Top
Senin, 15 Agustus 2022 | Edukasi

Sebelum anak bisa menulis dengan lancar, ia juga harus memiliki kemampuan motorik halus yang baik, khususnya pada bagian jemari dan tangan anak. Ada banyak latihan yang bisa dilakukan agar anak-anak bisa latihan praktik pra-menulis dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Latihan ini dapat membantu anak lebih mudah menggenggam pensil dan menggerakkannya, sehingga kelak ia bisa menulis dengan terampil dan rapi.  Perlu diperhatikan, latihan yang dilakukan haruslah menyenangkan dan tidak membahayakan. Hal ini dilakukan demi mencegah efek trauma fisik, terutama bila secara fisik anak belum siap melakukan kegiatan menulis (jari dan tangan masih lemah).  Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang bisa digunakan sebagai latihan anak untuk meningkatkan kemampuan motorik halusnya sebelum melakukan kegiatan tulis menulis. Yuk, kita simak bersama! 1. Merobek Kertas Mintalah anak merobek kertas, dari yang berukuran besar menjadi yang berukuran kecil. Dari kertas yang berukuran kecil, mintalah anak untuk merobek lagi menjadi ukuran yang semakin kecil. Aktivitas ini bisa meningkatkan sensorik dan motorik halus anak. 2. Membuat Bola Kertas Manfaatkan sobekan-sobekan kertas yang sudah dibuat pada aktivitas 1 untuk membuat bola-bola kertas. Semakin erat genggaman anak, maka bentuk bola-bola kertas akan semakin kecil dan padat. Biarkan anak melakukan semampunya, yang penting ia tetap menikmati aktivitas ini. 3. Bermain Playdough Anak-anak bisa membuat aneka bentuk dengan media playdough. Selain menyenangkan, bermain playdough juga bisa menguatkan motorik halus dan sensorik anak. Mintalah anak-anak membuat bentuk benda yang besar dan kecil, sehingga bisa melatih ketelitian dan ketangkasan anak. 4. Meronce Balok Dalam kegiatan meronce balok, anak-anak akan menghubungkan satu balok dengan balok yang lain dengan seutas benang. Kegiatan ini melatih pengelolaan emosi dan daya konsentrasi anak karena membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Hal ini sangat bermanfaat agar anak bisa menulis dengan lebih tenang dan hasilnya menjadi lebih rapi. 5. Menjepit Kertas Alat yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan ini adalah beberapa lembar kertas ukuran A4 atau lebih kecil dan penjepit kertas. Penjepit kertas yang paling aman adalah yang berbahan kayu. Kegiatan ini bermanfaat untuk menguatkan jari-jemari anak atau menstimulasi motorik halus anak agar semakin andal dalam memegang pensil atau balpoint. 6. Melipat Kertas Seni melipat kertas atau yang biasa disebut "origami" ternyata juga sangat bermanfaat untuk mengembangkan motorik halus anak. Daya konsentrasi, kesabaran, ketangakasan, serta kemampuan untuk mengikuti instruksi juga semakin berkembang saat melakukan kegiatan ini. 7. Menghubungkan Titik Aktivitas menghubungkan titik atau yang biasa disebut dengan "dot to dot" adalah tahap awal latihan menulis yang baik bagi anak. Fokus dari kegiatan ini bukan bertujuan agar anak bisa menulis huruf dan angka, namun membuat bentuk yang beraneka ragam, misalnya bentuk mobil, boneka, hewan, dan berbagai bentuk menarik lainnya. Aktivitas semacam ini dapat menjadi motivasi dan memberikan kesenangan tersendiri kepada anak daripada meminta mereka membuat bentuk angka dan huruf. 8. Permainan Balok dan Puzzle Permainan balok dan puzzle juga bermanfaat untuk mengasah motorik halus, pengelolaan emosi, dan daya konsentrasi anak. Akan lebih baik bila balok dan puzzle yang dimainkan anak bergambar huruf atau angka, sehingga saat memainkan permainan ini, anak-anak juga bisa belajar sambil bermain. 9. Mendaur Ulang Kertas Koran Siapkan air dalam sebuah mangkuk, lalu mintalah anak untuk menyobek kertas koran dan mengaduk-aduk sobekan tersebut di dalam air hingga menjadi bubur. Setelah adonan tercampur rata, air di dalam mangkuk bisa dibuang. Kemudian mintalah anak untuk membuat suatu bentuk benda atau hewan menggunakan bahan tersebut. Jika sudah menjadi sebuah bentuk, kita bisa membantu anak untuk mengeringkannya di bawah terik sinar matahari. Agar anak semakin siap melakukan kegiatan menulis, akan lebih baik lagi bila guru mulai mengajarkan pengenalan huruf dan angka. Mengenalkan huruf dan angka perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya dengan melakukan kegiatan mewarnai huruf, menyusun puzzle bertema angka, menggambar bentuk huruf dengan ukuran besar, dan kegiatan menyenangkan lainnya. Anak juga bisa belajar dengan media permainan online yang bisa diunduh secara gratis di playstore, misalnya aplikasi yang berjudul "Belajar Huruf Bersama Marbel" dan "Belajar Angka Bersama Marbel". Guru juga bisa meminta anak didik memainkan permainan ini di rumah dengan bimbingan orang tua.

Sabtu, 28 Mei 2022 | Edukasi

Pengembangan bakat anak adalah hal yang sangat penting dan perlu dilakukan sejak usia dini. Karena dengan bakat yang dimiliki anak, anak bisa menjadi orang yang sukses di masa depan sesuai dengan bakat yang dikaruniakan Tuhan padanya. Sekolah, sebagai lembaga pendidikan yang banyak memberikan waktu untuk menemani anak dalam belajar memiliki tugas yang sangat penting, yaitu turut berperan dalam menemukan bakat anak didiknya. Bagaimana cara menemukan bakat anak di sekolah atau lembaga PAUD? 1. Perhatian Pendidik pada Perilaku Anak Didiknya Seorang pendidik yang baik tidak hanya bertugas mengajarkan materi pembelajaran saja. Namun, ia juga harus teliti dalam memperhatikan perilaku anak-anak didiknya dalam pembelajaran dan aktivitas sehari-hari. Sesuatu yang anak suka, biasanya akan dilakukan anak berulang-ulang dan ia akan sangat menikmat saat melakukan aktivitas tersebut. Jangan lupa untuk melaporkan kebiasaan, perilaku, dan hal-hal yang berhubungan dengan apa yang anak suka lakukan di sekolah kepada orang tuanya. Jangan hanya melaporkan kesalahan-kesalahan anak saja ya… . 2. Memotivasi Saat mengetahui ada anak yang memiliki bakat tertentu, seorang guru harus memotivasi anak. Cara memotivasi paling sederhana adalah dengan memuji setiap karyanya atau saat ia berani melakukan suatu aktivitas favoritnya. Guru juga bisa memotivasi dengan memberikan kata-kata penyemangat agar anak didiknya tetap rajin melakukan aktivitas yang ia suka tersebut. 3. Membimbing Guru juga perlu membimbing anak didiknya agar bisa melakukan suatu aktivitas favorit dengan lebih baik. Misalnya, saat sang anak mendapatkan kesempatan untuk bernyanyi, guru bisa memberikan masukan dengan mengatakan, "Akan lebih hebat lagi, kalau kakak bernyanyi dengan suara lebih lantang dan dengan gerakan." 4. Kesempatan untuk Tampil Dengan bekerja sama dengan seluruh pihak sekolah, guru bisa memberikan kesempatan kepada anak didiknya untuk tampil di depan publik, misalnya di atas sebuah panggung pentas seni. Panggung pentas seni biasanya untuk menampilkan anak-anak yang berbakat dalam bidang tarik suara, seni musik, seni tari, dan lainnya. 5. Pameran dan Pasar Kreasi Bila karya tersebut dalam bentuk kerajinan tangan atau lukisan, kita bisa memberikan kesempatan membuat suatu pameran atau pasar terbuka (menjual karya anak dalam pameran online atau offline). Ada beberapa sekolah yang sudah mulai mengadakan pasar kreasi secara online dengan media instagram. Anak bisa menghasilkan uang dari hasil karya seni yang ia buat. 6. Kegiatan Ekstrakurikuler atau Enrichment Kegiatan ini memberikan ruang kepada anak untuk melatih bakat anak bersama dengan teman satu sekolah dan dibimbing oleh guru yang sudah berpengalaman sesuai dengan bidangnya. Beberapa contoh kegiatan ekstrakurikuler antara lain belajar menari, menggambar, "public speaking", dan lainnya. Anak didik bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakatnya bersama teman sebaya, sehingga bisa saling memotivasi.

Sabtu, 12 Februari 2022 | Parenting

Ketrampilan dalam menceritakan sesuatu sangat penting di zaman yang semakin maju. Banyak lapangan kerja membutuhkan sumber daya manusia yang terampil dalam menyampaikan sesuatu baik secara tertulis, mau pun secara lisan. Banyak orang dengan ciri khasnya masing-masing menghasilkan uang dengan ketrampilan berceritanya, bisa dengan menawarkan produknya sendiri atau menawarkan produk orang lain, atau dengan menceritakan sesuatu yang mengedukasi masyarakat, terutama melalui media online.  Itulah mengapa ketrampilan bercerita atau "story-telling" sangat penting untuk dikembangkan sejak anak menginjak usia dini. Bagaimana agar ketrampilan bercerita bisa berkembang sejak anak usia dini? 1. Mengenalkan Anak dengan Aneka Buku Dongeng Zaman sekarang banyak  dongeng dalam bentuk buku fisik, mau pun dalam bentuk non-fisik. Namun yang lebih banyak dicari saat ini adalah buku-buku dalam bentuk non-fisik, misalnya yang bisa dinikmati melalui kanal Youtube, Aplikasi, dan lainnya. Beberapa contoh dongeng dalam bentuk non-fisik antara lain:    a). Kanal Youtube Riri, Cerita Anak Interaktif   b). Aplikasi Google Play Store : Koleksi Cerita Anak Bacakan atau dampingi anak untuk menikmati paling tidak 1 buku dongeng setiap hari, agar imajinasi, kecerdasan, dan karakter anak bisa semakin berkembang optimal. 2. Mengikuti Kontes Bercerita Di zaman era digital seperti sekarang, ada banyak kontes bercerita dengan aneka ragam variasinya, baik melalui aplikasi Instagram, Youtube, Facebook, dan lainnya. Dengan mengikuti kontes, anak menjadi semakin bisa belajar aneka gaya bercerita dari peserta lain, merasakan kemenangan,  belajar menerima kekalahan, dan memperluas relasi. Dengan memiliki teman-teman yang memiliki bakat yang sama, anak bisa belajar bersosialisasi dan saling memotivasi untuk terus berkarya. 3. Media Mendongeng Ada banyak media dongeng yang bisa digunakan saat mendongeng, yaitu boneka jari, boneka tangan, atau dengan buku fisik atau non-fisik (dengan Tablet atau proyektor). Saat membuat produk dongeng dalam bentuk video, kita bisa memberikan efek suara atau musik latar yang lucu dan menarik. Anak pasti akan menjadi lebih bersemangat dalam membuat video  cerita karya sendiri, dan semakin percaya diri tampil di depan kamera. 4. Mengajarkan Ekspresi dan Suara Ekspresi adalah bagian penting dalam seni bercerita. Apalagi bila yang bercerita adalah anak-anak. Ekspresi yang lucu, polos, dan menggemaskan bisa menjadi daya tarik saat anak bercerita secara offline mau pun online (dalam bentuk video). Ajarkan aneka ekspresi di bawah ini kepada anak:    a). Ekspresi dan suara khas tokoh-tokoh kartun kesayangan mereka.   b). Ekspresi dan suara saat gembira, sedih, takut, terkejut, dan lainnya.   c). Ekspresi dan suara aneka hewan Ada lho, aplikasi lucu dan edukatif yang mengajarkan aneka suara hewan, yaitu aplikasi "Marbel Suara Hewan". 5. Latihan Vokal Agar anak semakin memiliki suara yang baik, pengucapan jelas, karakter kuat, dan intonasi yang baik Anda bisa mengajak anak untuk mengikuti les vokal atau bernyanyi. Ada banyak latihan tehnik vokal yang diajarkan oleh guru vokal, yaitu latihan pernafasan, bernyanyi dengan nada yang tepat, dan lainnya, yang pasti akan mengembangkan ketrampilan anak dalam bercerita. Pilih lagu-lagu edukasi sebagai lagu pilihan saat latihan vokal di kanal Youtube Kolak (Koleksi Lagu Anak) Educa Studio. Semoga si kecil makin berkembang secara optimal dalam hal ketrampilan bercerita, agar kelak bisa menjadi pembicara hebat. Karena pemimpin yang hebat, biasanya memiliki ketrampilan berbicara yang hebat pula. Siapa tau putra atau putri Anda bisa menjadi pemimpin yang hebat di masa depan.