Contoh cerita berikut ini bertema tentang Hidup Bermasyarakat, yang merupakan salah satu kebiasaan yang sedang digaungkan oleh Kemendikdasmen dalam gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Terlibat dalam kegiatan sosial mengajarkan anak tentang nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan gotong royong. Dengan aktif bermasyarakat, anak-anak belajar memahami peran mereka sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar dan membangun rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. - Abdul Mu’ti (2024), Puslapdik.dikdasmen.go.id Kegiatan sosial membantu anak belajar kebersamaan, toleransi, dan gotong royong, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai bagian dari komunitas. Baca juga: Modul Ajar Mingguan Topik Aku Anak PHBS | Contoh RPPM Pembiasaan Hidup Bersih & Sehat PAUD Usia 5-6 Tahun "Alone, we can do so little; together, we can do so much." — Helen Keller, The Story of My Life (1903) Helen Keller menjelaskan bahwa kekuatan sejati muncul dari kebersamaan. Ia menunjukkan bahwa kerja sama dalam masyarakat jauh lebih berdampak dibandingkan usaha individu semata, mengajarkan pentingnya hidup bermasyarakat dan saling membantu. Berikut ini adalah contoh dongeng untuk anak PAUD - Sekolah Dasar yang mengajarkan tentang pentingnya hidup bermasyarakat. Baca juga: FREE Download Printable LKPD PAUD / TK : Pengembang Keterampilan Menulis dan Mengenal Benda Sekitar 1. Jumbo dan Pertolongan Pak Budi Di suatu pagi yang cerah, Jumbo ingin memasak mie instan sendiri di dapur.Ia menyalakan kompor di atas panci berisi mi instan.Lalu, Jumbo meninggalkan dapur, dan sibuk bermain handphone di kamar.Jumbo lupa kalau ia sedang memasak mie instan. Tidak lama kemudian, asap tebal keluar dari dapur rumah Jumbo.Pak Budi, tetangga sebelah Jumbo, melihat asap dan langsung berteriak, "Kebakaran!"Ia cepat-cepat masuk ke rumah Jumbo dan mematikan api di dapur.Bu Sari menelepon pemadam kebakaran untuk berjaga-jaga. Jumbo menangis karena takut, tapi Pak Budi menenangkannya.“Tidak apa-apa, tapi lain kali jangan tinggalkan kompor menyala ya,” kata Pak Budi.Ibu Jumbo berterima kasih kepada para tetangga yang sudah membantu.Sejak itu, Jumbo jadi lebih berhati-hati dan makin sayang pada tetangganya. Pesan moral: Kita harus berhati-hati saat menggunakan alat berbahaya seperti kompor, dan tidak boleh meninggalkannya dalam keadaan menyala Dalam kehidupan bermasyarakat, saling peduli dan membantu tetangga sangat penting, terutama saat ada bahaya atau membutuhkan bantuan. Pertanyaan refleksi: Apa yang bisa terjadi jika kita meninggalkan kompor menyala seperti yang dilakukan Jumbo? Bagaimana perasaanmu jika menjadi tetangga yang melihat ada kebakaran? Apa yang akan kamu lakukan? Mengapa penting untuk saling membantu antar tetangga seperti Pak Budi dan Bu Sari? Baca juga: Contoh JURNAL HARIAN 7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT untuk PAUD dan SD 2. Kisah Donald: Peduli Kesehatan Lingkungan Pada hari Minggu pagi yang cerah, Donald melihat selokan di dekat rumahnya penuh dengan sampah.Airnya mampet dan mengeluarkan bau tidak sedap.Donald mengajak ayahnya untuk membersihkan selokan tersebut.Ayah Donald setuju, dan mereka mulai membersihkan sampah dari selokan. Seorang tetangga yang melihat mereka turut serta membantu.Melihat itu, tetangga-tetangga pun ikut membantu.Ada yang membawa sapu, serokan, cangkul, karung sampah, dan alat pencabut rumput.Mereka bekerja sama dengan penuh suka cita dan semangat. Setelah satu jam, selokan pun bersih dan air bisa mengalir lagi.Pak RT memuji semangat Donald karena sudah mengajak warga membersihkan lingkungan.Donald merasa senang bisa melakukan suatu hal yang berguna bagi masyarakat. Ia juga belajar pentingnya kerja sama dalam hidup bermasyarakat. Pesan moral: Kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar adalah tanggung jawab bersama. Dengan semangat gotong royong, pekerjaan berat menjadi lebih ringan dan menyenangkan. Satu hal baik dan sederhana bisa mempengaruhi orang lain di sekitar kita, dan bahkan bisa membawa perubahan yang baik bagi dunia. Baca juga: 6 Keterampilan Sosial yang Harus Dimiliki Anak Usia Dini Pertanyaan refleksi: Apa yang terjadi jika Donald tidak peduli dan membiarkan selokan tetap kotor? Mengapa bekerja sama dengan warga sekitar itu penting? Apa yang bisa kamu lakukan jika melihat lingkungan di sekitarmu kotor? “Young children are important because they contain within themselves the ingredients for learning, in any place and at any time. Parents and teachers are important, too. And that’s because they still control the one early learning environment that trumps all the others: the relationship with the growing child.” — Erika Christakis Erika Christakis menjelaskan dalam bukunya bahwa anak-anak usia dini memiliki potensi alami untuk belajar kapan dan di mana saja. Orang tua dan guru adalah dua sosok yang paling dekat dengan keseharian anak. Mereka bisa bekerja sama untuk membantu anak mengajarkan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat sejak anak berusia dini, sehingga anak akan makin siap menghadapi tantangan di masa dengan dengan semangat kerja sama dan dalam komunitas. Baca juga: Si Kecil Masuk SD? Kembangkan Keterampilan Sosial dengan Cara Mudah Ini Semoga dongeng di atas bermanfaat dalam membangun kesadaran anak akan pentingnya hidup bermasyarakat, khususnya untuk anak PAUD / TK usia 4-6 Tahun dan Sekolah Dasar. MARBEL TK DAN PAUD: Teman Bermain Anak Indonesia untuk Tumbuhkan Keterampilan Dasar di PAUD Sumber referensi: Helen Keller (1903). The Story of My Life ) [1] Erika Christakis (2016). The Importance of Being Little: What Preschoolers Really Need from Grownups [2] Abdul Mu’ti (2024). Puslapdik.dikdasmen.go.id [3].
Ayah Bunda sahabat Educa, Kemendikdasmen saat ini sedang meluncurkan gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. "Bangun pagi merupakan kebiasaan yang mengajarkan nilai-nilai kedisiplinan, keseimbangan, produktivitas, dan menghargai waktu yang berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik." - Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 Membiasakan si kecil untuk bisa bangun pagi merupakan suatu hal yang baik dan perlu ditanamkan sejak dini. Kebiasaan ini bisa meningkatkan karakter kedisiplinan, keseimbangan, produktivitas, dan menghargai waktu. Tentu saja, dalam jangka panjang si Kecil akan semakin memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Baca juga: Dongeng 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tentang BERIBADAH: Ceritanya Mudah & Simpel “A consistent wake-up time is just as important as a consistent bedtime. It sets the tone for the child’s entire day.” - Richard Ferber Waktu bangun yang konsisten sama pentingnya dengan waktu tidur yang konsisten. Rutinitas bangun pagi membantu anak memulai hari dengan lebih terstruktur dan positif. Bagaimana cara menanamkan kebiasaan ini sejak anak berusia dini? 1. Lakukan rutinitas malam yang positif “A positive bedtime routine not only helps a child fall asleep faster but also teaches them that sleep is a predictable and comforting part of life.” - Jodi A. Mindell (2005) Ajak si kecil melakukan kegiatan mendongeng, membaca buku, bermain, dan kegiatan positif lainnya. Membiasakan si Kecil tidur di jam yang teratur akan memberikan pemahaman kepadanya pentingnya kehidupan teratur dan menenangkan. Pastikan si Kecil bebas dari kegiatan dengan layar atau perangkat digital. Baca juga: Contoh JURNAL HARIAN 7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT untuk PAUD dan SD 2. Pentingnya memuji dan memotivasi “Acknowledging a child’s good behavior with specific praise helps reinforce positive actions and builds their self-esteem.” - Adele Faber & Elaine Mazlish (1980) Bagi si Kecil, pujian yang spesifik dan motivasi dari Ayah Bunda saat ia melakukan hal baik adalah semangat dan kegembiraan tersendiri baginya. Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang semakin berani dan percaya diri, dan tentu saja akan semakin memperkuat karakternya dalam membiasakan diri untuk bangun pagi. Ayah Bunda juga bisa memberikan apresiasi dengan memberikan hadiah kecil pada si Kecil. Baca juga: Contoh Dongeng dan Aktivitas Tema Bangun Pagi: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Usia PAUD - SD 3. Mengatur cahaya dan dekorasi ruangan Membuka ruangan untuk membiarkan cahaya matahari masuk adalah hal penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kamar. Ayah Bunda juga bisa membuka tirai sedikit sebelum si Kecil bangun tidur. Agar si kecil bisa tidur dengan lebih nyaman dan demi menjaga kesehatan mata, Ayah Bunda juga bisa menyalakan lampu tidur. Ayah Bunda juga bisa mendekorasi ruangan semenarik mungkin, agar ia merasa bahagia dan nyaman berada di kamar. 4. Fun activity di pagi hari “Starting the day with a joyful and purposeful activity helps children look forward to waking up early.” - Hal Elrod (2016) Siapkan kegiatan pagi yang menyenangkan dan menarik, misalnya bermain bersama, senam sederhana, sarapan yang lezat, dan lainnya. Buat si Kecil merasa bahwa bagun pagi adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, serta baik untuk kesehatannya. Pahami pula kegemaran si Kecil agar bisa memberikan kegiatan yang semakin menarik. Baca juga: Kegiatan Ceria di PAUD saat Pagi Hari: Tips Jitu Pembangkit Semangat Belajar Anak 2-4 Tahun 5. Menjadi teladan Si kecil biasanya suka meniru kebiasaan Ayah Bunda. Jika Ayah Bunda gemar bangun pagi, maka si kecil akan semakin termotivasi untuk bangun pagi. Pastikan saat si kecil bisa bangun pagi, Ayah Bunda juga telah siap mengajak si kecil melakukan kegiatan yang menyenangkan. Baca juga: Modul Ajar Kelompok Bermain Tema Bangun Pagi - 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat KB 2-4 Tahun Deep Learning 6. Mengurangi makanan manis di malam hari “Avoiding sugary snacks before bedtime helps prevent sleep disturbances and promotes restful sleep in children.” - . Dr. Michael R. Deslauriers (2005) Makanan manis atau yang mengandung gula bisa meningkatkan energi dan membuat si kecil sulit untuk tenang saat hendak tidur. Ayah Bunda bisa memberikan susu atau buah-buahan yang segar kepada si Kecil untuk dikonsumsi. “Early rising not only promotes better learning habits but also helps young children develop a consistent and calm start to their day.” Erika Christakis (2016) Ayah Bunda sahabat Educa, bila si Kecil terbiasa bangun pagi, ia juga akan terbiasa untuk memulai hari dengan tenang dan konsisten. Tentu saja hal ini juga akan memengaruhi emosi dan konsentrasinya dalam menerima materi pelajaran. Semakin cepat si Kecil menyadari hal ini, maka ia akan semakin termotivasi pula untuk memulai hari dengan bangun pagi demi meraih prestasi yang gemilang. KABI (Kisah Teladan Nabi): Teman Mendongeng Anak Indonesia untuk Tumbuhkan Karakter Islami Sumber referensi: Erika Christakis (2016), The Importance of Being Little [1] Dr. Michael R. Deslauriers (2005), Healthy Sleep Habits, Happy Child [2] Hal Elrod (2016). The Miracle Morning for Parents and Families [3] Adele Faber & Elaine Mazlish (1980). How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk [4] Jodi A. Mindell (2005). Sleeping Through the Night: How Infants, Toddlers, and Their Parents Can Get a Good Night's Sleep [5] Richard Ferber (2006). Solve Your Child’s Sleep Problems [6] Kemendikdasme (2025). Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 [7].
Dongeng bisa menjadi sarana efektif dalam menanamkan moral dan akhlak kepada anak didik. Saat ini, Kemendikdasmen sedang mensosialisasikan gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat terdengar sangat sederhana, namun jika gerakan itu mampu diinternalisasikan dengan sempurna akan membawa dampak yang luar biasa terhadap perubahan bangsa. Melalui gerakan ini akan menghasilkan anak-anak Indonesia yang tangguh, unggul dan bertanggung jawab baik kepada dirinya maupun terhadap masyarakat. - Dikdasmen, Pdm.dikdasmen.go.id, (2025) Baca juga: Kabi Kisah Teladan Nabi sebagai Bentuk Pengenalan Ibadah pada Anak Usia Dini Salah satu dari 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah beribadah. Mengapa anak didik perlu mendapatkan edukasi tentang pentingnya beribadah? "Teaching children to pray and participate in religious practices is essential for nurturing a sense of spirituality that will guide them throughout their lives." — Smith, J. (2016). Menurut Smith, mengajarkan anak beribadah sejak anak berusia dini dapat menanamkan nilai spiritual yang akan mendalam seiring bertambahnya usia. Membiasakan anak beribadah pada masa kanak-kanak membantu menumbuhkan moralitas dan perilaku yang baik dan positif, serta memberikan rasa damai. Anak juga semakin memahami akan tujuan hidupnya, atau bahwa hidup bukan hanya mengejar kesuksesan dunia, tapi juga mengejar urusan surgawi dan pelayanan kepada sesama. Baca juga: Contoh JURNAL HARIAN 7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT untuk PAUD dan SD Dengan memperkenalkan konsep beribadah sejak dini, anak-anak belajar untuk melihat hidup sebagai perjalanan yang melibatkan nilai-nilai yang lebih tinggi, seperti kasih, empati, dan pengabdian, yang semuanya penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan penuh rasa saling menghargai. 1. Doa Si Dompu (Umum) Di sebuah padang rumput, hiduplah seekor domba kecil berbulu putih bersih bernama Dompu. Dompu selalu berdoa sebelum makan dan tidur. Teman-temannya bertanya, "Mengapa kamu berdoa, Dompu?"Dompu tersenyum, "Agar aku selalu disayang dan dilindungi Tuhan."Suatu hari, badai datang. Semua hewan takut dan bersembunyi. Dompu pun berdoa, "Ya Allah, lindungi kami."Dengan tenang Dompu berlari menuju sebuah gua. Dompu mengajak teman-teman lainnya untuk berlindung. Setelah badai reda, dan matahari muncul kembali. Teman-teman senang dan berkata, "Doamu membuat hati kami tenang. Engkau juga telah membantu kami menemukan gua untuk kami berlindung"“Benar sekali, selain dilindungi Tuhan, berdoa membuat kita menjadi tenang dan sabar dalam menghadapi suatu persoalan,” kata Dompu dengan rendah hati. Sejak itu, semua domba rajin berdoa dan berdoa bersama Dompu. Pesan Moral: Mari berdoa agar selalu berada dalam lindungan Tuhan. Hati menjadi lebih tenang, tidak ada ketakutan, dan menjadi lebih berani melakukan hal yang baik. Kita juga akan menjadi pribadi yang semakin peduli pada sesama. Baca juga: Contoh Naskah Pidato Bertema Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Awal Semester 2 untuk PAUD / TK 2. Galu yang Selalu Bersyukur (Umum) Ada seekor Gajah kecil bernama Galu. Ia dikenal sebagai pribadi yang penyabar dan selalu bahagia. Ia selalu bersyukur atas segala peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Saat bangun tidur, Galu berkata, “Aku bersyuku bisa bangun pagi dengan tubuh sehat. Udara hari ini juga sangat segar!”Saat makan, Galu juga berkata, “Aku bersyukur bisa makan hari ini. Makanannya juga sangat enak!”Teman-temannya bertanya, “Kenapa kamu selalu terlihat bahagia, Galu?”Galu menjawab, “Karena saya rajin beribadah. Saya jadi mudah bersyukur atas apa pun yang terjadi dalam hidup saya.” Suatu hari, Galu jatuh sakit. Teman-temannya datang menjenguk. Galu tidak terlihat sedih. Ia justru bisa menghibur teman-temannya agar tidak terlalu khawatir. Galu juga mengajak teman-temannya berdoa, tidak hanya untuk kesembuhannya. Namun, Galu juga mendoakan teman-temannya agar selalu sehat. Teman-teman Galu kagum pada Galu. Teman-teman Galu menjadi termotivasi untuk rajin beribadah. Pesan moral: Rajin beribadah akan membuat hati kita mudah bersyukur dan selalu sabar dalam menghadapi setiap persoalan. Kita akan semakin mampu menjadi pembawa damai dan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitar kita. Baca juga: Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas 3. Keti Rajin Mengaji (Islami) Keti si kucing kecil suka duduk di dekat Ibu saat membaca Al-Qur'an. Ia pun belajar mengaji satu huruf setiap hari. “Alif... Ba... Ta...” kata Kiki dengan semangat.Ibu berkata, “Mengaji membuat hati menjadi bersih dan otak menjadi cerdas.”Setiap selesai mengaji, Keti selalu merasa gembira. Ia jadi lebih sabar dan suka membantu teman.Suatu hari, ketika ada teman Keti sedang sedih. Keti menghiburnya dan mengajaknya membacakan doa pendek.Temannya tersenyum dan berkata, “Hatiku terasa lebih damai dan tenang.”Keti pun bahagia, “Mengaji membuatku jadi anak baik.” Teman Keti ikut belajar mengaji juga. Mereka menjadi sahabat yang baik. Pesan moral: Mengaji dan beribadah akan membuat hati kita menjadi lebih damai dan tenang. Apalagi kalau dilakukan bersama. Rasa persaudaraan menjadi semakin erat. Baca juga: Contoh Dongeng dan Aktivitas Tema Bangun Pagi: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Usia PAUD - SD Selain untuk diberikan di sekolah, semoga dongeng di atas juga bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk diberikan kepada buah hatinya di rumah. “Family life is the source of the greatest human happiness. This happiness is the simplest and least costly kind, and it cannot be purchased with money. - Havighurst, R.J (2025). Jadikan kebiasaan ibadah sebagai kebiasaan yang menyenangkan, karena bisa dilakukan bersama dengan seluruh anggota keluarga. Pembiasaan ibadah bersama dalam keluarga dapat menjadi salah satu cara untuk memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan kebahagiaan yang mendalam dan bermakna. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Koleksi Dongeng Menarik Pembangun Karakter Anak Indonesia Sumber referensi: Robert J. Havighurst (2025) [1] PDM Dikdasmen. 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas,2025 [2] Smith, J. (2016). "The Role of Early Religious Education in Child Development." Journal of Child Psychology and Religion, 45(2), 134-145 [3]
Ada aneka metode pembelajaran yang bisa diaplikasikan kepada siswa saat ini, misalnya ASSURE, ADDIIE, 4MAT, dan lainnya. Guru bisa mengaplikasikan lebih dari 1 metode pembelajaran kepada siswa. "The mixed teaching strategies mainly cultivate students' independent learning ability and promote students to form creative thinking." - Chen, Y Dengan menerapkan aneka metode pembelajaran siswa akan semakin mampu mengembangkan aneka keterampilannya, yaitu berpikir kreatif, kemandirian dalam belajar, dan kemampuan berpikir inovatif. ASSUR adalah salah satu metode pembelajaran yang secara bertahap menggabungkan pemanfaatan teknologi dan media secara efektif dalam meningkatkan kualitas belajar siswa. Pembelajaran bisa semakin interaktif, mendukung aktivitas kolaborasi, dan bisa memotivasi siswa untuk bisa belajar dengan semakin baik. Anak muda di zaman sekarang sangat erat dalam hal penggunaan teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siswa. "ASSURE is an instructional design model that has the goal of producing more effective teaching and learning." - Dr. Serhat Kurt Model ASSURE dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran dengan pendekatan yang sistematis. Guru bisa merancang pembelajaran yang semakin terstruktur dan efektif, sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini yang beragam, terutama para gen-Z, yang sangat akrab dengan penggunaan media digital. Berikut ini adalaah beberapa tahapan dari pembelajaran ASSURE: A - Analyze learners "Student characteristics as prerequisites for learning are the most decisive factor in predicting student engagement and also further learning achievement." - Heitzmann, N Penelitian ini menekankan bahwa karakteristik siswa, seperti kemampuan awal dan gaya belajar, sangat menentukan keterlibatan dan pencapaian belajar mereka. Guru yang mampu menganalisis karakteristik ini dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Seperti dalam metode ASSURE, melakukan analisa adalah tahap awal yang perlu dilakukan guru terhadap siswa agar mampu memahami karakteristik mereka, sebelum kemudian memutuskan strategi mengajar yang efektif. Hal-hal yang perlu dianalisis adalah gender, usia, minat bakat, etnis, keterampilan yang dikuasai, gaya belajar, bakat alami, kelemahan, dan lainnya. S - State standards and objectives Guru membuat modul ajar yang bisa mendukung siswa dalam mengembangkan diri mereka atau mencapai target atau standard secara lebih optimal, sesuai dengan hasil analisa. Guru juga bisa membuat pemetaan tentang hasil yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. S - Select strategies, technology, media, and materials Sesudah menentukan standar dan target dalam modul pembelajaran, tahapan selanjutnya adalah menentukan strategi, penggunaan teknologi dan media, serta bahan-bahan yang tepat untuk menunjang proses belajar. Guru perlu memilih keseimbangan antara pemaparan materi (untuk pengembangan pengetahuan siswa) dan aktivitas siswa dalam proses belajar (biasanya untuk pengembangan keterampilan atau karakter siswa). Setelah menentukan strategi, guru dapat memilih media dan bahan materi yang mendukung keberhasilan mengajar. U - Utilize technology, media, and materials "Technology enhances classroom engagement, prepares students for the digital world, and helps personalize learning experiences." - Teachhub.com Teknologi bisa meningkatkan keterlibatan siswa, mempersiapkan mereka untuk dunia digital, dan memungkinkan personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan individu. Itulah pentingnya tahap “U” dalam metode pembelajaran ini. Guru perlu mengoptimalkan pemanfaatan perangkat teknologi dan media mengajar. Terdapat beberapa tahapan yang mampu dilakukan untuk mempersiapkan hal ini, seperti: Persiapkan perangkat: Pastikan semuanya berfungsi dengan baik. Kondisi kelas: Kenyamanan siswa untuk proses pembelajaran juga perlu diperhatikan. Penyampaian learning objective: Sampaikan kepada siswa untuk menambah semangat dan ketertarikan siswa dalam belajar. R - Require learner participation Rencanakan aktivitas yang melibatkan siswa secara aktif, seperti sesi diskusi, kegiatan praktik, serta pemberian kesempatan kepada siswa agar bisa menyampaikan pendapat. E - Evaluate and revise Evaluasi dan revisi setiap proses pembelajaran untuk meningkatkan keberhasilan dan kualitas pembelajaran di masa depan. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut, seperti: Bagaimana perasaan kalian saat mengikuti pembelajaran? Apa saja yang kalian pelajari selama mengikuti pembelajaran? Keterampilan apa yang kalian kembangkan selama mengikuti pembelajaran? Model belajar ASSURE ini secara sederhana dapat disimpulkan sebagai metode ajar yang berfokus pada pengembangan siswa. Siswa bukan hanya diajarkan untuk aktif di kelas, tetapi juga memahami setiap teknologi yang akan turut berkembang seiring dengan usia mereka. Metode ajar ini menjadi kunci bagi tenaga didik yang saat ini tengah mengalami dilema dalam menghadapi sistematika belajar generasi muda. "The Assure learning model is very helpful in designing programs using different types of media." - Santoso Metode belajar ASSURE sangat erat dengan penggunaan berbagai jenis media, termasuk media digital. Hal ini sangat relevan untuk diterapkan pada siswa PAUD dan SD karena mereka sudah sangat erat dengan pemanfaatan teknologi dalam hidup sehari-hari. ASSURE juga berfokus pada pengembangan siswa dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa. Pada siswa PAUD dan SD sudah mulai dikenalkan dengan konsep pembelajaran yang interaktif, termasuk melalui penggunaan teknologi yang sesuai dengan perkembangan mereka. Dengan metode ASSURE, guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar tetapi juga membentuk dasar bagi mereka untuk memahami dan beradaptasi dengan teknologi, sesuai dengan tuntutan pendidikan di masa depan. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Bercerita Pembangun Karakter Anak Indonesia Sumber referensi: Y, Chen. (2021) Research on the Effect of Mixed Teaching Strategies on Students' Creative Thinking. Thinking Skills and Creativity, Volume 39. [1] N., et al, Heitzmann. (2020). Differences Between Novice and Expert Teachers in Judgment Accuracy and Differentiated Instruction. Educational Psychology Review, 32 [2] TeachHUB. (2019). Benefits of Technology in the Classroom. [3] Santoso. (2019). Online Learning of Early Childhood Language Development Courses. [4] Freepik.com. (2022). Smiley teacher classroom_269072530 [5].
Sahabat Guru PAUD dan SD sahabat Educa, Ditjen GTK Kemendikbud akhir-akhir ini telah mensosialisasikan metode belajar ADDIE. Apa itu metode belajar ADDIE? Metode belajar ADDIE merupakan singkatan dari Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Metode ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam proses pembelajaran dilakukan secara terstruktur dan terukur. (Sumber: IG ditjen.gtk.kemdikbud) Apakah metode ini bisa diaplikasikan di PAUD & SD? Metode ini bisa diaplikasikan pada anak PAUD. Berikut ini beberapa alasannya: 1. Pendekatan terstruktur yang fleksibel: W. James Popham mengatakan: "Curriculum development requires both a clear, structured plan and flexibility to respond to the unique needs and interests of each learner." Model ADDIE memberikan langkah-langkah yang jelas namun tetap dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak didik. 2. Fokus pada kebutuhan anak Di tahap analisis, guru dapat mengenali kebutuhan belajar anak didik sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Baca juga: 19 Variasi Metode Bermain PAUD & TK Berbasis Teknologi yang Anak Sukai 3. Pembelajaran yang menyenangkan dan menarik Guru bisa merancang aktivitas yang interaktif dan menyenangkan, seperti kegiatan bermain, drama, bercerita, dan lainnya. 4. Peningkatan pengalaman belajar yang diperlukan Guru dapat merancang pengalaman belajar langsung yang membantu anak memahami konsep dengan cara yang menyenangkan. 5. Evaluasi yang menyeluruh dan komprehensif Martha J. Zaslow mengatakan "Assessment in early education should be continuous and focus on the whole child, including cognitive, social, and emotional development." Melalui evaluasi yang terstruktur, guru dapat menilai perkembangan anak dalam berbagai aspek secara menyeluruh. 6. Pengembangan yang berkelanjutan: Guru mendapatkan kesempatan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan, memastikan pembelajaran selalu optimal. 7. Mendukung pembelajaran berbasis pengalaman Caroline Pratt berkata: "Young children and primary school students benefit greatly from a learning environment that encourages exploration and meaningful interaction with the world around them." Melalui metode ini, anak didik mendapatkan kesempatan melakukan kegiatan melalui eksplorasi dan pengalaman langsung. Dick, W., Carey, L., dan Carey, J. O. dalam bukunya menuliskan: “A well-designed instructional system ensures that students receive the right learning opportunities, systematically progressing from one level to the next, fostering development through a well-structured process." Metode belajar ADDIE memungkinkan pendidik untuk merancang pembelajaran yang bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Model ini memastikan bahwa setiap tahap pembelajaran diperhatikan dengan cermat, dari analisis kebutuhan hingga evaluasi hasil belajar, yang sangat penting untuk perkembangan anak PAUD dan SD. Baca juga: 9 Cara Cepat Hafal Huruf dengan Metode Learning By Doing Tahap-tahap penerapannya di PAUD & SD Reiser, R. A. & Dempsey, J. V. menuliskan dalam bukunya: "Instructional design must account for the developmental stage of learners to ensure materials are cognitively and emotionally appropriate." Model ADDIE untuk anak usia PAUD dan SD, guru harus mempertimbangkan tahap perkembangan kognitif dan emosional anak. Artinya, tidak cukup hanya mengikuti langkah-langkah ADDIE secara teknis; konten dan metode juga harus sesuai dengan usia dan kemampuan belajar anak. Berikut ini adalah tahap-tahap menerapkan metode ADDIE di tingkat PAUD dan SD: 1. Analysis (Analisis) Pada tahap ini, guru mengidentifikasi kebutuhan belajar anak, termasuk keterampilan yang perlu dikuasai, karakter anak, serta cara belajar yang paling efektif sesuai usianya. Analisis juga mencakup tujuan pembelajaran yang spesifik dan sesuai dengan perkembangan anak. 2. Design (Desain) Guru merancang aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, serta memilih media dan metode yang tepat, seperti permainan, lagu, atau cerita untuk mendukung pembelajaran. Desain ini juga mencakup perencanaan evaluasi untuk mengukur perkembangan anak. 3. Development (Pengembangan) Pada tahap ini, guru mengembangkan materi pembelajaran dan alat bantu seperti kartu gambar, mainan edukatif, atau poster yang sesuai dengan tema pembelajaran. Pengembangan juga meliputi pembuatan aktivitas yang menyenangkan, seperti permainan peran, untuk memfasilitasi pengalaman belajar anak. 4. Implementation (Implementasi) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang telah dirancang, dengan memperhatikan kebutuhan dan respons anak selama proses pembelajaran. Dalam implementasi, penting untuk mengadaptasi pendekatan sesuai dengan dinamika kelas dan memastikan anak terlibat aktif dalam pembelajaran. 5. Evaluation (Evaluasi) Guru melakukan evaluasi pembelajaran untuk menilai sejauh mana anak telah mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi dilakukan melalui pengamatan, diskusi dengan orang tua, atau menggunakan portofolio untuk melihat perkembangan anak secara menyeluruh. Baca juga: Gratis LKPD PAUD Belajar Alfabet / Huruf | Yuk, Unduh Lembar Kerja Anak TK Apa contoh kegiatannya? Dalam bukunya, Morrison, G. R., Ross, S. M., Kalman, H. K., & Kemp, J. E. menuliskan: "Instruction for young children should be engaging and fun, incorporating playful and meaningful experiences that align with their developmental needs." Pembelajaran untuk anak-anak harus menyenangkan dan bermakna. Saat menerapkan metode ADDIE di PAUD atau SD, khususnya dalam tahap Design dan Development, guru harus merancang aktivitas yang interaktif, bermain sambil belajar, dan sesuai usia. Berikut ini adalah contoh kegiatan belajar dengan metode ADDIE untuk anak usia PAUD dan SD: Kegiatan untuk usia PAUD (4-6 tahun) bertema “Asyiknya Mencuci Tangan” Analysis: Melalui kegiatan analisa bersama tim guru dan sekolah didapatkan kesimpulan bahwa anak usia dini butuh pembelajaran kebersihan yang menyenangkan dan konkret. Design: Guru merancang lagu dan gerakan cuci tangan yang mudah diikuti. Development: Alat bantu seperti lagu, poster, dan sabun disiapkan untuk mendukung kegiatan.Implementation: Anak menyanyi sambil praktik mencuci tangan sesuai langkah yang benar. Evaluation: Guru menilai pemahaman anak lewat observasi dan tanya jawab sederhana. Baca juga: Kurikulum DEEP LEARNING di PAUD: Apa Cirinya dan Contoh Aktivitasnya? Bagaimana Penerapannya? Kegiatan untuk anak SD kelas 1-2 bertema “Pahlawan Kebersihan” Analysis: Melalui kegiatan analisa bersama tim guru dan sekolah didapatkan kesimpulan anak SD suka bermain peran dan mulai memahami konsep sebab-akibat. Di beberapa area juga sering didapatkan sampah berserakan. Design: Guru merancang permainan detektif untuk mengenalkan pentingnya kebersihan. Development: Disiapkan alat peraga seperti kaca pembesar, kartu petunjuk, dan poster kuman.Implementation: Anak bermain peran mencari benda kotor dan berdiskusi cara menjaga kebersihan. Evaluation: Pemahaman dievaluasi lewat pertanyaan, diskusi, atau gambar berurutan. KABI (Kisah Teladan Nabi): Animasi Pengembang Akhlak Mulia yang Disuka Anak Indonesia Sumber referensi: W. James Popham, Transforming Classroom Assessment, 2008 [1] Martha J. Zaslow, Assessment and Accountability in Early Childhood Education, 2009 [2] Caroline Pratt, I Learn from Children: An Introduction to the Reggio Emilia Approach, 1998 [3] Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. The Systematic Design of Instruction 2005 [4] Reiser, R. A. & Dempsey, J. V. Trends and Issues in Instructional Design and Technology, 2012 [5] Morrison, G. R., Ross, S. M., Kalman, H. K., & Kemp, J. E. Designing Effective Instruction. 2011 [6] Freepik.com. Smiley teacher classroom_269072530 htm [7].
Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi? Variasi metode pembelajaran perlu diterapkan di dalam kelas. Mengapa? “Differentiation of teaching is considered a basic dimension of effective teaching and is an effective teaching model that responds to learners’ needs through the design of multiple and qualitatively different teaching approaches.” - Markoglou Markoglou menjelaskan bahwa variasi metode atau pendekatan pembelajaran merupakan kebutuhan siswa. Dengan menerapkan metode yang beragam, guru dapat memenuhi kebutuhan belajar individu siswa, meningkatkan motivasi, dan mencegah kebosanan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran juga dipercaya akan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman dan segala aspek keterampilan siswa. Ada beberapa metode pembelajaran yang sering diaplikasikan guru di masa kini, yaitu pembelajaran berdasarkan tema (tematik), pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), Montessori (menekankan pada kemandirian siswa dan dengan alat bantu nyata), Sentra (berdasarkan fokus alat bantu, kegiatan, bidang tertentu, misalnya seni, balok, alam, dan lainnya), dan masih banyak lainnya. Pembelajaran dengan metode berdiferensiasi (differentiation) sudah sering diterapkan di beberapa sekolah, khususnya di PAUD, SD, dan jenjang yang lebih tinggi. Apa itu pembelajaran berdiferensiasi? Apa keunikannya? "Differentiation is simply a teacher attending to the learning needs of a particular student or small group of students, rather than teaching a class as though all individuals in it were basically alike." - Carol Ann Tomlinson Tomlinson menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memperhatikan perbedaan kebutuhan belajar setiap siswa. Guru tidak mengajar dengan cara seragam, tetapi menyesuaikan strategi agar semua siswa dapat berkembang sesuai potensinya. Hal-hal yang diperhatikan oleh guru bisa berdasarkan kebutuhan belajar, gaya belajar, minat, tingkat kesiapan (kemampuan awal) peserta didik. Setiap siswa adalah unik, karena memiliki gaya belajar, minat / bakat, kemampuan, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Itulah mengapa di tahap awal dalam metode ini, guru perlu melakukan penelitian dan diskusi seputar siswa sebelum membuat perencanaan pembelajaran. Apa perbedaan dengan metode pembelajaran lainnya? Ada beberapa aspek yang membedakan metode pembelajaran berdiferensiasi dengan lainnya. Penulis telah mengelompokkannya berdasarkan beberapa aspek perbedaan, beberapa diantaranya adalah: Aspek fokus: Pembelajaran berdiferensiasi fokus pada individu, sedangkan metode lainnya dibuat seragam untuk semua siswa. Aspek fleksibilitas: Pembelajaran berdiferensiasi sangat fleksibel. Guru sangat menyesuaikan atau menghargai keunikan atau keinginan setiap siswa. Sedangkan di metode lainnya, siswa menyesuaikan metode atau materi yang disiapkan guru. Aspek tujuan: Siswa diharapkan akan semakin berkembang, karena memiliki motivasi, semangat, kepercayaan diri, dan kegembiraan yang lebih saat melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan pilihannya; sedangkan metode lainnya siswa mendapatkan pengalaman belajar secara umum (mengikuti metode yang disiapkan guru). Peran guru: Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru berperan sebagai fasilitatoir yang menyesuaikan diri dengan keinginan atau gaya belajar yang dipilih siswa. Sedangkan, di metode lainnya guru berperan sebagai center (pusat / pengarah utama). Apa manfaat istimewa dari pembelajaran ini? "Differentiated instruction increases student engagement and motivation by providing students with choice, challenge, and support that aligns with their readiness, interests, and learning profiles." - Kristina Doubet & Jessica Hockett Kristina Doubet & Jessica Hockett menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dipercaya mampu meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa akan mendapatkan tantangan yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat masing-masing. Secara menyeluruh, berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan siswa saat mereka mengikuti pembelajaran dengan metode ini. Siswa merasa diperhatikanMetode pembelajaran ini bisa membuat siswa mendapatkan perhatian, apresiasi, dan penerimaan yang baik di kelas. Salah satu dampaknya, siswa yang tadinya merasa rendah diri dipercaya bisa mendapatkan semangat belajar yang semakin baik. Meningkatkan Kepercayaan diriMetode ini bisa menumbuhkan rasa bangga siswa pada diri sendiri. Bayangkan saja, Anda yang suka berbicara, mendapatkan kesempatan untuk menggunakan kesukaan ini untuk melakukan aktivitas berbicara atau bercerita tentang materi yang diberikan. Pasti ada semacam "mood booster" yang akan membangkitkan rasa percaya diri. Membantu perkembangan potensi lain atau kecerdasan (majemuk) lainnyaKarena kepercayaan dirinya sudah tumbuh dan sudah merasa diterima dengan baik di lingkungannya (teman-teman sekelasnya), ia akan makin percaya diri pula dalam melakukan kegiatan lainnya. Membantu siswa mendapatkan validasiSeperti Christiano Ronaldo yang diminta bermain basket. Meski ia gagal memasukkan bola basket ke dalam ring, ia tidak akan merasa rendah diri. Karena ia tahu bahwa bermain basket bukan bidangnya. Ia akan tetap percaya diri, karena ia tahu ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang, yaitu ahli mencetak gol dalam permainan sepak bola. Mengurangi tekanan saat mengikuti pembelajaran di sekolahMetode ini akan membantu menguatkan mental siswa. Saat tumbuh rasa bangga pada dirinya, saat ia bisa melakukan sesuatu dengan lebih percaya diri, dan saat ia merasa dikagumi atau dihargai oleh orang-orang di sekitarnya, ia akan semakin mampu mengelola emosi dan mengendalikan tingkat stres-nya. Apa contoh kegiatannya? Penulis akan memberikan salah satu contoh aplikasi dari metode pembelajaran ini di tingkat PAUD, khususnya saat pembelajaran dengan tema tumbuhan, subtema mengenal bagian tumbuhan. Penulis akan mengelompokkannya berdasarkan gaya belajar dan contoh kegiatan yang bisa dipilih siswa. Siswa visual diperbolehkan menggambar pohon dan menuliskan bagian-bagiannya. Siswa kinestetik diperbolehkan merangkai bagian tumbuhan dari plastisin atau melakukan senam dengan iringan lagu bertema bagian pohon. Anak verbal diperbolehkan menceritakan pengalaman menanam atau merawat pohon di rumah. Anak seni diperbolehkan menyanyikan lagu atau berpuisi bertema bagian pohon. Kesimpulan Guru PAUD & SD, sahabat Educa, dalam pembelajaran ini, semua siswa mempelajari tema atau materi yang sama. Namun, aktivitas dalam pembelajaran ini dilakukan dengan cara yang unik, tergantung dari pilihan siswa. Hal yang tidak kalah penting dalam aplikasi metode pembelajaran ini adalah bahwa guru perlu mempersiapkan aneka aktivitas, media, alat, bahan, dan hal penting lainnya sebelum menerapkannya kepada siswa. Persiapannya mungkin akan "lebih melelahkan". Namun, banyak hal positif bisa berkembang dalam diri siswa. Bila guru merasa bahwa persiapannya dalam metode ini cukup menantang atau melelahkan, guru bisa menerapkannya sesekali. Siapa tahu guru akan menemukan bintang yang tersembunyi di balik awan ketikan menerapkan metode berdiferensiasi. Who knows? "The role of a teacher is to facilitate learning, to recognize the unique talents and passions of each child, and to help them flourish." - Ken Robinson Sumber referensi: Tomlinson, Carol Ann. The Differentiated Classroom: Responding to the Needs of All Learners, 2014 [1] Doubet, Kristina .& Hockett, Jessica. Differentiation in Middle and High School: Strategies to Engage All Learners, 2015 [2] Robinson, Ken. The Element: How Finding Your Passion Changes Everything, 2009 [3] Freepik.com. Woman teaching classroom 269071392, 2024 [4] Markoglou, Dr. Angeliki. European Journal of Education berjudul Differentiated Instruction and Pupil Motivation in Language Teaching, 2019 [5]