Top
Jumat, 13 Desember 2024 | Edukasi

Guru PAUD Sahabat Educa, menulis laporan perkembangan anak secara deskriptif atau dalam bentuk narasi membutuhkan kiat-kiat khusus. Guru PAUD perlu menekankan pada pembelajaran yang holistik dan menghargai keunikan setiap anak. Apa pun yang ditulis pada raport akan dibaca oleh orang tua dan bisa menjadi pedoman orang tua dalam mendidik buah hatinya di rumah. Artikel Terkait:- Ada 10 KRITERIA PENTING PENILAIAN Perkembangan Anak dalam Raport PAUD / TK- Tips Menulis Laporan Raport PAUD / TK Deskriptif 2024 dan Contohnya | Sederhana dan Mudah Dipahami Orang Tua Karena laporan perkembangan anak di raport memiliki dampak yang besar bagi orang tua, guru, dan perkembangan anak didik, maka guru PAUD perlu memiliki pantangan-pantangan khusus. Berikut ini adalah beberapa hal yang tidak boleh ditulis dalam laporan perkembangan anak didik di buku raport: Membandingkan dengan Anak Didik Lainnya Guru perlu menghargai keunikan setiap anak didik dan menghindari kata-kata yang membanding-bandingkan dengan temannya, misalnya, “Ananda perlu lebih fokus agar bisa memiliki kemampuan seperti si B.” Memberikan Label Negatif Memberikan label seperti “lemah”, “malas”, “nakal”, dan label negatif lainnya perlu dihindari. Guru PAUD perlu menilai anak didik dari hal-hal yang positif yang masih bisa dikembangkan di semester atau tahun ajaran berikutnya, misalnya: “Ananda sudah mampu mewarnai dengan cukup rapi. Namun, bila melakukannya dengan lebih sabar pasti hasilnya akan lebih optimal.” Hindari pula penilaian terlalu mutlak dan memberi kesan seakan-akan “si anak” tidak bisa berubah, misalnya penggunaan kalimat “selalu tidak mau mengalah”, “tidak pernah bisa diam di kelas”, dan lainnya. Baca juga:12 Tips Praktis dan Simpel Menulis Laporan Perkembangan Anak PAUD / TK Deskriptif / Berbentuk Narasi Lebih Banyak Menulis Kelemahan Anak usia dini masih dalam tahap belajar. Bila hanya menemukan kelemahan mereka, tentu ada banyak. Guru perlu menulis kalimat yang motivatif, misalnya: “Ananda sudah mampu melakukan pembelajaran berkelompok dengan baik. Namun, ia perlu berlatih memberi kesempatan kepada teman satu kelompok untuk bisa berbagi tugas.” Hindarilah menulis, “Ananda tidak pandai membagi tugas.” MARBEL TK DAN PAUD: Media Belajar dengan Gims yang Edukatif dan Variatif Hindari Narasi yang Terlalu Emosional Sebagai guru, mungkin Anda merasa “gemes” pada seorang anak didik yang suka membuat gaduh di kelas. Namun, tentu saja hal ini tidak boleh terungkap dalam laporan perkembangan anak, misalnya: “Ananda kurang bisa menaati nasihat guru, sehingga kadang membuat guru merasa tidak nyaman di kelas.” Laporan yang Tidak Berdasarkan Fakta Menulis laporan perkembangan anak didik haruslah berdasarkan pengamatan sehari-hari. Hindari pula penulisan laporan menggunakan kata, “sepertinya”, “kelihatannya”, dan kata-kata yang kurang meyakinkan dan tidak berdasarkan pengamatan saat anak berada di sekolah. Terlalu Menjurus pada Persoalan Keluarga dari Anak Didik Guru PAUD biasanya memahami persoalan-persoalan yang sedang dihadapi anak didik, termasuk persoalan keluarga dari anak didik. Hindarilah menulis kalimat, “Persoalan keluarga yang sedang dihadapi Ananda sangat berdampak pada prestasi belajarnya.” Berfokuslah pada pengamatan kepada anak dalam kegiatan di kelas atau sekolah. Hindari pula kalimat yang terlalu memojokkan orang tua dan mengarah pada kelemahan orang tua, misalnya kelemahan orang tua dalam mendidik anaknya. Mengabaikan Perkembangan Kecil Anak Didik Ada banyak perkembangan positif yang dialami setiap anak dari waktu ke waktu. Guru PAUD perlu jeli dalam memahami dan mengamati anak didik dalam kegiatan sehari-hari. Setiap perkembangan kecil bisa menjadi catatan penting yang perlu ditulis pada raport, sehingga orang tua bisa memberikan dukungan positif saat anak berada di rumah, misalnya kemampuan menulis yang semakin rapi, semakin mampu mengontrol emosinya, dan lainnya. Guru PAUD Sahabat Educa, semoga kiat-kiat di atas bisa membantu Anda dalam menulis laporan perkembangan anak didik dalam bentuk narasi. Sangat disarankan pula untuk menggunakan yang sederhana dan mudah dipahami. Semoga setiap kalimat yang Anda tulis pada raport benar-benar bermanfaat untuk membantu perkembangan karakter, keterampilan, dan kognitif anak didik agar semakin bertumbuh secara optimal. GRATIS LKPD PAUD: Bisa Diunduh di Platform ini! Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Young pretty modern muslim woman hijab working laptop office room education online [1]

Kamis, 07 November 2024 | Edukasi

Hai Guru PAUD Indonesia. Sebentar lagi sudah tiba saatnya untuk membuat laporan perkembangan anak didik. Agar bisa memberikan penilaian tentang perkembangan anak usia dini, terutama anak PAUD berusia 4-6 tahun, guru PAUD perlu memahami aneka peningkatan serta hal-hal yang perlu dikembangkan di berbagai aspek keterampilan. Artikel Terkait: Ada 10 KRITERIA PENTING PENILAIAN Perkembangan Anak dalam Raport PAUD / TK 12 Tips Praktis dan Simpel Menulis Laporan Perkembangan Anak PAUD / TK Deskriptif / Berbentuk Narasi Beberapa aspek penilaian yang penting antara lain, motorik, bahasa, sosial-semosional, kognitif, kemandirian, dan aneka keterampilan yang mendukung perkembangan anak. Penilaian ini sangatlah penting, agar guru PAUD bisa memberikan dukungan yang tepat dan tentu saja dengan tetap bekerja sama dengan guru. Berikut ini adalah beberapa aspek penilaian yang penting dan cara menilainya. 1. Penilaian Kemampuan Motorik Kemampuan ini dibagi menjadi 2, yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar bisa dinilai dari kemampuan anak didik saat melakukan aneka aktivitas, misalnya berlari, berjalan, melompat, memanjat, berdiri dengan satu kaki, berjalan di atas papan, dan lainnya. Motorik kasar mencakup kekuatan otot besar dan keterampilan dalam menjaga keseimbangan. Motorik halus bisa dinilai dari kemampuan anak didik dalam melakukan aneka aktivitas, misalnya menggambar bentuk, menulis bentuk huruf, menggunting, menyusun balok, membuat garis / pola, dan lainnya. Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport: Motorik Halus: Ananda menunjukkan keterampilan yang baik dalam mengkoordinasikan gerakan jari-jari, seperti saat menggunting, mewarnai, dan meronce dengan cukup rapi dan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Motorik Kasar: Ananda sangat aktif dan percaya diri dalam melakukan gerakan fisik, seperti melompat, berlari, serta menyeimbangkan tubuh saat bermain alat permainan di luar ruangan. Baca juga: 5 Aktivitas Mudah Kembangkan Motorik Halus Anak 2. Penilaian Keterampilan Linguistik / Berbahasa Penilaian ini mencakup kemampuan anak dalam menerima informasi, berkomunikasi, dan berinteraksi. Beberapa kegiatan yang bisa diberikan dalam penilaian ini adalah mengenali huruf, memahami kosakata dengan petunjuk gambar, bercerita dengan kalimat sederhana, memahami cerita, dan lainnya. Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport:Ananda menunjukkan kemampuan berbahasa yang sangat baik dengan mengenali beberapa huruf dan kosakata sederhana melalui petunjuk gambar. Ananda juga mampu bercerita menggunakan kalimat sederhana dan memahami cerita yang disampaikan, menunjukkan perkembangan positif dalam menerima dan mengkomunikasikan informasi. Baca juga: 7 Ciri Anak Usia Dini yang Memiliki Kecerdasan Berbahasa dan Cara Membimbingnya! 3. Penilaian Keterampilan Sosial dan Emosional Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan dalam keseharian anak di sekolah, misalnya saat menyapa teman, berinteraksi dengan teman, saat menghadapi persoalan dengan teman, ketulusan dalam memaafkan teman yang bersalah, saat ia mampu berbagi kepada teman, dan lainnya. Penelitian ini juga bisa dilakukan saat anak didik melakukan kegiatan berkelompok, bermain peran, dan kegiatan lainnya. Bersama RIRI, Si Kecil Bisa Semakin Tumbuh Jadi Anak Yang Cerdas dan Berkarakter   Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport: Ananda menunjukkan perkembangan sosial emosional yang baik, terlihat dari kemampuan menyapa dan berinteraksi dengan teman dengan ramah. Ananda mampu berbagi dan memaafkan teman yang berbuat salah dengan tulus, serta menunjukkan sikap positif saat bermain peran dan dalam kegiatan berkelompok. Baca juga: 6 Keterampilan Sosial yang Harus Dimiliki Anak Usia Dini 4. Penilaian Kemampuan Kognitif Anak didik bisa diajak untuk bermain tebak-tebakan atau berdiskusi interaktif dengan materi tentang warna, bentuk, angka, alfabet, benda di sekitar, alat transportasi, dan lainnya. Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport:Ananda menunjukkan minat dan keterlibatan yang tinggi dalam kegiatan tanya jawab dan diskusi interaktif. Ananda dapat mengenali dan menyebutkan warna, bentuk, angka, dan alfabet dengan baik, serta mengenali benda-benda di sekitar dan alat transportasi, menunjukkan perkembangan kognitif yang positif. Baca juga: Tips Jitu Kembangkan Kognitif Anak dengan 5 Cara Sederhana. Cara ke-5 Paling Keren! 5. Penilaian Kemandirian Amati anak didik saat melakukan kegiatan merapikan alat tulis, merapikan mainan, kelengkapan alat tulis yang ia bawa, kelengkapan atribut sekolah, kemampuan untuk makan secara mandiri, dan lainnya. Kemampuan ini sangatlah esensial untuk mengukur dan memutuskan apakah anak didik sudah siap melanjutkan ke tahap pendidikan selanjutnya atau belum. Berikut ini contoh kalimat / deskripsi dalam raport: Ananda menunjukkan tingkat kemandirian yang baik dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Anak dapat merapikan alat tulis dan mainan dengan rapi, serta membawa kelengkapan alat tulis dan atribut sekolah secara mandiri. Selain itu, anak juga mampu makan sendiri, yang menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan ke tahap pendidikan berikutnya. LKPD PAUD GRATIS, Bisa Diunduh di Portal Ini Sumber Referensi: 1.  Lss.yukonschools.ca. (2022). Appendix l comment framework [1] 2. Journal.kfionline.org. (2022). Reporting on the kindergarten child [2]

Rabu, 06 Desember 2023 | Edukasi

Saat guru PAUD / TK melakukan proses pembuatan raport, kriteria penilaian adalah hal yang sangat penting untuk dipahami. Ada beberapa kriteria penilaian bagi anak-anak usia dini. Kriteria ini biasanya berhubungan dengan keterampilan, karakter, dan pengetahuan (kognitif) anak-anak didik. Berikut ini adalah 10 kriteria penting yang perlu dinilai pada anak-anak didik usia PAUD / TK. 1. Kemandirian Kriteria ini mencakup kemampuan anak-anak didik dalam melakukan tugas harian. Anak-anak usia PAUD / TK diharapkan mampu melakukan tugas harian secara bertahap, misalnya kemampuan untuk makan secara mandiri, keterampilan dalam menjaga kerapian loker siswa, dan lainnya. Keterampilan ini bisa dilatih dengan memberikan tanggung jawab - tanggung jawab sederhana, misalnya menghapus papan tulis, menali sepatu (saat terlepas) tanpa bantuan / dengan sedikit bantuan, dan lainnya. Guru bisa melakukan penilaian melalui observasi harian. 2. Kemampuan Bersosialisasi Kriteria ini mencakup kemampuan anak berinteraksi, berkomunikasi, dan menjalin hubungan dengan teman-teman sebaya, bahkan dengan orang dewasa. Guru perlu cermat dalam melakukan penilaian ini, karena hal ini berhubungan dengan kebiasaan sehari-hari. Anak-anak yang mendapatkan nilai yang baik biasanya mampu berbicara sopan dengan orang yang lebih tua, mampu berkata-kata sopan saat berbicara, memiliki sikap tidak memilih-milih teman, mampu bekerja sama yang baik dengan tim, dan lainnya. 3. Kognitif Penilaian ini bisa dilakukan dengan pendekatan holistik dan berbasis pada perkembangan anak usia dini. Guru PAUD / TK bisa melakukan observasi ketika anak beraktivitas. Guru bisa menilai dan mencatat perkembangan anak didik dalam memahami kosakata, mengenal warna, mengenal bentuk, dan mengenal angka. Guru juga bisa menilai dengan mengamati karya anak, berupa lembar kerja dan proyek-proyek sederhana, atau ketika anak didik sedang bermain. Bermain tebak-tebakan adalah salah satu metode yang efektif, menyenangkan, dan praktis. 4. Motorik Halus Kriteria ini berhubungan dengan kemampuan anak didik dalam menggunakan otot-otot kecil, misalnya kemampuan memegang pensil, menulis, menggambar, mewarnai, dan lainnya. Baca juga: Ide kreatif dan fun latihan praktik pra menulis anak PAUD / TK 5. Motorik Kasar Otot besar adalah bagian otot yang digunakan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang lebih berat, misalnya berjalan, melompat, mendorong, berlari, dan lainnya. Kemampuan ini bisa dilakukan dengan meminta anak berlari berkeliling lapangan, mengangkat benda, dan lainnya. 6. Art and Craft Ada banyak sub bidang seni dalam kriteria ini, yaitu kerajinan tangan, menari, bernyanyi, gerak lagu, dan memainkan alat musik.Guru bisa melakukan penilaian dengan cara:- Meminta anak memproduksi video tutorial cara membuat karya dengan bahan limbah.- Membuat video saat anak bernyanyi.- Meminta anak melakukan gerak lagu berkelompok. Penilaian juga bisa dilakukan dalam aktivitas harian anak-anak didik, terutama saat melakukan aktivitas seni. 7. Pengelolaan Emosi Kriteria ini berhubungan dengan:- Kemampuan anak memahami perasaan orang lain.- Kemampuan anak dalam bersikap sabar dalam menghadapi suatu persoalan.- Kemampuan anak dalam menyelesaikan persoalan secara sopan dan bijak.- Kemampuan anak dalam meredam amarah. Latih Kecerdasan Sosial-Emosional Anak dengan Mengajaknya Menonton KABI (Kisah Teladan Nabi): Unduh Aplikasinya di Sini. 8. Kecerdasan Natural Anak-anak usia dini perlu berlatih tentang cara menjaga alam ciptaan Tuhan. Penilaian ini bisa dilakukan dengan cara mengamati: - Kebiasaan anak dalam mematikan listrik di kelas setelah kelas ditinggalkan / tidak digunakan.- Kebiasaan anak mematikan keran setelah dipakai.- Kebiasaan anak menggunakan kertas secara efektif dan efisien (tidak boros).- Kemampuan anak dalam mempraktikkan 3R (Reduce, Recycle, dan Reuse). 9. Keterampilan Bekerjasama Saat bermain, anak-anak didik diharapkan bisa bermain bersama dengan teman-teman mereka. Guru bisa melakukan observasi saat anak-anak didik bermain bersama, apakah mereka bisa membaur dengan teman yang lain dan apakah mereka bisa bersikap baik saat bermain bersama. Guru juga bisa mengamati anak-anak didik saat melakukan kegiatan berkelompok, misalnya bermain bola, bermain balok bersama, bereksperimen Sains bersama, dan lainnya. Lagu Berjudul "Lahir Jadi Juara": Keterampilan Melakukan Kerjasama adalah Salah Satu Kunci Menjadi Juara    10. Kecerdasan Linguistik Kecerdasan linguistik atau berbahasa meliputi kemampuan mendengarkan, berbicara, berkomunikasi (baik secara verbal maupun tulisan). Beberapa kegiatan yang bisa dipakai dalam menilai kecerdasan ini antara lain adalah bermain peran, mengidentifikasi suatu benda / obyek (hewan atau tanaman), bercerita, bernyanyi, bersajak, berinteraksi dengan teman sebaya, memperagakan suatu seni pertunjukan, berdiskusi, membaca lantang, dan lainnya. Semoga aneka kriteria di atas berguna untuk memahami perkembangan anak-anak dini usia PAUD. Hal yang tidak kalah penting, guru perlu memastikan bahwa penilaian ini perlu menyesuaikan dengan karakteristik anak didik. Setiap penilaian berbentuk narasi perlu didefinisikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga orangtua bisa memberikan treatment yang tepat di rumah. Treatment yang berkorelasi antara guru dan orangtua akan semakin efektif dalam mengembangkan aneka keterampilan anak-anak didik. Dapatkan Lembar Kerja Anak Gratis di PORTAL INI. Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Kindergarten teacher holding notebook [1] 2. Portal.ct.gov. (2022). Kindergarten narative writing portfolio [2] 3. Researchgate.net. (2022). Narative environment for play and learning [3]

Selasa, 05 Desember 2023 | Edukasi

Di akhir semester,  guru PAUD / TK sudah sibuk melakukan persiapan penerimaan raport atau laporan pencapaian / perkembangan siswa. Menulis laporan perkembangan siswa secara deskriptif / berbentuk narasi adalah keterampilan yang perlu dikuasai oleh para guru. Dengan laporan tersebut, orangtua menjadi semakin memahami potensi, bakat, keterampilan, dan karakter siswa, serta hal-hal yang perlu dikembangkan dalam diri siswa. Inilah beberapa tips menulis laporan perkembangan anak atau siswa usia PAUD / TK. 1. Setiap Perkembangan Anak Perlu Masuk dalam Penilaian Beberapa perkembangan anak yang perlu masuk dalam penilaian raport / laporan secara deskriptif antara lain adalah kognitif, motorik, emosional, dan sosial. Semua perkembangan sangat penting untuk dilaporkan, karena saling mempengaruhi satu sama lain. 2. Fokus pada Pencapaian Positif Setiap siswa PAUD adalah pribadi yang masih perlu banyak belajar. Melakukan kesalahan adalah hal yang biasa. Ada banyak keterampilan dan karakter yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu, Guru perlu menghindari deskripsi laporan yang berhubungan dengan kelemahan siswa atau kesalahan yang pernah dilakukan siswa. Guru perlu fokus melakukan penilaian pada perkembangan positif siswa. Hanya saja, tingkat kemampuan siswa dalam melakukan suatu keterampilan atau memahami suatu materi pasti berbeda-beda. Ada siswa yang menguasai sesuatu dengan kurang baik (perlu dikembangkan), ada yang cukup baik, dan ada yang sangat baik. Baca juga: CARA PENILAIAN SEMESTER TK / PAUD: Pakai 11 Variasi Kegiatan FUN Ini 3. Kata-kata yang Sederhana Guru perlu memilih kata-kata atau kalimat yang sederhana, sehingga mudah dipahami oleh orang tua. Guru perlu menghindari bahasa yang terlalu sulit, kosakata yang kurang familiar, atau kalimat yang terlalu panjang serta berbelit-belit. Kata-kata yang sederhana dan positif sangat disarankan. 4. Identifikasi Keunikan Siswa Setiap siswa adalah pribadi yang unik. Ia punya bakat atau kelebihan masing-masing. Guru perlu fokus pada kelebihan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki masing-masing siswa. Bila ada siswa yang gemar berbicara, guru perlu memandang dari sisi positif. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa tersebut, agar mampu menggunakan keterampilannya dalam berbicara tersebut agar bisa bermanfaat bagi sesama dan perkembangan dirinya. 5. Menyertakan Contoh yang Nyata Guru perlu ahli dalam mendeskripsikan perkembangan siswa dengan memberikan contoh yang konkret atau nyata. Salah satu contohnya adalah dengan memberikan penjelasan bahwa siswa tersebut kini mampu melakukan presentasi dengan percaya diri, terutama saat ia diminta bercerita di depan kelas sebuah dongeng berjudul “Kancil dan Pak Tani”. 6. Menilai Keterampilan Anak Bersosialisasi Kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi bagi anak-anak usia dini sangat penting untuk diperhatikan. Dengan kemampuan ini, anak-anak usia dini semakin mampu mengalami perkembangan dalam berbagai aspek. Karena setiap kegiatan pembelajaran, mereka harus melakukannya secara bersama-sama dan berkelompok. Selain itu, mereka juga perlu berkomunikasi dan menjalin hubungan pertemanan yang baik agar bisa memiliki semangat belajar yang lebih optimal. Biasanya fokus penilaian keterampilan bersosialisasi dan berinteraksi adalah tentang kemampuan siswa dalam memandang perbedaan dan kemampuan menerima kelebihan serta kekurangan teman-temannya. 7. Menilai Daya Kreativitas Anak Kemampuan anak dalam berkreasi adalah hal yang penting untuk dinilai, karena dengan keterampilan ini siswa bisa mengembangkan kecerdasan majemuknya, siswa juga bisa mengembangkan aneka keterampilan lainnya, misalnya kemampuan berkonsentrasi, motorik halus, dan lainnya. Guru bisa memberikan sebuah tugas membuat kreasi kerajinan tangan dengan bahan tertentu, dan biarkan para siswa berkreasi sesuai dengan minat dan kesukaannya. Kreativitas anak juga bisa dinilai dengan meminta para siswa melakukan kegiatan seni lainnya, misalnya menari, bernyanyi, dan lainnya. Asah Kecerdasan dan Kreavitivitas Siswa dengan Mengerjakan Lembar Kerja Anak: Di Portal Ini Bisa Didapatkan Secara GRATIS 8. Merekomendasikan Saran dan Dukungan Selanjutnya. Guru perlu memberikan masukan-masukan juga kepada orangtua tentang cara membimbing dan mengasuh siswa sesuai dengan kebutuhan dan keterampilan yang perlu dikembangkan. Hal ini sangat penting, sehingga setiap keterampilan atau karakter yang perlu dikembangkan bisa ditindaklanjuti, baik di rumah maupun di sekolah. 9. Melakukan Observasi untuk Mendapatkan Data Data bisa dibuat dengan cara melakukan observasi, terutama saat siswa melakukan aktivitas-aktivitas tertentu. Untuk melakukan hal ini, guru bisa menyiapkan rubrik penilaian dan mencatat hasil observasi dalam bentuk nilai (A, B, C, dan lainnya) dan kalimat atau komentar. 10. Melibatkan Siswa Ajak siswa untuk melakukan diskusi atau tanya jawab untuk menilai keterampilan berbahasa siswa dan kemampuan kognitif siswa. Guru juga bisa meminta siswa melakukan kegiatan praktik yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan keterampilannya, misalnya menyanyi, menggambar, melakukan suatu kegiatan olah raga, dan lainnya. 11. Fokus pada Pencapaian dan Keberhasilan Guru perlu menulis laporan dengan berfokus pada pencapaian dan keberhasilan siswa dalam melakukan sesuatu atau dalam mengembangkan keterampilannya. Pencapaian dan keberhasilan yang perlu dilaporkan kepada orangtua tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan, tapi juga perkembangan karakter siswa. Agar karakter siswa semakin berkembang dengan optimal, ajak ia menonton KABI (Kisah Teladan Nabi). Karakter anak akan tumbuh optimal dengan berlandaskan nilai moral dan agama. Unduh Aplikasi KABI dengan Klik Gambar di Bawah Ini: 12. Melibatkan Orangtua Guru perlu membuka ruang kepada orangtua untuk bertanya, memberikan informasi, atau bahkan memberikan saran. Guru bisa menanyakan perilaku siswa, kegiatan harian siswa, kegemaran siswa, dan persoalan-persoalan yang sering dialami siswa. Semoga dengan laporan yang Anda buat, para siswa semakin tumbuh dan berkembang lebih optimal sesuai dengan potensi dan minat mereka. Orangtua juga akan lebih memahami buah hatinya, bagaimana cara mengasuhnya, serta memberikan dukungan demi perkembangan karakter dan keterampilannya. Sumber Referensi: 1. Littlelearningcorner.com. (2021). Report card comments [1] 2. Teachervision.com. (2022). Report card comments for kindergarten [2]