Top

Kompetensi Baru & Penting untuk Guru PAUD di Tahun 2025: Bisa Dipelajari saat Liburan

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

22 Des 2024

  |  

Edukasi

Untuk menjadi inspirasi bagi anak-anak didik, guru harus terus belajar, beradaptasi, dan memanfaatkan tren terbaru demi pembelajaran yang kreatif dan bermakna. Inilah beberapa kompetensi penting yang perlu dikembangkan atau dikuasai oleh guru di tahun 2025 dan bisa dipelajari saat liburan akhir semester dan liburan Nataru.

Baca juga: Tips PENTING untuk Guru PAUD PEMULA di Era Digital: Murid Zaman Now Jadi Senang

1. Pendidikan berbasis integrasi dengan teknologi

Banyak aplikasi dan platform edukasi yang memudahkan kinerja guru. Aktivitas yang dulunya terlihat sulit dan membutuhkan waktu lama, bisa dikerjakan lebih mudah dan cepat. Salah satunya, membuat soal atau kuis berbasis gim. Bagaimana caranya?

Dalam menu ChatGPT silakan ketik: “10 soal kuis mengenal dunia binatang 2 pilihan jawaban.” Pasti akan keluar 10 soal sesuai permintaan. Soal-soal tersebut bisa di-copy paste ke menu khusus untuk membuat soal di Quizziz. Semua soal akan secara otomatis menjadi gim yang siap dimainkan.

Beberapa aplikasi dan platform yang bisa dipelajari secara mandiri adalah Quizziz, Canva, dan Google Classroom. Anda bisa belajar secara autodidak dengan memanfaatkan aneka tutorial di YouTube.

Baca juga: Tantangan PAUD Masa Kini agar SIAP BERADAPTASI dengan PERKEMBANGAN TEKNOLOGI | Melatih KREATIVITAS DIGITAL Anak Didik itu PENTING

2. Pemanfaatan gim edukasi

Aneka gim edukasi yang bisa dimainkan anak didik banyak tersedia di internet dan aplikasi. Berikut berapa gim menarik untuk anak usia dini antara lain:

Pahami kebutuhan anak didik, dan tingkatkan kemampuan mereka sesuai kebutuhan, dengan mengajak anak bermain gim.

3. Pengembangan kecerdasan emosional

Pemanfaatan teknologi sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Agar anak tetap terlatih dalam hidup bersosial dan mengembangkan empatinya, guru perlu mengikuti aneka pelatihan atau seminar, seperti:

  • Teknologi sebagai media pengembang keterampilan sosial anak
  • Membangun social skill melalui aktivitas bermakna
  • Melatih empati anak di era digital
  • Mengembangkan empati anak dalam pembelajaran di sekolah
  • Digital balance: Menyeimbangkan teknologi dan interaksi sosial anak
  • Peran guru dalam membentuk generasi berempati di era digital

Bila Anda tidak sempat mengikuti pelatihan atau seminar bertemakan di atas, silakan membaca artikel di internet atau membaca buku.

Baca juga: Kenalkan Aneka Emosi ke Anak, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa

4. Kreativitas dalam pembelajaran di sekolah

Guru bisa mempelajari aneka kreativitas menarik yang bisa diajarkan kepada anak-anak di sekolah melalui platform penyedia video atau foto edukasi, seperti YouTube dan Pinterest. Beberapa tema yang menarik, yakni:

  • Membuat kreasi kolase dari bahan kertas origami
  • Melukis dengan teknik blot painting menggunakan cat air dan kertas lipat.
  • Membuat kreasi origami 3D berbentuk binatang.
  • Membuat kerajinan daur ulang dari bahan limbah botol plastik atau kardus.
  • Membuat dekorasi dinding dengan teknik cetak daun (leaf printing).

5. Kompetensi multikultural

Guru bisa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan tentang keberagaman dengan cara:

  • Membaca artikel atau buku dan menonton video edukasi mengenai pendidikan inklusif dan eksplorasi budaya
  • Bergabung dengan kelompok atau forum diskusi edukasi multikultural
  • Menghadiri acara budaya untuk memahami tradisi dan nilai-nilai masyarakat yang berbhineka
  • Belajar bahasa baru agar makin memahami perspektif budaya lain
  • Mengintegrasikan cerita rakyat atau seni dari berbagai budaya ke dalam pembelajaran
  • Menggunakan permainan dan simulasi yang menggambarkan tantangan hidup di berbagai budaya

Baca juga: Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif

6. Mempelajari metode mengajar berpusat pada anak

Guru perlu memahami bakat, minat, dan kebutuhan anak didiknya, agar bisa memberi materi pembelajaran yang adaptif sehingga kian termotivasi dan merasa senang saat pembelajaran. Berikut beberapa caranya:

  • Menambah pengetahuan tentang montessori dan pendidikan berbasis proyek
  • Belajar pendekatan Reggio Emilia, untuk memahami pentingnya eksplorasi, dokumentasi, serta pembelajaran berbasis minat anak
  • Mengikuti pelatihan diferensiasi pembelajaran untuk merancang materi yang sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan anak
  • Menerapkan strategi pembelajaran siswa aktif, seperti diskusi kelompok, percobaan sains, atau peragaan drama
  • Mengaplikasikan praktik mindfulness dalam pembelajaran, demi menciptakan lingkungan belajar yang baik dan mendukung kesejahteraan emosional anak.

7. Keterampilan adaptif dengan tren yang sesuai dengan perkembangan zaman

Teknologi terus berkembang dan zaman kian maju. Guru perlu memiliki keterampilan adaptif sesuai tren, perkembangan zaman, juga kebutuhan anak didik. Berikut beberapa caranya:

  • Mengikuti komunitas atau forum pendidikan
  • Banyak membaca jurnal ilmiah
  • Mempelajari keterampilan baru yang relevan, seperti coding, desain grafis, atau literasi digital, untuk diterapkan dalam pengajaran
  • Menggunakan media sosial untuk mengikuti tren global di dunia pendidikan, seperti penggunaan AI dalam pembelajaran.

Pendidikan adalah kunci, dan guru adalah pintunya. Agar bisa menjadi guru yang inspiratif dan disukai anak-anak, teruslah membuka pintu itu demi menciptakan masa depan generasi penerus bangsa yang lebih cerah.

Dengan bersemangat mempelajari kompetensi baru, semoga anak didik makin mampu menemukan jati diri mereka dan bersemangat meraih cita-citanya sesuai bakat mereka. Semoga liburan akhir semester dan liburan Nataru menjadi kian bermakna dan bermanfaat bagi Anda sebagai guru, dan bagi anak-anak didik nantinya.

RIRI: Koleksi Cerita Anak Interaktif untuk Membangun Karakter Si Kecil

 


Sumber referensi:

1. Freepik.com. (2024). People taking part high protocol event [1]
2. Rivieradaycare.com. (2024). 5 essential attributes a good kindergarten teacher [2]
3. Slideshare.net. (2024). Competencies and professional development needs of kindergarten teachers [3]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.