Top
Senin, 24 Februari 2025 | Edukasi

Ayah Bunda sahabat Educa, usia dini adalah masa terbaik untuk menanamkan nilai kepemimpinan karena anak mudah menyerap kebiasaan. Karakter pemimpin, seperti percaya diri, tanggung jawab, dan kerja sama membantu anak menjadi pribadi yang mandiri dan peduli. Pembentukan karakter sejak kecil mempersiapkan si Kecil untuk menghadapi tantangan dan berani mengambil keputusan di masa depan. Baca juga: 6 Aktivitas di Sekolah untuk Mengembangkan Leadership Skill Karakter kepemimpinan bisa dibentuk sejak usia 2-4 tahun karena si Kecil mulai belajar dari lingkungan sekitarnya. Melalui berbagai pembiasaan sederhana di rumah bersama orang tua, anak dapat mengembangkan rasa percaya diri dan tanggung jawab. Pembiasaan kepemimpinan sejak dini membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, berani, dan mampu bekerja sama dengan orang lain. Berikut adalah pembiasaan positif yang bisa membantu perkembangan karakter kepemimpinan si kecil agar tumbuh maksimal: Mengajarkan sopan santun: Biasakan si Kecil mengucapkan "tolong" dan "terima kasih" agar terbiasa menghargai orang lain dan bersikap andhap asor. Baca juga:Anak Bicara Kurang Sopan? Ini Cara Mencegahnya Menjadi contoh yang baik: Tunjukkan sikap disiplin, jujur, dan peduli karena si kecil belajar dari perilaku atau teladan dari Ayah Bunda. Melibatkan anak dalam tugas rumah: Ajak si Kecil membantu merapikan mainan atau meja makan bersama Ayah Bunda untuk menumbuhkan tanggung jawab. Mendorong keberanian berbicara: Beri kesempatan si Kecil menyampaikan pendapat serta idenya agar lebih percaya diri. Membiasakan menyelesaikan masalah: Bantu si Kecil mencari solusi sederhana saat menghadapi kesulitan untuk melatih kemandirian dan problem solving skill. Memberikan pilihan sederhana: Biarkan si Kecil memilih baju atau makan siang sendiri untuk melatih pengambilan keputusan dan berpikir kritis. Menghargai usaha sendiri dan orang lain: Ajarkan si Kecil untuk bangga dengan usahanya. Ayah Bunda bisa memotivasi mereka dengan memuji setiap usaha dan perkembangannya. Ajak si Kecil mengapresiasi teman yang mendapatkan prestasi, agar ia belajar menghargai usaha orang lain dan sikap empati. Mengenalkan tanggung jawab kecil: Beri si Kecil tugas sederhana seperti menyusun sepatu sepulang sekolah untuk melatih kemandirian dan tanggung jawab. Melatih kerja sama: Ajak si Kecil bermain atau menyelesaikan tugas bersama teman atau saudara agar bisa belajar berbagi peran dan bekerja sama. Libatkan ia saat bersih-bersih rumah bersama Ayah Bunda. Baca juga:Mengajarkan Kerja Sama kepada Anak? Ternyata Mudah Sekali Mengajarkan ketegasan dengan kasih sayang: Bantu si Kecil memahami batasan dan aturan dengan cara yang lembut tetapi tegas agar ia belajar disiplin. Agar seimbang, jangan lupa memberikan apresiasi atau pujian saat ia bisa melakukan kebaikan atau menaati aturan. Mendorong rasa ingin tahu: Jawab pertanyaan si Kecil dengan sabar, hargai setiap pendapatnya. Pembiasaan ini bisa menstimulasi kemampuan berpikir kritis dan terbuka. Mengajarkan pentingnya berbagi: Libatkan si Kecil dalam kegiatan amal. Ajak ia berkunjung pada teman yang berulang tahun atau perayaan tertentu sambil membawa hadiah istimewa. Melatih kesabaran: Ajak si Kecil bermain permainan secara bergiliran dengan saudaranya, misalnya ular tangga. Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap barang pribadi: Biasakan si Kecil merapikan mainan atau menyimpan barangnya sendiri agar lebih mandiri. Bila ada barang yang rusak, biasakan agar si Kecil menceritakan apa penyebabnya kepada Ayah Bunda. Mengajarkan keberanian mencoba hal baru: Dukung si Kecil untuk mencoba aktivitas baru dan memuji setiap “keberhasilan kecil”. Saat ia melakukan kesalahan, berikan motivasi agar tidak mudah menyerah dalam mencoba hal baru agar ia lebih percaya diri dan tidak takut menghadapi tantangan. Baca juga:Si Kecil Mudah Grogi? Inilah 6 Cara Sederhana Membangun Mentalnya Jadi Pemberani Ayah Bunda sahabat Educa, menanamkan karakter kepemimpinan sejak dini bisa membantu si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab. Dengan pembiasaan positif di rumah, si Kecil belajar memimpin dirinya sendiri sebelum kelak bisa memimpin orang lain atau suatu organisasi. Peran aktif Ayah Bunda sebagai teladan dan pendamping sangat penting dalam membentuk karakter kepemimpinan si Kecil. Semoga Ayah Bunda sahabat Educa tetap semangat membangun karakter si Kecil sejak dini dan dari pembiasaan-pembiasaan sederhana. MARBEL TK DAN PAUD: Membantu Kembangkan Aneka Skill Penting Si Kecil dengan Bermian Gim   Sumber referensi: Freepik.com. (2024). Kid playing with paper plane [1] Peakeacademy.com. (2024). How to help your preschooler be a leader [2] Actionforchildren.org. (2024). Leadership in child care [3]  

Rabu, 05 Februari 2025 | Parenting

“Orangnya pintar. Namun, sayang, attitude-nya kurang baik.” Mungkin Ayah Bunda pernah mendengar orang berkata seperti itu. “Attitude” adalah hal yang penting dan perlu melekat dalam pribadi seseorang agar ia memiliki integritas yang baik. Mengajarkan kebiasaan positif pada si Kecil sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk “attitude” atau karakter karakternya di masa depan. Dapatkan LKA Gratis:Jadikan kegiatan mengerjakan Lembar Kerja Anak menjadi semakin menyenangkan. Unduh di platform Educa Studio Pada usia 1-2 tahun, si Kecil sedang dalam tahap eksplorasi dan meniru, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk mengenalkan nilai-nilai baik dengan cara yang menyenangkan. Dengan pendekatan yang kreatif dan penuh kasih sayang, Ayah Bunda dapat membantu si Kecil belajar kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah 22 kebiasaan tersebut! 1. Merapikan mainan Ajak si Kecil bersama-sama membereskan mainan sambil mendengarkan lagu kesukaan, atau mengajaknya berlomba dengan mengatakan, “Siapa yang bisa mengumpulkan mainan ke dalam kotak paling banyak, adalah pemenangnya!” Jangan lupa untuk mengalah saja, ya Ayah Bunda. 2. Mengucapkan kata “tolong” Ayah Bunda hampir tidak mungkin membutuhkan bantuan si Kecil. Namun, cobalah meminta tolong pada si Kecil untuk mengambilkan suatu benda dengan mengucapkan kata “tolong”. Baca juga:Tips MENGAJARKAN 3 KATA AJAIB, Maaf, Tolong, Terima kasih, dengan Cara Menyenangkan: Pada Anak PAUD Usia 4-5 Tahun 3. Cuci tangan sebelum makan Ayo, ajak si Kecil membiasakan diri dengan cara mencuci tangan bersama Ayah Bunda. 4. Table manner yang baik Ajak si Kecil makan bersama tanpa gangguan segala aktivitas dengan layar. 5. Mengucapkan salam Setiap si Kecil bangun pagi, ucapkan “Selamat pagi!” Saat hendak pergi, Ayah Bunda bisa berpamitan. 6. Mengucapkan terima kasih Agar bisa jadi teladan, sering-seringlah mengucapkan terima kasih saat menerima bantuan dari siapa saja. Atau, saat Ayah Bunda membantu si Kecil, tapi ia lupa mengucapkan terima kasih, ucapkan “terima kasih” pada si Kecil. 7. Menunggu giliran Ajak ia bermain game yang memberikan kesempatan kepada si Kecil untuk menunggu giliran, misalnya ular tangga, halma, dan lainnya. Atau, bila ia punya saudara kandung, berikan kesempatan padanya untuk bermain secara bergiliran dengan kakak atau adiknya. 8. Mendengarkan nasihat / instruksi Berikan waktu untuk mendengarkan segala cerita dari si Kecil dengan sepenuh hati dan menatap matanya. 9. Meminta maaf Saat Ayah Bunda membuat suatu kesalahan, dengan setulus hati ucapkanlah kata “maaf”. Baca juga:6 Hal Penting saat Orang Tua Meminta Maaf kepada Anak  10. Hidup hemat Ajak si Kecil menabung bersama. Ayah Bunda juga perlu bijaksana dalam membeli barang-barang sesuai kebutuhan. 11. Peduli pada kebersihan Ajak si kecil membersihkan rumah bersama. Bila ada kertas atau kardus sisa bungkus makanan di lantai atau di atas meja, ajak ia membuangnya di tempat sampah bersama-sama. 12. Sopan berkata-kata Gunakan kata-kata yang baik saat berkomunikasi dengannya, meskipun saat menasehati atau menegur karena si Kecil berbuat suatu kesalahan. Baca juga:Anak Bicara Kurang Sopan? Ini Cara Mencegahnya 13. Berbagi pada sesama Ajak si Kecil berkegiatan sosial. Ayah Bunda juga bisa meminta si Kecil memasukkan sejumlah uang di kotak sumbangan 14. Tidak membuang makanan Berikan porsi makan yang secukupnya. Yang penting si Kecil mampu menghabiskannya. 15. Mengasihi hewan dan tanaman Berikan ia kesempatan memelihara tanaman atau hewan, serta ajari cara merawatnya dengan baik. 16. Mandiri dalam mengenakan pakaian Berikan kesempatan mengenakan pakaiannya sendiri, dan berikan bantuan bila benar-benar dibutuhkan. 17. Cinta alam Ajak ia berkreasi dengan aneka bahan bekas, dan meminimalisir penggunaan kantong plastik. 18. Tekun berdoa Ajak ia berdoa bersama dan mengingatkan juga agar ia rajin berdoa sebelum beraktivitas dengan kata-kata yang sederhana. Baca juga:Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai Bentuk Pengenalan Ibadah pada Anak Usia Dini 19. Membantu orang lain Mintalah ia membantu Ayah Bunda mulai dari hal yang sederhana, misalnya mengambilkan sendok. 20. Kesabaran Saat si Kecil berbuat salah, Ayah Bunda harus menasehatinya dengan kata-kata yang lembut dan penuh empati. 21. Sopan berperilaku Budayakan penggunaan kata “permisi” saat hendak melewati orang lain yang sedang duduk dan menganggukkan badan saat memberi salam. 22. Bangun pagi Ciptakan suasana yang ceria dan penuh semangat di pagi hari, misalnya dengan memutarkan lagu yang bermakna positif plus penuh semangat, mengajak berdoa bersama, senam pagi bersama. Baca juga:Bangun Pagi: Apa Manfaatnya Bagi Si Kecil? Apa Peran Orang Tua? Mengapa Penting untuk Anak Indonesia Hebat? Menanamkan kebiasaan positif sejak dini akan membantu si Kecil tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia dan berintegritas. Dengan kesabaran, konsistensi, dan bimbingan dari Ayah Bunda, segala kebiasaan tersebut di atas, pasti akan memberikan hasil yang positif bagi perkembangan anak di masa depan. Tetap semangat jadi teladan! RIRI: Animasi keren untuk belajar dengan aneka dongeng pembangun karakter! Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Walking family child walk baby [1]  

Senin, 06 Januari 2025 | Parenting

Anak Indonesia adalah generasi penerus bangsa. Mereka perlu dibekali dengan aneka kebiasaan baik sejak dini. Menteri Pendidikan atau Mendikdasmen, Bapak Abdul Mu’ti menganjurkan kepada guru dan orang tua untuk mengajarkan “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Berikut ini penjelasannya: 1. Bangun pagi Bangun pagi membantu anak Indonesia lebih segar, fokus, dan produktif. Kebiasan ini juga bisa mengembangkan karakter disiplin dan sikap menghargai waktu. Contoh kegiatannya, yakni: Memberikan edukasi tentang manfaat bangun pagi, jelaskan kepada si kecil bahwa bangun pagi baik untuk kesehatan fisik dan mental Memutar lagu atau dongeng, lagu yang ceria membantu anak tetap segar dan ceria di pagi hari Memberikan tanggung jawab, setiap pagi anak bisa diminta untuk merapikan tempat tidur Memberikan apresiasi, pujian, pelukan, atau hadiah saat anak berhasil bangun tepat waktu. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas 2. Beribadah Melalui ibadah, anak Indonesia bisa belajar bersyukur, berempati, dan bertanggung jawab. Berikut berapa kegiatannya: Mengajarkan doa pendek, ajarkan dan ucapkan doa pendek bersama si kecil Membuatkan jadwal, bantu si kecil membuat jadwal ibadah rutin harian Belajar dengan lagu dan dongeng, kenalkan nilai-nilai ibadah kepada si kecil lewat lagu dan dongeng Teladan orang tua, berikan contoh nyata kepada si kecil dengan selalu rajin dan disiplin beribadah. Baca juga: KOLEKSI CERiTA PENDEK ISLAMI Untuk KEMBANGKAN KARAKTER Anak di HARI SANTRI 3. Berolahraga Olahraga bisa meningkatkan kebugaran, melatih disiplin, dan membantu anak mengelola stres. Dalam tubuh anak Indonesia yang sehat, terdapat jiwa yang kuat pula. Contoh kegiatannya, yaitu: Gerak lagu, ajak si kecil melakukan gerak lagu atau senam dengan iringan musik Membuat jadwal rutin, bantu si kecil membuat jadwal rutin berolahraga Teladan cinta olahraga, jadilah contoh penggemar kegiatan olahraga Alat olahraga, sediakan peralatan olahraga khusus buat si kecil Aktivitas alam, agar dapat merasakan manfaat sinar matahari, ajak si kecil berkegiatan di alam (desa, kebun, dan lainnya) dan di luar rumah. Baca juga: 19 Pilihan Olahraga Indoor Mudah yang Bisa Dilakukan Anak Usia 5 Tahun 4. Makan makanan sehat dan bergizi Pola makan yang sehat membantu tumbuh kembang anak jadi lebih optimal, memberi energi yang cukup untuk beraktivitas, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Contoh kegiatannya: Berikan makanan bervariasi, selalu sediakan menu makanan sehat yang berbeda tiap hari Ajak anak memasak, paling tidak menyiapkan piring atau merapikan meja makan Mengurangi junk food, ajak si kecil mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan tidak sehat Memberi edukasi dan motivasi dengan bercerita atau mengucapkan kalimat motivatif, seperti “Ayo makan sayurnya, agar kulit tetap segar.” Baca juga: Ide Aktivitas untuk Belajar Topik Makanan Kesukaanku ( Kurikulum Merdeka ) 5. Gemar belajar Belajar mengasah rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis. Diharapkan, anak Indonesia makin siap dalam menghadapi tantangan zaman, dengan tetap mengedepankan kegiatan bermain untuk melatih keterampilan dan mendapat banyak ilmu pengetahuan. Contoh aktivitasnya: Jadwal belajar, bantu si kecil membuat jadwal belajar rutin Bermain bersama, ajak si kecil bermain permainan edukasi offline dan online Teladan membaca, ayah bunda perlu menunjukkan betapa pentingnya membaca Ruang belajar, sediakan tempat belajar yang nyaman dan menarik atau dekoratif Baca juga: 5 Kiat Membuat Siswa Gemar Belajar di Era Teknologi 6. Bermasyarakat Anak Indonesia perlu terlibat dalam hidup bermasyarakat dan berkomunitas, untuk belajar menghargai perbedaan, melatih tanggung jawab, dan membangun semangat gotong royong. Contoh pembiasaannya: Mengajarkan tiga kata ajaib, seperti maaf, tolong, dan terima kasih Mengajarkan sopan santun, ayah bunda perlu mencontohkan perilaku sopan dalam kata dan perbuatan. Ajarkan pula senyum, salam, dan sapa Terlibat dalam kegiatan sosial, misal kegiatan lomba 17an, kerja bakti, dan lainnya Mengajarkan berbagi, empati, dan menghargai perbedaan, ayah bunda bisa mengajarkannya dengan dongeng, lagu, atau berdiskusi santai. 7. Tidur cepat Tidur tepat waktu membantu anak Indonesia tetap segar, fokus, kreatif, sekaligus menjaga keseimbangan tubuh agar tetap sehat. Contoh kegiatannya: Ajak si kecil bermain ular tangga atau sejenisnya, dan mendengarkan cerita Ajak si kecil memiliki saat tidur yang konsisten tiap malam Bantu si kecil menyiapkan tempat tidur yang nyaman dan tenang. Kebiasaan yang baik tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tetapi juga mental atau karakter dan kepribadian si kecil. Lewat pembiasaan yang konsisten, semoga si kecil semakin tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter mulia. Ayo, dukung gerakan Bapak Menteri Abdul Mu’ti ini, demi masa depan anak Indonesia yang cerdas, terampil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta agama. KABI: Membantu Kembangkan Karakter Anak Muslim di Indonesia  

Jumat, 29 November 2024 | Edukasi

Pendidikan Islam anak usia dini punya peranan penting dalam pembentukan karakter juga kepribadian anak, agar sesuai dengan nilai-nilai Islam yang ada. Mulai dari mengajarkan hal-hal yang sederhana, anak dapat dididik untuk hidup seturut nilai-nilai ajaran dan agama Islam. Secara umum, pendidikan agama Islam ditujukan untuk membentuk kepribadian seorang Muslim, agar mereka dapat mencapai dunia dan akhirat dengan ridho Allah SWT. Pendidikan Islam anak usia dini Pendidikan Islam anak usia dini adalah pendidikan atau pelatihan yang ditujukan untuk membentuk kepribadian Muslim dalam diri anak, supaya mereka beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Pada dasarnya, pendidikan ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak, namun, juga untuk mencapai kebahagiaan, baik di dunia maupun akhirat, seturut dengan kehendak Allah SWT. Baca juga: Bentuk Karakter Anak sesuai Ajaran Agama Islam dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Berikut beberapa cara mendidik iman anak usia dini, yaitu: Metode keteladanan Salah satu cara mendidik iman anak usia dini dengan memberi teladan yang baik kepada mereka. Orang tua perlu mengajarkan nilai-nilai positif sesuai ajaran agama Islam, seperti kejujuran, istikamah, dan lainnya. Metode latihan dan pengamalan Pendidikan Islam anak usia dini dapat dilakukan lewat metode latihan dan pengamalan. Tujuannya agar anak bisa merealisasikan ajaran Islam dalam kehidupannya, juga diridhai oleh Allah SWT.  Metode bernyanyi dan bermain Cara mendidik iman anak usia dini lainnya, yaitu lewat permainan dan bernyanyi. Metode ini tidak hanya mengembangkan intelektualitas dan kreativitas anak, namun, turut mengajarkan nilai-nilai agama Islam. Metode kebiasaan baik Pendidikan Islam anak usia dini juga bisa dikembangkan lewat berbagai kebiasaan baik. Biasakan anak untuk berbuat kebaikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai agamanya, dengan tetap bertoleransi kepada sesama. Baca juga: Tanamkan Akidah pada Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Peran Kabi Kisah Teladan Nabi dalam mendidik iman anak usia dini Cerita teladan kenabian bisa menjadi solusi lain yang dikembangkan untuk mendidik iman anak usia dini. Terlebih lagi, di tengah fase golden age-nya, proses belajar anak harus tetap diselingi dengan aktivitas membaca cerita dan bermain. Kabi Kisah Teladan Nabi adalah gim edukasi yang dirilis oleh Educa Studio untuk anak usia dini yang beragama Muslim. Kabi memuat ratusan kisah bernuansa Islami yang cocok untuk mendidik iman anak usia dini. Beberapa kisah yang termuat dalam Kabi Kisah Teladan Nabi adalah Abu Nawas, Kisah fabel Islami, kisah Tokoh Islam, kisah wanita hebat, hingga kisah teladan nabi lainnya. Sebagai gim edukasi, Kabi tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik atau mengedukasi anak usia dini, khususnya mengenai ajaran agama Islam. Oleh karena itu, Kabi cocok untuk melatih keimanan dan ketakwaan anak terhadap Allah SWT. Baca juga: Cara Mengembangkan Iman Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Berikut beberapa peran Kabi Kisah Teladan Nabi dalam mendidik iman anak usia dini: Melatih keimanan dan ketakwaan anak terhadap Allah SWT Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan keimanan anak terhadap Allah SWT Melatih sikap-sikap baik yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari Menanamkan ajaran agama Islam dalam diri anak. Kabi Kisah Teladan Nabi tidak hanya mendidik iman anak usia dini, lewat kisah yang penuh hikmah dan teladan, tetapi juga membantu memperkuat keimanan mereka.  Kabi adalah media pendidikan Islam anak usia dini yang efektif untuk membantu membentuk generasi yang kokoh iman dan akhlaknya, dengan cara yang interaktif, edukatif, juga menyenangkan. Baca juga: Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai Media Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini Sumber referensi: Agus, Zulfikli. Konsep Pendidikan Islam terhadap Pendidikan Anak Usia Dini. (2018). Jurnal Tarbiyah Islamiyah, Volume 3 Nomor 1 Edisi Juni 2018. Jasuri. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Usia Dini. (2015). Jurnal Madaniyah Edisi VIII, Januari 2015.

Kamis, 17 Oktober 2024 | Edukasi

Tiap anak di jenjang fase dan usianya, tentu memiliki perbedaan cara belajar. Contoh, metode pembelajaran anak TK (Taman Kanak-kanak) tentu berbeda dengan anak SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat langsung dalam pendidikan, terutama anak TK, baik orang tua maupun guru, sebaiknya memilih metode pembelajaran yang tepat dan disesuaikan dengan karakteristik juga usia mereka. Artikel ini akan membahas beberapa rekomendasi permainan anak TK yang bisa digunakan orang tua dalam mendidik anaknya. Contoh permainan anak TK yang mendidik Untuk anak TK (usia 4 hingga 6 tahun), orang tua bisa menggabungkan metode pembelajaran dengan aktivitas permainan. Mengingat di usianya tersebut, mereka lebih senang bermain ketimbang belajar. Aktivitas belajar sambil bermain ini bisa dilakukan di dalam atau luar ruangan. Orang tua dapat menggabungkan keduanya, agar si kecil tidak merasa bosan. Berikut tiga contoh aktivitas belajar sambil bermain di luar ruangan: Baca juga: 21 Jenis Permainan dalam Gim Edukasi Marbel TK PAUD (Belajar TK PAUD Bersama Marbel) Berkebun Orang tua bisa mengajak anak berkebun untuk menanam tanaman atau pohon. Selain menumbuhkan kecintaan si kecil terhadap alam, aktivitas ini juga membantu anak belajar sambil bermain dengan mengeksplorasi apa yang ada di sekitar mereka. Bermain layang-layang Permainan anak TK (Taman Kanak-kanak) yang mendidik lainnya, yakni bermain layang-layang. Orang tua bisa mengajak anak membuat layang-layang dan memainkannya bersama. Bertamasya ke kebun binatang Contoh permainan untuk anak TK yang berikutnya adalah mengajak si kecil bertamasya ke kebun binatang. Selain menambah pengetahuan soal binatang, kegiatan ini juga pasti menyenangkan hati mereka. Sementara itu, 3 rekomendasi permainan anak TK dalam ruangan, yaitu: Bermain peran Orang tua bisa mengajak anak bermain peran. Selain melatih imajinasi dan kreativitas, kegiatan ini turut meningkatkan keterampilan kognitif, bahasa, dan motorik si kecil. Sebagai contoh, orang tua mengajak anak bermain peran sebagai penjual dan pembeli. Baca juga: Latih Kesiapsiagaan Anak Usia Dini terhadap Gempa dengan Marbel Siaga Gempa Bermain puzzle Contoh permainan untuk anak TK yang selanjutnya, yakni bermain puzzle. Selain melatih konsentrasi si kecil, aktivitas ini juga dapat menumbuhkan keterampilan kognitif, imajinasi, dan motorik halus anak. Bermain tebak lagu Permainan anak TK yang mendidik dan bisa dilakukan di dalam ruangan, yakni bermain tebak lagu. Tidak hanya melatih konsentrasi dan daya ingat anak, bermain tebak lagu juga menjadi salah satu rekomendasi aktivitas belajar sambil bermain yang cocok untuk anak usia dini. Rekomendasi permainan anak TK dalam gim Marbel TK PAUD Ayah bunda tidak perlu bingung mencari rekomendasi permainan anak TK yang mendidik dan menyenangkan untuk mereka. Karena semua aktivitas belajar sambil bermain itu, sudah tersedia lengkap dalam satu gim Marbel TK PAUD. Ketika mengunduh gim Marbel TK PAUD, orang tua bisa mendampingi aktivitas belajar sambil bermain si kecil. Ayah bunda, jangan khawatir karena semua materi yang tersedia, sudah disetujui oleh para pengajar di Google Play Store. Berikut lima rekomendasi permainan anak TK dalam gim Marbel TK PAUD: Permainan puzzle huruf Dalam permainan ini, anak akan diminta menyusun juga mencocokkan huruf sesuai susunan yang ada sebelumnya. Contoh, kata “apel” tersusun acak, dan si kecil harus menyusunnya kembali. Baca juga: Bangun Minat Belajar Anak Usia Dini dengan Marbel TK PAUD Permainan cari benda Permainan untuk anak TK yang mendidik, dalam gim Marbel TK PAUD, salah satunya, permainan cari benda. Permainan ini membantu melatih ketelitian si kecil untuk menemukan benda yang disebutkan, seperti buku, pakaian, atau lainnya. Permainan mewarnai Rekomendasi permainan anak TK, yaitu permainan mewarnai. Selain melatih kreativitas anak, aktivitas ini turut membantu mengembangkan imajinasi mereka. Ada tiga kategori dalam permainan ini, yaitu permainan mewarnai hewan darat, hewan air, serta hewan udara. Permainan berhitung Orang tua juga bisa mengajak si kecil belajar berhitung lewat permainan dalam Marbel TK PAUD. Anak akan diminta mencocokkan serta menghitung angka atau jumlah benda yang ada. Selain melatih keterampilan, aktivitas ini juga menumbuhkan ketelitian dan pengetahuan anak. Permainan kuis Permainan anak TK yang mendidik selanjutnya adalah kuis. Pada permainan ini, si kecil diajak menebak berbagai objek yang ada, seperti angka, huruf, benda, sayur, maupun buah. Permainan ini dapat melatih pengetahuan juga keterampilan si kecil. Tunggu apalagi, ayo Ayah bunda, segera download gim Marbel TK PAUD hanya di Google Play Store dan iOS sekarang juga! Baca juga: Marbel TK PAUD sebagai Solusi Digital untuk Pembelajaran Anak Sumber referensi: Liputan6.com. Aktivitas Luar Rumah bersama Anak selain Ke Mal. 2015. Tanggal akses 17 Oktober 2024. Ypt.or.id. Luar Biasa! Inilah 12 Permainan Edukatif Anak TK yang Mampu Menambah Kecerdasan Anak. (2017). Tanggal akses 17 Oktober 2024.

Jumat, 11 Oktober 2024 | Edukasi

Pendidikan karakter, ajaran moral, dan nilai-nilai agama selalu menjadi hal terpenting yang harus ditanamkan sejak usia dini. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan sebagai bekal anak di masa mendatang.  Apa pun agamanya, penting bagi orang tua untuk mendidik anaknya soal ajaran moral, pendidikan karakter, juga nilai-nilai religi. Bagi orang tua beragama Muslim, bisa mulai mengajarkan anaknya soal agama, dengan mengedukasi mereka tentang Sunah Rasul. Apa saja Sunah Rasul? Secara sederhana bisa dipahami bahwa Sunah Rasul adalah semua perkataan, perbuatan, juga persetujuan yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sunah tidak dibedakan menurut hukumnya, melainkan perbuatan. Walau memakai istilah sunah, bukan berarti semua hal yang dilaksanakan Rasulullah merupakan sunah. Karena bisa saja, Rasulullah melakukannya terdesak dengan alasan lain, dan tidak wajib diikuti umatnya. Berikut beberapa contoh Sunah Rasul yang bisa dilakukan: Memberi makan Menyegerakan berbuka puasa Tersenyum Mendamaikan orang yang berselisih Berdoa menjelang buka puasa Mengakhirkan sahur Zikir saat berbuka puasa Menyebarkan salam Berhemat menggunakan air Mengkhatamkan Al-Qur’an secara rutin Istighfar Bersegera menuju salat Jumat Sedikit berbicara Berterima kasih kepada orang lain Sujud syukur. Baca juga: Tingkatkan Kesadaran Sosial Anak lewat Kabi Kisah Teladan Nabi Cara mendidik anak Sunah Rasul Meski biasanya dilakukan oleh orang yang sudah menikah, namun, ada pula Sunah Rasul yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang belum menikah. Karena Sunah Rasul sendiri memuat perkataan, perbuatan, juga persetujuan yang diriwayatkan Nabi Muhammad SAW. Beberapa contoh Sunah Rasul yang bisa dilakukan oleh orang yang belum menikah, antara lain menyebarkan salam, tersenyum, istighfar, sujud syukur, serta berterima kasih kepada orang lain. Karena merupakan salah satu hal yang wajib dipelajari dalam agama Islam, orang tua perlu mengajarkan anaknya tentang Sunah Rasul. Orang tua bisa mulai mendidik anaknya dari hal-hal sederhana yang bisa diterapkan tiap hari. Salah satu metode pengajaran yang bisa dilakukan, yakni mengajak anak mengakses Kabi Kisah Teladan Nabi dari Educa Studio. Sebagai informasi, Kabi adalah media belajar interaktif agama Islam untuk anak usia 2 hingga 6 tahun. Kabi memuat banyak kisah bernuansa Islami yang sangat cocok untuk mendidik anak usia dini tentang agama Islam, dan satu di antaranya adalah Seri Sunnah Rasul. Baca juga: Bekali Pengetahuan Agama Islam Anak dengan Kabi dari Educa Studio Berikut beberapa kisah yang ada dalam seri tersebut: Jumat Mubarak, Saatnya Berbagi Waktu Luang yang Menghasilkan Pahala Sedekah Sederhana Ayo, Olahraga seperti Rasulullah Keutamaan Sholat Dhuha dan Jahajjud Yuk, Makan dengan Cara yang Benar Yuk, Saling Memberi Hadiah Mengapa Harus Memakmurkan Masjid? Keutamaan Bersedekah Menjenguk Orang Sakit. Dalam Kabi, Seri Sunnah Rasul membahas perbuatan, tindakan, juga perkataan apa saja yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan bahasa yang sederhana, juga video animasi yang sangat menarik untuk Si Kecil. Contohnya, kisah berjudul Mengapa Harus Memakmurkan Masjid, yang menceritakan tentang kegiatan membersihkan masjid sebagai salah satu bentuk perbuatan baik kepada masjid. Dalam cerita itu, dituliskan bahwa memakmurkan masjid sama dengan memuliakan masjid, yang termasuk dalam salah satu Sunah Rasul. Cerita itu menyebutkan bahwa ada dua hal yang dapat dilakukan untuk memakmurkan masjid, yakni kegiatan fisik dan non-fisik. Contoh kegiatan fisik, antara lain membangun masjid, memperbaiki jika ada bagian masjid yang rusak, serta melengkapi peralatan yang dibutuhkan, seperti karpet, speaker, dan mikrofon. Sementara itu, contoh kegiatan non-fisik, yakni melaksanakan kegiatan sosial, dakwah, hingga membersihkan dan menjaga kebersihan masjid. Pada intinya, Sunah Rasul ini ingin menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan, dan tidak membiarkannya kosong. Baca juga: Kabi sebagai Media Digital untuk Belajar Agama Kabi Kisah Teladan Nabi bukan hanya sebagai media belajar yang interaktif dan menyenangkan, tetapi juga membantu pemahaman dan pengertian anak tentang nilai-nilai agama, pendidikan karakter, serta ajaran moral. Dengan Kabi, anak bisa belajar agama Islam secara terarah, interaktif, dan tidak membosankan. Bersama Kabi, mari ajarkan Sunah Rasul kepada anak sejak usia dini. Yuk, download Kabi Kisah Teladan Nabi sekarang hanya di Google Play Store dan iOS! Sumber referensi:  DW, Retno. Sunnah-sunnah Rasul yang Wajib Kamu Tahu. (2017). Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia. Detik.com. Apa itu Sunnah Rasul? Ini Penjelasan dan Contohnya. (2023). Tanggal akses 11 Oktober 2024.