Bunda PAUD Sahabat Educa, hingga saat ini belum ada wacana bahwa Kurikulum Deep Learning akan menggantikan nama Kurikulum Merdeka yang hingga saat ini masih berlaku. Namun, ada 3 hal menarik yang sudah banyak diperbincangkan dan dibahas dalam berbagai forum dan platform berita, yaitu Kurikulum Deep Learning (yang) Ful-Ful. Ful-ful mengandung 3 konsep penting dalam pembelajaran, yaitu Mindful, Meaningful, dan Joyful.
Artikel Terkait:
- Kurikulum DEEP LEARNING di PAUD: Apa Cirinya dan Contoh Aktivitasnya? Bagaimana Penerapannya?
- 4 Variasi Aktivitas untuk Penguatan Literasi dan Numerasi Kurikulum Merdeka Belajar PAUD
Dilansir dari akun instagramnya, Bapak Abdul Muti mengungkapkan visi pendidikan masa mendatang perlu membawa siswa pada pengalaman belajar yang lebih bermakna dan mendalam, serta dengan metode yang menyenangkan.
Di dalam kurikulum ini, beban materi akan diminimalisir. Anak didik akan diajak untuk memahami secara lebih mendalam tentang materi pelajaran dan diajak untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Kurikulum ini bertujuan mengurangi beban materi, mendorong pemahaman yang lebih dalam, serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Guru juga berperan dalam menentukan materi apa yang hendak diajarkan dan metode mengajar yang hendak digunakan kepada anak didik, dengan cara memahami minat atau potensi dan kebutuhan dari anak didik.
RIRI: Membantu Kembangkan Karakter Anak Dengan Media Dongeng Animasi
Dengan menerapkan cara belajar ini, diharapkan pula siswa untuk semakin mampu berpikir kritis, kreatif, dan analitis. Belajar menghafalkan memang penting. Namun, hal yang lebih penting adalah bagaimana menerapkan apa yang telah dipelajari melalui kegiatan praktik dan pembiasaan sehari-hari.
GRATIS: Unduh LKA (Lembar Kerja Anak) dengan Variasi Tema
3 Prinsip Pembelajaran Kurikulum Ful-Ful
Kurikulum ini memiliki 3 prinsip utama, yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan joyful Learning
A. Mindful Learning
Beberapa poin penting dalam prinsip ini adalah:
- Guru perlu lebih memahami kebutuhan, bakat, dan minat anak didik
- Guru menciptakan suasana belajar yang adaptif dan tidak kaku (lebih fleksibel)
- Guru diharapkan semakin mampu mengenal karakter dan keunikan setiap anak didik.
- Guru membuat perencanaan pembelajaran secara lebih personal dan efektif untuk membangun aneka keterampilan, kecerdasan, dan karakter anak didik.
Dengan menerapkan prinsip mindful learning di PAUD, guru PAUD dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan dan kecerdasan anak, tetapi juga membantu membangun karakter yang positif sejak dini.
B. Meaningful Learning
Beberapa poin penting dalam Meaningful Learning adalah:
- Setiap materi dalam Kurikulum Ful-Ful disampaikan dengan tujuan yang jelas dan spesifik.
- Anak didik akan diajak untuk memahami relevansi materi yang dipelajari dengan konteks dalam hidup sehari-hari.
Misalnya saat anak PAUD belajar tentang bunga. - Anak didik didik juga akan diajak untuk berkunjung ke taman bunga, praktik merawat bunga, atau bercerita tentang pengalaman merawat bunga. Sehingga, anak didik akan terdorong untuk memaknai setiap topik secara lebih mendalam dan memahami manfaatnya dalam hidup sehari-hari.
Melalui pendekatan Kurikulum Ful-Ful, anak PAUD dapat belajar secara menyenangkan dan mendalam dengan pengalaman langsung yang relevan. Hal ini membantu mereka memahami manfaat pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menumbuhkan rasa ingin tahu dan kecintaan terhadap belajar.
Baca juga:
Fleksibilitas dan Kreativitas Guru dalam Kurikulum Merdeka Belajar
C. Joyful Learning
Kata “joyful” dan “fun” memang memiliki makna yang hampir mirip. Namun, “fun learning” yang kita pahami sebelumnya lebih mengutamakan kesenangan dalam bermain atau rasa senang saat melakukan kegiatan yang menyenangkan. Namun, seperti kita tahu dan tentu beberapa guru mungkin juga memahami bahwa saat anak didik merasa senang bermain, terkadang ada sesuatu yang sulit untuk dikontrol.
Kata “joyful” yang memiliki makna “suka cita” mengutamakan rasa bahagia yang tetap terkendali, sehingga tidak kehilangan fokus atau tujuan dari suatu pembelajaran. Ketika anak didik mempelajari suatu hal yang ia minati dan sesuai potensinya, tentu rasa senang, nyaman, dan semangat akan muncul dengan sendirinya dan tanpa tekanan.
Bunda PAUD Sahabat Educa, pendekatan “joyful learning” sangat relevan bagi anak PAUD di masa kini. Pendekatan ini mengutamakan pembelajaran yang menyenangkan namun tetap terarah dan bermakna. Dengan suasana pembelajaran yang penuh sukacita, anak diharapkan akan lebih mampu mengembangkan potensi dan minat mereka secara alami, tanpa kehilangan konsentrasi pada tujuan pembelajaran.
Manfaat Pembelajaran yang Ful-Ful
Bunda PAUD Sahabat Educa, Kurikulum Ful-Ful dengan prinsip Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning menawarkan pendekatan pembelajaran yang adaptif, relevan, dan menyenangkan bagi anak PAUD.
Pendekatan ini tidak hanya mendorong anak didik dalam memahami materi secara lebih mendalam, tetapi juga mendukung perkembangan karakter, bakat, potensi, dan aneka keterampilan mereka. Dengan suasana belajar yang penuh makna dan sukacita, anak didik diharapkan juga akan semakin tumbuh menjadi generasi yang kritis, kreatif, berkarakter, berempati, serta siap menghadapi tantangan masa depan.
Sumber Referensi:
1. Digitalcommons.hamline.edu. (2021). Article 1258 [1]
2. Literacytrust.org.uk. (2023). Mindfulness activities early years children [2]