Top
Jumat, 13 September 2024 | Edukasi

Ilmu pengetahuan atau sains menjadi salah satu topik pembelajaran yang paling seru dan menyenangkan. Selain menambah pengetahuan, ternyata mempelajari sains juga bisa meningkatkan kemampuan komunikasi seseorang. Pada prinsipnya, proses mempelajari sains atau ilmu pengetahuan tidak harus dilakukan saat dewasa. Anak-anak usia dini pun juga bisa mulai diajarkan sedikit demi sedikit soal sains, meski baru tingkatan yang paling mudah. Manfaat anak belajar sains Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pada prinsipnya, sains tidak selalu berupa fakta atau pengetahuan mengenai dunia, alam, atau lingkungan sekitar kita. Sains yang dipelajari anak usia dini, sebaiknya lebih menekankan pada proses pengamatan dan pencatatan informasi yang dijumpainya di lingkungan sekitar. Karena pada anak usia dini, proses pembelajaran harus dibuat mudah juga menyenangkan. Dengan mengajarkan sains pada anak usia dini, secara langsung maupun tidak, kemampuan, keterampilan, dan potensi yang dimiliki anak dapat berkembang ke arah yang lebih baik. Secara umum, pembelajaran sains melatih anak untuk mengenal lebih dekat berbagai gejala, benda, atau peristiwa yang dijumpai di sekitarnya. Menurut Ali Nugraha dalam buku Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini (2008), salah satu manfaat belajar sains bagi anak usia dini adalah melatih kemampuan mereka untuk memecahkan sebuah masalah.  Harapannya, dengan mempelajari sains, anak usia dini dapat terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Selain itu, manfaat anak belajar sains, yaitu: Menumbuhkan sikap ilmiah, misalnya tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan Memperoleh pengetahuan juga informasi ilmiah Menumbuhkan minat anak dalam mempelajari berbagai hal. Adapun, manfaat belajar sains bagi anak usia dini yang tidak kalah pentingnya dengan manfaat lain adalah mengembangkan rasa ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, bertanggung jawab, juga mandiri dalam kehidupannya. Belajar tata surya bersama Marbel Untuk anak usia dini, proses belajar sains bisa dilakukan melalui gim dan atau aplikasi. Salah satunya Marbel (Mari Belajar Sambil Bermain) yang menjadi salah satu brand unggulan Educa Studio selain Riri Cerita Anak Interaktif dan Kabi - Kisah Teladan Nabi. Dalam Marbel TK PAUD (Belajar TK PAUD Bersama Marbel), Educa Studio berusaha menggabungkan proses belajar dan pemainan. Supaya anak-anak lebih mudah memahaminya, dan proses belajar jadi lebih menyenangkan. Secara garis besar, gim Marbel TK PAUD punya dua program utama, yakni program belajar dan permainan. Berikut beberapa program belajar dalam gim Marbel TK PAUD: Belajar Huruf Belajar Angka Belajar Bentuk Belajar Benda Belajar Buah Belajar Sayur Belajar Warna Belajar Transportasi Belajar Fauna Belajar Flora Belajar Profesi Belajar Tubuh Belajar Alat Berat. Selain punya program belajar, Marbel TK PAUD juga punya berbagai jenis permainan yang bisa diakses, yakni: Permainan Kuis Permainan Puzzle Huruf Permainan Berhitung Permainan Berkebun Permainan Sup Buah Permainan Supermarket Permainan Tangram Permainan Cari Benda Permainan Campur Warna Permainan Pop Warna Permainan Jigsaw Puzzle Permainan Magic Shape Permainan Mewarnai Permainan Animal Show Permainan Labirin Permainan Stamping Permainan Connecting Dot Permainan Restoran Permainan Mahir Piano Permainan Mahir Drum Permainan Matching Fun. Dalam aplikasinya, Marbel punya satu fitur yang menarik, yaitu Sains dan Bahasa. Dalam fitur ini, anak akan mempelajari banyak hal yang sekiranya relevan dengan bidang tersebut. Adapun, salah satu program yang ada dalam fitur itu ialah tata surya. Anak-anak akan belajar soal tata surya, terutama tentang planet-planet yang ada di luar angkasa, seperti Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, juga Neptunus. Selain mempelajari planet di tata surya, anak-anak juga akan diajak bermain: Susun nama Anak diminta menyusun nama planet yang ada. Misal, nama planet Saturnus tersusun acak, dan anak-anak harus menyusunnya kembali sesuai petunjuk yang ada. Cocok gambar Anak diminta untuk mencocokkan gambar. Saat mereka menekan kumpulan gambar yang sama, gambar itu akan menghilang. Permainan ini sangat cocok melatih kejelian dan ketelitian anak usia dini. Rasi bintang Dalam permainan ini, anak usia dini akan belajar menghubungkan garis-garis yang ada, hingga membentuk sebuah rasi bintang. Setelah berhasil, informasi terkait rasi bintang itu akan muncul. Jelajah antariksa Anak-anak bisa menjelajah luar angkasa atau antariksa dengan bantuan Marbel. Cukup dengan menggerakkan Marbel ke mana pun mereka ingin pergi, misalnya ke Matahari, Bumi, atau planet lainnya. Simulasi roket Anak diminta menyusun atau merangkai roket. Setelah tersusun, roket akan pergi ke luar angkasa, dan anak-anak bisa menggerakkannya untuk menghindari asteroid atau batuan luar angkasa yang bisa merusak roket. Permainan ini dapat melatih kecepatan dan ketepatan anak. Kesimpulannya, proses belajar sains sangat penting untuk anak usia dini, selain menambah pengetahuan mereka, mempelajari sains juga dapat mengembangkan keterampilan anak sedikit demi sedikit. Yuk, segera unduh gim Marbel TK PAUD (Belajar TK PAUD Bersama Marbel) di Google Play Store dan iOS!

Rabu, 28 Februari 2024 | Edukasi

Bahaya api adalah salah satu materi penting yang perlu dipelajari oleh anak-anak PAUD usia 4-5 tahun saat mereka belajar dengan tema api. Dengan melakukan variasi aktivitas tentang betapa bahayanya api, anak-anak didik bisa semakin bijak saat menggunakan api dalam aktivitas harian mereka. Inilah aneka kegiatan bermain dan aktivitas menyenangkan yang bisa membuat anak-anak didik memahami cara menggunakan api secara bijak dan mampu mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh api. 1. Bermain Peran Ajak anak-anak didik melakukan suatu permainan drama tentang cara menyikapi suatu kejadian yang tidak disangka, misalnya saat mereka melihat ada perangkat elektronik terbakar, melihat rumah terbakar, tidak sengaja menyenggol lilin serta membuat taplak meja terbakar, dan kejadian lainnya. 2. Dongeng Edukasi Ceritakan dongeng tentang pentingnya sikap hati-hati, terutama saat menggunakan api dalam aktivitas sehari-hari. Aneka koleksi Cerita Anak Interaktif (RIRI) lainnya bisa diunduh di Playstore.   3. Mengenal Alat Pemadam Api Ajak anak-anak didik berkeliling di sekitar sekolah untuk mengenal letak alat pemadaman api. Ajarkan pula cara menggunakannya. 4. Berkunjung ke Kantor Pemadam Kebakaran Kunjungan ke kantor pemadam kebakaran akan menjadi suatu pengalaman yang sangat berharga bagi anak-anak didik. Di sana mereka akan belajar tentang cara memadamkan api, perlengkapan untuk memadamkan api, dan banyak pengetahuan penting lainnya seputar bahaya api. 5. Berdiskusi Kelompok Mintalah anak-anak didik untuk membuat suatu kelompok kecil, misalnya kelompok yang terdiri atas 3-4 anggota dalam 1 kelompok. Berikan mereka kesempatan untuk berdiskusi tentang pengalaman mereka dalam menggunakan api dan hal kurang menyenangkan yang pernah dialami atau dilihat tentang api. 6. Belajar dengan Media Kartu Siapkan satu set kartu bergambar aneka bahaya api dan cara mengatasi kecelakaan yang terjadi oleh karena api. Berikan kesempatan kepada anak didik untuk menjelaskan makna gambar yang terdapat dalam kartu. Misalnya sebuah kartu bergambar seorang anak bermain handphone di pom bensin. Biarkan mereka berdiskusi tentang gambar yang dilihat dalam kartu sesuai dengan pengalaman mereka. 7. Lagu Edukatif Ajarkan kepada anak-anak didik lagu-lagu yang menceritakan tentang rumah terbakar, kebakaran hutan, dan bencana lainnya yang disebabkan oleh api. Pastikan anak-anak didik bisa mendapat pengetahuan penting seputar cara memadamkan api, sikap terbaik saat terjadinya kebakaran, dan lainnya. 8. Menggambar Mintalah anak-anak didik menggambar tentang bencana yang terjadi dan disebabkan oleh api, misalnya kebakaran hutan. Biarkan anak-anak didik menjelaskan tentang gambar yang telah selesai mereka buat. 9. Simulasi Penyelamatan Diri Adakan suatu simulasi penyelamatan diri, terutama saat kebakaran terjadi. Pastikan bahwa setiap kelas mendapatkan bimbingan dari dua orang guru yang siap membantu mendampingi anak-anak didik bila suatu bencana terjadi. 10. Mengucapkan Pantun Guru bisa membuatkan sebuah pantun dengan tema bahaya kebakaran, misalmya: Saya makan buah nagasatu minggu habis delapanSegera hubungi 113bila terjadi kebakaran Pantun di atas mengedukasi anak-anak didik agar hafal nomor telefon darurat 113, yaitu nomor telefon pemadam kebakaran. 11. Menggambar Mintalah anak-anak didik untuk menggambar segala hal yang mereka pahami tentang api. Setelah selesai menggambar, mintalah mereka mempresentasikan hasil kerjanya. 12. Demonstrasi Pemadaman Api Ajak anak-anak didik melakukan demonstrasi pemadaman api dengan cara sederhana, misalnya dengan kain basah. 13. Bermain Puzzle Ajaklah anak-anak didik bermain puzzle sederhana tentang pemanfaatan api dan cara aman menggunakan api. 14. Pengenalan Nomor Darurat Ajarkan kepada anak-anak didik tentang nomor 113, agar mereka tahu nomor telefon yang perlu mereka hubungi saat terjadi kebakaran. 15. Menggunakan Video Edukasi Ajaklah anak-anak didik untuk menonton sebuah video sederhana tentang kebakaran hutan, bagaimana kebakaran hutan bisa terjadi, dan cara memadamkan api. 16. Mewarnai Poster Mintalah anak-anak didik untuk mewarnai sebuah poster tentang cara mencegah terjadinya kebakaran. Setelah selesai mewarnai, mintalah mereka mempresentasikan hasil kerja mereka. 17. Mengerjakan Lembar Kerja Anak Lembar Kerja Anak tersedia gratis di platform Educa Studio. Beberapa tema tentang api diantaranya adalah: LKA Tema Profesi Damkar dan Profesi Lainnya LKA Nama Benda yang Menggunakan Api dan Benda Lainnya Dengan mengedukasi anak-anak didik tentang bahaya api, diharapkan mereka akan semakin memahami cara mencegah terjadinya kebakaran dan apa yang perlu mereka lakukan bila di lingkungan mereka terjadi kebakaran. Anak-anak didik juga akan semakin mampu memahami cara menggunakan api dengan bijaksana. Sumber Referensi: 1. Boredteachers.com. (2022). Fire safety activities [1] 2. Mightykidsacademy.com. (2022). Put out fire safety activities for preschoolers [2] 3. Freepik.com. (2022). Firefighters rescued survivors [3]

Senin, 13 November 2023 | Parenting

Pembelajaran tentang alam semesta adalah suatu yang mengasyikkan bagi anak-anak usia dini. Salah satu tema penting dan pasti akan diajarkan di PAUD se-Indonesia adalah pembelajaran tentang proses terjadinya hujan. Ayah Bunda bisa mengajarkan hal ini kepada Si Kecil di rumah, dengan aktivitas yang variatif dan fun. Ada 2 metode penting dalam artikel ini agar Si Kecil mampu semakin memahami materi tentang proses terjadinya hujan, yaitu melakukan eksperimen Sains dan membuat produk hasta karya (craft). Inilah beberapa diantaranya: 1. Eksperimen Hujan dengan Botol Plastik Alat dan Bahan Ayah Bunda hanya membutuhkan sebuah botol yang sudah dilubangi dengan jarum. Langkah Bermain: Masukkan air ke dalam botol. Biarkan Si Kecil mengamati proses keluarnya air dari dalam botol. Ayah Bunda bisa mencoba mengarahkan air agar menetes pada rerumputan, tanah, dan jalanan. Ajak Si Kecil mengamati perubahan yang terjadi pada benda karena telah terkena air hujan. Rerumputan menjadi basah, tanah menjadi basah serta mengalami perubahan warna, dan jalanan beraspal juga menjadi basah serta berubah warna. Unduh GRATIS Koleksi Cerita Anak Interaktif (RIRI): Edukatif, Ramah Anak, dan Keren 2. Eksperimen Hujan di Resealable Bag Alat dan Bahan Bantu Si Kecil dalam menyiapkan resealable bag (tas yang bisa dibuka-tutup dengan cara direkatkan pada bagian atasnya), air, selotip kertas, dan pewarna makanan. Resealable bag bisa diberi gambar awan pada bagian atas dan gambar air pada bagian bawah (yang nantinya akan menjadi bagian yang dipenuhi air) dengan spidol permanen. Air juga bisa diberi warna dengan setetes pewarna makanan. Langkah Bermain: Isilah tas plastik dengan air. Teteskan sedikit pewarna makanan pada air yang sudah ada di dalam plastik. Rekatkan resealable bag pada jendela dengan menggunakan selotip kertas. Diamkan beberapa saat hingga resealable bag terkena sinar matahari dan air mengalami penguapan. Maka akan tampak titik air berada di atas air (gambar air) dan berada di dekat gambar awan. Ayah Bunda bisa menjelaskan kepada Si Kecil bahwa sinar matahari akan membuat air menguap ke atas dan berkumpul menjadi awan, lalu air akan turun dalam bentuk titik-titik air. Baca juga: PERCOBAAN SAINS Belajar Tema CUACA untuk PAUD Cuaca Sangat Panas! Bagaimana Menjelaskan Hal ini kepada Anak PAUD RPP PAUD Tema Alam Subtema Musim di Indonesia 3. Eksperiman Hujan dengan Kertas Tisu Alat dan Bahan Siapkan kertas tisu, air, dan pipet. Langkah Bermain Mintalah Si Kecil meremas-remas kertas tisu sehingga membentuk semacam awan. Gunakan pipet untuk meneteskan air pada tisu berbentuk awan. Air akan membasahi kertas tisu dan membuat tetesan air, seperti awan yang terbentuk karena uap air dan akan turun dalam bentuk titik-titik air. 4. Percobaan Hujan Menggunakan Piring Saringan Alat dan Bahan Siapkan piring saringan, air, pewarna makanan, dan sebuah ember Langkah Bermain: Mintalah Si Kecil memegang piring saringan di atas sebuah ember. Teteskan pewarna makanan di atas piring saringan. Siramkan pelan-pelan air dengan gayung ke atas piring saringan. Mintalah Si Kecil mengamati air yang turun dari piring saringan dan jatuh ke dalam ember. Arahkan pula piring saringan ke arah daratan atau rerumputan. Ayah Bunda bisa membantu Si Kecil dengan cara membuat cerita tentang proses terjadinya hujan. Hujan akan turun ke perairan dan membasahi daratan. 5. Percobaan Hujan dengan Gelas Plastik dan Krim Cukur Alat dan Bahan Siapkan 2 gelas plastik, air, pewarna makanan, dan krim cukur (shaving cream) Langkah Bermain Campurkan air dan pewarna makanan ke dalam gelas plastik. Siapkan sebuah gelas platik lagi, isi dengan air, dan pada bagian atasnya diberi toping krim cukur (bentuknya menjadi seperti es krim di dalam gelas). Setelah itu, curahkan air berwarna pada bagian atas krim cukur. Maka, air berwarna akan turun ke dalam air seperti hujan yang turun dari atas langit (dalam awan). Agar pembelajaran tentang hujan menjadi lebih bervariasi dan menyenangkan, Ayah Bunda bisa mengajak Si Kecil membuat aneka kreasi kerajinan tangan dengan tema hujan, misalnya: Membuat kreasi berbentuk anak berpayung (payung dibuat dengan kertas origami yang dilipat menjadi seperti payung dalam bentuk setengah lingkaran). Mendekorasi payung. Membuat mading tentang proses terjadinya hujan. Menulis dan menggambar dongeng tentang hujan. Membuat cap hujan dengan spon dan air berwarna. Puzzle berbentuk payung atau simbol cuaca hujan. Semoga variasi percobaan dan craft bertema hujan di atas membantu Si Kecil dalam memahami proses terjadinya hujan. Semoga Si Kecil juga akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, kreatif, dan ceria karena melakukan pembelajaran dengan cara yang asyik. Selamat menocba, Ayah Bunda. Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Cute family park [1]    

Jumat, 18 November 2022 | Edukasi

Anak-anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Kegiatan pengembangan tentang literasi sains tentu sangat mereka gemari. Dilansir dari journal.unnes.ac.id, Choiriyah mengatakan, “Literasi sains penting bagi anak usia dini karena sangat mempengaruhi kemampuan berpikir ilmiah anak. Anak usia dini merupakan obyek dari kegiatan pembelajaran yang paling kritis, sedangkan metode pembelajaran dapat dilakukan dengan pendekatan yang berpusat pada siswa.” Mengingat akan pentingnya pengembangan literasi sains bagi anak PAUD, maka penulis ingin membagikan aneka kegiatan eksperimen dan aneka pertanyaan yang perlu dijawab siswa, serta bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan literasi sains anak PAUD. Berikut ini adalah beberapa contohnya! 1. Eksperimen Melunakkan Kulit Telur Eksperimen ini bermanfaat untuk membuktikan bahwa asam cuka adalah salah satu zat yang tidak baik, berbahaya, dan perlu dijauhi. Selain karena baunya yang tidak sedap, asam cuka juga bisa berdampak buruk bila terkena kulit, terutama bila kulit sedang terbakar sinar matahari atau terkena sunburn. A. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini adalah: a. Telur ayamb. Cukac. Gelas B. Langkah-langkah: a. Isilah gelas dengan cuka.b. Masukkan telur ayam ke dalam gelas yang berisi air cuka.c. Biarkan telur ayam berada di dalam gelas selama dua hari. Hasilnya, telur ayam akan menjadi lunak bila direndam air cuka selama dua hari. C. Kegiatan Literasi: a. Guru bisa meminta siswa untuk menjelaskan kembali urutan percobaan sains ini. Mulai dari gelas diisi air cuka, hingga kulit telur bisa berubah menjadi lunak.b. Guru juga bisa mengajak siswa berdiskusi dalam kelompok dengan memberikan beberapa pertanyaan pemantik, misalnya: Apa bahan yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen ini? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melunakkan kulit telur setelah direndam dengan air cuka? Setelah itu, guru bisa meminta salah seorang siswa untuk memaparkan hasil diskusi.  Ingin mencoba aneka kegiatan berkelompok yang lainnya? Yuk baca artikel di bawah ini! 7 Kegiatan Berkelompok di PAUD yang Menyenangkan dan Edukatif c. Guru juga bisa meminta siswa menjawab aneka pertanyaan yang berhubungan dengan telur, misalnya: Binatang apa saja yang menghasilkan telur? Apa saja bagian-bagian telur? Apa yang akan terjadi pada telur bila dierami oleh induknya? Telur bisa diolah menjadi apa saja? Kembangkan kemampuan literasi ilmiah anak dengan Marbel Sains. Yuk, diunduh sekarang dengan klik Marbel Sains! 2. Eksperimen dengan Kacang Hijau Eksperimen ini bermanfaat untuk membuktikan manfaat air bagi kehidupan. Siswa juga diajak untuk memahami proses pertumbuhan tanaman mulai dari biji hingga tumbuh menjadi tanaman. A. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini adalah: a. Kacang hijaub. Gelas plastikc. Kapas B. Langkah-langkah: a. Isilah gelas plastik dengan kapas yang sudah dibasahi dengan air.b. Masukkan beberapa biji kacang hijau dengan jarak yang tidak terlalu dekat.c. Biarkan selama 1 minggu dan pastikan siswa rajin untuk membasahi kapas dengan air yang dipercikkan sedikit demi sedikit.                        Hasilnya, biji kacang hijau akan tumbuh akar atau kacang hijau berubah menjadi kecambah. C. Kegiatan Literasi: a. Dengan pendampingan guru, siswa bisa diminta untuk mengulang proses melakukan percobaan ini mulai dari memasukkan kapas basah ke dalam gelas plastik, hingga memasukkan biji kacang hijau ke dalam gelas. Siswa diminta mempraktikkannya dengan mengucapkan kalimat sederhana. b. Guru bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis kepada siswa setelah melakukan kegiatan ini, misalnya: Mengapa kita membutuhkan air untuk melakukan eksperimen ini? Mengapa biji bisa berubah menjadi kecambah? Siapa yang bisa menjelaskan kembali bagaimana proses melakukan eksperimen ini dari awal? Anak-anak juga bisa belajar urutan pertumbuhan tanaman, mulai dari biji hingga menjadi pohon besar dengan lagu ini! 3. Eksperimen Plastik Berisi Air Ditusuk Pensil Percobaan sains ini membuktikan bahwa plastik bersifat polimer. Saat pensil menusuk plastik, polimer membuat sekat sehingga air tetap tertahan di dalam plastik. A. Alat dan Bahan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini adalah: a. Kantong plastik bening berisi airb. Pensil B. Langkah-langkah: a. Ikat bagian atas kantong plastik agar lebih mudah serta pastikan kantong plastik tersebut tidak bocor.b. Tusuklah pensil perlahan-lahan ke kantong plastik berisi air hingga menembus satu sisi ke sisi lainnya. Hasilnya, akan tampak pensil yang menembus kantong plastik berisi air. Air di dalam kantong plastik tidak menjadi pecah (Kemungkinan yang terjadi adalah ada tetesan air pada bagian-bagian kantong plastik yang tertusuk). C. Kegiatan Literasi: a. Dengan pendampingan guru, siswa bisa diminta untuk mengulang proses melakukan percobaan ini, yaitu dengan menusuk pensil ke dalam kantong plastik berisi air. b. Guru bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis kepada siswa setelah melakukan kegiatan ini, misalnya: Hal apa yang perlu diperhatikan saat menusuk plastik berisi air agar kantong plastik tidak pecah? Mengapa ada beberapa kantong plastik yang pecah saat beberapa siswa menusuk kantong plastik berisi air? Mengapa air bisa menetes saat pensil berhasil tertusuk dan kantong plastik tidak pecah? Agar anak semakin memahami aneka sifat air, Anda bisa mengajak anak menonton video lagu ini! 4. Eksperimen Proses Terjadinya Hujan Percobaan ini bisa menjadi bahan ilustrasi untuk membantu anak memahami proses terjadinya hujan.  A. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ini adalah: a. Toplesb. Shaving cream (bukan jenis busa atau gel)c. Aird. Pasta warna atau boleh juga menggunakan pewarna makanan (sudah dilarutkan dengan air) B. Langkah-langkah: a. Masukkan air ke dalam toples hingga mencapai dua per tiga bagian toples (tidak sampai full)b. Siapkan shaving cream, yang mewakili bentuk atau penampakan awan, lalu tutupkan pada bagian atas air.c. Pada bagian atas, curahkan pasta warna yang sudah dilarutkan dengan air pada bagian shaving cream (sebagai awan). Apa yang terjadi? Hasilnya, air berwarna akan turun melalui “awan”. C. Kegiatan Literasi: a. Sebelum melakukan percobaan, guru bisa mengajak siswa meonton video tentang proses terjadinya hujan dan menanyakan beberapa hal tentang isi video. Beberapa pertanyaan yang bisa diberikan kepada siswa misalnya: Bagaimana proses terjadinya hujan? Mengapa air bisa menguap dan naik ke angkasa? Apa yang akan terjadi bila uap air sudah memenuhi angkasa dan membentuk awan yang berwarna gelap atau kelabu? b. Setelah melakukan percobaan, guru bisa meminta siswa berdiskusi dalam kelompok dengan memberikan beberapa pertanyaan pemantik, seperti: Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan percobaan proses terjadinya hujan? Apa peran shaving cream dan pasta warna di dalam percobaan? Mengapa air hujan bisa turun ke bumi? Setelah itu, guru bisa meminta salah seorang siswa dari suatu kelompok untuk menceritakan hasil diskusi mereka. c. Guru juga bisa memberikan aneka pertanyaan kepada siswa tentang hal-hal yang berhubungan dengan musim hujan, antara lain adalah: Apa yang biasa kamu lakukan saat hujan turun? Apa yang tidak boleh dilakukan saat hujan turun? Apa manfaat payung dan jas hujan saat musim hujan? Suara apa yang biasa kamu dengar saat turun hujan? Eksperimen sains adalah salah satu kegiatan favorit anak-anak. Karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dan dieksplorasi dalam kegiatan ini. Guru juga bisa mengajak siswa untuk melakukan penelitian di alam terbuka, sambil melakukan kegiatan presentasi, tanya jawab, dan berdiskusi agar kemampuan literasi anak kian berkembang. Saat melakukan penelitian dan penjelajahan di alam terbuka, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Namun, tubuh siswa akan menjadi lebih bugar karena bisa menghirup udara segar serta bisa menikmati hangatnya sinar mentari yang menyehatkan. Baca juga: RPP PAUD Tema Alam Semesta Subtema Fenomena Alam Kegiatan Literasi Dasar yang Wajib Diajarkan pada Anak PAUD Peran Orang Tua dalam Pengembangan Literasi Anak Usia Dini     1. Choiriyah, C. (2021). Science Literacy in Early Childhood: Development of Learning Programs in the Classroom [1] 2. Kansas Discovery. (2020). Curious Kids: Six Ways to Build Scientific Literacy for Preschoolers [2] 3. Freepik. (2022). Happy kids at elementary school [3] 4. Kupukui. (2017). Eksperimen telur transparan kenyal seperti jelly [4]