Pada masa mendatang, kemajuan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Persaingan jadi makin ketat. Maka, sejak usia dini, skills anak perlu dilatih. Aneka soft skills menjadi kemampuan penting yang wajib diajarkan pada si kecil, untuk menghadapi tantangan zaman. Keterampilan ini tidak hanya menyiapkan mereka untuk menghadapi perkembangan teknologi, tetapi juga membantunya tumbuh menjadi pribadi yang adaptif, kreatif, dan tangguh. Inilah beberapa skills yang perlu diperhatikan: Baca juga: 19 Variasi Metode Bermain PAUD & TK Berbasis Teknologi yang Anak Sukai 1. Digital skill Biasa juga disebut kecerdasan digital atau literasi digitai, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan perangkat digital, seperti desain grafis, editing video, coding dan sebagainya. Baca juga: Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat 2. Kreativitas dan inovasi Ajak si kecil menggunakan teknologi saat berkreasi, untuk membuat produk lebih menarik dan bermanfaat. 3. Sosio-emosional Saat beraktivitas dengan teknologi canggih, anak perlu dilatih untuk tetap terampil dalam bersosialisasi, berinteraksi, dan berempati, demi membangun lingkungan juga pergaulan yang positif serta produktif. KABI: Media Pengembangan Karakter Islami dengan Animasi KISAH NABI 4. Berpikir kritis Ajak anak berdiskusi tentang berita terbaru, menggunakan kalimat yang sederhana. Ayah bunda juga perlu membantu si kecil, agar bisa menemukan dan mengembangkan ide-ide baru sesuai bakat dan minatnya. 5. Cerdas dan produktif Di 2025, ilmu dan pengetahuan sangat mudah didapatkan di mana dan kapan saja. Si kecil perlu dilatih agar cerdas dan efektif dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, untuk membuat produk yang bermanfaat. 6. Adaptif Teknologi berkembang pesat, dan ekonomi bisa naik dan turun setiap saat. Si kecil perlu disiapkan untuk menghadapi dinamika zaman. Misal, bila si kecil tinggal di perkotaan, perlu dilatih hidup di pedesaan. 7. Tahan mental Di masa mendatang, persaingan dalam bidang pekerjaan makin ketat. Sedari dini, anak perlu berlatih untuk bersikap bijak dalam menghadapi kegagalan. Baca juga: Si Kecil Mudah Grogi? Inilah 6 Cara Sederhana Membangun Mentalnya Jadi Pemberani 8. Jiwa kolaboratif Kemandirian merupakan skill yang penting. Namun, si kecil juga perlu diajarkan bekerja sama. Ajak mereka bergabung dengan komunitas yang positif dan bermanfaat, untuk mengembangkan keterampilan juga bakatnya. Baca juga: Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian 9. Komunikasi yang efektif Latih kemampuan komunikasi si kecil, baik secara lisan maupun tulisan. Beri mereka kesempatan untuk mengembangkan public speaking, dan kemampuan mengetik pesan dengan kalimat yang sopan juga efektif. 10. Self management Tidak hanya kemandirian, self management juga sangat penting untuk diajarkan kepada si kecil. Contohnya, mengajari si kecil membuat jadwal kegiatan harian, mengatur penggunaan perangkat digital dengan aman serta efektif (tidak berlebihan), dan lain-lain. 11. Networking Ajak si kecil melakukan kegiatan sosial, terlibat dalam komunitas, dan bermasyarakat. Ajarkan padanya cara berkenalan dan membangun relasi dengan pribadi baru. Dengan membekali si kecil 11 soft skills ini, mereka akan makin siap dalam menghadapi perubahan dunia yang kian dinamis. Tentunya, peran orang tua sangat penting, agar sang buah hati makin mampu mengembangkan bakat, keterampilan, juga tiap potensi yang dimilikinya, agar ia tumbuh jadi anak yang cerdas, dan memiliki karakter yang baik serta berintegritas tinggi. Baca juga: LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Sumber Referensi: 1. Oece.nz. (2024). Childcare choices ready for school [1]2. Sph.edu. (2024). Early childhood skills list [2]3. Freepik.com. (2024). Free photo front view smiley teacher explaining kids [3]
Ayah Bunda sahabat Educa, Si Kecil yang berusia 2-3 tahun biasanya sudah sering melakukan aneka kegiatan dengan menggunakan gunting. Selain karena dapat mengembangkan keterampilan motorik halus, aktivitas menggunakan gunting juga bisa meningkatkan koordinasi tangan dan mata, dan memberikan kesempatan kepada Si Kecil untuk bisa mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya. Artikel Terkait: 5 Aktivitas Mudah Kembangkan Motorik Halus Anak | MUDAH SEKALI Aktivitas Anak Usia TK / PAUD Persiapan Masuk SD: Menguatkan Motorik Kasar Agar Si Kecil bisa menggunakan gunting dengan baik dan aman, tentu saja ia membutuhkan bimbingan dari Ayah Bunda. Berikut ini adalah cara mengajari Si Kecil tentang cara menggunakan gunting dengan benar dan aman. Mengajari anak usia 2-3 tahun menggunakan gunting adalah aktivitas yang menyenangkan dan dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus mereka. Berikut adalah beberapa tips untuk mengajarkan mereka dengan benar: Ajak Si Kecil Menonton KABI: Membantu Tumbuhkan Karakter Islami 1. Jenis Gunting Pastikan Ayah Bunda bisa memilihkan jenis gunting yang sesuai untuk anak berusia 2-3 tahun, yaitu gunting yang ujungnya tumpul. Jenis gunting ini dirancang khusus untuk anak-anak, karena lebih aman dan nyaman digunakan oleh anak usia ini. 2. Bahan yang Digunting Ayah Bunda perlu menyediakan aneka bahan yang mudah digunting dengan jenis gunting di atas, misalnya kertas koran, kertas tisu, kertas HVS, dan lainnya (bukan kertas manila). Baca juga: 20 Permainan untuk Menguatkan Motorik Halus Anak PAUD Usia 1 - 2 Tahun 3. Cara Memegang Tunjukkan pada SI Kecil tentang cara memegang gunting yang benar, yaitu posisi jari telunjuk di atas pegangan, sedangkan jari tengah berada di bawah, dan jari lainnya tetap menempel di sisi gunting. Pastikan Ayah Bunda bisa membantu SI Kecil dalam memposisikan jari dengan penuh kesabaran dan kelembutan. 4. Belajar Menggunting Pola Sederhana Ayah Bunda bisa membantu Si Kecil dalam membuat pola sederhana di atas kertas HVS atau kertas origami. Lalu, ajak Si Kecil menggunting pola tersebut dengan hati-hati dan bersabar. Baca juga: Koleksi LOMBA PENGUAT FISIK MOTORIK Anak PAUD plus Variasinya 5. Latihan Rutin Sediakan pula aneka pola yang bisa ditemukan di internet atau Google Image lembar kerja yang menampilkan pola-pola, agar Si Kecil bisa berlatih menggunting setiap hari. 6. Variasi Kegiatan Biasanya, kegiatan menggunting sepaket dengan kegiatan menempel. Setelah menggunting pola, ajak Si Kecil menempelkan pola-pola yang telah digunting pada kertas yang lain. Ayah Bunda juga memberikan variasi kegiatan lain, yaitu menggambar. Setelah Si Kecil menggunting bentuk lingkaran, Ayah Bunda bisa meminta Si Kecil menempelkan bentuk tersebut di kertas lainnya, lalu menggambar aneka bentuk lainnya agar menjadi lukisan yang indah. Baca juga: Ide Kreatif dan "Fun" Latihan Praktik Pra-Menulis Anak PAUD Semoga tips di atas bermanfaat dalam memberikan pendampingan kepada Si Kecil agar semakin piawai dalam menggunakan gunting. Aktivitas menggunting dengan terampil akan membantu keterampilan Si Kecil dalam menggambar dan menulis dengan semakin hebat. Terus berikan dukungan kepada Si Kecil dan motivasi ia dengan kata-kata penyemangat serta positif. Selalu dampingi Si Kecil, supaya bila ia mengalami kesulitan, Ayah Bunda selalu siap membantu. Pujilah setiap keberhasilan kecil yang bisa ia capai setiap melakukan kegiatan menggunting dan berikan apresiasi dengan kata-kata atau benda (misalnya stiker). Baca juga: 8 Variasi Aktivitas Latihan Menulis Huruf yang Menyenangkan untuk Anak PAUD Ayah Bunda, bagaimanapun gunting tetaplah benda yang terbuat dari logam dan memiliki bagian yang cukup tajam. Jadi, pastikan Ayah Bunda selalu mengingatkan agar Si Kecil berhati-hati dalam menggunakan gunting, serta menyimpannya di tempat yang aman usai dipakai. Oh iya, Ayah Bunda, tersedia aneka Lembar Kerja Peserta Didik atau LKPD yang bisa diunduh GRATIS di platform Educa Studio. Ayah Bunda bisa mengunduhnya dengan memilih judul aneka contoh LKPD menggunting di bawah ini: Huruf Vokal Kata Berawalan Huruf S Menyusun Kata dan Gambar Hewan #3 Benda Hidup vs Benda Tak Hidup #27 Semoga tips diatas dapat membantu Ayah Bunda dalam memberikan bimbingan dan pendampingan kepada Si Kecil dalam belajar menggunakan gunting secara benar dan aman, sambil memperkuat keterampilan motorik halusnya. Selamat mencoba! Sumber Referensi: 1. Earlylearningideas.com. (2024). Cutting with scissors [1]2. Griffinot.com. (2023). Scissor skills children [2]
Buku adalah jendela dunia. Melalui kegiatan membaca buku anak didik bisa mengembangkan imajinasi dan memperluas pengetahuannya. Di usia 5-6 tahun, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan literasi dasar yang penting. Melalui aneka kegiatan menyenangkan, kecintaan membaca pada anak didik dapat ditumbuhkan. Modul ajar ini dirancang untuk mengajak anak-anak PAUD agar semakin mencintai kegiatan membaca buku. Koleksi LKA Belajar Membaca dan Pengengembangan Keterampilan Anak PAUD bisa Diunduh di Sini.Semoga perayaan bulan Bahasa menjadi semakin meriah dengan mengajak anak-anak didik melakukan aneka kegiatan yang ada dalam modul ajar mingguan ini. Kelompok Usia: PUAD 5-6 Tahun Topik: Pekan Happy Reading Tujuan: Mengenalkan anak-anak PAUD pada kegemaran membaca. Anak didik belajar melalui kegiatan yang variatif, menyenangkan, dan interaktif untuk mengembangkan keterampilan literasi dan menumbuhkan kecintaan pada buku. Artikel Terkait:1. 5 Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mengajari Si Kecil Membaca2. Perkembangan Teknologi Bikin Belajar Baca Jadi Lebih Mudah dan Fun Hari 1: Ayo Mengenal Buku Kegiatan 1: Membacakan CeritaAnak didik mendengarkan guru menceritakan sebuah dongeng dari sebuah buku dongeng. Guru membacakan buku tersebut dengan ekspresif dan suara yang lucu serta unik. Kegiatan 2: Mengenal Bagian BukuAnak didik akan mendapatkan pengajaran tentang struktur atau isi buku, yang terdiri atas cover depan, daftar isi, pengantar, isi cerita dan lainnya. Kegiatan 3: Eksplorasi BukuAnak didik mendapatkan kesempatan untuk memilih buku yang paling disukai, lalu menceritakan alasan, mengapa menyukai buku tersebut di depan teman-teman. Kembangkan Karakter Islami Si Kecil bersama KABI: Kisah Teladan Nabi Hari 2: Mengenal Bunyi Kegiatan 1: Permainan Kata BerimaSetelah guru menyebutkan sebuah kata, misalnya “buku”, maka anak didik dipersilakan menyebutkan kata-kata lain yang berakhiran “ku”, misalnya “kuku”, “paku”, “saku”, dan lainnya. Kegiatan 2: Bermain Kata dengan Sebuah Huruf AwalAnak didik menyebutkan aneka kata dengan sebuah huruf awal, misalnya:“A” untuk “Apel”, “Awan”, “Asap”, dan lainnya.“Bu” untuk “Buah”, “Buka”, ‘Bulan”, dan lainnya”. Kegiatan 3: Mengerjakan Lembar KerjaAnak didik mengerjakan sebuah lembar kerja dengan tema “kata berima” dan “kata berawal sebuah huruf”.Anak didik mewarnai gambar atau menggambar sesuai dengan kata yang tertulis pada lembar kerja. Baca juga:Apa Itu Kefasihan Membaca? Mengapa Penting Bagi Anak? Hari 3: Membuat “Reading Corner” Kegiatan 1: Membuat Dekorasi untuk “Reading Corner”Tentukan sebuah tema, dan mintalah anak didik bersama guru untuk membuat aneka dekorasi sesuai dengan tema yang telah ditentukan, misalnya tema “Luar Angkasa”. Dekorasi yang bisa dibuat antara lain:- Dekorasi Dinding: Tempelkan Gambar bulan, planet, bintang, awan, dan roket yang berwarna cerah.- Alas Duduk: Karpet hitam atau biru tua dengan pola bintang-bintang kecil.- Rak Buku: Rak berbentuk pesawat luar angkasa atau bermotif aneka benda angkasa..- Aksesoris Tambahan: Hiasan gantung berbentuk bulan, bintang, astronot, dan lainnya. Kegiatan 2: Menata BukuAnak didik mengambil atau meminjam beberapa buku dari perpustakaan, lalu bersama-sama menata buku-buku tersebut di rak buku. Baca juga:8 Variasi Aktivitas Latihan Menulis Huruf yang Menyenangkan untuk Anak PAUD Hari 4: Boneka Membaca Kegiatan 1: Bercerita dengan BonekaAnak didik mendengarkan guru mendongeng dengan media boneka. Anak didik berdiskusi bersama guru dengan media boneka tentang dongeng yang baru saja diceritakan. Kegiatan 2: Membuat Boneka MembacaAnak didik membuat kreasi boneka yang bisa digunakan untuk bercerita (story telling), misalnya:- Boneka tangan: Dibuat dengan menggunakan kaus kaki bersih sebagai bahan utama. Anak didik bisa menambahkan mata mainan, kain flanel, atau kancing untuk membuat wajah. Boneka juga bisa dikenakan baju dengan bahan kain perca, serta rambut dengan benang wol.- Boneka jari: Dibuat dengan bahan kain flanel yang digunting menjadi bentuk tabung kecil yang pas di jari. Lalu, bantu anak didik menjahit pada setiap sisinya. Anak didik bisa menambahkan mata dari kancing atau manik-manik, serta menghiasinya dengan spidol atau kain untuk membuat wajah dan aksesoris sederhana. Kegiatan 3: Praktik Bercerita dengan Media BonekaAnak didik bercerita sebuah dongeng singkat yang bersumber dari sebuah buku cerita dengan media boneka. Baca juga:Ide Kreatif dan "Fun" Latihan Praktik Pra-Menulis Anak PAUD Hari 5: Buku Ciptaanku Sendiri Kegiatan 1: Membuat Buku Mini karya Anak DidikAnak didik membuat buku mini dengan bahan kertas yang sudah dilipat menjadi bentuk buku kecil. Anak didik bisa menggambar atau menempel gambar dari majalah atau kertas berwarna untuk membuat cerita pendek atau buku gambar.Guru bisa membantu menuliskan kata-kata sederhana sesuai cerita gambar yang dibuat anak didik. Kegiatan 2: Pameran Buku MiniSetelah buku mini selesai, adakan "pameran" kecil di kelas. Setiap anak bisa memperlihatkan buku mereka kepada teman-teman dan menceritakan isi buku yang mereka buat.Anak didik juga bisa dibantu untuk menjual buku mini hasil karya sendiri kepada orang tua. Guru bisa membantu menjualnya dengan media sosial milik sekolah melalui sistem lelang. Dengan menerapkan kegiatan yang menyenangkan dan interaktif, guru dapat membantu anak didik dalam menumbuhkan kecintaan membaca pada anak-anak didiknya sejak usia dini. Semoga puncak bulan bahasa yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2024 nanti, menjadi semakin meriah dan bermakna dengan semakin tumbuhnya kecintaan anak didik pada buku dan hobi membaca. Baca juga: Inialh 8 Cara Praktis Kembangkan Skill Anak Menulis Cerita Sumber Referensi: 1. Home.oxfordowl.co.uk. (2023). Learning activities age 5 6 [1] 2. Iingeauerbacher.com. (2023). How to make reading a fun hobby for children [2]
Mengembangkan kemampuan dalam menggunakan teknologi adalah hal penting bagi guru PAUD di era digital. Semakin hebat guru PAUD dalam memanfaatkan media digital, ia akan semakin mampu memberikan pengalaman mengesankan dan menyenangkan bagi anak-anak didiknya. Artikel Terkait:1. Anak Era Digital Perlu Memiliki 6 Karakter Ini, yuk Simak Cara Mengembangkannya! 2. Tips Meningkatkan Kualitas Lembaga PAUD di Era Digital 3. Menjadi Guru yang Inspiratif dan Profesional Era Digital Ada banyak hal positif yang bisa didapatkan seorang guru PAUD, bila ia mampu menguasai aneka aplikasi, software, platform, dan aneka media digital lainnya. Beberapa diantaranya adalah:- Mampu menemukan materi menarik, relevan, dan variatif, - Mampu memberikan media pembelajaran yang interaktif, - Mampu berkomunikasi secara efektif kepada rekan kerja, siswa, dan orang tua siswa,- Memiliki kesempatan memanfaatkan skill digital-nya untuk mengajar dan mengembangkan keterampilan baru yang nantinya bisa diajarkan kepada anak-anak didiknya. Ada 6 media digital yang perlu dikuasai guru PAUD dan bisa menjadi media belajar-mengajar kepada anak-anak didik. Ajak Anak Didik Bermain dengan Lembar Kerja Anak (LKA) GRATIS dari Educa Studio di Bawah Ini: - Berapa Jumlah Kakiku? #2 - Find the Plants! - Keindahan Flora Setiap Negara #9 1. Aplikasi Gim Edukasi Aplikasi ini dirilis untuk bisa dimanfaatkan sebagai media belajar anak-anak usia dini. Ada banyak aplikasi yang bisa diunduh dan dimanfaatkan sebagai media mengajar, salah satu contohnya adalah Marbel Pelajaran TK dan PAUD. 2. Software Pembelajaran Edukasi Salah satu software yang paling terkenal saat ini adalah Canva, yang sangat membantu guru PAUD dalam membuat materi pembelajaran menarik, variatif, dan kreatif, seperti buku cerita, komik, video pendek, dan lainnya. Beberapa software dan aplikasi menarik lainnya adalah My Play Home (media belajar bermain peran), Kids Doodle (media belajar menggambar dan mewarnai), dan Endless Alphabet (media belajar membaca dan belajar bahasa Inggris). 3. Google Classroom Google Classroom bisa menjadi media menarik untuk mengatur materi pembelajaran yang terencana. Guru bisa memantau kemajuan siswa, memberikan tugas, meng-upload materi belajar, dan berkomunikasi secara intens. 4. Aplikasi Pengembangan Keterampilan Seni Aplikasi Toca Bocca dan Drawing Desk adalah contoh aplikasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan menggambar, mewarnai, dan menulis cerita. Anak-anak didik akan semakin tumbuh menjadi pribadi yang kreatif dan mampu memanfaatkan daya imajinasinya untuk membuat konten yang edukatif. Baca juga: 7 Tips Mengembangkan Keterampilan Seni pada Anak di Era Teknologi 5. Media Sosial dan Blogging Guru PAUD bisa mengajak anak-anak didik untuk membuat akun media sosial atau blog sebagai sarana publikasi aneka karya mereka. Anak-anak didik akan semakin bersemangat dalam membuat karya, karena karya mereka diapresiasi dan bisa ditonton oleh banyak orang. 6. Aplikasi Lagu Edukasi Guru PAUD bisa memanfaatkan koleksi lagu di dalam aplikasi ini sebagai media mengajar dan melakukan aktivitas musikal di kelas. Masih banyak media digital menarik yang bisa dimanfaatkan oleh guru PAUD sebagai media belajar mengajar, misalnya e-book edukasi, video pembelajaran, papan tulis digital, dan lainnya. Baca juga: Rekomendasi Lagu Anak TERBARU 2023 untuk MPLS: Media Berkenalan dengan Teman Baru Bagaimana cara meningkatkan skill digital seorang guru? Berikut ini adalah beberapa caranya: Belajar Mandiri Guru PAUD bisa belajar secara otodidak dan melakukan eksplorasi mandiri beberapa aplikasi dan perangkat lunak. Baca juga: Tips PENTING untuk Guru PAUD PEMULA di Era Digital 2024: Murid Zaman Now Jadi Senang Mengikuti Pelatihan dan Workshop Ikutilah pelatihan, seminar, atau workshop bertema pemanfaatan teknologi sebagai media edukasi. Berkolaborasi dengan Sesama Guru Penguasaan setiap guru dalam bidang teknologi tentu berbeda-beda. Banyak-banyaklah berkomunikasi, berbagi ilmu, sehingga bisa melakukan kolaborasi saat menyiapkan materi ajar maupun saat mengajar. Tekun Mencari Informasi dan Belajar Ikutilah perkembangan teknologi hinga yang terbaru dan relevan dalam pendidikan anak usia dini. Piawai, Bijak, dan Kreatif dalam Penerapannya Terapkan media digital sebagai media mempersiapkan materi ajar dan mengajar secara kreatif, sesuai kebutuhan siswa, dan tetap memahami batasan-batasannya. Bagaimanapun pembelajaran secara luring dan mengajak siswa beraktivitas di dunia nyata juga penting. Tekun Melakukan Evaluasi Lakukan evaluasi secara berkala bersama dengan rekan-rekan satu tim tentang pemanfaatan media digital sebagai media edukasi, agar kualitas pengajaran, keamanan (pencegahan dari hal-hal negatif), dan keefektifannya tetap terjaga. Semoga keterampilan guru PAUD Indonesia dalam memanfaatkan media digital akan semakin meningkat. Semoga guru PAUD akan semakin mampu mengintegrasikan teknologi dan pendidikan saat mengajar anak-anak didik tercinta, sehingga mereka akan semakin tumbuh menjadi generasi berkualitas dan semakin memiliki daya juang di masa depan. 1. Freepik.com. 2022. Black haired lady sitting front her laptop office [1] 2. Journal.unj.ac.id. (2022). 21120 [2] 3. Conference.pixel-online.net (2023). The preedtech project [3] 4. Sciencedirect.com. (2022). Are early childhood teachers ready for digital transformation [4]
Menjadi Mater of Ceremonies atau MC terutama pada saat acara perpisahan sekolah adalah hal yang penting. Biasanya ada beberapa guru PAUD / TK yang ditunjuk sebagai MC. Peran MC sangatlah penting. MC akan memandu jalannya acara, sehingga setiap sesi bisa terlaksana dengan baik. Artikel Terkait: - 5 Ide SOUVENIR PERPISAHAN SEKOLAH Anak TK & TUTORIAL Pembuatan: Mudah, Murah, Anak Makin Kreatif - Ide TEMA DRAMA MUSIKAL di Acara PERPISAHAN ANAK TK / PAUD | Disertai Ringkasan Cerita Tiap Tema - Contoh Rundown Acara Perpisahan TK - PAUD: Agar Event Kelulusan / Wisuda Berjalan Lancar Bagaimana cara guru PAUD / TK agar bisa menjadi seorang MC yang hebat di acara wisuda ini? 1. Mengenal Tamu dan Situasi Acara Guru PAUD perlu memahami karakteristik para tamu atau audiens. Tamu di acara perpisahan sekolah sebagian besar adalah anak-anak, orang tua, guru, pejabat sekolah, dan staf sekolah. Maka, penggunaan bahasa sangat perlu dicermati agar mudah dipahami oleh anak-anak. Namun, tentu saja sopan santun dan formalitas perlu tetap terjaga agar para tamu tetap merasa nyaman. Baca juga: PENTAS SENI Favorit di ACARA PERPISAHAN TK - PAUD, Agar Selalu Dikenang: Plus PANDUAN LENGKAP 2. Memahami Jalannya Acara Sebelum acara dimulai, seorang MC perlu menyiapkan urutan acara, nama-nama yang perlu disebutkan, perlengkapan yang perlu disiapkan di setiap sesi, dan sesi-sesi penting dalam acara yang membutuhkan perhatian.Bila diperlukan, buatlah teks atau script, agar keseluruhan acara bisa berjalan dengan baik dan alami. Baca juga: 9 Tips Meningkatkan Kemampuan Public Speaking untuk Guru 3. Menjaga Attitude dan Perhatikan Penampilan Bersikap ramah, selalu tersenyum, dan kepercayaan diri adalah attitude yang perlu ditampilkan. Perhatikan pula penampilan dengan berpakaian yang formal dan rapi. Gunakan pula aksesoris yang lucu, misalnya topi, bandana, dan lainnya, agar anak-anak tetap tertarik untuk memperhatikan. Jangan ragu untuk menunjukkan sedikit humor agar suasana tidak terlalu tegang dan tercipta suasana happy. Baca juga: 15 Kegiatan Pembuka Kelas untuk Anak Usia 3-4 Tahun Agar Makin Semangat 4. Interaktif Agar suasana menjadi semakin hidup, ajaklah para tamu agar bisa ikut berinteraksi. Ajak anak-anak untuk ikut naik ke atas panggung, misalnya dengan memberikan pertanyaan quiz atau memberikan sebuah hadiah setelah seorang anak / sekelompok anak melakukan aktivitas menyenangkan. Khusus untuk anak-anak yang tampil di atas panggung, pastikan mereka mendapatkan apresiasi saat berani tampil, paling tidak dalam bentuk pujian atau mendapatkan hadiah hiburan. Ajak para tamu untuk bertepuk tangan setelah mereka selesai tampil. Baca juga: Contoh Naskah Pidato saat Acara Perpisahan PAUD yang Menyentuh Hati | Kata Sambutan Pesta Kelulusan TK 5. Menjaga Suara Hindari makanan yang pedas, berminyak, atau makanan yang bisa mengganggu pita suara. Saat tampil sebagai MC, jagalah volume suara (agar tetap keras dan jelas) dan memberikan penekanan pada beberapa hal penting yang berhubungan dengan acara. Berikan variasi intonasi (nada) suara agar semakin menarik dan tidak membuat para tamu merasa bosan. Ajak Si Kecil Menonton Dongeng RIRI (Cerita Anak Interaktif): Kaya akan Pesan Moral 6. Sediakan “Plan B” Seorang MC yang baik, perlu sigap dalam menjaga kelancaran acara. Bila ada kendala teknis atau kendala lain, seorang MC perlu menyiapkan rencana “yang lain”, misalnya dengan membuat improvisasi atau variasi acara. Namun, tentu saja nantinya akan kembali pada alur acara yang sudah disepakati. Baca juga: 6 Kegiatan Pembuka Kelas PAUD yang Seru dan Menyenangkan 7. Memperhatikan Manajemen Waktu Pastikan setiap sesi acara berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan tim. Jika ada sesi yang tertunda, usahakan untuk tetap kembali pada waktu yang sesuai (ada sesi yang waktunya dipercepat). 8. Menyiapkan Ice Breaker Namanya juga anak-anak, biasanya akan ada hal-hal yang tak terduga saat jalannya acara. Maka, siapkan materi-materi cadangan berupa ice breaker, misalnya dengan cara mengajak penonton menyanyi, menari, memberikan quiz, berpantun, bercerita, dan lainnya. Baca juga: 5 Permainan Icebreaking Untuk PAUD TERBARU 2023 Ice breaker juga bisa diberikan saat para tamu merasa jenuh. Anda perlu peka dalam melihat suasana. KABI (Kisah Teladan Nabi): Berguna Membangun Karakter Islami Anak Indonesia 9. Ucapan Terima Kasih yang Menyentuh Di akhir acara, biasanya MC akan mendapatkan kesempatan untuk menutup acara. Sampaikan hal-hal yang bisa menyentuh hati, misalnya ucapan terima kasih kepada guru dan orang tua yang selalu mendukung anak-anak selama belajar di sekolah, selamat berjuang untuk melanjutkan ke tahap pendidikan yang lebih tinggi, memberikan kalimat atau ucapan motivasi kepada anak-anak agar tetap semangat, ucapan maaf bila ada kesalahan, dan lainnya. Jangan lupa pula mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berjasa dalam acara perpisahan dan permohonan maaf bila ada kesalahan. Persiapan yang baik tentu akan membuat acara berjalan dengan semakin baik. Guru PAUD juga bisa belajar banyak hal saat menjadi MC, misalnya melatih kepercayaan diri, melatih kemampuan public speaking, melatih membangun kepekaan saat berbicara di depan umum, dan tentunya akan sangat berguna pula saat melakukan kegiatan pembelajaran. Semoga acara perpisahan / pelepasan siswa tahun ini berjalan dengan baik, lancar, dan meriah. Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Front view kids hugging their teacher[1] 2. Emceelester.com. (2022). Tips good effective emcee [2] 3. Wikihow.com. (2022). Be a Good Master of Ceremonies [3]
Keterampilan kognitif adalah salah satu hal yang penting, agar Si Kecil siap masuk SD / Sekolah Dasar. Keterampilan kognitif dapat membentuk dasar penting bagi perkembangan kecerdasan dan sosial emosional Si Kecil. Melalui aneka kegiatan sehari-hari bersama Ayah Bunda, diharapkan Si Kecil bisa mengembangkan keterampilan kognitif ini secara optimal. Apa sajakah keterampilan kognitif yang perlu dikembangkan dalam diri Si Kecil? Games atau permainan apa saja yang bisa dilakukan Si Kecil bersama Ayah Bunda di rumah? Artikel Terkait:Tips Jitu Kembangkan Kognitif Anak dengan 5 Cara Sederhana: Cara ke-5 Paling Keren Calistung Wajib Dikuasai Anak PAUD sebelum Masuk SD Panduan TERLENGKAP Melatih Keterampilan Bahasa Anak: Agar Siap Masuk SD 1. Keterampilan Bahasa Keterampilan ini meliputi kemampuan Si Kecil dalam berbicara, memahami suatu materi (pembicaraan, cerita, dan lainn), serta menulis. Contoh permainan: Membaca kata-kata sederhana. Bermain menyusun huruf menjadi kata (dengan permainan balok, puzzle, huruf magnetik, kartu huruf, dan lainnya) Menulis cerita sederhana. Melakukan kegiatan bercerita tentang hal-hal yang digemari Si Kecil. Tanya jawab (menjawab quiz) sesuai dengan cerita yang baru saja dibaca / ditonton. Baca juga: 21 Ide Kegiatan untuk Stimulasi Kecerdasan Bahasa Anak PAUD Usia 2 - 3 Tahun 2. Keterampilan Numerik Keterampilan ini berhubungan dengan pembelajaran tentang angka dan operasi dasar Matematika (pengurangan, penjumlahan, lebih besar, lebih kecil), mengurutkan angka, dan pola / bentuk angka. Baca juga: Permainan Pengembangan Numerik: Alat dan Bahannya Mudah Ditemukan Di Sekitar Contoh Permainan: Menghitung benda-benda di sekitar rumah. Menghitung pernik-pernik (benda-benda mungil), seperti pensil, kancing baju, dan lainnya. Bermain papan angka: Buatlah papan bertuliskan angka-angka di dalam gambar bentuk kotak-kotak. Lalu mintalah Si Kecil meletakkan kancing baju di atas angka sesuai dengan gambar angkanya. Mencari angka: Ajak Si Kecil mencari angka yang tersembunyi di sekitar rumah. Bermain kartu memori angka: Siapkan kartu bergambar angka 1 sampai 5. Lalu, tutup lima kartu tersebut dan disusun secara acak. Mintalah Si Kecil menyusunnya dengan urutan yang tepat. Agar Anak Didik Semakin Senang dan Semangat dalam Belajar, Ajak Bermain dan Belajar dengan Aplikasi Gim “Pelajaran TK dan PAUD” 3. Keterampilan Spasial Keterampilan mencakup pemahaman Si Kecil tentang ruang, bentuk, dan ukuran, termasuk pemahaman tentang arah, ukuran, dan jarak. Contoh Permainan: Bermain menyusun puzzle Bermain balok / blok Bermain permainan konstruksi / membangun dan merangkai (misalnya lego) Menggambar bentuk. Membuat bentuk dengan bahan kertas origami, lidi, kertas HVS, dan lainnya Mengenal bentuk benda di dalam ruangan Mewarnai dan menggambar bentuk Baca juga: 20 Ide PERMAINAN TERBARU Belajar Bentuk dan Warna: Untuk Anak PAUD Usia 2 - 3 Tahun 4. Keterampilan Kognitif Dasar Keterampilan kognitif dasar adalah kemampuan mental yang mendasar dan penting untuk proses belajar dan pemecahan masalah. Contoh permainan: Bermain kartu memori, misalnya mencocokkan kartu dengan gambar yang sama sambil menyebutkan nama benda pada kartu. Mencari perbedaan dari dua gambar. Bermain mengingat nama, hobi, dan hal menarik tentang teman sekelas. 5. Keterampilan Berpikir Kritis Keterampilan ini berhubungan dengan kemampuan Si Kecil dalam memecahkan masalah, menganalisa informasi, dan mengambil keputusan berdasarkan pemikiran yang logis dan irasional. Baca juga: Kembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Anak dengan Cara Ini! Contoh Permainan: Bermain menyusun puzzle bersama Ayah Bunda (berkelompok) atau bersama teman. Mencari harta karun (ajak Si Kecil mencari benda tersembunyi sesuai petunjuk). Mengamati suatu benda dan membuat beberapa pertanyaan tentang benda tersebut. Bermain tebak-tebakan dan teka-teki, misalnya menyebutkan nama hewan dengan ciri-ciri yang disebutkan Ayah Bunda. Tidak hanya melalui permainan, Si Kecil juga perlu diajak untuk terus aktif dalam melakukan variasi kegiatan sehari-hari, misalnya berkebun, merapikan kamar, merapikan mainan, menyisir rambut, dan lainnya. Ayah Bunda juga bisa menjadikan kegiatan harian Si Kecil menjadi permainan menarik, misalnya saat merapikan mainan bersama, ajaklah Si Kecil berkompetisi. Atau, saat mengajak Si Kecil membantu membersihkan daun kering di kebun. Ajak Si Kecil menghitung jumah daun kering yang berhasil ia kumpulkan. Semoga dengan melakukan aneka permainan dan aktivitas menyenangkan di atas, Si Kecil makin siap masuk ke jenjang Sekolah Dasar / SD. Sumber Referensi:1. Educationcorner.com. (2022). Cognitive skills important for kindergarten [1] 2. Raisingchildren.net.au. (2022). Play preschooler development thinking play preschoolers [2] 3. Freepik.com. (2022). Bright imagination [3]