Top
Selasa, 01 April 2025 | Edukasi

Guru PAUD & SD sahabat Educa, Modul Ajar Harian atau RPP Harian ini mengusung tema Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dengan subtema "Merayakan Lebaran dengan Bermakna dan Ceria" untuk anak usia 4–6 tahun dalam tiga hari pembelajaran. Modul ini juga bisa digunakan oleh anak kelas 1-2 Sekolah Dasar / SD. Dr. Al-Dailami menulis dalam bukunya, "Idul Fitri adalah momen yang tepat untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya memaafkan dan mempererat tali silaturahmi dalam kehidupan mereka." Selain mengajak siswa semakin memahami pentingnya memaafkan dan mempererat tali silaturahmi, siswa akan diajak untuk memaknai Lebaran secara lebih mendalam, dimana siswa akan diajak untuk semakin memahami pentingnya berbagi kebahagiaan dengan sesama, terlebih bagi kerabat dekat. Baca juga: Contoh Naskah Pidato Hari Raya Idul Fitri: Makna Silaturahmi dan Saling Bermaafan | Tausiyah Lebaran PAUD & SD A. Aktivitas Pendahuluan  Guru menyapa anak dengan ceria dan mengajak bernyanyi lagu “Selamat Hari Lebaran” atau lagu bertema Lebaran. Guru bertanya: “Siapa yang bergembira merayakan hari raya Lebaran?” Guru menjelaskan secara singkat tentang makna hari raya Idul Fitri, yaitu bahwa hari raya ini adalah hari raya kemenangan setelah melakukan ibadah puasa dan menjadi waktu yang tepat untuk bergembira, berbagi, dan saling memaafkan. Baca juga: Pembagian Hampers Lebaran Kepada Warga Sekitar B. Kegiatan Inti  Menonton video dongeng: Video dongeng adalah tentang kisah sederhana tentang seorang anak yang meminta maaf kepada teman atau orang tua dan melakukan kegiatan amal saat Lebaran. Selanjutnya, siswa diajak untuk saling bermaafan. Bercerita: Guru menceritakan dongeng tentang kisah berikut ini: Hadiah dari NenekDi pagi hari saat perayaan Idul Fitri, Amin berkunjung ke rumah Nenek. Ia meminta maaf dengan penuh hormat. Sebagai apresiasi, Nenek memberinya sebuah buku cerita Islami agar Amin semakin rajin membaca dan tumbuh menjadi anak yang baik. Amin belajar bahwa Lebaran bukan hanya tentang baju baru, tetapi juga tentang semangat baru untuk berbagi kebaikan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Ketupat untuk AbiAmin dan ibunya membuat makanan khas di hari Lebaran, yaitu ketupat dan opor ayam. Makanan tersebut untuk dinikmati bersama keluarga dan dibagikan kepada tetangga, terutama yang kurang mampu.Saat mengantarkan makanan, Amin melihat senyum bahagia di wajah mereka. Amin pun merasakan kebahagiaan saat berbagi. Ia pun mengerti bahwa berbagi adalah salah satu makna sejati Lebaran. Tidak hanya membawa kebahagiaan bagi sesama, tapi juga bagi diri sendiri. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran Bermain peran: Berikut ini adalah naskah drama sederhana yang bisa diperagakan bersama siswa. Dongeng ini diadaptasi dari dongeng di atas, yang berjudul “Hadiah dari Nenek”.(Di rumah Nenek, Amin dan Ibu tiba dan mengetuk pintu.)Amin: "Assalamu’alaikum, Nek! Amin datang untuk bersilaturahmi!"(Nenek membuka pintu dengan senyum hangat.)Nenek: "Wa’alaikumussalam, wah… ada cucuku tersayang! Masuklah, Nak."(Amin duduk sejenak, lalu menghampiri Nenek serta mencium tangan Nenek dengan hormat.)Amin: "Maafkan Amin ya, Nek, kalau selama ini ada kesalahan."(Nenek mengelus kepala Amin dengan kasih sayang.)Nenek: "Tentu, Nak. Idul Fitri adalah waktunya saling memaafkan dan memperbaiki diri."(Ibu tersenyum melihat kedekatan mereka.)Ibu: "Amin sudah belajar banyak tentang arti Lebaran, Nek."(Nenek mengambil sebuah buku dari meja dan menyerahkannya kepada Amin.)Nenek: "Sebagai hadiah, Nenek punya buku cerita Islami untukmu. Semoga bisa membuatmu semakin rajin membaca dan bertambah bijak."(Amin menerima buku itu dengan penuh kebahagiaan.)Amin: "Wah, terima kasih, Nek! Amin janji akan membacanya setiap hari."(Nenek tersenyum bahagia.)Nenek: "Bagus, Nak. Ilmu itu lebih berharga daripada baju baru di Lebaran."(Amin memeluk Nenek dengan penuh kasih sayang.)Amin: "Lebaran ini benar-benar istimewa, karena Amin belajar bahwa hadiah terbaik adalah ilmu dan kebaikan."(Ibu mengangguk setuju, sementara mereka bertiga menikmati kebersamaan di hari Lebaran.) Membuat karya kreatif: Siswa membuat kreasi kreatif di bawah ini: Kartu ucapan: Siswa dapat membuat kartu ucapan dengan hiasan gambar masjid, ketupat, atau bulan sabit, lalu menuliskan pesan sederhana seperti "Selamat Idul Fitri" atau "Mohon Maaf Lahir dan Batin." Membuat bentuk ketupat dari kertas lipat: Siswa belajar melipat dan menempel kertas warna-warni untuk membentuk ketupat sebagai dekorasi. Amplop cantik: Siswa diajak untuk menghias amplop dengan gambar dan stiker agar lebih personal dan menarik saat digunakan untuk berbagi. Pohon kebaikan: Membuat pohon dari kertas dengan daun yang berisi tulisan perbuatan baik yang bisa dilakukan saat hari Lebaran, misalnya bersedekah, bersilaturahmi, dan lainnya. Baca juga: 5 Ide Kegiatan Merayakan Lebaran Praktis Anak Usia 4-6 Tahun: Plus Tutorial dan Manfaatnya 3. Kegiatan penutup dan refleksi Guru mengajak siswa menyimpulkan bahwa Lebaran adalah momen bahagia untuk berkumpul, berbagi, dan saling memaafkan. Guru membimbing doa bersama agar semua diberi kebahagiaan di hari Lebaran. Guru diberi stiker bintang sebagai penghargaan karena telah mengikuti kegiatan dengan ceria. Guru memberikan pertanyaan refleksi dan dijawab siswa secara spontan: Apakah kalian memahami makna Lebaran? Apakah mereka dapat mengungkapkan permintaan maaf dengan baik? Bagaimana respons anak terhadap kegiatan berbagi dan bersikap ceria saat Lebaran?  Yasmin Mogahed berkata, “Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga kesempatan untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya refleksi diri dan peningkatan spiritual." Guru PAUD & SD sahabat Educa, semoga dengan rangkaian kegiatan pembelajaran di atas, siswa akan semakin mampu memaknai hari raya Lebaran tidak hanya sebagai momen yang penuh kebahagiaan karena bisa bertemu dan bermain bersama kerabat dekat. Namun, mereka juga akan memahami pentingnya mengembangkan nilai-nilai spiritual dan moral agama dalam hidup sehari-hari. Sumber referensi: Al-Dailami, Dr. (2028). Parenting in the islamic context [1] Mogahed, Yasmin. (2020). Children and ramadan: nurturing spirituality in young hearts [2]

Senin, 31 Maret 2025 | Culture

Guru PAUD & SD sahabat Educa, Hari Raya Lebaran telah tiba. Inilah saat yang tepat untuk mengajarkan makna Hari Lebaran kepada anak-anak didik yang bisa disampaikan melalui surat atau ceramah secara lisan. M. Al Farabi dalam bukunya berjudul 'Bereskan Ibadahmu maka Allah akan Membereskan Pekerjaanmu' menjelaskan: Silaturahmi berasal dari kata 'silah' yang berarti hubungan dan 'rahim' yang berarti kasih sayang, sehingga silaturahmi dapat diartikan sebagai merangkai hubungan yang didasari kasih sayang.” Melalui naskah pidato / cermah / tausiyah ini, semoga anak-anak didik semakin memahami makna Hari Raya Idul Fitri secara lebih mendalam. Terutama, setelah mereka semakin memahami pentingnya bersilaturahmi dan bersalam-salaman atau bermaaf-maafan demi menjalin tali kasih dan relasi yang lebih baik. Baca juga: Modul Ajar TEMA TRADISI SILATURAHMI di Hari LEBARAN | RPP Topik Idul Fitri untuk PAUD - SD Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi teman-teman, serta Bapak Ibu guru yang terkasih.Marilah kita bersama ungkapkan rasa syukur kita dengan mengucapkan Alhamdulillah, karena pada hari ini kita dikaruniai kesehatan dan kebahagiaan dari Allah. Di hari yang begitu indah ini, kita juga diberi kesempatan untuk berkumpul sebagai saudara seiman. Teman-teman yang sholeh dan sholehah, pada saat yang istimewa ini marilah kita juga bersyukur karena atas izin Allah kita boleh merayakan bersama Hari Raya Lebaran. Setelah satu bulan kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, kita boleh merayakan kemenangan atas ibadah yang kita jalani. Teman-teman yang terkasih, Hari Raya Lebaran bukan hanya tentang mengenakan pakaian baru atau makan hidangan yang lezat. Namun, Hari Raya Lebaran juga tentang mempererat tali silaturahmi dan saling bermaafan. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran Pentingnya Silaturahmi Silaturahmi adalah suatu cara dan perbuatan yang baik dalam menjalin relasi dengan keluarga, kerabat, teman, dan orang-orang di sekitar kita. Hari raya Idul Fitri sangat erat kaitannya dengan kegiatan berkunjung ke rumah eyang, orang tua, paman, bibi, om, tante, dan lainnya. Kita juga akan bertemu dengan teman-teman dan tetangga agar bisa saling menyapa, memberi ucapan selamat, agar bisa saling berbagi kegembiraan. Dengan bersilaturahmi, tentu saja hubungan kita dengan sesama kita menjadi semakin dekat, kita bisa memiliki hubungan yang semakin rukun dan damai bersama orang-orang di sekitar kita. Orang yang gemar menjaga hubungan baik dengan sesama pasti akan bahagia hidupnya dan semakin banyak orang yang peduli serta perhatian padanya. Baca juga: 5 Ide Kegiatan Merayakan Lebaran Praktis Anak Usia 4-6 Tahun: Plus Tutorial dan Manfaatnya Makna Saling Memaafkan Ketika bersilaturahmi, kita juga akan mendapatkan kesempatan untuk bisa saling memaafkan. Sebagai manusia, tentu secara sengaja atau tidak sengaja, secara sadar atau tidak sadar, pernah melakukan suatu kesalahan kepada sesama kita. Kesalahan yang kita lakukan bisa melalui pikiran atau perasaan yang tidak baik, perkataan yang kurang baik, atau perbuatan yang melukai hati sesama kita. Teman-teman mungkin juga pernah melakukan kesalahan pada orang tua dan bapak ibu guru saat berkata atau melakukan perbuatan yang tidak sopan, tidak patuh pada nasihat orang tua. Atau, mungkin teman-teman pernah berbuat salah kepada teman dan bertengkar dengan teman. Di hari yang penuh berkah dan ampunan ini, marilah kita dengan tulus dan berani saling mengucapkan kata maaf. Bila teman-teman merasa pernah melakukan kesalahan kepada teman, jangan ragu untuk mengucapkan kata maaf dengan tulus dan jujur. Sebaliknya, bila ada teman atau kerabat yang datang kepada teman-teman untuk meminta maaf, alangkah sebaiknya teman-teman juga memaafkan dengan tulus dan hati terbuka. Teman-teman yang baik, mari kita manfaatkan saat istimewa di Hari Raya Lebaran ini untuk menjalin tali silaturahmi dan saling memaafkan. Semoga dengan niat baik teman-teman dalam menjalin silaturahmi, memaafkan saudara yang bersalah, dan meminta maaf kepada saudara yang pernah kita sakiti, kita semakin merasakan kegembiraan dalam menjalani kehidupan kita selanjutnya. Semoga hari-hari kita selanjutnya selalu dilimpahi berkah dan kebahagiaan. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Baca juga: Pembagian Hampers Lebaran Kepada Warga Sekitar Guru PAUD dan SD sahabat Educa, H. Amirulloh Syarbini dalam bukunya 'Keajaiban Shalat, Sedekah dan Silaturahmi' mengatakan: “Silaturahmi merupakan tanda orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta dapat memperlancar rezeki dan menambah umur.” Semoga di Hari yang penuh berkah dan kebahagiaan ini, anak-anak didik kita semakin diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan kemudahan dalam menggapai cita-cita setelah melakukan silaturahmi dan praktik saling memaafkan. Ajak Si Kecil Menonton KABI (Kisah Teladan Nabi) untuk Menambah Keceriaan di Hari Lebaran Sumber referensi: Al Farabi, M. (2020). Bereskan ibadahmu maka allah akan membereskan pekerjaanmu [1] Syarbini, H. Amirulloh.  (2011). Keajaiban shalat, sedekah dan silaturahmi [2]

Jumat, 28 Maret 2025 | Company

Salatiga, 25 Maret 2025 Berbagi kebahagiaan dan sebagai tanda ucap syukur dalam kesempatan ini, PT Educa Sisfomedia Indonesia mengadakan agenda berbagi hampers untuk warga sekitar kantor . Dengan berbagi kita dapat menambah rasa bahagia dengan melihat senyum yang mengembang pada setiap warga yang kita kunjungi. Hampers Idul Fitri kami bagikan secara langsung dari rumah ke rumah sehingga kami dapat menjalin silaturahmi dengan warga sekitar secara langsung. Tak henti - hentinya doa tulus yang disampaikan warga untuk kesuksesan perusahaan kedepan memberikan kami kebahagiaan yang luar biasa. Terima kasih untuk seluruh warga yang telah memberikan dukungan atas keberadaan kami di tengah - tengah masyarakat.   Proses pembagian kami lakukan dari rumah ke rumah   Terlihat senyum bahagia warga saat menerimanya   Pembagian warga sekitar kantor Gamelab   Pembagian sekitar kantor Educa Studio   Agenda ini kami lakukan setiap tahunnya kami percaya bahwa kebersamaan dan solidaritas adalah kunci untuk tumbuh bersama, baik sebagai perusahaan maupun sebagai bagian dari komunitas. karena dari situlah kami mendapat doa untuk bisa tetap bertumbuh seperti sekarang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. Semoga langkah kecil ini dapat memberikan inspirasi untuk terus berbagi dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Sampai jumpa di kegiatan sosial kami berikutnya! "Sharing is caring, lets spread joy and strengthen our bond with those around us"

Rabu, 26 Maret 2025 | Edukasi

Modul Ajar Tema Makanan Tradisional ini cocok diajarkan saat anak-anak merayakan lebaran. Modul ajar atau RPP Harian ini dikhususkan untuk siswa PAUD usia 4-6 tahun atau SD kelas 1-3. Mengapa anak-anak perlu mengenal aneka makanan tradisional, khususnya yang sering disajikan di hari Idul Fitri? Ibu Venti Diana Novitasari Meirina Lani Anggapuspa mengatakan bahwa "Mengenalkan makanan tradisional khas sejak dini ke anak-anak bertujuan supaya nantinya mereka mampu melestarikannya sebagai budaya warisan luhur agar tidak hilang ditelan zaman." Selain itu, tentu saja siswa juga diajak untuk makin mencintai budaya Indonesia dan mengenal aneka makanan sehat. Biasanya, makanan tradisional terbuat dari bahan alam serta bahan-bahan yang sehat lainnya. Berikut adalah modul ajarnya: Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Makanan Adat - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar A. Kegiatan Pembuka Guru menyapa siswa dengan ramah dan mengajak siswa menceritakan pengalaman mereka saat merayakan Lebaran dengan pertanyaan pemantik: Siapa yang berkunjung ke tempat saudara atau eyang ketik liburan Lebaran? Makanan apa saja yang disajikan saat itu? Makanan tradisional apa yang kalian makan? Guru menunjukkan gambar atau video tentang makanan tradisional, misalnya opor ayam, rendang sapi, sambal goreng ati, ketupat, dan lainnya. Guru mengajak siswa menceritakan tentang makanan tradisional yang dinikmati ketika merayakan Lebaran Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: AKU CINTA BANGSAKU, Sub Topik PERMAINAN TRADISIONAL Indonesia | RPPH Kurmer TK Usia 4-5 Tahun B. Kegiatan Inti Bermain tebak-tebakan dengan media gambarSiswa menunjukkan gambar makanan tradisional dari berbagai daerah dan mengajak siswa untuk menebaknya. Memotong ketupatSiswa secara mandiri memotong ketupat dan membelahnya menjadi beberapa bagian, lalu meletakkannya dalam sebuah piring. Guru membantu menuangkan kuah opor ke dalam piring. Bermain peranDalam permainan drama, siswa memperagakan adegan sebuah keluarga yang sedang merayakan Lebaran. Percakapan sederhana yang diucapkan pemeran bertema makanan tradisional. Membuat ketupat dari pitaSiswa membuat karya berbentuk ketupat dengan bahan pita. Membuat puzzleKumpulkan dan cetak gambar aneka makanan tradisional dari Google Image. Siswa mencetak lalu memotong-motong gambar tersebut menjadi beberapa bagian. Cerita interaktifSiswa mendapatkan aneka gambar bertema lebaran. Siswa menceritakan gambar yang ia dapatkan. Menggambar dan mewarnaiSiswa menggambar dan mewarnai aneka gambar bertema Islami atau Lebaran. Memasak makanan tradisionalSiswa memasak bersama guru aneka makanan tradisional yang mudah dimasak. Makan bersamaSiswa membawa makanan tradisional dari rumah untuk dimakan bersama di sekolah. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Guru bertanya kepada siswa beberapa pertanyaan di bawah ini: Apakah makan tradisional kesukaan kalian? Apa yang kalian pelajari pada pembelajaran ini? Mengapa kita harus bangga dengan makanan tradisional di Indonesia? Mengapa Indonesia memiliki banyak makanan tradisional? SIswa mendapatkan penugasan dari guru, misalnya: Menulis cerita atau menggambar dengan tema makanan tradisional kesukaanku. Pada pembelajaran selanjutnya siswa akan Menceritakan tentang makanan tradisional tersebut. Membuat video pendek tentang makanan tradisional favorit. Membawa makanan tradisional untuk dinikmati bersama. Mewarnai gambar makanan tradisional. Melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan, Titi Nurohmah menyimpulkan bahwa: "90% orang tua mengetahui makanan tradisional Sunda, dan 55% di antaranya pernah menyajikannya dalam hidangan sehari-hari.  Penelitian ini menyoroti peran penting orang tua dalam memperkenalkan makanan tradisional Sunda kepada anak-anak sejak dini sebagai upaya pelestarian budaya. Selain menyajikan makanan tradisional dalam hidangan sehari-hari, orang tua juga bisa memperkenalkannya dengan mengajak anak berbelanja makanan tradisional, memasak makanan tradisional bersama, dan lainnya. Baca juga:PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD Seperti dalam modul ajar di atas, siswa tidak hanya diajak untuk belajar di sekolah. Namun, mereka juga diajak untuk belajar dari rumah bersama orang tua. Semoga dengan kerja sama yang solid, guru dan orang tua bisa melestarikan hasil budaya daerah dengan mengajak siswa belajar dan bermain dengan tema makanan tradisional. MARBEL TK DAN PAUD: Aplikasi belajar anak disajikan dalam tema yang menarik dan lengkap     Sumber Referensi: Venti Diana Novitasari & Meirina Lani Anggapuspa. (2022). Perancangan Buku Ilustrasi Makanan Tradisional Khas Kota Surabaya untuk Anak Usia 9-12 Tahun [1] Titi Nurohmah. (2022). Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Makanan Tradisional Sunda pada Anak Usia Dini [2]

Selasa, 25 Maret 2025 | Edukasi

Lebaran sebentar lagi tiba! Selain mempersiapkan fisik dan mentalitas si kecil di bulan yang suci ini, Ayah Bunda perlu lebih proaktif dalam menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan mereka, termasuk soal outfit atau pakaian yang digunakan. Nah, Ayah Bunda, jangan khawatir ya! Karena dalam artikel ini akan dibahas lima tips memilih baju yang nyaman untuk si kecil saat lebaran nanti. Agar mereka pun lebih jenak, bahagia, dan leluasa dalam beraktivitas. Tips memilih baju untuk anak saat lebaran Sebelum membahas soal tips memilih baju anak untuk lebaran, yuk, kita saksikan dulu video dari KABI Kisah Teladan Nabi yang satu ini! Dalam video di atas, kita bisa melihat bahwa Kabi, Bica, dan teman-temannya terlihat sangat gembira ketika beraktivitas di luar ruangan. Semua hal itu bisa terjadi, karena mereka mengenakan pakaian lebaran yang nyaman ketika dipakai, sehingga mereka pun tak kesulitan saat berkegiatan. Nah, dari video di atas, bisa kita simpulkan ya Ayah Bunda, ternyata pakaian anak memang sangat memengaruhi aktivitas keseharian mereka. Yuk, kita simak lima tips sederhana memilih baju anak saat lebaran. Pilih jenis kain yang nyaman Perlu diingat, Ayah Bunda perlu lebih memperhatikan kenyamanan si kecil saat berpakaian. Supaya mereka dapat melakukan berbagai aktivitas dengan leluasa, nyaman, dan bebas. Untuk itu, tips pertama yang bisa Ayah Bunda lakukan, yakni memilih jenis kain yang tidak panas, aman, dan menghindari kain berbahan sintetis, karena kandungan bahan kimianya yang tinggi, sehingga berbahaya untuk mereka. Ayah Bunda perlu tahu bahwa pakaian anak berbahan kain sintetis berbahaya untuk si kecil, karena dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit halus mereka. Karenanya, Ayah Bunda bisa memilih pakaian anak yang berbahan dasar katun, seperti baju koko anak laki Sadam dari OviKids, juga gamis Zhahira dari OviKids yang terbuat dari rayon twill. Pilih warna yang soft dan netral Tips memilih baju untuk anak yang kedua, yakni memilih warna yang soft dan netral. Jangan gunakan warna yang terlalu mencolok, agar si kecil tetap tampil stylish dan percaya diri. Beberapa warna yang direkomendasikan, antara lain navy, putih, hitam, cream, dan salem. Nah, pakaian dengan nuansa seperti ini, bisa Ayah Bunda dapatkan di OviKids ya! Selain warnanya yang soft dan netral, kumpulan gamis dan baju koko untuk si kecil ini punya bahan yang nyaman dengan harga terjangkau. Perhatikan model dan desainnya Tips memilih baju untuk lebaran untuk anak yang berikutnya, yaitu memperhatikan juga menyesuaikan model dan desainnya. Jangan sampai Ayah Bunda salah memilih model dan desainnya, ya! Nah, Ayah Bunda jangan khawatir, karena OviKids punya segudang pakaian anak yang menarik dan cocok dipakai selama lebaran nanti, seperti baju koko Sadam, gamis anak perempuan Zhahira, jubah anak koko Bilal, dan dress anak perempuan Zahrana.  Sesuaikan dengan tinggi dan berat badan si kecil Tips memilih baju untuk anak ketika lebaran adalah menyesuaikan pakaiannya dengan tinggi dan berat badan anak. Ayah Bunda jangan sampai salah memilih ukuran pakaian mereka ya, supaya mereka tetap merasa nyaman dan dapat tampil percaya diri. Sesuaikan dengan aktivitas anak Tips memilih baju untuk anak saat lebaran, yakni menyesuaikannya dengan aktivitas mereka. Pilih bahan yang mudah menyerap keringat dan tidak menghambat aktivitas mereka. Pastikan pula bahwa bahannya mudah dicuci dan tidak mudah kusut. Nah, kalau Ayah Bunda ingin si kecil punya ruang gerak yang luas dan merasa nyaman selama momen lebaran, Educa Studio punya solusinya! OviKids hadir sebagai jalan keluar atas kebingungan atau kerisauan Ayah Bunda itu! Beragam pilihan pakaian yang cocok untuk anak, pastinya akan sangat nyaman ketika digunakan anak.  Selain modelnya yang trendy, bahan-bahan yang digunakan juga aman, karena sudah memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) dan standar OEKO-Tex. Dengan demikian, kualitas pakaian yang dihasilkan pun tak perlu diragukan lagi. Ayah Bunda bisa membeli pakaian bernuansa Islami, seperti Sadam,  Zhahira, Bilal, dan Zahrana, di website,  Shopee, Lazada, TikTok, Tokopedia, dan Blibli OviKids. Ayo beli sekarang ya Ayah Bunda!

Jumat, 21 Februari 2025 | Edukasi

Modul Ajar Bulanan ini dirancang untuk mengenalkan makna bulan Ramadan kepada anak didik di PAUD usia 5-6 tahun. Melalui berbagai kegiatan, anak-anak akan belajar tentang arti Ramadan serta nilai-nilai kebaikan seperti berbagi, sabar, dan bersyukur. Selain itu, modul ini membantu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka melalui aktivitas kolaboratif yang menyenangkan dan bermakna. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Selain aspek pembelajaran moral dan sosial, modul ini juga dirancang untuk melatih keterampilan motorik halus dan kasar anak-anak melalui berbagai aktivitas bertema Ramadan. Dengan pendekatan Kurikulum Deep Learning, kegiatan yang disusun tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang mendalam tetapi juga merangsang rasa ingin tahu dan kreativitas anak dalam memahami makna Ramadan secara lebih menyenangkan. Berikut ini adalah rencana kegiatan yang bisa dilakukan oleh anak-anak PAUD dalam 1 bulan atau 4 minggu: Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 4-5 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar 1. Minggu pertama: Mengenal Ramadan Bercerita: Kisah Ramadan dalam bentuk dongeng sederhana. Permainan: Tebak gambar terkait ibadah Ramadan, misalnya gambar anak beribadah sholat, berbuka puasa, dan lainnya. Kegiatan seni: Membuat hiasan bulan dan bintang dari kertas warna. Eksperimen sederhana: Mengamati perubahan siang dan malam dengan simulasi menggunakan senter dan bola sebagai representasi bumi dan matahari. Bernyanyi bersama: Menyanyikan lagu anak didik bertema Ramadan untuk mengenalkan suasana khas bulan puasa. Drama kegiatan kunjungan: Bermain peran sebagai anggota keluarga yang menyambut Ramadan, seperti berbuka puasa bersama atau membangunkan sahur dengan kentongan. Membuat Kartu Ucapan Ramadan:  Anak didik menghias kartu ucapan dengan gambar dan pesan sederhana untuk diberikan kepada keluarga atau teman sebagai bentuk kegembiraan menyambut Ramadan. Praktik 1 Kebaikan: Anak didik diajak melakukan aksi kebaikan sederhana, seperti berbagi makanan ringan atau memberikan senyuman, untuk mengenalkan makna berbagi di bulan Ramadan. Baca juga:PANDUAN PEMBELAJARAN RAMADHAN 1446 H Berdasarkan Surat Edaran 3 Menteri 2. Minggu kedua: Mari berbagi kebaikan Simulasi: Bermain peran tentang berbagi makanan dengan teman. Kegiatan motorik: Menyusun paket sederhana untuk berbagi. Bercerita: Kisah anak baik hati yang membantu teman. Kegiatan seni: Membuat kartu ucapan Ramadan untuk diberikan kepada teman atau keluarga. Permainan kooperatif: Bermain estafet membawa makanan untuk melatih kerja sama dan kepedulian. Bernyanyi bersama: Menyanyikan lagu bertema kebaikan dan berbagi. Eksperimen sederhana: "Warna yang Menyebar": Anak didik mengamati bagaimana warna dari tinta atau pewarna makanan menyebar di air, sebagai simbol bahwa kebaikan yang kita lakukan juga menyebar ke orang lain Drama pendek: "Kisah Berbagi": Anak didik bermain peran dalam cerita pendek tentang seorang anak yang berbagi dengan teman yang membutuhkan, untuk menanamkan nilai kepedulian dan empati. Baca juga:Modul Ajar 1 Bulan Bertema Ramadan Ceria: RPP Anak TK Usia 4-5 Tahun, 4 Minggu Pembelajaran 3. Minggu ketiga: Saya suka beribadah dan berdoa Simulasi ibadah: Praktik gerakan shalat sederhana dengan cara menyenangkan. Permainan edukatif: Menyusun kartu urutan wudhu untuk mengenalkan tata cara bersuci. Bercerita: Kisah inspiratif tentang anak yang rajin beribadah dan berdoa. Mengenalkan doa-doa pendek: Mengajarkan doa sebelum makan dan tidur. Gerak dan lagu: Bernyanyi dan menari lagu bertema Ramadan. Kegiatan kolase: Membuat gambar masjid dari kertas warna. Drama mini: "Saya Rajin Beribadah": Anak didik bermain peran sebagai tokoh yang rajin beribadah, seperti bangun pagi untuk shalat, berdoa sebelum makan, atau membaca doa sebelum tidur. Eksperimen Cahaya dan Bayangan: Menggunakan senter dan benda berbentuk kubah untuk menunjukkan bayangan masjid, sambil berbicara tentang bagaimana cahaya (ibadah) menerangi hati kita. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Guru PAUD Bertema Menyambut Ramadan dengan Ceria 4. Minggu keempat: Festival Ramadan Pawai mini: Anak-anak mengenakan pakaian khas Ramadan. Membuat kartu Lebaran: Kegiatan melatih kreativitas. Berbagi takjil: Simulasi berbagi makanan ringan di lingkungan sekolah. Pertunjukan seni: Anak-anak menampilkan lagu atau drama kecil bertema Ramadan. Lomba hafalan doa pendek: Mengajak anak-anak menghafal dan melafalkan doa sederhana dengan menyenangkan. Buka puasa bersama (simulasi): Mengajarkan tata krama berbuka puasa dengan kegiatan makan bersama di sekolah. Mendekorasi kelas: Anak didik bersama-sama menghias kelas dengan ornamen bulan, bintang, dan kaligrafi sederhana untuk menciptakan suasana Ramadan. Storytelling interaktif: Mendengarkan kisah Ramadan dengan sesi tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman dan antusiasme anak-anak. Ada banyak metode belajar dalam kegiatan dengan pendekatan Deep Learning di atas, yaitu bermain sambil belajar, diskusi interaktif, simulasi dan praktik langsung, serta kegiatan seni dan motorik. Metode bermain sambil belajar membantu anak-anak memahami konsep Ramadan dengan cara yang menyenangkan, sementara diskusi interaktif mendorong mereka untuk bertanya dan berbagi pemikiran. Simulasi dan praktik langsung memungkinkan anak-anak merasakan pengalaman nyata, seperti berbagi makanan atau melakukan gerakan ibadah. Selain itu, kegiatan seni dan motorik mendukung perkembangan kreativitas serta keterampilan fisik mereka, menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan. Marbel TK dan PAUD: Membantu Kembangkan Keterampilan Dasar si Kecil dengan Media Gims   Setiap akhir pembelajaran ada beberapa kegiatan evaluasi yang perlu dilakukan bersama anak didik, yaitu observasi perilaku sosial anak didik untuk melihat perkembangan sikap mereka dalam berbagi, bersabar, dan beribadah. Selain itu, portofolio hasil karya anak dikumpulkan sebagai dokumentasi kreativitas dan keterampilan mereka selama kegiatan berlangsung. Refleksi melalui cerita dan diskusi ringan juga dilakukan agar anak-anak dapat mengungkapkan pengalaman serta pemahaman mereka tentang Ramadan dengan cara yang santai dan menyenangkan. Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). View photorealistic muslim people with animals prepared eid al adha [1]