Top
Selasa, 26 November 2024 | Edukasi

Ayah Bunda Sahabat Educa, Lembar Kerja Anak (LKA) atau yang biasa disebut juga Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah salah satu sarana belajar favorit anak PAUD. Salah satu jenis lembar kerja yang digemari anak usia dini adalah berjenis mewarnai gambar. Artikel Terkait:- GRATIS LKPD Melingkari Gambar Pengembangan Kognitif | Unduh PDF Lembar Kerja Anak PAUD & TK- LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Mewarnai gambar juga kaya akan manfaat. Saat Si Kecil memegang pensil warna dan menggerakkan tangannya, Si Kecil telah berlatih mengembangkan motorik halusnya. Kegiatan ini juga menstimulasi kreativitas, daya imajinasi, daya konsentrasi, kesabaran, dan kecerdasannya. Saat ia berhasil menyelesaikan tugasnya mewarnai gambar, Si Kecil belajar tentang ketekunan dan tanggung jawab. RIRI: Koleksi Cerita Anak Interaktif yang Membantu Kembangkan Karakter Anak   Educa Studio, sebagai salah satu platform edukasi yang banyak dikenal oleh anak-anak Indonesia, juga menyediakan lembar kerja mewarnai gambar. Ada berbagai macam tema menarik yang bisa dipilih dan diunduh secara gratis, diantaranya adalah mewarnai gambar: Aneka Tanaman Bendera Negara Pahlawan Nasional Aneka Pekerjaan Pakaian Tradisional Bangunan Terkenal di Dunia Pakaian Hewan Peliharaan Dan Masih Banyak Lagi Bagaimana Membuat Kegiatan Mewarnai Menjadi Lebih Menyenangkan? Ayah Bunda perlu memahami apa yang menjadi kesukaan Si Kecil. Bila ia suka dunia hewan, Ayah Bunda bisa memberikan tema ragam hewan. Bila ia suka kendaraan, Ayah Bunda bisa memberikan tema alat transportasi. Gambar-gambar yang sesuai dengan minat dan kegemaran Si Kecil akan membuatnya semakin bersemangat mewarnai dan menyelesaikan tugasnya dengan baik. Baca juga:Tips Bikin Kegiatan Mewarnai Jadi Seru dan Fun. Ada Juga di Twinkl! Ayah Bunda juga bisa memberikan variasi alat mewarnai. Misalnya hari ini Ayah Bunda mengajak Si Kecil mewarnai dengan pensil warna, esok hari bisa diajak mewarnai dengan spidol, cat air, pasta warna, dan lainnya. Atau, Ayah Bunda bisa mengajak Si Kecil mewarnai dengan metode kolase. Agar pengetahuan Si Kecil semakin luas dan kaya, Ayah Bunda bisa menceritakan gambar yang telah selesai diwarnai. Ajak pula Si Kecil berdiskusi dan memberikan hadiah untuk setiap pertanyaan yang berhasil ia jawab. Kegiatan interaktif ini tentu saja juga bisa mengembangkan keterampilan berbahasa dan berkomunikasi Si Kecil. Baca juga:7 Tips Meningkatkan Keterampilan Menggambar bagi Anak Usia Dini Aneka Teknik Mewarnai yang Seru dan Menyenangkan Ayah Bunda Sahabat Educa, ada beberapa variasi teknik mewarnai yang bisa diajarkan kepada Si Kecil agar ia tidak merasa bosan dan semakin bersemangat mewarnai. Teknik apa saja itu? Teknik Pola dan TeksturAjak Si Kecil mewarnai dengan membuat variasi pola, misalnya garis-garis, titik-titik, lingkaran-lingkaran kecil, dan lainnya. Teknik Gradasi SederhanaAjari Si Kecil menggunakan dua atau lebih warna untuk menciptakan semacam transisi yang halus pada gambar yang berdekatan, misalnya air yang menampilkan transisi warna dari tua menjadi biru muda. Teknik MengarsirSaat membuat efek bayangan, ajari Si Kecil membuatnya dengan tekanan yang bervariasi, ada yang lembut dan ada yang kuat saat mewarnai. Teknik Blok WarnaMintalah Si Kecil mengisi seluruh bagian gambar dengan warna yang kuat. Jangan biarkan ada ruang kosong pada gambar. Ayah Bunda Sahabat Educa, ayo jadikan kegiatan mewarnai bukan hanya kegiatan yang menyenangkan buat Si Kecil. Jadikan kegiatan ini sebagai sarana belajar yang bermanfaat mengembangkan aneka keterampilan dan kecerdasan Si kecil. Dengan tema gambar dan teknik mewarnai yang variatif, semoga Ayah Bunda bisa membuat Si Kecil makin bersemangat belajar sambil bermain dengan Lembar Kerja Anak mewarnai gambar. Baca juga:MANFAAT LUAR BIASA Gambar di GOOGLE IMAGE sebagai Media Belajar Anak PAUD Usia 4-5 Tahun Sumber Referensi:1. Rockyourhomeschool.net. (2023). Coloring fun for kids [1] 2. Parenting.firstcry.com. (2023). 6 Genius ideas to teach kids to color within the lines [2]

Jumat, 18 Oktober 2024 | Company

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi salah satu jenjang pendidikan terpenting bagi anak. Dalam PAUD, anak akan diajarkan bagaimana caranya menumbuhkan juga mengembangkan keterampilan kognitif, sosial, dan emosi mereka. Oleh sebab itu, orang tua tetap perlu memperhatikan dan mengawasi proses belajar anak di jenjang tersebut. Karena secara langsung, maupun tidak, pendidikan anak usia dini akan memengaruhi perkembangan pendidikan mereka di masa depan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anaknya di jenjang usia dini, seperti menyekolahkan anaknya di TK (Taman Kanak-kanak), hingga mendaftarkan mereka ke Kelompok Bermain (KB) atau Taman Penitipan Anak (TPA). Tak hanya itu, orang tua juga bisa secara proaktif mendidik anak secara langsung, misalnya dengan belajar huruf dan angka bersama, bernyanyi bersama, hingga membaca cerita bersama. Untuk melakukan semua hal itu, dibutuhkan satu media pembelajaran yang cocok bagi anak usia dini. Marbel TK PAUD dari Educa Studio adalah solusi tepat bagi orang tua yang ingin mendampingi semua proses belajar anak usia dini secara langsung. Baca juga: 5 Rekomendasi Permainan untuk Anak TK dalam Gim Marbel TK PAUD Keuntungan belajar dengan Marbel TK PAUD Marbel (Mari Belajar Sambil Bermain) TK PAUD adalah gim edukasi yang dirancang Educa Studio bagi anak usia dini, khususnya yang berusia 2 hingga 6 tahun, untuk mempelajari berbagai materi dasar dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Konsep utama yang diusung dalam gim ini adalah memadukan aktivitas belajar sambil bermain. Jadi, anak usia dini bisa belajar dan bermain di waktu yang bersamaan. Dengan demikian, anak tidak akan merasa bosan atau tertekan ketika diminta belajar oleh orang tuanya. Sebagai sebuah gim edukasi yang memang dirancang untuk anak usia dini, Marbel TK PAUD memiliki beberapa keuntungan. Apa sajakah itu? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini! Memuat aktivitas pembelajaran yang lengkap Salah satu keuntungan belajar dengan Marbel TK PAUD, yakni memuat aktivitas pembelajaran yang lengkap. Marbel memuat banyak materi pembelajaran dasar yang penting untuk dipelajari anak usia 2 hingga 6 tahun, seperti huruf, angka, warna, bentuk, dan benda. Baca juga: Peran Marbel TK PAUD dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Selain materi belajar, Marbel juga berisi aktivitas permainan yang edukatif, namun, tetap menyenangkan untuk si kecil. Contohnya permainan berhitung, berkebun, puzzle huruf, supermarket, cari benda, serta campur warna. Pembelajarannya interaktif juga menyenangkan Keuntungan Marbel TK PAUD adalah pembelajarannya interaktif dan menyenangkan. Semua materi belajar dan permainan yang disuguhkan dalam Marbel TK PAUD, mengajak anak untuk berpartisipasi secara aktif dengan cara yang menyenangkan. Tak hanya itu, semua aktivitas yang dirancang pun juga ditujukan untuk memperkuat pemahaman mereka terkait materi yang diberikan. Anak tidak akan kesulitan atau bingung meskipun mereka harus belajar sendiri. Ilustrasi dan animasi yang menarik Keuntungan belajar dengan Marbel TK PAUD adalah memiliki ilustrasi dan animasi yang menarik untuk anak usia dini, sehingga mereka pun tidak akan bosan ketika disuruh belajar dalam waktu yang lama. Mengingat proses belajar anak usia dini dilakukan bersamaan dengan bermain, untuk itu, ilustrasi dan animasi konten belajarnya dibuat semenarik mungkin. Baca juga: Latih Kesiapsiagaan Anak Usia Dini terhadap Gempa dengan Marbel Siaga Gempa Aksesnya mudah dan fleksibel Keuntungan Marbel TK PAUD adalah aksesnya mudah juga fleksibel. Orang tua dan anak bisa mengunduh gim Marbel TK PAUD dari mana saja, baik smartphone atau gadget, tanpa batasan ruang dan waktu. Anak juga bisa belajar sambil bermain secara bebas, tidak perlu ada penjadwalan atau batas waktu yang ditetapkan. Namun, bagi orang tua yang takut anaknya kecanduan bermain gadget, tidak perlu khawatir, karena ada fitur batasan waktu yang memungkinkan orang tua membatasi waktu bermain anak. Materinya bervariatif Keuntungan belajar dengan Marbel TK PAUD adalah materinya yang bervariatif. Konten belajar dan pemainan dalam gim Marbel TK PAUD sangatlah beragam, seperti adanya konten sains, belajar berhitung, hingga bahasa. Sebagai kesimpulan, gim edukasi Marbel TK PAUD, tidak hanya membantu proses belajar sambil bermain anak, tetapi turut menumbuhkan serta mengembangkan keterampilan kognitif, sosial, dan emosional anak. Baca juga: Bangun Minat Belajar Anak Usia Dini dengan Marbel TK PAUD

Rabu, 11 September 2024 | Company

Media pembelajaran adalah semua sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk membantu proses belajar mengajar. Bertujuan membantu pemahaman juga pengetahuan anak. Tentunya, media pembelajaran tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik dan usia anak. Misal, untuk anak usia 2 hingga 6 tahun, bisa menggunakan media belajar interaktif. Mengapa? Karena pada usia itulah, anak cenderung cepat bosan saat belajar atau mengeksplorasi hal baru. Oleh sebab itu, media belajar interaktif dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pengertian media belajar interaktif dan manfaatnya Dikutip dari buku Media Pembelajaran Interaktif (2024) oleh Aisyah Ali dkk, media pembelajaran interaktif adalah media yang memuat konten-konten kreatif yang bisa memicu kreativitas pengguna. Secara umum, interaktivitas dalam media pembelajaran bisa diciptakan lewat berbagai fitur, seperti tombol navigasi, animasi, video, audio, dan sebagainya. Interaktivitas, pada intinya, menghadirkan proses belajar yang lebih aktif juga menyenangkan untuk anak. Dalam jurnal Kelayakan Multimedia Pembelajaran Interaktif dalam Memotivasi Siswa Belajar Matematika (2021) oleh Lilis Diah Kusumawati dkk, dituliskan beberapa manfaat media belajar interaktif, yaitu: Materi mudah dipahami karena dijelaskan dengan gambar dan animasi yang menarik Melatih kemampuan pengguna Memberi kebebasan kepada pengguna untuk memilih materi yang diinginkan Memotivasi pengguna dengan berbagai bentuk penghargaan.  Contoh media belajar interaktif Untuk menciptakan media pembelajaran interaktif yang bisa dijangkau banyak kalangan, Educa Studio menghadirkan tiga brand, yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasi juga mempelajari hal baru tanpa merasa jenuh. Selain interaktif, konsep pembelajarannya juga dikemas secara menyenangkan. Marbel (Mari Belajar Sambil Bermain) TK PAUD, Riri Cerita Anak Interaktif, dan Kabi adalah media belajar interaktif yang dirilis Educa Studio lewat gim maupun aplikasi. Selain gim, ketiga brand ini juga hadir dalam bentuk video animasi di YouTube juga buku digital. Marbel TK PAUD adalah gim edukasi yang dibuat untuk anak usia 2 hingga 6 tahun. Dalam gim tersebut, ada beberapa program yang ditampilkan, mulai dari program belajar, permainan, lagu dan musik, sains dan bahasa, serta video yang berisi lagu anak-anak. Ada pula Riri Cerita Anak Interaktif yang berisi kumpulan cerita anak interaktif, yang cocok untuk melatih empati juga kreativitas anak. Riri cocok dijadikan sebagai media belajar interaktif, karena membantu proses anak belajar membaca dan mendengarkan. Riri berisi ratusan cerita orisinil atau cerita yang dibuat langsung oleh para penulis ahli di Educa Studio. Riri juga memuat cerita rakyat, dongeng, hingga fabel populer. Selain itu, Riri juga memuat permainan yang dapat dijadikan sebagai media belajar interaktif. Untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai ajaran agama Islam, Educa Studio merilis Kabi - Kisah Teladan Nabi, yang pastinya, materi atau bahan ajar yang disuguhkan, telah disetujui oleh para pengajar di Google Play Store. Mengapa harus Marbel, Riri, dan Kabi? Saat ini, sosial media dipenuhi dengan konten-konten yang kurang ramah anak, seperti kekerasan dan lain-lain. Akibatnya, perilaku anak berubah dan jadi lebih sulit untuk dikontrol, bahkan justru bertentangan dengan yang seharusnya. Untuk itulah, Educa Studio hadir membawa 3 brand unggulan yang menyuguhkan konten-konten ramah anak, yakni Marbel (Mari Belajar Sambil Bermain), Riri Cerita Anak Interaktif, dan Kabi.  Konten yang disajikan dalam 3 brand itu sudah dipastikan ramah anak, dan justru sangat membantu anak untuk belajar, berlatih, juga mengembangkan keterampilan, kreativitas, empati, hingga nilai-nilai agama mereka. Lantas, mengapa harus Marbel, Riri, dan Kabi? Ketiga brand itu menghadirkan media belajar yang bersifat interaktif, lewat gim maupun aplikasi. Konten yang disajikan tersebut tidak bersifat konvergen, karena memadukan lebih dari satu bentuk, yakni audio, visual, maupun perpaduan keduanya. Interaktivitas yang ada dalam gim Marbel TK PAUD (Belajar TK PAUD Bersama Marbel), Riri Cerita Anak Interaktif, dan Kabi membuat anak aktif mengeksplorasi dan belajar sambil bermain. Anak tidak akan hanya membaca atau mendengar saja. Mereka juga bisa belajar sambil menyentuh, menekan, hingga menyelesaikan misi permainan. Proses belajar yang interaktif memperlihatkan bahwa anak secara aktif mengeksplorasi juga mempelajari banyak hal baru. Karena itulah, Marbel, Riri, dan Kabi menjadi media belajar interaktif yang menyenangkan. Selain mengedukasi dan mempermudah pemahaman anak, media belajar interaktif Marbel, Riri, dan Kabi juga dapat mengasah keterampilan dan kreativitas mereka. Sehingga proses belajar yang dilakukan tidak membuat anak-anak cepat bosan. Yuk, jelajahi konten ramah anak bersama Marbel TK PAUD, Riri Cerita Anak Interaktif, dan Kabi - Kisah Teladan Nabi sebagai partner media belajar interaktif anak!

Selasa, 10 September 2024 | Edukasi

Orang tua sudah sepatutnya mengajarkan kepada sang buah hati soal nilai-nilai keagamaan. Supaya anak tahu dan paham bahwa nilai-nilai agama, jika dipahami dengan benar, bisa menjadi tuntunan yang berguna untuk mereka. Tentunya pengajaran soal nilai-nilai agama ini penting, mengingat nilai agama tersebut merupakan dasar bagi mereka untuk menjalani kehidupan.  Meski begitu, pembelajaran soal nilai agama tetap harus diimbangi dengan proses pembelajaran yang tepat, guna menumbuhkan kreativitas juga pengetahuan mereka mengenai berbagai hal. Kolaborasi antara upaya penanaman nilai-nilai agama dengan media belajar yang interaktif, akan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, tidak membosankan, juga tepat sasaran. Dalam rangka membantu anak mengembangkan nilai-nilai ajaran Islami, Educa Studio merilis Kabi - Kisah Teladan Nabi, sebagai media pembelajaran yang efektif. Agar lebih mengenalnya, yuk, kita mengenal Kabi - Kisah Teladan Nabi secara lebih mendalam. Supaya orang tua tidak ragu lagi, memilih Kabi sebagai media pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan agama Islam kepada anak-anak. Apa itu Kabi - Kisah Teladan Nabi? Kabi adalah media belajar interaktif yang dirilis Educa Studio, untuk menciptakan proses belajar agama Islam secara lebih menyenangkan. Materi yang diberikan pun, dikemas secara menarik oleh para expert di bidangnya. Sebagai salah satu produk unggulan Educa Studio, Kabi disalurkan melalui tiga channel, yakni gim, video animasi, serta buku digital. Hal ini jelas memudahkan anak dan para orang tua, untuk mengakses Kabi dari mana saja, tanpa batasan ruang dan waktu. Kabi adalah media belajar interaktif yang menyuguhkan kisah-kisah bernuansa Islami, dilengkapi dengan narasi, suara, juga animasi yang menarik. Pastinya anak-anak tidak akan merasa bosan saat mengakses Kabi. Adapun sebagai gambaran, cerita-cerita dalam Kabi - Kisah Teladan Nabi terdiri dari: Fabel Kisah wanita hebat Kisah tokoh Islam Kisah Sahabat Nabi Seri Sunnah Rasul Seri Anak Sholeh Seri Abu Nawas Kisah Tokoh Islam Kisah Nabi Seri Edukasi Muslim Kisah Teladan Islam. Fitur unggulan Kabi - Kisah Teladan Nabi Perlu diketahui, bahwa Kabi memiliki beberapa fitur unggulan yang membedakannya dengan gim sejenis. Berikut beberapa fitur unggulan Kabi: Disetujui oleh para pengajar di Google Play Store Salah satu fitur unggulan Kabi - Kisah Teladan Nabi, yakni materi pembelajarannya sudah disetujui oleh para pengajar di Google Play Store. Orang tua tidak perlu lagi khawatir soal keabsahan atau kredibilitas kisah yang ditampilkan. Didesain oleh para expert atau ahli di bidangnya Fitur unggulan Kabi lainnya, yaitu desain cerita dan animasinya dibuat oleh para expert atau ahli di bidangnya. Sehingga animasi, gim, dan buku digital yang disajikan pun sesuai dengan anak usia 2 hingga 6 tahun. Konten pembelajarannya sangat interaktif Anak tidak hanya bisa berlatih membaca atau mendengar cerita yang disampaikan. Mereka juga dapat menjalani proses pembelajaran secara interaktif. Misalnya dengan menyentuh atau menekan tiap objek atau gambar yang ada dalam gimnya. Bisa dimainkan secara online maupun offline Fitur unggulan Kabi - Kisah Teladan Nabi lainnya, yakni bisa dimainkan secara online dan offline. Jadi orang tua dan anak sama-sama bisa mengaksesnya, baik dengan atau tanpa bantuan internet. Tanpa aturan atau batas waktu Fitur unggulan Kabi - Kisah Teladan Nabi yang berikutnya adalah tidak memiliki aturan atau batas waktu, di mana anak bebas mengeksplorasi gim Kabi. Namun, perlu diketahui bahwa saat ini, gim Kabi juga bisa diatur dengan batasan waktu, jika orang tua khawatir anaknya kecanduan bermain gadget. Oleh karena itu, orang tua bisa mengatur batasan waktu bermain anaknya, selama 30 menit, 60 menit (1 jam), hingga 180 menit atau 3 jam. Mengapa harus memilih Kabi - Kisah Teladan Nabi? Kabi adalah media belajar interaktif yang sangat cocok digunakan anak untuk mempelajari agama Islam. Perlu diketahui bahwa semua konten, animasi, dan permainan yang termuat di dalamnya sudah sesuai dengan kaidah agama yang berlaku. Kabi - Kisah Teladan Nabi sangat cocok digunakan oleh anak usia 2 hingga 6 tahun, untuk menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan mereka.  Proses pembelajaran yang dikemas secara interaktif juga memudahkan anak untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Kabi tidak hanya menciptakan proses belajar yang interaktif, tetapi juga menyenangkan. Anak-anak tidak akan merasa bosan ketika diminta belajar agama. Karena permainan yang disuguhkan pun sesuai ajaran agama. Jadi, bisa disimpulkan bahwa ada tiga alasan penting mengapa harus memilih Kabi - Kisah Teladan Nabi sebagai media belajar agama yang interaktif, yaitu: Proses pembelajarannya sesuai dengan ajaran agama yang berlaku Cocok untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan, khususnya anak berusia 2 hingga 6 tahun Proses pembelajarannya dikemas secara interaktif dan menyenangkan.

Kamis, 05 September 2024 | Edukasi

Dongeng yang singkat dan sederhana bisa menjadi media praktis bagi guru PAUD / TK untuk mengajarkan pengenalan dan penanggulangan bencana. Anak didik PAUD usia 5-6 tahun bisa diajak berdiskusi setelah guru menceritakan dongeng. GRATIS Lembar Kerja Anak PAUD: Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio Anak didik akan belajar tentang apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Ada 3 macam bencana di dalam artikel ini, yaitu banjir, gempa, dan kebakaran. Berikut ini adalah 3 contoh dongeng tersebut, yang memiliki tokoh utama bernama Bona. Artikel Terkait: - Inilah 8 Ide Aktivitas Edukasi Waspada Bencana Banjir untuk TK - PAUD - EDUKASI MUDAH Pencegahan BANJIR dengan GAMES ASYIK | PAUD Usia 4-5 Tahun 1. Dongeng Pertama: Banjir di Desa Bona Di sebuah desa, hiduplah seorang anak bernama Bona. Ia tinggal disebuah rumah yang sederhana bersama Mamanya. Pada hari Minggu, hujan turun dengan sangat deras dan lama. Sungai kecil yang berada di dekat rumah Bona airnya meluap. Bona sangat khawatir. Lalu Mamanya berkata, “Air sungai sudah mulai meluap. Mari kita pergi ke daratan yang lebih tinggi dan aman”. Bona dan Mama bersama-sama pergi ke tempat yang aman. Mereka membawa barang berharga dan juga barang-barang penting serta darurat. Beberapa barang darurat yang mereka bawa adalah makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, senter, alat komunikasi, dan lainnya. Setelah hujan reda, mereka turun kembali ke rumah. Ternyata banjir hanya sampai sebatas pergelangan kaki, sehingga tidak menenggelamkan rumah. Mereka bersyukur, karena rumah mereka tidak rusak, dan hanya perlu dibersihkan. MARBEL PELAJARAN TK DAN PAUD: Media Belajar dengan Gim Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio 2. Dongeng Kedua: Gempa di Desa Bona Di sebuah desa kecil, tinggal seorang anak bernama Bona. Bona tinggal bersama Ayahnya. Suatu hari, bumi mulai bergetar dan rumah Bona terasa bergoyang. Ayah Bona berkata, "Ayo, kita harus berlindung di bawah meja dan tetap tenang." Setelah gempa agak reda, ayah mengambil tas darurat. Tas Darurat berisi barang-barang darurat, misalnya obat-obatan, biskuit, senter, dan lainnya. Ayah Bona mengajak Bona segera keluar rumah. Masih terasa terjadi gempa-gempa kecil. Tidak lama kemudian, akhirnya gempa benar-benar berhenti. Bona kini tahu bahwa saat gempa, bersembunyi di tempat yang aman dan mendengarkan orang dewasa adalah hal penting yang perlu dilakukan. Baca juga: RPP PAUD Tema Alam Semesta Subtema Fenomena Alam 3. Dongeng Ketiga: Kebakaran di Rumah Bona Pada suatu hari, Bona melihat asap tebal keluar dari dapur rumah. Kakak Bona berkata, “Ayo kita keluar rumah, dan pergi ke tempat aman.” Kakak Bona juga memintanya agar tidak perlu panik, karena keselamatan diri adalah yang paling penting. Bona dan Kakak berlari keluar rumah dan berkumpul di luar rumah. Kakak Bona menelpon pemadam kebakaran. Tidak lama kemudian, mobil pemadam kebakaran datang. Bapak Pemadam Kebakaran membantu memadamkan kebakaran yang terjadi di rumah Bona. Bona bersyukur, karena api padam dengan cepat. “Terima kasih, Bapak Damkar”, kata Bona dan Kakak Bona. Baca juga: 7 Aktivitas Simpel PAUD untuk Belajar Profesi Pemadam Kebakaran Dari 3 judul dongeng di atas, anak didik PAUD usia 5-6 tahun bisa belajar tentang: Pentingnya Berlindung di Tempat Aman: Saat terjadi bencana, penting untuk berlindung di tempat yang aman agar tetap terlindungi. Bersikap Tenang: Mengikuti petunjuk orang dewasa dan tetap tenang membantu menjaga keselamatan saat bencana terjadi. Manfaat Tas Darurat: Memiliki tas darurat dengan barang-barang penting seperti obat-obatan, biskuit, dan senter sangat berguna dalam situasi darurat. Ikuti Arahan Orang Dewasa: Selalu taat dan ikuti arahan orang dewasa. Pentingnya Edukasi: Mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi membantu anak-anak didik merasa lebih siap, aman, dan tidak panik. Semoga Indonesia tetap aman dan dijauhkan dari aneka bencana! Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Subtopik : Menjaga Kebersihan Lingkungan - Kurikulum Merdeka Belajar Sumber Referensi: 1. Aacap.org. (2022). Trinka sam the day the earth shook [1] 2. Paudpedia.kemdikbud.go.id.(2022). Sesi 2022 Yulia Hidayati [2]

Selasa, 16 Juli 2024 | Edukasi

Guru bisa mengisi waktu Liburan akhir semester dengan aneka kegiatan yang positif, edukatif, dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan membuat alat peraga mengajar secara mandiri di rumah. Aktivitas ini tentu saja akan bermanfaat bagi Anda agar bisa mengajar dengan lebih baik dan lebih menyenangkan. Artikel Terkait: 1. MANFAAT LUAR BIASA Gambar di GOOGLE IMAGE sebagai Media Belajar Anak PAUD Usia 4-5 Tahun 2. Rekomendasi Lagu Anak TERBARU 2023 untuk MPLS: Media Berkenalan dengan Teman Baru 3. Inilah 7 Variasi Permainan Edukatif dengan Media Flash Card Inilah beberapa alat peraga yang bisa dibuat guru yang bisa digunakan sebagai media mengajar di awal tahun ajaran 1. Buku Cerita Sederhana Guru PAUD bisa membuat buku cerpen dengan gambar yang simpel hasil karya sendiri. Cerita juga perlu mengandung aneka manfaat bagi perkembangan anak, misalnya pengembangan moral dan kognitif (belajar angka, belajar warna, dan lainnya). Baca juga: 10 Judul Dongeng Anak Terbaik 2024: Ada Cerita Singkat dan Pesan Moralnya 2. Kartu Kata Buatlah gambar dan tuliskan nama benda tersebut pada bagian bawahnya. Anda bisa mengambil aneka tema dan mengelompokkan kata-kata tersebut, misalnya tema buah ada kartu bergambar apel, jeruk, dan lainnya. 3. Boneka Pengenalan Anggota Tubuh Boneka bisa dibuat dengan menggunakan bahan kain flanel atau kain perca. Baca juga: 16 Tips Mengajarkan Cara Menjaga Bagian Tubuh Privasi Anak PAUD Usia 4-6 Tahun ( Anti Kekerasan Seksual ) 4. Puzzle Tematik Cari gambar dengan cara googling. Setelah itu, cetaklah gambar dan tempelkan pada kertas manila, lalu potonglah menjadi beberapa bagian. Koleksi Dongeng RIRI (Cerita Anak Interaktif): Ada Banyak Dongeng Pembangun Karakter dan Kognitif Anak. Si Kecil Pasti Suka! 5. Flash Card Angka dan Huruf Gambar-gambar angka dan huruf bisa ditemukan di Google Image. Tempelkan 1 buat gambar (misalnya gambar angka 1), lalu tempelkan pada kertas manila berukuran kartu nama. 6. Diorama Bertema Diorama bertema adalah sejenis karya miniatur tiga dimensi untuk menggambarkan suatu panorama dengan tema tertentu. Alas yang digunakan biasanya adalah styrofoam / gabus. Pada bagian atasnya bisa ditempeli aneka bentuk sesuai tema. 7. Alat Peraga Jam Bagian dasar pembuatan alat peraga jam adalah kertas karton. Anda tinggal menuliskan angka-angka. 8. Kotak Sensori Siapkan sebuah kotak kardus yang ditutup rapat dan diberi lobang pada bagian atasnya. Masukkan aneka ragam benda misalnya kapas, bulu, kelereng, kain, dan lainnya. Anak-anak bisa diajak untuk menebak nama benda tersebut dengan menyentuhnya. Baca juga: Aneka KEGIATAN BERMAIN untuk MELATIH SENSORIK Anak: Untuk Persiapan Masuk PAUD / Kelompok Bermain 9. Papan Permainan Pendidikan Siapkan sebuah kertas karton. Gambarlah jalur yang terdiri atas beberapa pos, misalnya 1, 2, 3, dan seterusnya secara berurutan. Setiap pos berisi satu buah pertanyaan, misalnya “Sebutkan satu hewan pemakan daging”. 10. Stiker Pembelajaran Siapkan stiker dengan tema tertentu, misalnya buah-buahan. Setiap stiker bertema sama harus ditempelkan pada satu lembar kertas. Bila sudah terkumpul banyak, Anda bisa membantu anak-anak didik dalam membundelnya (menjadi buku stiker tematik). 11. Poster Aneka Bentuk Benda Tematik dari Bahan Flanel Buatlah aneka bentuk dengan bahan flanel, misalnya berbentuk huruf, angka, atau buah. Tempelkan aneka bentuk tersebut (dengan tema yang sama) pada sebuah kertas karton. Peraga ini bisa menjadi media bermain tebak-tebakan. 12. Media Belajar Pengenalan Warna dengan Karet Gelang Siapkan gelang berwarna-warni. Selain itu, siapkan pula beberapa buah kotak berbahan kertas manila putih. Beri warna pada setiap kotak tersebut. Kotak berwarna merah akan menjadi tempat untuk menaruh karet gelang berwarna merah. Baca juga: 7 Aktivitas Permainan dan Eksplorasi Warna untuk Anak PAUD 13. Botol Berisi Air Media Pengenalan Sifat Benda Siapkan sebuah botol plastik dan isilah botol tersebut dengan berbagai benda, misalnya batu, tutup spidol plastik, jarum, kain, dan lainnya. Lalu, isilah botol tersebut dengan air. Maka akan tampak aneka benda dengan sifat yang berbeda, ada yang tetap tenggelam dan ada yang mengapung. 14. Kotak Media Belajar Mengenal Bentuk Gambarlah aneka bentuk bangun datar pada sebuah kertas manila, lalu guntinglah setiap bentuk bangun datar tersebut. Siapkan pula sebuah kertas kardus yang pada bagian atasnya dibuat beberapa lubang berbentuk aneka bangun datar. Anak-anak bisa diminta untuk memasukkan aneka bentuk bangun datar ke dalam kotak, melalui lubang sesuai dengan bentuknya. Baca juga: 20 Ide Belajar Bentuk & Warna Anak PAUD Usia 1-2 Tahun: Metode yang Kreatif, Menyenangkan dan Variatif 15. Kolase Bahan Alam Kumpulkan aneka benda di alam, misalnya batu dan daun. Dengan bahan batu-batuan, Si Kecil bisa diminta untuk membuat aneka bentuk (semacam kolase). Batu-batuan bisa hanya diletakkan atau bisa juga ditempelkan. 16. Gelas Plastik Media Berhitung Siapkan bebatuan kecil (bisa juga dengan biji-bijian yang bentuknya agak besar). Siapkan pula 2 buah gelas plastik yang bertuliskan angka 2 dan 4. Anak-anak didik bisa diminta memasukkan bebatuan sesuai dengan angka yang tertera pada gelas tersebut. Selain alat peraga mengajar, Guru PAUD juga bisa menyiapkan aneka bahan alam dan aneka bahan loose part yang bisa digunakan sebagai media mengajar seni kerajinan tangan. Selamat belajar demi menjadi guru yang produktif! Baca juga: 21+ Bahan Loose Part: Bisa Jadi Media Pembuat Craft Anak Sumber Referensi: 1. Popularmechanics.com. (2022).  11 ways to teach your kids to diy [1] 2. In.indeed.com (2022). Career advice career development teaching tools [2] 3. Freepik.com. (2022). New artboard [3]