Top
Rabu, 19 Maret 2025 | Edukasi

Fred Rogers atau yang kerap disapa Mister Rogers berpendapat, ““Ketika kita memperlakukan anak-anak dengan hormat, mereka pada gilirannya belajar bagaimana memperlakukan orang lain dengan hormat.” Mr. Rogers menekankan pada pentingnya relasi yang penuh kasih dan apresiatif dari guru. Treatment seperti ini akan membantu anak didik mengembangkan rasa aman dan percaya diri saat pembelajaran. Baca juga:Menjadi Guru yang Inspiratif dan Profesional Era Digital Menjadi guru PAUD dan SD (khususnya kelas 1-3 SD) bukan hanya tentang mengajar atau memberikan materi. Beberapa anak didik mungkin masih merasa canggung, sungkan, atau bahkan takut saat pertama kali masuk kelas. Atau, jangan-jangan beberapa anak didik masih merasa canggung sampai sekarang dan belum sepenuhnya melakukan kegiatan di kelas bersama gurunya secara percaya diri? Tidak perlu khawatir, karena itu adalah proses yang wajar. Setiap anak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan merasa nyaman dengan guru serta teman-temannya. Baca juga:Kiat Menjadi Guru yang "Positif" di Segala Situasi Perhatian kecil yang bermakna Maria Montessori berkata, “Anak yang merasakan kasih sayang yang kuat terhadap lingkungannya dan semua makhluk hidup... memberi kita harapan bahwa kemanusiaan dapat berkembang ke arah yang lebih baik.” Montessori menekankan bahwa anak-anak dapat berkembang dengan lebih optimal saat ia ada di dalam lingkungan yang penuh kasih dan saling pengertian. Ucapan salam, bantuan sederhana, atau sekedar menanyakan kabar dari gurunya adalah semacam angin segar bagi anak didik. Bila dilakukan secara rutin akan membangun kepercayaan diri dan bonding emosi yang baik antara guru dan anak didik. Baca juga:Menjadi Guru yang Hebat demi Menguatkan Mental Anak Didik Kurangi teguran, perbanyak pujian, motivasi, dan apresiasi Maria Montessori dalam bukunya, The Absorbent Mind, berkata, “Pujian, bantuan, atau bahkan tatapan saja bisa cukup untuk memberi anak dukungan yang ia butuhkan. Berikan pujian atas segala usahanya, bila memang membutuhkan bantuan bantulah seperlunya. Amati apa yang dilakukan anak didik saat ia mencoba melakukannya sendiri. Hal ini sudah cukup untuk memotivasi anak didik agar semakin bersemangat melakukan banyak hal secara mandiri. Terlalu banyak nasihat atau teguran hanya akan mengikis rasa percaya dirinya. Percayalah, bahwa anak didik pasti berkembang menjadi diri yang lebih baik dari hari ke hari, dari segi karakter, keterampilan, dan bakat yang ia miliki, selama ia mendapatkan dukungan semangat dan pengetahuan baru yang bisa dieksplorasi. Baca juga:Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat Anak didik yang nyaman akan semakin terbuka Carl Rogers, seorang Psikolog dan ahli pendidikan, mengatakan, “Ketika seseorang benar-benar mendengarkanmu tanpa menghakimi, tanpa mencoba mengambil alih tanggung jawabmu, tanpa mencoba membentukmu, rasanya sungguh luar biasa!” Begitu juga dengan anak didik saat ia diberikan kepercayaan dari gurunya. Cukup berikan tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Kenyamanan yang ia rasakan saat melakukan tugasnya bisa membuatnya belajar dari kesalahan dan memperbaikinya. Bila ia membutuhkan bantuan, ia akan secara nyaman mengungkapkannya kepada gurunya. Saat ia meminta bantuan, berikan respons yang positif. Hargailah kejujuran dan keterbukaannya, lalu berikanlah solusi yang bersifat motivatif dan membangun. Baca juga:22 Tips Guru PAUD 2024: Agar Disukai Anak Didik di Era Digital Kenyamanan membantu anak lebih fokus dan patuh Lev Vygotsky berkata, “Anak-anak tumbuh di dalam kehidupan intelektual dari orang-orang di sekitarnya.” Pakar pendidikan anak ini menekankan bahwa lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan anak didik. Lingkungan yang nyaman, apalagi ditemani dengan guru yang berkompeten dan penuh pengertian akan membuat anak didik merasakan kenyamanan dan memiliki daya konsentrasi yang lebih baik. Ia bisa menjadi diri sendiri tanpa ada rasa takut disalahkan atau dimarahi. Anak didik juga akan semakin mudah untuk diarahkan, tidak mudah melawan, dan mematuhi aturan dengan tulus hati. Bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang nyaman? John Dewey berkata, “Berikan anak sesuatu untuk dilakukan, bukan hanya sesuatu untuk dipelajari; dan jika aktivitas itu mendorong mereka berpikir, maka pembelajaran akan terjadi secara alami.” Suasana belajar yang nyaman membuat anak lebih aktif dan menikmati proses belajar bisa mendorong mereka untuk berkreasi dan berpikir kritis. Ingatlah bahwa setiap anak berkembang dengan caranya sendiri. Dengan memberikan lingkungan yang nyaman, anak didik akan lebih bahagia, lebih percaya diri, dan tumbuh tanpa tekanan yang berlebihan. Dengan membangun hubungan yang baik dan penuh kasih, guru tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi sahabat dan panutan bagi anak didik. Semoga setiap langkah kecil yang dilakukan guru PAUD dapat memberikan dampak besar dalam kehidupan anak-anak! RIRI (Cerita Anak Interaktif): Guru Bisa Memanfaatkannya sebagai Media Mengajar untuk Membangun Karakter dan Kognitif Siswa   Sumber Referensi: Montessori, M. (1949). The Absorbent Mind [1] Motessori, M. (1949). Education and Peace [2] Rogers, C. (1961). On Becoming a Person: A Therapist’s View of Psychotherapy [3] Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes [4] Dewey, J. (1938). Experience and Education [5] Freepik.com. (2024). Front view kids hugging their teacher [6]

Senin, 17 Maret 2025 | Edukasi

Hai Guru PAUD dan SD Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi kesempatan yang istimewa untuk anak didik tercinta dalam membangun karakter positif, serta memperdalam pengetahuan mereka tentang ajaran agama. Anak didik pasti akan semakin termotivasi untuk setia menjalankan ibadah ini bila didukung oleh guru mereka. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Guru sebagai teladan dan sahabat anak didik Ada banyak peran guru selain mendidik, yaitu sebagai teladan dan sahabat bagi anak-anak didik. Meskipun Anda sedang menjalankan ibadah puasa, tunjukkanlah sikap sabar, penuh suka cita, penuh semangat, dan konsisten dalam menjalankan ibadah. Contoh nyata dalam hidup sehari-hari, bisa berdampak kuat bagi semangat anak-anak didik. Jangan lupa untuk tetap menjaga bonding antara guru dan siswa, dengan selalu bersikap ramah dan menjalin komunikasi, sehingga anak didik tetap merasa nyaman dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! Membangun motivasi untuk berpuasa di bulan Ramadan Guru PAUD sahabat Educa, untuk membangun motivasi kepada anak didik agar tetap bersemangat menjalankan ibadah puasa, cara-cara berikut ini bisa Anda terapkan: Menjelaskan manfaat puasa secara sederhana dan menarik.Selain menjelaskan manfaatnya, ceritakan pula pengalaman Anda saat berpuasa serta berbagai perubahan positif yang terjadi selama menunaikan ibadah puasa. Mengajak anak didik untuk melakukan kegiatan ibadah lainAjaklah anak didik melakukan salat berjamaah, membaca doa, dan melakukan berbagai kegiatan amal. Memberikan penghargaan atau apresiasi Apresiasi berupa sertifikat atau hadiah sederhana bisa diberikan kepada anak didik yang bisa menjalankan ibadah puasa serta aktivitas positif lain selama bulan Ramadan. Baca juga:Tips Mengajarkan Agama Islam kepada Anak Usia Dini Membangun komunikasi dengan orang tua atau wali Selama bulan Ramadan, anak didik biasanya akan memiliki lebih banyak waktu di rumah, bila dibandingkan dengan bulan-bulan lain selain bulan Ramadan. Hal ini terjadi karena jam pengurangan pembelajaran di sekolah dan banyaknya waktu libur. Maka, guru perlu menjain komunikasi aktif dengan orang tua untuk memantau perkembangan anak didik. Bagaimana caranya? Berikan jurnal sederhana, misalnya jurnal berjudul “30 Hari Kegiatan Ibadah di Bulan Ramadan”. Dengan media penghubung ini, orang tua dan guru bisa bekerja sama serta saling mendukung dalam memantau perkembangan ibadah dan kegiatan positif anak didik di bulan Ramadan. Baca juga:Bekali Pengetahuan Agama Islam Anak dengan Kabi dari Educa Studio Mengadakan evaluasi bersama anak didik Evaluasi ini bisa secara rutin diadakan sebanyak mungkin selama bulan Ramadan melalui diskusi sederhana, misalnya pada saat pagi hari sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan ini membahas tentang perkembangan anak didik dalam menjalankan ibadahnya. Hasil evaluasi bisa dikomunikasikan kepada orang tua, sehingga orang tua bisa membantu anak didik dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi. Guru PAUD dan SD sahabat Educa, mungkin beberapa anak didik hanya memahami puasa sebagai saat untuk menahan haus dan lapar. Semoga bulan Ramadan di tahun ini semakin memberikan kesan dan makna yang lebih dalam bagi anak didik. Dengan perhatian, bimbingan, arahan, dan dukungan dari guru serta orang tua, pasti anak didik akan semakin memahami nilai-nilai yang bisa dipelajari dan berkembang dalam diri mereka, misalnya kedisiplinan, rela berkorban, pengendalian diri, kepedulian, dan aneka tema lain yang berguna bagi langkah hidup mereka di masa depan dalam menggapai segala harapan. Dengan pendekatan yang tepat, peran guru bisa membantu anak didik agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan penuh rasa syukur, tulus ikhlas, dan penuh suka cita. KABI (Kisah Nabi): Animasi Anak Indonesia Pembangun Karakter Islami  

Jumat, 14 Maret 2025 | Edukasi

Hai guru sahabat Educa, tahukan Anda bahwa pendekatan dalam pembelajaran perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Karena perkembangan zaman dan teknologi akan mempengaruhi dan mengubah karakter anak. Lev Vygotsky ( pakar pendidikan dari Rusia) berkata, "Children grow into the intellectual life of those around them," Pakar pendidikan ini sangat menekankan akan pentingnya perhatian pada metode mengajar yang sesuai dengan karakter siswa, agar siswa mendapatkan pengalaman belajar menyenangkan dan mudah diterima atau dipahami. Baca juga:TINGKATKAN MINAT BACA Anak 4-5 Tahun dengan Pendekatan DEEP LEARNING Pendekatan deep learning sangat sesuai dengan karakter anak zaman sekarang di mana mereka bisa mendapatkan akses informasi secara cepat, akrab dengan perangkat digital, semakin kritis, eksploratif, dan sensitif. Pendekatan Deep Learning dibutuhkan karena mendorong eksplorasi, pemecahan masalah, dan keterlibatan aktif siswa saat pembelajaran. Kurikulum deep learning dan kebutuhan anak didik masa kini Pada zaman dahulu, pengetahuan sangat berbasis pada teori. Saat guru menyampaikan siswa akan cenderung lebih fokus, karena kebutuhan siswa akan ilmu pengetahuan sangatlah tinggi. Berbeda dengan karakter siswa di zaman sekarang, di mana mereka bisa belajar dimanapun dan kapan pun. Mereka mendapatkan aneka ilmu pengetahuan dengan berbagai cara. Hal inilah yang kadang membuat siswa cenderung cepat merasa bosan bila ilmu pengetahuan mereka dapatkan hanya dengan metode mendengarkan “ceramah”. Beberapa poin penting lainnya adalah siswa di zaman sekarang cenderung tertarik pada pembelajaran yang berorientasi pada pengalaman nyata, aplikatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa zaman now juga sangat tertarik dengan tantangan, apresiasi, dan ada unsur gamifikasi (karena mereka juga akrab dengan hal-hal berbau gim. Peran Guru PAUD dan SD dalam Menyesuaikan Pembelajaran Sebagai pendidik, guru PAUD dan SD perlu menyesuaikan metode pengajaran agar selaras dengan karakter anak didik zaman sekarang. Berikut beberapa hal yang bisa diterapkan: 1. Membantu siswa dalam mengelola emosiSiswa membutuhkan pendampingan dalam mengenali emosi, serta cara mengolahnya. Guru perlu peka saat emosi siswa terasa sudah di luar kewajaran. Biasanya hal ini ditandai dengan suasana kelas yang mulai tidak teratur. Bila hal ini terjadi, berikan waktu kepada siswa untuk duduk tentang serta membawa mereka pada kesadaran penuh (mindful) bahwa mereka sedang berada di sekolah dan harus bisa mematuhi aturan di sekolah agar bisa berkonsentrasi dengan baik. Baca juga:Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa 2. Aturan atau kesepakatan yang jelas Guru perlu menjelaskan aturan yang jelas sebelum pembelajaran dimulai. Berikan kesempatan pula kepada siswa tentang hal-hal penting yang perlu disepakati bersama agar pembelajaran berlangsung dengan tertib dan tercipta keseimbangan antara keleluasaan bereksplorasi dan disiplin yang baik. Baca juga:Mendisiplinkan Kelas dengan Kesepakatan, Konsekuensi, dan Reward 3. Guru sebagai fasilitatorPeran guru tidak hanya mentransfer ilmu. Namun, guru juga berperan menjadi fasilitator yang membimbing siswa dalam melakukan kegiatan eksploratif dan memecahkan masalah. Metode apa yang disukai siswa di zaman sekarang? Siswa di zaman sekarang tergolong dalam generasi Alpha,  adalah generasi digital-native yang kritis, cepat beradaptasi, visual, eksploratif, kolaboratif, dan membutuhkan dukungan serta pembelajaran interaktif. Guru perlu belajar mengembangkan diri agar bisa memberikan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan ciri khas mereka yaitu: Metode gamifikasiPembelajaran yang berorientasi pada gim, misalnya tebak-tebakan, bermain kuis dengan media digital, dan aneka kegiatan interaktif lainnya. Dalam dunia gim, pemain bisa mendapatkan reward. Berikan apresiasi berupa stiker atau penghargaan simpel lainnya untuk meningkatkan ketertarikan dalam pembelajaran. Metode belajar berbasis proyekAjak siswa membuat proyek membuat kolase alam, membuat poster, eksperimen sains, menanam tanaman, atau membangun maket sederhana dengan bimbingan interaktif. Berikan kesempatan pula kepada siswa untuk bisa melakukan aneka kegiatan ini secara bersama (kolaboratif). Metode presentasiAjak siswa untuk melakukan presentasi dengan berbagai kegiatan misalnya membaca puisi, bercerita, bermain peran, memperagakan gerak-lagu, dan lainnya. Media pembelajaran yang menarik berbasis digitalGunakan media yang menarik saat guru menjelaskan materi pembelajaran, misalnya dengan video pendek, media presentasi menarik, film, dan lainnya. Usahakan pula bahwa media-media tersebut bisa diakses oleh siswa di rumah dengan bimbingan orang tua. Baca juga:19 Variasi Metode Bermain PAUD & TK Berbasis Teknologi yang Anak Sukai Ayo, jadikan pembelajaran sebagai pengalaman yang menyenangkan bagi siswa. Saat siswa merasa senang rasa ingin tahu, kemampuan berpikir kritis, dan kepercayaan dirinya pasti juga akan semakin berkembang.  "Education is not preparation for life; education is life itself," kata John Dewey (pakar pendidikan dari AS). Marbel TK & PAUD: Jadikan Gim sebagai Pengalaman Menarik dalam Belajar     Sumber referensi: Freepik.com. (2024). Happy kids elementary school [1]

Selasa, 11 Juli 2023 | Edukasi

Di lesson plan Kurikulum Merdeka minggu pertama, siswa diajak untuk mengenal aneka hal yang berhubungan dengan pengenalan sekolah, perkenalan diri, pengenalan teman satu kelas, pengenalan guru, dan lainnya. Di minggu yang kedua ini, siswa akan diajak untuk lebih aktif dalam melakukan aneka aktivitas yang bermanfaat untuk mengembangkan karakter positif serta potensi diri. Lagu Edukasi  ASYIKNYA SEKOLAH: Lagu MPLS Paling Mudah dan Menyenangkan   Inilah urutan aktivitas harian yang bisa dilakukan oleh siswa baru di MPLS minggu kedua sesuai Kurikulum Merdeka 2023. A. Hari Pertama Melakukan Upacara Bendera Siswa diajak untuk melakukan upacara bendera secara sederhana. Minimal, siswa baru belajar cara menghormati bendera merah putih sambil diiringi lagu “Indonesia Raya”. Siswa juga bisa diajak untuk bernyanyi lagu kebangsaan ini. Siswa juga bisa diajarkan cara berpakaian yang rapi dan tata tertib saat menjalankan upacara bendera. Lagu BUNGA MAWAR YANG INDAH : Mengajak Siswa Baru untuk Memiliki Hati yang Baik Agar Punya Banyak Teman    Mengenalkan Alat-Alat Bermain dan Perlengkapan di Kelas Siswa, dengan bantuan guru, diajak untuk mengenal nama-nama benda yang ada di kelas, misalnya meja, kursi, aneka mainan, papan tulis, stationary, dan lainnya. Guu bisa mengajarkannya dengan cara mendongeng atau sambil bernyanyi. RIRI Cerita Anak Interaktif: TOLERANSI BERAGAMA   Memperkenalkan Kesepakatan Kelas Siswa belajar tentang aneka kesepakatan kelas yang sederhana. Seiring dengan berjalannya pembelajaran di kelas, siswa bisa diajak untuk meng-update kesepakatan kelas yang ada. Kesepakatan kelas bisa dibuat dalam bentuk poster, mading, atau media menarik lainnya.   B. Hari Kedua Mengajarkan Sikap Sopan dan Tertib Siswa belajar cara memberi salam kepada guru dan teman saat saling bertemu. Siswa juga diajarkan cara menjaga kerapian tas yang bisa disimpan di dalam loker. Setiap siswa biasanya akan mendapatkan sebuah loker untuk menyimpan tas dan perlengkapan sekolah lainnya. Mengajarkan Sikap Baik dalam Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Siswa belajar cara mencuci tangan dengan benar, membuang sampah pada tempatnya, menyimpan sepatu saat hendak masuk kelas, dan lainnya. LKA GRATIS: Lembar Kerja Anak untuk Anak TK dan PAUD (Selalu Update) C. Hari Ketiga Mengajarkan Tata Krama Berkomunikasi di Kelas Siswa menerima nasihat atau ajaran dari guru bahwa saat guru berbicara, siswa harus mendengarkan. Sedangkan, bila siswa hendak berbicara, ia harus menunggu instruksi dari guru atau kesempatan yang diberikan oleh guru, atau dengan mengangkat tangan terlebih dahulu. Persiapan atau Latihan untuk Acara Pentas Seni Siswa diajak untuk berlatih bersama agar siap memperagakan pentas seni yang akan dipentaskan di hari berikutnya. Aktivitas yang diperagakan adalah aktivitas yang sederhana, misalnya bernyanyi lagu yang sudah familiar, melakukan tepuk, dan lainnya. Di hari ke-tiga, siswa juga akan diajak untuk menonton pentas seni yang akan diperagakan oleh kakak-kakak kelas mereka. KOLAK (Koleksi Lagu Anak) Tematik TK dan PAUD: Media Belajar Sambil Bernyanyi. Lagu-lagunya Cocok Dinyanyikan Saat MPLS   D. Hari Keempat Melakukan Kegiatan Pentas Seni dan Penampilan Lainnya Siswa diajak untuk menonton pentas seni dari kakak-kakak kelas. Siswa juga mendapatkan kesempatan untuk unjuk kebolehannya dalam memperagakan salah satu jenis kesenian atau penampilan lain yang sesuai bakat serta minatnya. Guru mengajak siswa untuk bisa menonton pentas seni dengan tertib dan mengajarkan cara memberikan apresiasi kepada para siswa yang berpentas. Sebelum pulang, siswa diberikan informasi tentang kegiatan di hari ke lima. Di hari ke lima, siswa harus membawa sebuah hadiah yang nantinya akan diberikan kepada temannya secara acak. Acara ini lebih dikenal dengan nama kado silang. MARBEL DIRIKU: Cerita yang Mengajarkan Pengenalan Diri, Gender, dan Teman Baru. Cocok Ditonton Saat MPLS. E. Hari Kelima Acara Kado Silang dan Penerimaan Penghargaan Siswa diajak untuk melakukan acara kado silang. Kado silang adalah acara saling tukar-menukar kado yang dibawa oleh satu siswa, kepada siswa yang lain. Siswa bisa menukarkan kadonya dengan metode mengambil nomor dalam lembaran kertas (seperti saat mengocok arisan), mencari harta karun, atau mengoper kado sambil bernyanyi. Guru perlu menyediakan kado cadangan dalam acara ini sebagai persediaan bila ada siswa yang lupa membawa kado. Kado yang tersisa bisa dibagikan kepada siswa yang menonjol atau menunjukkan sikap yang baik dalam suatu hal, misalnya penghargaan kepada siswa yang paling aktif bertanya, paling tertib, dan lainnya. Aplikasi Gim “Pelajaran TK dan PAUD" : Media Bermain dan Belajar Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio.   Sebelum siswa baru pulang sekolah, mereka bisa diajak untuk melakukan evaluasi. Guru juga perlu memberikan asesmen kepada setiap siswa tentang hasil atau pencapaian yang diterima siswa selama melakukan MPLS. Guru juga bisa memberikan semacam sertifikat sebagai tanda kelulusan atau prestasi bahwa mereka telah melakukan MPLS dengan baik. Guru bisa memberikan komentar-komentar positif dan hal-hal yang perlu dikembangkan dalam diri anak dengan kalimat yang memotivasi. Demikian kegiatan MPLS harian di minggu ke-dua. Semoga bermanfaat bagi para guru dan sekolah dalam memberikan kenyamanan bagi para siswa dan mengembangkan keterampilan siswa baru sebelum mereka resmi mengikuti aktivitas belajar serta bermain di sekolah. MAU DAPAT PENGHASILAN TAMBAHAN?Program Afiliasi Educa menawarkan penghasilan pasif, hanya dengan membagikan kode afiliasi yang kamu miliki. Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Asian woman glasses hugging two young schoolchildren [1]  

Senin, 10 Juli 2023 | Edukasi

Kegiatan MPLS biasa dilakukan oleh lembaga TK - PAUD pada minggu-minggu pertama siswa masuk sekolah. Inilah rencana kegiatan atau lesson plan yang secara khusus dibuat untuk anak-anak usia TK - PAUD di minggu pertama masuk sekolah. Lagu ASYIKNYA SEKOLAH: Lagu MPLS Paling Mudah dan Menyenangkan   Aktivitas-aktivitas saat MPLS pasti akan menjadi lebih seru dan menyenangkan bila disusun secara rapi dan bervariasi. Inilah beberapa aktivitas MPLS yang disusun per hari, mulai dari hari pertama sampai hari ke enam sesuai dengan Kurikulum Merdeka 2023.   A. Hari Pertama Menyanyikan Lagu Hari Pertama Masuk Kelas Siswa diajak untuk bernyanyi lagu yang ceria dan mampu memotivasi siswa agar selalu bersemangat saat di sekolah. Lagu bisa diputar setiap hari untuk menambah suasana ceria di sekolah dan beraktivitas di sekolah. Syair lagu yang ceria dan nada-nada lagu yang bersemangat, bisa mensugesti siswa untuk lebih bersemangat. Dongeng Riri, ASAL MULA PERMUSUHAN ANJING DAN KUCING: Mengajarkan Anak untuk Selalu Berkata Jujur Agar Tidak Kehilangan Kepercayaan   Perkenalan Guru Siswa melihat penampilan para guru yang menunjukkan bakat-bakat serta keterampilan yang mereka miliki. Guru bisa bernyanyi, membuat karya kerajinan tangan, menari, dan lainnya. Pada momen ini guru harus berjuang untuk memenangkan hati setiap siswa agar mereka bisa segan, merasa lebih dekat, dan bersikap hormat pada setiap guru. Baca juga: Rekomendasi Lagu Anak TERBARU 2023 untuk MPLS: Media Berkenalan dengan Teman Baru B. Hari Kedua Perkenalan Siswa Siswa diajak untuk saling berkenalan satu sama lain. Kegiatan perkenalan bisa dilakukan dengan bernyanyi, bermain, atau dengan media menarik lainnya. Melakukan Ice Breaking Semua siswa bersama dengan para guru bermain bersama atau melakukan aktivitas ice breaking. Tujuan dari permainan-permainan ice breaker adalah memecah suasana canggung atau terlalu serius, sehingga para siswa bisa lebih dekat dan akrab satu sama lain setelah beraktivitas. Membagikan ID Card Siswa dan guru menerima serta mengenakan ID Card yang mencantumkan nama dan foto. ID Card akan membantu siswa dan guru untuk saling mengenal dan mampu menghafal nama dan wajah. LKA GRATIS: Lembar Kerja Anak untuk Anak TK dan PAUD (Selalu Update)   C. Hari Ketiga Permainan Mengenal Teman Siswa melakukan aktivitas atau permainan yang dapat membantu mereka dalam mengingat serta mengenal lebih jauh tentang teman-teman sekelas mereka. Aktivitas ini bisa dilakukan dengan bernyanyi, bertepuk, atau bermain. Aktivitas Peragaan dan Penggali Potensi Anak Dalam aktivitas ini, para siswa dipersilakan untuk menunjukkan penampilan mereka, sesuai dengan bakat dan minatnya. Siswa yang gemar bernyanyi, diberikan kesempatan untuk bernyanyi di depan teman-temannya. Siswa yang suka melukis, dipersilakan untuk menunjukkan karyanya di hadapan teman-temannya. Akan lebih baik, bila pada sesi ini siswa sudah diberi informasi di hari-hari sebelumnya, sehingga mereka bisa menampilkan karya atau penampilan terbaiknya. Orang tua siswa diharapkan ikut berpartisipasi dalam membantu serta mendampingi siswa dalam kegiatan ini. KOLAK (Koleksi Lagu Anak) Tematik TK dan PAUD: Media Belajar Sambil Bernyanyi. Lagu-lagu di Aplikasi ini Cocok Dinyanyikan Saat MPLS     D. Hari Keempat Kegiatan Berkelompok Siswa melakukan aneka kegiatan bersama teman-teman satu kelas dan membuat kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa per grup. Kegiatan berkelompok yang bisa dilakukan adalah bernyanyi bersama, gerak dan lagu, permainan berkelompok, dan lainnya. Tujuan dari aktivitas berkelompok adalah mengembangkan kecerdasan sosial dan mengoptimalkan keterampilan siswa dalam bekerja sama. Siswa juga akan merasa lebih dekat satu sama lain saat melakukan aktivitas dalam grup.   E. Hari Kelima Mengenalkan Ruang Kelas Siswa diperkenalkan tentang aturan di kelas, tata tertib di kelas, sopan santun saat berada di kelas, benda-benda di kelas, dan bagian-bagian kelas. Mengenalkan Ruangan di Sekolah Beberapa ruangan penting yang perlu diperkenalkan kepada siswa adalah ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang komputer, ruang Sains, kantin, dapur, toilet, dan lainnya. Aplikasi Gim “Pelajaran TK dan PAUD" : Media Bermain dan Belajar Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio.     F. Hari Keenam Melakukan Toilet Training Siswa belajar tentang cara duduk yang benar saat di kloset, membersihkan alat kelaminnya setelah BAK dan BAB, menekan tombol flush setiap kali selesai BAK atau BAB, dan mencuci tangan dengan cara yang benar setiap selesai memakai toilet. Melakukan Table Manner Siswa belajar tentang cara mencuci tangan sebelum makan, berdoa sebelum makan, etika mengambil makanan, etika saat makan, merapikan piring setelah makan, cara mencuci piring yang telah dipakai, dan mengucapkan terima kasih kepada petugas penyedia makanan (koki).   Baca juga: PENTING, Inilah Lesson Plan MPLS untuk TK - PAUD sesuai Kurikulum Merdeka (Minggu Kedua)   Program Afiliasi Educa Studio menawarkan penghasilan pasif, hanya dengan membagikan kode afiliasi yang kamu miliki. Kamu secara otomatis akan mendapatkan komisi saat pengguna melakukan pembelian berlangganan di aplikasi Marbel TK PAUD, Riri, ataupun Kabi menggunakan kode afiliasimu, lho!     Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Indian schoolgirl girl child studying [1]  

Jumat, 07 Juli 2023 | Edukasi

Kegiatan MPLS atau Orientasi Sekolah PAUD bersama orang tua siswa sangat perlu untuk diadakan. Orang tua sebagai pendidik, pembimbing, dan pendamping tumbuh kembang anak yang utama, perlu mendapatkan pengetahuan secara lebih dalam, tentang pendidikan yang akan dijalani siswa di sekolah yang baru. Aplikasi Gim “BELAJAR TK PAUD : Media Bermain Seraya Belajar Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio   Selain itu, orang tua juga perlu memiliki jalinan komunikasi yang lebih erat dan intens dengan guru yang akan selalu menemani buah hatinya belajar di PAUD. Itulah mengapa kegiatan MPLS PAUD bersama orang tua siswa perlu diadakan oleh pihak sekolah. Agar kegiatan ini menjadi lebih seru dan menyenangkan, pihak sekolah perlu membuat ragam acara yang menarik dan bervariasi. Inilah beberapa aktivitas atau acara yang bisa menjadi pilihan para guru PAUD atau pihak sekolah. Program AFILIASI EDUCA menawarkan penghasilan pasif, hanya dengan membagikan kode afiliasi yang kamu miliki.   1. Pembelajaran di Kelas Bersama Orang Tua Di masa MPLS, para siswa membutuhkan waktu agar dapat menyesuaikan diri dengan aneka macam aktivitas di kelas. Peran orang tua untuk bisa memberikan semangat kepada anaknya bisa dilakukan pada saat melakukan pembelajaran di kelas bersama orang tua. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan bersama orang tua adalah membuat kerajinan tangan, menggambar, mewarnai, dan melakukan permainan. Baca juga: Pentingnya Bergabung di PAUD bagi Sang Buah Hati 2. Parents Gathering dan Seminar Acara ini adalah ajang bagi orang tua untuk berkumpul di dalam satu ruangan. Pihak sekolah bisa mengajak orang tua untuk berkumpul dalam kelas atau satu ruangan yang besar (misalnya di aula). Di dalam momen ini, orang tua dan guru bisa mendiskusikan hal-hal penting dan mendasar yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Pihak sekolah juga bisa menghadirkan seorang pakar, agar bisa memberikan edukasi kepada orang tua bersama guru tentang perkembangan anak, parenting, dan pendidikan anak usia dini. Buku Cetak DONGENG ANAK, KISAH NABI, dan AKTIVITAS ANAK karya Bapak Andi Tari dan Tim Educa Studio: Edukatif, Ramah Anak, Mudah Dipahami, dan Menarik. Silakan klik DI SINI.   3. Hari Konsultasi Orang tua hadir ke sekolah untuk menemui guru kelas dan melakukan konseling tentang anaknya. Orang tua bisa meminta nasihat atau masukan dari guru agar keterampilan anak bisa berkembang dengan baik, potensi anak bisa tumbuh secara optimal, dan karakter anak semakin bertumbuh ke arah positif. Bila ada hal-hal yang perlu menjadi perhatian pada diri anak, orang tua bisa menyampaikannya kepada guru kelas. Hal ini sangat penting, agar orang tua dan guru bisa menjalin kerja sama dalam mendidik dan membimbing anak. KABI (Kisah Nabi): Kini Hadir di Vidio.com. Silakan klik DI SINI   4. Memasak Bersama Guru bisa menyiapkan suatu tema, menu, dan aneka alat serta bahan yang dibutuhkan agar kegiatan memasak bersama bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Orang tua juga diperbolehkan membawa alat masak sendiri. Aplikasi Gim MARBEL MEMASAK DI RESTORAN: Menumbuhkan Kecintaan Anak dalam Memasak dan Makan Makanan yang Sehat.   Orang tua, guru, dan siswa bisa bekerja sama saat melakukan kegiatan memasak bersama. Para siswa bisa diberi kesempatan membantu saat kegiatan ini dengan cara membantu merapikan meja makan, mendekorasi ruangan, membersihkan ruangan, dan lainnya. Baca juga: Kiat Membangun Komunikasi Efektif Guru dan Orang Tua 5. Pasar Raya Sekolah bisa mengatur suatu kegiatan agar para siswa bisa mendapatkan kesempatan untuk menjual produknya. Produk bisa berupa makanan, karya seni, dan lainnya, serta merupakan buatan tangan siswa dengan bantuan orang tuanya. Aplikasi Gim MARBEL KARNAVAL (PASAR RAYA): Anak akan Semakin Memahami Macam Aktivitas, Profesi, dan Wahana di Pasar Raya 6. Field Trip Guru bisa mengundang orang tua agar bisa melakukan aktivitas field trip bersama anaknya. Guru dan orang tua pun bisa menjalin komunikasi yang lebih baik melalui aneka kegiatan santai dan menyenangkan. Alangkah lebih baik, bila lokasi tempat mengadakan field-trip adalah tempat-tempat yang berhubungan dengan tema atau topik pembelajaran di sekolah. Dapatkan Aneka Mainan dan Alat Peraga Edukasi di: TOKO MARBEL JUNIOR 7. Menginap di Sekolah Pihak sekolah bisa mengajak orang tua agar bisa bermalam di sekolah bersama buah hatinya. Kegiatan ini perlu dilakukan agar anak didik semakin merasa nyaman dan homey saat berada di sekolah. 8. Menonton Film Bersama Orang tua, siswa, dan guru bisa melakukan kegiatan menonton film bersama. Akan lebih seru bila kegiatan ini dikolaborasikan dengan kegiatan memasak bersama. Setelah memasak bersama, para siswa diajak untuk menikmati makanan sambil menonton film bersama dengan orang tua dan guru. Kegiatan ini sangat bermanfaat agar kegiatan MPLS bisa membuat hubungan antara guru, siswa, dan orang tua menjadi semakin akrab seperti keluarga. Demikianlah 8 kegiatan MPLS atau Orientasi Sekolah PAUD yang bisa dilakukan bersama orang tua, guru, dan siswa. Jalinan yang baik antara guru dan orang tua tentu saja akan sangat mendukung prestasi siswa dan perkembangan karakter siswa secara lebih optimal. Semoga bermanfaat! MAU DAPAT PENGHASILAN TAMBAHAN? Program AFILIASI EDUCA menawarkan penghasilan pasif, hanya dengan membagikan kode afiliasi yang kamu miliki.   Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Kindergarten teacher playing with children [1]  

    • ...