Era digital terus berkembang dengan sangat pesat. Namun, generasi muda, terutama anak-anak usia dini, perlu memahami akan pentingnya menjaga warisan budaya. Salah satunya adalah mengenalkan batik. GRATIS LKA: Lembar Kerja Anak yang FUN, MUDAH, dan SIMPEL Batik di Indonesia memiliki sejarah panjang yang bermula sejak dari zaman kerajaan. Ada banyak bukti-bukti sejarah yang terukir dalam prasasti tentang penggunaan batik, dan telah ditemukan pada abad ke-6 dan ke-7 di Pulau Jawa. Artikel Terkait:1. Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian2. RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Pakaian Adat Indonesia Pada awalnya, batik hanya digunakan oleh kalangan keraton dan memiliki makna simbolis yang mendalam, namun seiring waktu, batik menyebar ke masyarakat umum. Pada tahun 2009, UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, menjadikannya simbol kebanggaan nasional dan kebanggaan bangsa Indonesia. KABI: Kisah Teladan Nabi yang Efektif Kembangkan Karakter Anak Muslim Indonesia Ayah Bunda, Pada tanggal 2 Oktober 2024, seluruh rakyat Indonesia akan merayakan Hari Batik Nasional. Tentu saja akan menjadi saat yang tepat untuk mengajarkan akan pentingnya menjaga kelestarian warisan budaya ini kepada Si kecil. Berikut ini adalah variasi kegiatan yang bisa diajarkan kepada Si Kecil tentang pengenalan batik, yang diharapkan mampu menumbuhkan rasa bangga akan identitas bangsa Indonesia ini. 1. Membuat Batik dari Kertas Lilin Ayah Bunda perlu menyediakan kertas lilin, cat air, kuas, dan kertas polos. Pertama-tama, ajak Si Kecil menggambar pola sederhana menggunakan lilin di atas kertas. Setelah gambar pola selesai, minta Si Kecil mewarnai seluruh kertas dengan cat air. Pola yang dilukis dengan lilin warnanya akan tetap putih, sedangkan latar belakangnya akan sesuai dengan warna dari cat air. Selain memperkenalkan tehnik dasar membatik dengan media lilin, kegiatan ini juga melatih koordinasi tangan-mata dan mengenalkan konsep resist dalam seni batik. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH TK / PAUD dengan Topik: Adab Berpakaian - Kurikulum Merdeka Belajar - Spesial Ramadan 2. Bermain Batik dengan Playdough Ajak Si Kecil menyiapkan playdough, alat cetak kecil, dan stik atau benda dengan pola. Lalu, mintalah Si Kecil membentuk playdough menjadi lembaran tipis. Lembaran tipis playdough akan digunakan untuk membuat pola dengan menggunakan stik (atau pisau plastik) atau cetakan. Setelah cetakan selesai dibuat, Si Kecil akan mewarnai aneka pola batik dari bahan playdough tersebut. Selain mengenal aneka motif batik, Si Kecil belajar melatih kreativitas dan motorik halus. 3. Bermain Motif Batik dengan Kertas Tisu Siapkan kertas tisu dan spidol warna-warni. Lalu, ajak Si Kecil melipat kertas tisu menjadi bentuk seperempat lebih kecil. Mintalah Si Kecil membuat pola dengan tehnik pola berbentuk titik-titik dan pola berbentuk garis. Biarkan warna meresap dari lapisan tisu paling atas hingga ke lapisan tisu paling bawah. Setelah selesai, mintalah Si Kecil membuka hasil karyanya. Si Kecil belajar mengembangkan daya kreativitas, motorik halus, fokus, dan ketelitian dengan melakukan kegiatan ini. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Subtopik : Bangga Berpakaian Adat - Kurikulum Merdeka Belajar 4. Bermain Motif Batik Dengan Tehnik Mencelupkan Tisu Ajak Si Kecil menyiapkan bahan dan peralatannya, yaitu cat air, pewarna makanan, tisu, dan karet gelang. Pertama-tama lipatlah tisu dengan aneka cara, bisa membentuk persegi kecil, persegi panjang, atau segitiga. Lalu, ikatlah tisu dengan karet gelang untuk membuat “space” yang tidak terkena warna. Celupkan tisu ke dalam pewarna makanan yang sudah diencerkan dengan air. Biarkan beberapa saat, usahakan terkena sinar matahari, hingga kering. Setelah kering, buka karet pengikat dan buka pula lipatan. Ajak Si Kecil mengamati motif yang terbentuk. Karya terbaik yang dibuat Si Kecil, bisa diabadikan dalam pigura foto. Kegiatan ini bermanfaat mengembangkan kreativitas, mengenalkan teknik batik lipat / ikat, dan mengenalkan konsep pola simetris. 5. Mewarnai Pola Batik pada Kertas HVS Ajak Si Kecil menemukan aneka pola batik dengan media Google Image, Biarkan SI kecil memilih pola yang ia suk. Lalu, bantu Si Kecil mencetaknya pada sebuah kertas.Beberapa contoh motif batik yang mudah untuk anak adalah motif kawung, parang, mega mendung, lereng, dan ceplok.Lalu, ajak Si Kecil mewarnai aneka motif batik tersebut dengan pensil warna atau spidol.Aktivitas ini bisa melatih kemampuan motorik halus, mengembangkan daya kreativitas, dan mengenalkan aneka pola batik. Baca juga: RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Pakaian Adat Indonesia Dengan mengenalkan batik sejak usia dini, Si Kecil tidak hanya belajar tentang keindahan seni tradisional, tetapi juga memahami pentingnya melestarikan kesenian dan budaya bangsa. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, menjaga keseimbangan antara modernitas dan warisan budaya adalah salah satu tugas Ayah Bunda sebagai warga negara Indonesia.. Melalui peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, mari kita bersama menumbuhkan rasa cinta dan bangga anak-anak Indonesia terhadap batik sebagai salah satu kekayaan bangsa yang harus terus dilestarikan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan demikian, batik akan selalu menjadi bagian penting dari identitas kita sebagai warga negara Indonesia. Karena batik juga sudah dikenal di seluruh mancanegara. Sumber Referensi: 1. Artsycraftsymom.com. (2023). Batik art projects for kids [1] 2. Ducksncrafts.com. (2023). Batik painting traditional art with organic dyes kids diy craft [2] 3. Freepik.com. (2023). Pointing choosing smiling happy chinese new year- 2020 asian young [3]
Drama musikal adalah salah satu pentas seni favorit yang keren untuk ditampilkan pada saat acara perpisahan anak TK / PAUD. Dalam sebuah drama musikal anak-anak didik bisa menampilkan aneka bakat dan keterampilan mereka, misalnya berakting, bernyanyi, menari, berpuisi, memainkan alat musik, dan masih banyak lagi. Artikel Terkait:PENTAS SENI Favorit di ACARA PERPISAHAN TK - PAUD, Agar Selalu Dikenang: Plus PANDUAN LENGKAP Contoh Rundown Acara Perpisahan TK - PAUD: Agar Event Kelulusan / Wisuda Berjalan Lancar Agar bisa memberikan penampilan terbaik, tentu saja guru PAUD, sebagai pendamping, pelatih, dan pengemban aneka tugas dalam acara perpisahan / kelulusan / pelepasan anak PAUD membutuhkan ide-ide tema drama musikal, yang nantinya bisa dikembangkan sesuai dengan kreativitas para guru dan siswa. Inilah 5 ide tema drama musikal yang menarik, keren, dan kekinian yang bisa menjadi sumber inspirasi dalam penulisan naskah dan jalan cerita. Ide cerita ini dilengkapi dengan cerita singkatnya yang akan memudahkan guru dalam menentukan tema cerita, mengembangkan pesan-pesan moral, dan ide-ide pengembangan cerita lainnya. 1. Berpetualang di Dunia Fantasi Drama ini menceritakan tentang beberapa anak yang menemukan buku ajaib. Setelah itu, anak-anak tersebut akan memasuki dunia fantasi setelah membuka dan membaca beberapa kisah dalam buku tersebut. Saat berada di dunia fantasi, anak-anak akan menjadi aneka tokoh dongeng atau cerita rakyat terkenal, baik dari mancanegara maupun dari tanah air, misalnya Cinderella, Si Pitung, Pinokio, Gatot Kaca, Putri Salju, dan lainnya. Di dunia fantasi anak-anak akan berpetualang untuk menyelesaikan misi, yaitu melakukan aneka kebaikan. Setiap tokoh akan menyelesaikan misi dengan cara melakukan kebaikan dengan berbagai cara. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Koleksi Dongeng Animatif, Edukatif, dan Inspiratif untuk Anak PAUD - SD 2. Berpetualang Mengelilingi Bumi Tema cerita dalam drama musikal ini mengambil setting di sebuah padang rumput yang luas. Anak-anak yang berasal dari berbagai ragam suku, diajak oleh Bapak Badut (atau tokoh menarik lainnya) untuk berpetualang mengelilingi bumi dengan balon udara. Saat berada di udara, anak-anak akan diajak untuk mendarat di berbagai tempat terkenal di dunia. Di setiap tempat, mereka akan diajak untuk menyaksikan berbagai macam pentas seni menarik. Anak-anak akan diajak untuk mengenal aneka budaya, baik dalam negeri, maupun luar negeri. Baca juga: 8 Jenis Aktivitas Anak untuk Kesiapan Transisi PAUD ke SD 3. Berpetualang di Hutan Belantara Tonton Koleksi Lagu Anak Lainnya Bersama KOLAK (Koleksi Lagu Anak) Drama musikal ini berkisah tentang aneka ragam hewan yang berjuang mempertahankan kelestarian hutan dari para pemburu. Anak-anak, yang berperan sebagai aneka ragam satwa, akan menampilkan kebolehan mereka dengan aneka kostum hewan dan penduduk dari suku tertentu di Indonesia. Dengan menampilkan kemampuan / kebolehan mereka, para hewan dan penduduk lokal akan berusaha untuk menyadarkan para pemburu dan perusak hutan agar mampu menjaga kelestarian hutan. Baca juga:- 13 Tema Permainan Drama yang Disuka Anak PAUD ( Kegiatan Kurikulum Merdeka )- Anak PAUD Percaya Diri dengan Sosiodrama: Apa Itu, Manfaat, Langkah-Langkah Praktik dan Contohnya 4. Berjuang Mendapatkan Bintang Drama musikal ini mengisahkan anak-anak hebat dengan segala kemampuan mereka yang unik. Namun, mereka memiliki cita-cita atau harapan yang sama, yaitu ingin mendapatkan bintang. Anak-anak yang mendapatkan bintang dari Sang Matahari, akan mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan harapan mereka. Anak-anak akan berjuang melakukan yang terbaik dan menampilkan bakat-bakat mereka yang unik. Di akhir cerita, semua anak-anak akan mendapatkan bintang yang melambangkan tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan dan usaha. Ragam tema di atas bisa menjadi pilihan bagi guru-guru PAUD agar bisa membuat suasana acara perpisahan menjadi semakin menarik dan bermakna. Agar penampilan anak-anak didik semakin menarik, tentu saja perlu didukung dengan dekorasi, kostum, dan tata musik yang kekinian. Sumber Referensi: 1. Teachstarter.com. (2022). Kindergarten graduation ideas [1] 2. Mrsbsbeehive.com. (2022). Graduation songs for kids [2] 3. Freepik.com. (2022). Group dancer kids [3]
Modul Ajar dan RPPH untuk anak usia PAUD - TK kali ini membahas topik/tema “Kegiatan Seni Selama Ramadhan”. Melalui aneka kegiatan yg menyenangkan anak-anak diajak untuk mengerti tentang hari besar agamanya dan kegiatan seni yang cocok dilakukan selama Ramadhan 2024 untuk sarana penyegaran rohani. A. Informasi Umum Semester : 2 Kelompok Usia PAUD : 2-3 Tahun Topik : Berkegiatan Seni Selama Ramadhan B. Tujuan Pembelajaran Di dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk belajar tentang makna hari besar keagamaan, khususnya lebaran. Kegiatan-kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk menambah keimanan siswa serta sukacita mengisi lebaran bersama teman dan keluarga. C. Deskripsi Kegiatan Pada awal pembelajaran siswa dapat diajak untuk menonton video atau gambar yang merangsang akal mereka tentang konsep hari besar keagamaan sesuai dengan keyakinannya. Selanjutnya siswa dapat menyebutkan berbagai macam kegiatan seni yang dilakukan selama libur lebaran atau menjelang hari raya lebaran. Siswa lalu dapat mendiskusikannya dalam kelompok. Siswa diajak untuk membuat aneka karya dan melakukan ragam aktivitas dengan tema “Kegiatan Seni Selama Bulan Ramadhan" serta mengerjakan lembar kerja yang dapat disediakan oleh guru atau buku LKA yang ada. D. Kegiatan Harian 1. SOP Pembiasaan Rutin Harian Pada bagian ini anak didik diajak untuk melakukan SOP pembiasaan rutin harian, yaitu melakukan baris-berbaris di depan kelas, mengucapkan salam, mendaraskan doa, dan menyanyikan lagu mars sekolah. Siswa juga diajak untuk memeriksa kebersihan kuku, kebersihan gigi, kerapian rambut, dan kerapian pakaian.Siswa diajak menyanyikan lagu pembuka kelas. Beberapa referensi lagu pembuka kelas adalah: Lagu : ASYIKNYA SEKOLAH Lagu : TERIMAKASIH GURUKU Koleksi Lagu Anak (KOLAK) Tematik TK dan PAUD: Lengkap, Asyik, Ramah Anak dan Mendidik. 2. Kegiatan Pembuka Menonton video : Kisah Nabi Muhammad SAW - Hijrah Pertama dan Isra Mi'raj Siswa menjawab pertanyaan pemantik tentang video yang ditonton, misalnya : Apa hal menarik dari video yang baru saja ditonton? Siapa saja nama tokoh dalam video? Apa pesan kebaikan di dalam video kisah teladan Nabi? Apa makanan kesukaan kalian saat lebaran? Apa saja kebaikan yang sudah kalian lakukan selama bulan Ramadan? Program Afiliasi Educa menawarkan penghasilan pasif, hanya dengan membagikan kode afiliasi yang kamu miliki. 3. Kegiatan Inti sesuai Kurikulum Merdeka Siswa membuat karya kreatif dan melakukan aneka aktivitas dengan tema "Kegiatan Seni Selama Ramadhan”. Hasil dari kreativitas anak didik nantinya bisa menjadi souvenir atau dekorasi ruangan, dan lainnya di bulan Ramadhan. Beberapa kegiatan seni diantaranya adalah: Aplikasi Gim “Pelajaran TK dan PAUD" : Media Bermain dan Belajar Karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio. 1. Mewarnai Gambar Ramadhan Guru dapat mengajak siswa untuk mewarnai gambar ramadhan yang menarik sesuai dengan kreativitas dan imajinasi mereka menggunakan crayon atau pensil warna. 2. Membuat Kepingan Bintang Guru mengajak siswa membuat kepingan bintang yang dapat diberi kertas emas yang menarik dan berkilau saat terkena sinar.3. Melukis Dengan Jari Anak-anak dapat diajak untuk membuat lukisan dengan jari menggunakan cat air atau cat poster yang aman bagi kesehatan dan membiarkan mereka membuat kreasi gambar ramadhan sesuai dengan imajinasi mereka. 4. Membuat Kalung Tasbih. Guru dapat membimbing dan mengajari siswa cara membuat tasbih dengan bahan manik-manik atau kancing baju yang dapat digunakan untuk keperluan doa mereka. 5. Membuat Lentera Ramadhan Mengajak siswa untuk membuat lentera Ramadhan yang menarik dari kertas warna-warni dan dipajang di rumah mereka. 6. Membuat Kerajinan Tangan Mengajak siswa membuat kerajinan tangan seperti membuat topeng atau souvenir lainnya bertema lebaran. 7. Mendengarkan Cerita Lebaran Guru membacakan cerita-cerita bertema lebaran atau kisah-kisah nabi. 8. Membuat Kartu Ucapan Lebaran Biarkan anak-anak berkreasi membuat kartu ucapan lebaran sesuai dengan kreativitas mereka. 9. Membuat Miniatur Masjid Guru dapat mengajak siswa untuk membuat miniatur masjid menggunakan kertas karton bekas dan biarkan mereka menghiasnya dengan spidol atau pensil warna. Selama Bulan Ramadan, Anak-anak juga Bisa Diajak untuk Mengerjakan LKA GRATIS di Bawah Ini: - Find your Things- Animal Hunt Challenge- Balls Seeker 10. Menggambar di pasir Bila memungkinkan, ajak siswa untuk menggambar di pasir dengan tema Ramadhan. 11. Berbagi Cerita Guru dapat mengajak siswa berbagi cerita tentang rencana mereka dalam mengisi libur lebaran yang akan datang atau cerita pengalaman mereka pada saat lebaran. 12. Menyaksikan Film Edukatif Mengajak siswa untuk menonton film edukatif tentang makna lebaran atau nilai-nilai kebaikan lainnya. 13. Membuat Kue Lebaran Sederhana Guru dapat mengajak siswa untuk membuat kue lebaran yang mudah dan sederhana Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD - TK Usia 5-6 Tahun: Topik : Kegiatan Ibadahi Bulan Ramadhan. Modul Ajar & RPPH PAUD - TK Usia 5-6 Tahun: Topik Kegiatan Edukatif di Bulan Ramadhan 4. Kegiatan Circle Time Kegiatan interaktif, menyenangkan dan sederhana yang bisa dilakukan antara guru dan anak didik di luar jam pembelajaran ( misal saat break time ) yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka antara lain melakukan diskusi dan tanya jawab dengan tema "Kegiatan Seni Selama Ramadhan”. Beberapa aktivitas di bawah ini bisa dilakukan saat circle time atau sebagai kegiatan di rumah: Bermain gim edukasi: Marbel Gim Pelajaran TK dan PAUD Belajar literasi numerik dengan gim edukasi : Marbel Edukasi. Bermain literasi dengan gim edukasi : Aplikasi Belajar Sholat Semoga Modul Ajar dan RPPH dengan tema "Kegiatan Seni Yang Cocok selama Ramadhan" ini bermanfaat untuk menjadi panduan guru dalam mengajar anak-anak TK / PAUD usia 2-3 tahun. Semangat mengajar, jaya selalu guru PAUD Indonesia! Sumber Referensi: 1. Muslimmemories.com. (2022). Baby toddler books 0-3 years [1] 2. Ayeina.com. (2023). Islamic story a day ramadan [2] 3. Littlewingscreative.com. (2023). Ramadan for kids ideas [3] 4. Freepik.com. (2023). Child drawing firefighter helmet [4]
Kegiatan mewarnai adalah salah satu kegiatan yang sederhana tapi banyak disukai oleh anak-anak. Dilansir dari scholastic.com, Michael Rhattigan, seorang pakar anak berpendapat: “Mewarnai dan menggambar membantu anak-anak meningkatkan keterampilan motorik halus, serta melatih otak agar semakin mampu berkonsentrasi dengan baik.” Saat melakukan kegiatan mewarnai energi si kecil bisa tersalurkan dengan baik. Ayah dan Bunda tentu perlu berusaha agar si kecil tidak cepat merasa bosan dengan aktivitas ini. Karena aktivitas ini cukup sederhana dan mudah disediakan tanpa harus membeli, karena Anda bisa mengunduhnya via internet. Salah satu platform yang menyediakan lembar media mewarnai secara gratis adalah twinkl.co.id. Lembar media mewarnai terbaru bisa diunduh secara gratis dengan mengklik gambar di bawah ini. Lembar kerja yang menarik, lucu, dan edukatif akan diposting secara rutin di platform ini. Bagaimana cara membuat si kecil tidak cepat merasa bosan dengan aktivitas mewarnai gambar? Yuk, kita simak bersama tips di bawah ini! 1. Bermain Sambil Mewarnai Bermain adalah aktivitas kesukaan anak-anak, begitu pula dengan kegiatan mewarnai. Jadi bila aktivitas mewarnai dikolaborasikan dengan bermain pasti anak-anak akan menyukainya. Berikut ini adalah salah satu kegiatan bermain dengan cara memberikan tebak-tebakan, sambil meminta anak untuk mewarnai. Ikuti tutorialnya yuk! Siapkan gambar tokoh Marbel bernama Bebe. Ia berbentuk buah manggis. Anda bisa mendapatkan gambar tokoh Bebe dengan klik di sini. Tuliskan nomor 1 pada bagian kulit manggis atau penutup kepala dengan pensil. Tuliskan nomor 2 pada bagian kepala/wajah. Lalu, tuliskan nomor 3 pada bagian tubuh Bebe. Ayah dan Bunda bisa memberikan sebuah perintah kepada si kecil, misalnya, "bagian tubuh bernomor 2 dikurangi 1 berwarna ungu". Artinya, si kecil harus mewarnai bagian tubuh yang bertuliskan nomor 1 dengan warna ungu. Ayah dan Bunda juga bisa membuat variasi kalimat perintah yang lain, baik yang lebih mudah, maupun yang lebih menantang. Ayah dan Bunda bisa mempraktikkan beberapa aktivitas bermain lainnya. Beberapa diantaranya adalah: Bermain puzzle: Potonglah gambar menjadi beberapa bagian kecil, lalu meminta si kecil merangkainya (seperti main puzzle). Setelah itu, Ayah dan Bunda bisa meminta si kecil mewarnai gambar yang sudah dirangkai dengan baik. Bermain kolase: Aktivitas ini mengajak anak untuk mewarnai lembar media mewarnai (gambar) dengan potongan-potongan kecil dari kertas origami yang berwarna-warni. Kegiatan bermain lainnya bisa Ayah dan Bunda temukan di duniabelajaranak.id. 2. Sediakan Perlengkapan Mewarnai yang Catchy Anak usia dini biasanya memiliki tokoh-tokoh kartun favorit. Ayah dan Bunda sangat disarankan untuk memilihkan dan memberikan perlengkapan mewarnai untuk si kecil yang bergambar tokoh-tokoh kartun favoritnya. Ayah dan Bunda juga bisa mengajak si kecil saat berbelanja perlengkapan mewarnai, agar dia bisa memilih perlengkapan mewarnai yang ia suka. Hal ini sangat penting untuk memacu semangatnya dalam melakukan kegiatan mewarnai, dan semakin baik dalam merawat perlengkapan mewarnai kesukaannya. Ayah dan Bunda juga perlu berhati-hati dalam memilih perlengkapan mewarnai anak. Karena beberapa krayon dibuat dari bahan-bahan yang kurang aman untuk digunakan anak-anak. Beberapa krayon diduga mengandung unsur logam berat dan asbestos yang dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan gangguan pada otak, sistem saraf, serta memicu kanker. Yang pasti, Ayah dan Bunda perlu mengenali barang sebelum membelinya. 3. Sediakan Gambar yang Sudah Akrab Dilihat Anak Ada banyak bentuk atau gambar yang tersedia di internet dan bisa diunduh secara gratis. Selain tokoh kartun, Ayah dan Bunda bisa memilihkan gambar suatu benda atau makhluk yang sering dilihat oleh si kecil dalam hidup sehari-hari. Mengapa? Salah satu manfaat melakukan kegiatan mewarnai adalah memperkaya kosakata anak. Bila ia rajin mewarnai gambar aneka benda yang sudah akrab ia lihat dalam hidup sehari-hari, ia akan semakin mudah dalam menghafalkan nama benda tersebut. Ayah dan Bunda juga bisa menstimulasinya dengan mengajak si kecil berdiskusi tentang gambar-gambar yang ia warnai. Misalnya dengan menanyakan apa manfaatnya, biasa terdapat di mana, apa warnanya, dan pertanyaan lainnya. Aktivitas seperti ini akan menstimulasi keterampilan berkomunikasi dan kognitif anak. Si kecil tentu juga membutuhkan buku mewarnai yang disediakan untuk anak usia dini serta khusus untuk pemula. Buku mewarnai ini berjudul "Seri Marbel Aku Pintar Mewarnai". Dalam buku ini, anak-anak akan diajak untuk belajar mewarnai binatang, dinosaurus, profesi, alam dan gambar menarik lainnya. Selain mewarnai, mereka juga dapat belajar mengenal aneka kosakata. Silakan klik gambar di bawah ini untuk melihat produk ini, sedangkan untuk produk buku mewarnai lainnya silakan klik di sini. 4. Berikan Si Kecil Kebebasan Berekspresi Beberapa hal unik yang mungkin akan dilakukan si kecil saat melakukan kegiatan mewarnai adalah saat ia mewarnai suatu gambar yang tidak sesuai dengan warna benda aslinya (misalnya mewarnai buah mangga dengan warna pink); atau mencoret-coret gambar yang terdapat pada lembar mewarnai (misalnya: membuatkan gambar kumis pada salah satu gambar tokoh kartun). Bila si kecil melakukan hal yang demikian, Ayah dan Bunda tidak perlu melarang. Biarkanlah si kecil bebas berekspresi sesuai dengan daya imajinasinya. Karena dengan memberikan kebebasan kepada si kecil untuk berimajinasi secara bebas, maka keterampilan berpikir kritis anak dan kecerdasannya juga akan berkembang dengan lebih optimal. Selain mengajak si kecil melakukan kegiatan mewarnai, Ayah dan Bunda juga bisa melatih keterampilannya dalam berekspresi dengan kegiatan bernyanyi. Ajak si kecil bernyanyi lagu di bawah ini yuk! 5. Berikan Semangat, Pujian, dan Penghargaan Jangan lupa untuk selalu memberikan semangat atau motivasi bagi si kecil agar ia bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Pastikan ia selalu bisa mewarnai seluruh bagian gambar dengan tuntas. Hal ini sangat berguna untuk mengedukasi anak agar ia memahami pentingnya ketuntasan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau melatihnya menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Jangan sampai ia cepat merasa bosan dan bergonta-ganti gambar sebelum ia mampu menuntaskannya. Ayah dan Bunda tentu ingin agar si kecil semakin termotivasi untuk melakukan aktivitas mewarnai dan semakin mampu menghasilkan karya mewarnai gambar dengan kualitas yang lebih baik, bukan? Selain dengan memujinya, Ayah dan Bunda perlu mengapresiasi karya mewarnai gambar yang telah diselesaikan si kecil dengan cara memamerkan karya anak di tempat yang mudah dilihat. Ayah dan Bunda bisa memberikan pigura pada karya-karya terbaiknya, agar terlihat lebih menarik dan bisa menuai pujian bagi setiap orang yang melihatnya. Pasti si kecil akan semakin bersemangat. Bentuk penghargaan yang lain adalah dengan cara memberikan hadiah. Ayah dan Bunda bisa memberikan hadiah menarik setiap kali si kecil bisa menyelesaikan 5 lembar media mewarnai. Aneka hadiah menarik, edukatif, dan ramah anak bisa didapatkan di Toko Marbel Junior. 6. Mengikuti Kompetisi Mewarnai Ajaklah si kecil mengikuti kompetisi mewarnai. Saat mengikuti kompetisi anak akan diajak untuk semakin menyadari pentingnya belajar dengan giat dan semangat pantang menyerah. Karena di setiap perlombaan belum tentu si kecil mampu memenangkan semua kompetisi. Ia mungkin akan mengalami kegagalan. Namun, dalam kesempatan itulah ia akan belajar untuk semakin memiliki mental yang kuat. Tentu saja Ayah dan Bunda perlu memberikan dukungan dan kata-kata yang memotivasi. Tanamkan pula di dalam benak si kecil, bahwa saat ia mampu memutuskan untuk mengikuti suatu kompetisi pada saat itulah ia sudah memenangkan suatu pertandingan, yaitu pertandingan melawan dirinya sendiri dari rasa takut dan mudah menyerah. Bila Ayah dan Bunda membutuhkan informasi aneka perlombaan yang diadakan secara online dan offline, silakan klik info acara dan lomba bersama Educa Studio. etelah membaca artikel ini, tentu Ayah dan Bunda semakin menyadari betapa pentingnya aktivitas mewarnai. Semoga Ayah dan Bunda semakin bersemangat dalam memberikan motivasi agar si kecil tidak merasa bosan melakukan aktivitas ini, ya! Oh iya, Ayah dan Bunda juga bisa mengajarkan anake kosakata dengan melakukan kegiatan mewarnai dengan media aplikasi. Aplikasi ini berjudul "Marbel Mewarnai". Ayah dan Bunda bisa mengunduh aplikasi "Marbel Mewarnai" dan sejenisnya dengan klik gambar di bawah ini! Sumber Referensi: 1. Rhattigan, M. (2016). Benefits coloring and drawing [1] 2. Freepik.com. (2022). Girl drawing color pencils kindergarten [2] 3. Twinkl.co.id. (2022). Lembar kerja mewarnai marbel educa [3] 4. Freepik.com. (2022). Little girl artist painting picture [4]
Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak pernah terlepas dari aktivitas seni. Dilansir dari new.artsmia.org, Stephanie Curry mengatakan: “Seni bisa menjadi cara yang ampuh bagi kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang emosi dan cerita manusia.” Agar dalam diri anak semakin tumbuh rasa empati, maka melakukan aktivitas seni adalah hal yang sangat penting. Dengan beraktivitas seni, anak akan semakin mampu memahami satu lain dan tumbuh bela rasa antar sesama teman. Tentu saja masih banyak manfaat seni bagi anak-anak, misalnya sebagai media mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas anak. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda untuk bisa mengembangkan keterampilan anak dalam berkesenian. Yuk, kita simak bersama! 1. Pemanfaatan Media Teknologi sebagai Sumber Inspirasi Teknologi sangat berperan penting dalam menemukan inspirasi. Beberapa contoh diantaranya adalah di bidang seni berikut ini: Seni GambarAyah dan Bunda bisa menemukan jenis gambar “step by step drawing” untuk menemukan aneka gambar yang bisa menjadi media belajar menggambar bagi sang buah hati. Gambar dalam bentuk “step by step drawing” akan mengajarkan cara menggambar suatu obyek selangkah demi selangkah, sehingga mudah diikuti oleh anak-anak.Ada juga jenis gambar “line drawing”, yang mana anak-anak bisa belajar menggambar aneka obyek menarik dalam bentuk sketsa atau gambar garis (tidak berwarna). Seni MusikBila Ayah dan Bunda ingin menemukan instrumen (bentuk karaoke) aneka lagu anak, Anda bisa menemukannya di Youtube dengan mengetik “judul lagu” ditambah kata “karaoke” atau “instrumen”.Ayah dan Bunda juga bisa menemukan aneka gerak lagu anak dengan gerakan atau tarian dengan mengetik “gerak lagu” diikuti dengan “judul lagu” yang Anda cari. Contoh aneka lagu edukasi bisa Ayah dan Bunda temukan di platform lagu edukasi KOLAK (Koleksi Lagu Anak) 2. Media Sosial sebagai Sarana Publikasi Beberapa orang tua mungkin sangat berhati-hati untuk mempublikasikan foto dan data pribadi anak. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena setiap media sosial biasanya akan menyediakan menu “private”. Ayah dan Bunda juga bisa memilih siapa saja yang bisa menjadi anggota atau follower dalam media sosial Anda. Ayah dan Bunda juga bisa hanya memposting karya-karya seni yang tidak menampilkan wajah anak, misalnya: Video klip yang memperdengarkan suara vokal anak bernyanyi (tidak menampilkan wajah anak), tapi hanya menampilkan video syair lagu dan gambar pemandangan. Hasil karya kerajinan tangan atau craft yang dibuat si kecil. Buah karya seni rupa atau gambar yang dilukis anak. Ayah dan Bunda bisa memberikan kesempatan kepada si kecil untuk mendokumentasikan, mengedit, dan memposting hasil karyanya, sehingga ia tidak hanya belajar cara membuat suatu karya, tapi juga belajar tentang cara membuat suatu postingan menjadi lebih menarik dan cathcy. 3. Aktivitas Belajar dengan Bermain Ayah dan Bunda bisa mengajak anak melakukan gerak lagu bersama. Bangunlah suasana gembira agar si kecil tertarik mengikuti instruksi dan gerakan Anda. Jangan lupa pula untuk menyampaikan nilai edukasi dari setiap aktivitas yang baru saja dilakukan. Misalnya, saat Anda mengajarkan gerak lagu tentang gajah, Anda bisa memberikan beberapa pertanyaan tentang gajah, misalnya tentang ciri-ciri, cara berjalan, dan lainnya. Bila Ayah dan Bunda ingin mengajarkan tehnik menggambar, Anda bisa mengajak anak keluar rumah. Di luar rumah tentu ada aneka macam obyek nyata yang bisa digambar anak. Anda bisa meminta si kecil untuk menggambar salah satu obyek nyata tersebut. Hal terpenting dalam melakukan aktivitas ini bukanlah kualitas menggambar anak. Namun, hal yang paling penting adalah anak bisa melakukan aktivitas positif dan bisa mengajak anak beraktivitas seni yang fun. Ayah dan Bunda bisa mengajak anak menggambar dengan cara yang menyenangkan dengan aplikasi "Marbel Mewarnai Anak" 4. Orang Tua yang Partisipatif dalam Berkegiatan Saat melakukan kegiatan seni, jangan biarkan si kecil melakukannya sendiri. Ayah dan Bunda bisa mengajak anak menggambar bersama, menari bersama, membuat kreasi kerajinan tangan bersama, dan lainnya. Peran orang tua yang ikut terlibat dalam kegiatan seni bersama anak adalah agar orang tua bisa memberikan contoh dan tentu saja agar si kecil bisa lebih termotivasi, serta tidak merasa melakukan sendirian. 5. Mengajak Anak untuk Berdiskusi Setelah anak selesai membuat suatu karya, ajaklah ia untuk berdiskusi tentang karya yang baru saja ia buat. Misalnya, bila si kecil telah selesai menggambar sebuah rumah, Ayah dan Bunda bisa menanyakan tentang apa saja bagian rumah dan apa manfaat setiap bagian rumah, sehingga anak semakin banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dari karya yang telah selesai ia buat. 6. Penyediaan Sarana Berkegiatan Seni Ayah dan Bunda bisa menyediakan alat dan bahan yang bisa digunakan anak dalam berkegiatan seni, misalnya krayon, spidol, kertas gambar, kertas origami, kertas manila, dan lainnya. Seorang seniman saja kadang membutuhkan momen yang pas agar bisa membuat suatu karya seni yang berkualitas. Namun, untuk anak usia dini penyediaan alat dan bahan di ruang berkreasi adalah sebagai sarana anak agar bisa berekspresi. Anak bisa melepaskan emosi negatifnya saat ia membuat suatu karya atau melakukan suatu aktivitas seni, baik dalam bentuk tulisan, gambar, atau suara. Siapa tau karya sang buah hati memiliki nilai jual, karena memiliki nilai seni yang tinggi. Sang buah hati juga butuh media dongeng sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan literasi, memperkaya kosakata baru, mengembangkan karakter, meningkatkan daya imajinasi, dan mengembangkan kecerdasan bahasa anak. Yuk, ajak sang buah hati menonton dongeng di bawah ini! 7. Orang Tua Bisa Memberikan Pilihan dan Berperan sebagai Fasilitator Saat mengajak si kecil berkegiatan seni, biarkan ia memilih kegiatan seni apa yang ingin ia lakukan. Bila ingin menggambar sesuatu, biarkan pula si kecil menentukan obyeknya dan berikan pula kebebasan bagi si kecil, apakah ia mau dibimbing secara melekat atau Anda hanya diminta untuk menemani saja. Keterampilan anak dalam membuat karya seni akan semakin cepat berkembang saat anak bisa membuat suatu karya seni yang jujur (berasal dari keinginannya atau idenya sendiri), tanpa ada unsur paksaan dari orang tua. Namun, orang tua juga perlu siap membantu jika anak benar-benar membutuhkan bantuan atau pendampingan. Perkembangan teknologi akan semakin memperluas peluang para pekerja seni untuk mempublikasikan dan memasarkan karya, sehingga bisa dikenal serta diminati oleh banyak orang. Jadi tidak ada salahnya, bila Ayah dan Bunda mengembangkan keterampilan sang buah hati dalam berkesenian sedini mungkin. Semoga tips ini bermanfaat bagi Ayah dan Bunda dalam memberikan pola asuh yang tepat bagi si kecil dalam mengembangkan keterampilan seninya agar lebih optimal. Sumber Referensi: 1. Curry, S. (2021). Art and empathy: four thought leaders explain the connection [1] 2. Freepik. (2022). Asian child girl play painting with happiness joyful [2]
Kurikulum Merdeka Belajar memberi ruang bagi guru untuk bisa mengajarkan aneka ketrampilan dan pengetahuan baru dengan aneka kegiatan kesenian. Ada beberapa cabang kesenian yang kita yaitu, seni sastra, seni tari, seni musik, dan seni rupa. Kegiatan seni sangat disukai oleh anak-anak. Apalagi jika dalam proses pembelajaran anak didik mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pembelajaran dengan sistem kolaburasi cabang seni. Cabang seni apa saja yang bisa dikolaburasikan dan menjadi kegiatan yang unik dan menyenangkan. 1. Musik dan Tarian Salah satu kegiatan seni yang merupakan hasil kolaburasi antara cabang seni musik dan tarian adalah gerak dan lagu. Gerak lagu sudah menjadi suatu kegiatan pembelajaran yang banyak disukai anak-anak. Salah satu alasannya adalah karena anak bisa bernyanyi serta bermain musik, sambil bergerak. Gerak lagu dipercaya bisa membuat anak semakin cepat dalam memahami pelajaran, dan semakin baik dalam mengingat suatu materi pelajaran, misalnya saat anak meniru gerakan hewan, dan lainnya. 2. Seni Sastra dan Musik Contoh kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan meminta anak untuk mendengarkan suatu lagu. Setelah itu, mintalah anak untuk menulis sebuah cerita sesuai dengan lagu yang baru saja diceritakan. 3. Seni Rupa dan Bercerita Menceritakan gambar adalah salah satu kegiatan yang sangat sederhana dan menyenangkan. Gambar yang digunakan anak sebagai peraga bisa digambar sendiri oleh anak. Anak akan lebih bersemangat saat menceritakan karya mereka sendiri. 4. Seni Bercerita dan Bernyanyi Gambaran dalam aktivitas ini adalah serupa dengan opera. Di dalam opera, seorang pemeran kadang bercerita namun kadang bernyanyi. Salah satu contoh kegiatannya adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk bercerita tentang keindahan pelangi, proses terjadinya pelangi, dan lainnya, setelah itu anak menyanyikan lagu tentang pelangi. 5. Seni Berpuisi dan Bernyanyi Secara umum, aktivitas ini hampir sama dengan aktivitas seni bercerita dan bernyanyi. Hanya saja, kegiatan bercerita diubah menjadi kegiatan berpuisi. Setelah anak selesai memperagakan atau membaca puisi, anak diperkenankan bernyanyi lagu dengan tema yang sesuai dengan puisi yang dibacakan. Pasti akan menjadi seni pertunjukan yang semakin menarik bila dipentaskan. Di era teknologi yang berkembang sangat pesat ini, tentu saja masih banyak cabang seni yang bisa dikolaburasikan dengan cabang seni lainnya. Bila Anda ingin bergabung dengan kelas teknologi dan seni lainnya, bisa mencoba mengikuti kelas di gamelab.id. Anda akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Siapa tau dengan bakat seni Anda, Anda bisa membuat suatu produk atau konten menarik yang bisa bermanfaat bagi banyak orang dan layak jual.