media Belajar dengan Gim Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio 2. Dongeng Kedua: Gempa di Desa Bona Di sebuah desa kecil, tinggal seorang anak bernama Bona. Bona tinggal bersama Ayahnya. Suatu hari, bumi mulai bergetar dan rumah Bona terasa bergoyang. Ayah Bona berkata, "Ayo, kita harus berlindung di bawah meja dan tetap tenang." Setelah gempa agak reda, ayah mengambil tas darurat. Tas Darurat berisi barang-barang darurat, misalnya obat-obatan, biskuit, senter, dan lainnya. Ayah Bona mengajak Bona segera keluar rumah. Masih terasa terjadi gempa-gempa kecil. Tidak lama kemudian, akhirnya gempa benar-benar berhenti. Bona kini tahu bahwa saat gempa, bersembunyi di tempat yang aman dan mendengarkan orang dewasa adalah hal penting yang perlu dilakukan. Baca juga: RPP PAUD Tema Alam Semesta Subtema Fenomena Alam 3. Dongeng Ketiga: Kebakaran di Rumah Bona Pada suatu hari, Bona melihat asap tebal keluar dari dapur rumah. Kakak Bona berkata, “Ayo kita keluar rumah, dan pergi ke tempat aman.” Kakak Bona juga memintanya agar tidak perlu panik, karena keselamatan diri adalah yang paling penting. Bona dan Kakak berlari keluar rumah dan berkumpul di luar rumah. Kakak Bona menelpon pemadam kebakaran. Tidak lama kemudian, mobil pemadam kebakaran datang. Bapak Pemadam Kebakaran membantu memadamkan kebakaran yang terjadi di rumah Bona. Bona bersyukur, karena api padam dengan cepat. “Terima kasih, Bapak Damkar”, kata Bona dan Kakak Bona. Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran Dari 3 judul dongeng di atas, anak didik PAUD usia 5-6 tahun bisa belajar tentang: Pentingnya Berlindung di Tempat Aman: Saat terjadi bencana, penting untuk berlindung di tempat yang aman agar tetap terlindungi. Bersikap Tenang: Mengikuti petunjuk orang dewasa dan tetap tenang membantu menjaga keselamatan saat bencana terjadi. Manfaat Tas Darurat: Memiliki tas darurat dengan barang-barang penting seperti obat-obatan, biskuit, dan senter sangat berguna dalam situasi darurat. Ikuti Arahan Orang Dewasa: Selalu taat dan ikuti arahan orang dewasa. Pentingnya Edukasi: Mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi membantu anak-anak didik merasa lebih siap, aman, dan tidak panik. Semoga Indonesia tetap aman dan dijauhkan dari aneka bencana! Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Subtopik : Menjaga Kebersihan Lingkungan - Kurikulum Merdeka Belajar Sumber Referensi: 1. Aacap.org. (2022). Trinka sam the day the earth shook [1] 2. Paudpedia.kemdikbud.go.id.(2022). Sesi 2022 Yulia Hidayati [2]

Rabu, 04 September 2024 | Edukasi

Contoh Modul Ajar Mingguan dengan topik Mitigasi Bencana Gempa Bumi ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendasar tentang bencana alam, migrasi, dan langkah-langkah yang perlu diambil bila terjadi bencana kepada anak PAUD / TK usia 5-6 tahun. Anak didik akan belajar tentang jenis bencana alam, memahami alasan dan perlunya mengungsi saat bencana terjadi, cara menjaga keselamatan diri serta keluarga saat terjadi bencana, dan mengembangkap sikap saling membantu dan bergotong royong saat terjadi bencana. GRATIS Lembar Kerja Anak: Unduh di Platform Educa Studio Inilah Modul Ajar Mingguan atau RPP Mingguan yang bisa diajarkan kepada anak-anak didik selama 5 hari pembelajaran dalam satu minggu dengan topik mitigasi bencana. Artikel Terkait: - Inilah 8 Ide Aktivitas Edukasi Waspada Bencana Banjir untuk TK - PAUD - Jika Terjadi Gempa, Ini Yang Perlu Dilakukan Anak dan Remaja 1. Hari Pertama: Pengenalan Bencana Gempa Bumi Anak didik menyanyikan lagu bertema bencana alam dan sikap yang harus diambil saat bencana terjadi, misalnya lagu berjudul “Bila Ada Bencana” yang bisa dinyanyikan dengan nada lagu “Balonku Ada Lima” berikut ini: Bila ada bencana, jangan gundah gulanacari tempat yang amanbersama keluarga hubungi Pak Polisibila harus mengungsibawa sandang dan pangandan kotak kesehatan Berikan penjelasan dan ajak anak didik berdiskusi tentang manfaat pembelajaran tentang jenis-jenis bencana, pengertian bencana gempa bumi, dan pentingnya migrasi saat terjadi gempa bumi.. Membaca dongeng tentang bencana gempa bumi. Menggambar atau mewarnai bencana gempa bumi dan mendiskusikannya bersama anak didik setelah selesai mengerjakan. KABI (Kisah Teladan Nabi): Animasi Pengembangan Karakter Islami 2. Hari Kedua: Menjelaskan Penyebab Terjadinya Bencana Gempa Bumi Anak didik bermain dengan tema “Pentingnya Mengungsi”. Beberapa permainan yang bisa dipilih antara lain: Bergerak ke Area Aman: Anak didik bersama-sama berjalan dari satu pos ke pos lain yang telah ditandai sebagai area aman. Bergerak ke Tempat Pengungsian: Anak didik bersama-sama berjalan dari kelas menuju kelas lain yang telah ditandai sebagai area pengungsian. Pilih Barang Penting: Siapkan beberapa barang, misalnya botol minum, mainan balok, puzzle, mi instan, kotak P3K, senter, dan lainnya. Tugas anak didik adalah memilih barang-barang penting yang perlu dibawa saat terjadinya bencana. Menonton video pendek tentang bencana gempa bumi dan migrasi saat bencana. Mendiskusikan bersama anak didik tentang alasan migrasi bencana perlu dilakukan. Membuat peta sederhana yang menunjukkan rumah anak didik ke tempat aman. Baca juga: Jika Terjadi Gempa, Ini Yang Perlu Dilakukan Anak dan Remaja 3. Hari Ketiga: Persiapan Penting Saat Harus Mengungsi Melakukan senam atau gerak lagu tentang mengungsi ke tempat yang aman saat terjadi bencana. Melakukan kegiatan mengemas barang-barang penting ke dalam tas darurat. Adapun barang-barang penting yang perlu dibawa saat terjadinya bencana adalah: - air minum, - handphone plus charger, - makanan siap saji, - pakaian hangat, - obat-obatan pribadi dan peralatan pertolongan pertama, - senter dan baterai cadangan, peralatan kebersihan (sabun, tisu basah, dll.), - perlengkapan darurat (peluit, korek api, kantong tidur), - uang tunai, - alat pelindung diri (masker, sarung tangan), - hiburan ringan (buku, mainan kecil) Bermain dengan lembar kerja anak mencentang gambar barang penting dan tidak penting saat harus mengungsi. Baca juga: EDUKASI MUDAH Pencegahan BANJIR dengan GAMES ASYIK | PAUD Usia 4-5 Tahun .4. Hari Keempat: Cara Bertahan Saat Bencana Menonton video dongeng fabel tentang hewan-hewan yang mengungsi saat bencana alam terjadi. Melakukan latihan simulasi sederhana saat terjadinya bencana, misalnya bencana gempa bumi. Berikut ini adalah urutan kegiatannya: Tunjukkan tanda peringatan, seperti bunyi bel atau peluit, untuk memulai simulasi. Minta anak-anak berlindung di bawah meja atau menuju "tempat aman" yang sudah ditentukan. Setelah simulasi selesai, diskusikan dengan anak-anak apa yang mereka lakukan dan koreksi jika perlu. Akhiri dengan memberikan pujian dan mengingatkan pentingnya tetap tenang dalam situasi darurat. Di akhir pembelajaran, ajak anak-anak didik membuat “Kartu Keberanian”, yaitu dengan menghias kartu karton kecil dan menulis atau menggambar langkah-langkah keselamatan yang telah mereka pelajari. Setelah selesai, kartu ini bisa dibawa pulang sebagai pengingat untuk tetap berani saat bencana terjadi. Kartu tersebut juga dapat ditempel di kamar mereka sebagai pengingat visual. Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran 5. Hari kelima: Pentingnya Kerja Sama saat Terjadi Bencana Ajak anak didik melakukan permainan berkelompok, misalnya bermain “Kerja Sama Membangun Jembatan”. Bagi anak-anak menjadi kelompok dan berikan mereka bahan sederhana seperti kardus atau tali. Minta setiap kelompok membangun "jembatan" yang harus digunakan untuk memindahkan benda dari satu sisi ke sisi lainnya tanpa menyentuh lantai. Ajak anak didik bermain "Tas Darurat". Cara bermainnya adalah dengan memberikan setiap kelompok sebuah tas dan beberapa item kecil (seperti mie instan, botol air, makanan kaleng, pakaian, dan lainnya). Minta mereka untuk memilih dan mengemas item-item yang paling penting untuk dibawa dalam situasi darurat. Kelompok harus berdiskusi dan memutuskan item mana yang paling penting, melatih kerja sama dan pengambilan keputusan bersama Bermain peran dengan teman “Kerja Sama saat Bencana Terjadi”. Berikut ini adalah contoh naskah drama sederhana; Ani: (dengan ekspresi panik) "Ayo, kita harus segera pergi ke tempat aman, gempa bumi bisa datang kapan saja!" Budi: "Iya, tapi kita harus bekerja sama! Ani, tolong bawa makanan dan air minum. Cici, ambil kotak P3K!" Cici: "Aku sudah siap! Kita bisa bawa barang-barang ini ke tempat aman sambil hati-hati." Ani: "Bagus! Dengan bekerja sama, kita bisa lebih cepat dan aman menuju tempat yang lebih baik." Semua: (sambil bergerak) "Bersama kita bisa menghadapi bencana dengan lebih baik!" Membuat poster atau mewarnai poster bertema “Bersama Kita Bisa”. Poster ini menggambarkan pentingnya bekerja sama saat bencana alam terjadi. Guru bisa memberikan penilaian kepada anak-anak didik saat mereka beraktivitas, misalnya saat berdiskusi, bekerja sama dalam kegiatan kelompok, hasil karya anak didik, keaktifan saat melakukan tanya jawab, dan lainnya. Semoga modul ajar ini bermanfaat bagi guru dalam memberikan pembelajaran tentang mitigasi bencana alam, sehingga anak-anak didik semakin mampu menjaga diri dan melakukan kerja sama bila bencana alam terjadi. Baca juga: 17 Aktivitas PAUD & TK Tema Bahaya Api untuk Anak Usia 4-5 Tahun Sumber Referensi: 1. Sunshinecoast.qld.gov.au. (2022). Teaching students preparedness for natural disasters [1] 2. Ncbi.nlm.nih.gov. (2022). PMC7549485 [2]