Top

Anak-Anak Gen Z: Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Cara Mendidiknya

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

23 Juli 2023

  |  

Parenting

Dilansir dari Britannica.com, dijelaskan bahwa Generasi Z, juga disebut Gen Z, zoomers, iGeneration, centennials, post-millennials, atau Homelanders, istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang Amerika yang lahir pada akhir 1990-an dan awal 2000-an.

Fenomena anak gen z tidak hanya ditemukan di Amerika. Namun, fenomena ini juga terjadi di Indonesia serta seluruh penjuru dunia. Generasi ini sangat mahir dalam penggunaan teknologi dan internet. Karena sangat aktif dalam menggunakan teknologi, anak-anak gen z memiliki kepribadian yang unik dan berbeda dari zaman-zaman sebelumnya.

Yuk, Ajarkan Anak-Anak Gen Z agar Tetap Cinta Budaya Tradisional dengan Memberikan Video Dongeng di Bawah Ini

 

 

A. Ciri-Ciri Anak Gen Z

1. Aktif Berkomunikasi di Dunia Maya

Whatsapp, Facebook, dan Instagram adalah beberapa aplikasi yang sudah akrab digunakan oleh anak-anak gen z. Aplikasi-aplikasi ini sangatlah praktis, bisa dimanfaatkan dengan menggunakan gadget dan bisa menjangkau hingga jarak yang sangat jauh.

2. Cakap Memanfaatkan Teknologi Masa Kini

Ada banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak gen z untuk mengembangkan kreativitas dan produktivitas mereka. Media teknologi juga banyak dimanfaatkan oleh anak-anak gen z sebagai sarana belajar dan hiburan, yang bisa digunakan kapan saja dan di mana saja.

3. Mandiri

Karena memiliki akses untuk menjelajah aneka bidang ilmu meski hanya di satu tempat (misalnya di rumah), anak-anak gen z memiliki pengetahuan yang sangat luas. Segala persoalan-persoalan hidup seakan-akan bisa diselesaikan secara mandiri hanya dengan bertanya pada “mesin pencari”. Segala ilmu pengetahuan bisa mereka pelajari secara mandiri hanya dengan menonton video di platform-platform dan media-media sosial.

Baca juga:  7 Kiat Mengembangkan Karakter Anak yang Mandiri dan Tangguh

4. Terbuka

Anak-anak gen z bisa mendapatkan banyak informasi tentang aneka kebudayaan dan kebhinekaan yang ada di seluruh penjuru dunia hanya dengan memainkan gadget.  Mereka bisa menemukan sisi positif dari segala kemajemukan yang ada di dalam diri umat manusia, sehingga bisa melihat sisi baik dari setiap pribadi. Anak-anak gen z mampu terbuka dalam memandang kebhinekaan dalam diri setiap insan dan bisa menilai seseorang dari beberapa sudut pandang.

B. Kelebihan Anak-anak Gen Z

Fasilitas teknologi membuat anak-anak gen z bisa belajar kapan pun dan di mana pun. Hal ini mambuat anak-anak gen z memiliki intelektualitas yang optimal, pengetahuan yang luas, bersikap terbuka, mampu menerima perbedaan, mandiri, dan dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu (multi-taksing).

Mau Mendapatkan Penghasilan Tambahan?
Program Afiliasi Educa menawarkan penghasilan pasif, hanya dengan membagikan kode afiliasi yang kamu miliki.

 

C. Kekurangan Anak-Anak Gen Z

Bila anak-anak gen z tidak mampu memanfaatkan teknologi secara bijak, anak-anak gen z bisa tumbuh menjadi anak yang individualis, egois, dan anti-sosial. Bahkan, anak-anak gen z bisa mengalami gangguan kesehatan mental, misalnya mudah cemas, memiliki emosi yang labil, dan sulit untuk beradaptasi. Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya kontrol dan pengawasan dari orang tua dalam hal penggunaan teknologi.

 

Untuk Mengembangkan Kecerdasan dan Karakter Siswa, Anda bisa Mengajak Siswa Membaca Buku Cetak (Dongeng, Kisah Nabi, dan Aktivitas Anak) karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio. Silakan klik DI SINI.

 

D. Cara Mendidik Anak-Anak Gen Z

1. Mengajak Berinteraksi

Ayah dan Bunda memulainya dari hal-hal kecil, misalnya menyapa anak dan mengajak anak mengobrol hal-hal yang sederhana. Ayah dan Bunda juga bisa mengajak anak bermain bersama dan menceritakan dongeng-dongeng yang menarik dan edukatif.

Baca juga: Aktivitas di Satuan PAUD untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial-Emosional

2. Mendorong Anak Aktif Bersosialisasi

Aktivitas sosial yang bisa dilakukan oleh anak-anak adalah bermain bersama, mengunjungi rumah saudara, melakukan kegiatan amal, dan lainnya. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat mengembangkan kecerdasan sosial dan mengasah empati anak.

3. Mengajarkan Kemandirian

Aktivitas pengembangan kemandirian yang perlu diajarkan kepada anak adalah meminta anak merapikan mainannya sendiri, membersihkan kamarnya sendiri, mengenakan baju sendiri, dan lainnya. Selain mengembangkan kemandirian, aktivitas-aktivitas ini juga dapat melatih motorik halus dan kasar anak yang kurang berkembang maksimal saat mereka sibuk dengan gadget, PC, atau laptop.

4. Mengembangkan Keterampilan Bernalar Kritis dan Membuat Keputusan

Beri kesempatan pada anak untuk memilih atau menentukan menu makan malam, baju yang akan dipakai saat hangout, dan solusi saat ada dalam suatu persoalan yang sederhana. Saat anak melakukan kesalahan, jangan serta-merta menyalahkan. Beri kesempatan kepada anak untuk merenung (introspeksi diri) dan memperbaiki diri, sehingga ia mampu belajar dari suatu kesalahan dan memahami cara memperbaiki diri.

5. Membimbing Anak dalam Memanfaatkan Teknologi

Dorong anak agar bisa menggunakan gadget secara positif, yaitu sebagai media belajar dan berkreativitas. Pastikan pula sang buah hati mendapatkan hiburan yang sehat serta ramah anak. Pendampingan kepada anak dalam pemanfaatan teknologi juga sangat penting agar tidak mengalami kecanduan gim atau mengonsumsi konten-konten yang “tidak sehat”.


Sumber Referensi

1. Freepik.com. (2022). Young boy using smart phone tablet [1]

2. Britannica.com. (2023). generation z [2]

 

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.