Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadan bisa menjadi saat yang baik bagi Si Kecil agar ia mampu mengembangkan karakter positif dan pemahaman tentang nilai-nilai agama. Bagaimana dengan kecerdasan emosinya? Tentu saja bisa! Ayah Bunda bisa memanfaatkan saat sahur hingga pagi hari untuk beraktivitas bersama dan melakukan pembiasaan yang bisa mengembangkan kecerdasan emosi Si Kecil. Baca juga:LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA GRATIS Bisa Diunduh di Portal Ini Mengapa sangat efektif dilakukan setelah sahur atau pagi hari? Di pagi hari, keadaan fisik dan emosi Si Kecil masih sangat bugar. Udara yang masih segar sangat mempengaruhi kondisi fisik dan mental setiap orang. Dengan melakukan aneka kegiatan yang positif, Si Kecil juga akan semakin mampu mengarahkan dirinya untuk bisa melakukan berpikir positif dan merasakan mood yang positif pula, sehingga bisa mengalihkannya dari rasa lapar atau keinginan negatif lainnya. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Apa saja kegiatan dan pembiasaan positif yang bisa dilakukan bersama Si Kecil? Ayo lakukan aneka kegiatan serta pembiasaan positif ini bersama Si Kecil! Bermain bersama: Permainan edukasi seperti flash card dan puzzle bertema Islami bisa menjadi media bermain yang menyenangkan. Berbagi cerita: Berikan kesempatan kepada Si Kecil untuk mengungkapkan perasaannya, terutama tantangan-tantangan yang ia hadapi saat berpuasa. Membacakan buku cerita: Ayah Bunda bisa bercerita tentang kisah tokoh Islam dan teladan hidupnya. Membuat jurnal harian: Ajak Si Kecil membuat sebuah jurnal harian tentang hal baik apa saja yang bisa dilakukan dalam satu hari. Mendengarkan lagu Islami: Bantu Si Kecil memilih lagu yang bersyair positif dan isnpiratif, atau lagu-lagu bernuansa Islami. Lalu, ajak ia berdiskusi tentang makna / pesan moral dari lagu tersebut. Menulis rasa syukur: Ajak Si Kecil menulis minimal satu hal yang bisa disyukuri di hari yang lalu. Ajak ia berdiskusi tentang pengalaman tersebut. Berkegiatan amal: Bantu Si Kecil untuk menyiapkan satu paket bingkisan yang nantinya bisa diberikan kepada orang yang kurang mampu. Melakukan pernafasan: Lakukan hal ini bersama Si Kecil sambil mengucapkan hal-hal baik yang ia miliki atau pernah ia alami saat ini. Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Apa tantangan dan bagaimana solusinya? Tidak ada hal baik tanpa tantangan. Pastikan Ayah Bunda siap membantunya dalam mengatasi setiap tantangan tersebut. Beberapa tantangan yang akan dihadapinya antara lain: 1. Rasa kantukAyah Bunda bisa memilih aneka kegiatan yang tidak terlalu berat agar bisa menghemat energi fisiknya, misalnya bercerita atau melakukan permainan yang simpel. Bantu pula agar Si Kecil bisa tidur malam tepat waktu. 2. Kurang rutinBantu Si Kecil untuk membuat jadwal yang konsisten. Pastikan pula ia mendapatkan istirahat yang cukup. Pastikan pula bahwa Ayah Bunda juga selalu bersemangat di pagi hari agar bisa jadi teladan dan motivasi. 3. Kurang motivasiMotivasi bisa diberikan dalam bentuk pujian, kata-kata positif dan apresiasi untuk setiap keberhasilan kecil atau perkembangan kecil yang dialami Si Kecil. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! 4. Penggunaan handphoneAyah Bunda bisa membuat perjanjian kepada Si Kecil tentang komitmen untuk mengurangi penggunaan HP selama bulan Ramadan. Ayah Bunda perlu menyiapkan kegiatan positif dan menyenangkan untuk menggantikan kegiatan dengan HP yang biasa ia lakukan. 5. Penurunan semangatDi awal-awal bulan Ramadan mungkin Si Kecil masih bersemangat. Namun, mungkin akan mulai timbul rasa bosan atau penurunan semangat pada Si Kecil. Bantu Si Kecil dengan mendengarkan segala keluhannya dan bantu ia untuk menemukan solusinya agar semangatnya tidak padam. Di pagi hari atau setelah melakukan sahur bisa menjadi saat yang berharga untuk menanamkan akhlak mulia dan mendukung perkembangan emosi Si Kecil yang berusia PAUD dan SD. Bagaimanapun kegiatan positif di pagi hari sangat berguna untuk membangun karakter, perasaan, dan pikiran positif di sepanjang hari. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 1-2 Tahun, Tema: Aktivitas Bermain dan Belajar di Bulan Ramadan Semoga setiap kegiatan serta pembiasaan positif bisa dilakukan secara konsisten hingga hari raya nanti. Tetap semangat belajar untuk mengajarkan hal baik kepada Si Kecil dan tetap semangat menjadi teladan kebaikan.
Selain aspek pembelajaran moral dan sosial, modul ini juga dirancang untuk melatih keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan motorik siswa melalui berbagai aktivitas bertema Ramadan. Dengan pendekatan Kurikulum Deep Learning, kegiatan yang disusun tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang bermakna, tetapi juga melibatkan peran aktif orang tua dalam mendampingi anak. Baca juga:12 Kegiatan Ramadan yang Melibatkan Orang Tua bersama Anak Didik Usia 5-6 Tahun Hal ini bertujuan untuk memperkuat bonding orang tua dan anak, menumbuhkan rasa ingin tahu, serta mengembangkan keterampilan sosial anak dalam memahami makna Ramadan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Berikut ini adalah rencana kegiatan Ramadan yang dapat dilakukan siswa kelas 1-3 SD dan PAUD bersama orang tua selama 1 bulan atau 4 minggu: 1. Minggu Pertama: Apa itu Bulan Ramadan? Menggambar masjid: Menggambar dan mewarnai masjid sebagai tempat ibadah utama dalam Islam, lalu menjelaskan bagian-bagian masjid dan fungsinya. Cerita Ramadan: Membaca kisah tentang Ramadan bersama orang tua, lalu mendiskusikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti keutamaan puasa, berbagi, dan kesabaran. Simulasi niat puasa: Berlatih mengucapkan niat puasa dengan benar sebelum tidur, sambil memahami maknanya agar anak lebih sadar akan tujuan ibadahnya. Kreasi kalender Ramadan: Membuat kalender hitung mundur menuju Idulfitri dengan hiasan menarik. Setiap hari, anak dapat memberi tanda atau menempel stiker sebagai bentuk penghargaan atas puasanya. Menulis harapan Ramadan: Menuliskan doa dan harapan selama Ramadan, seperti ingin lebih sabar, rajin shalat, atau berbagi dengan teman, kemudian membacanya bersama keluarga. Bernyanyi lagu Ramadan: Menyanyikan lagu bertema Ramadan bersama keluarga untuk membangun suasana semangat dan kegembiraan dalam menjalani ibadah puasa. Mengenal Rukun Islam: Melakukan diskusi interaktif dengan orang tua mengenai Rukun Islam, termasuk makna puasa dan bagaimana menjalankannya dengan baik. Baca juga:7 Ide Kegiatan Ramadan Anak Usia 1-2 Tahun di Rumah dan Manfaatnya: Full 1 Minggu 2. Minggu Kedua: Ayo Menabur Kebaikan Drama singkat: Bermain peran tentang pentingnya berbagi dan bagaimana membantu orang lain dengan tindakan sederhana.Menonton video inspiratif: Menyaksikan kisah tentang berbagi dan kebaikan, lalu mendiskusikan pelajaran yang bisa diambil bersama orang tua. Kartu ucapan Ramadan: Membuat kartu ucapan berisi doa dan harapan Ramadan untuk keluarga, teman, atau tetangga sebagai bentuk kepedulian. Berbagi camilan: Menyiapkan camilan sederhana untuk dibagikan kepada teman atau saudara sebagai bentuk kebersamaan. Permainan "Siapa paling dermawan?": Menyebutkan kebaikan yang sudah dilakukan selama minggu ini dan mendiskusikan bagaimana bisa lebih dermawan lagi. Pohon kebaikan: Menuliskan satu perbuatan baik yang dilakukan setiap hari di kertas berbentuk daun, lalu menempelkannya di pohon kebaikan buatan sendiri. Aksi sedekah kecil: Mengumpulkan donasi berupa uang, makanan, atau barang layak pakai untuk diberikan kepada yang membutuhkan. Cerita tentang berbagi: Mendengarkan atau membaca kisah inspiratif tentang kebaikan dan berbagi, lalu mendiskusikan pesan moralnya. Baca juga:7 Ide Kegiatan Ramadan Anak Usia 2-3 Tahun di Rumah dan Manfaatnya: Full 1 Minggu 3. Minggu Ketiga: Indahnya Beribadah dan Berdoa Bermain peran imam & makmum: Melakukan simulasi shalat berjamaah dengan anak bergantian menjadi imam dan makmum untuk memahami tata cara shalat bersama. Menulis doa sendiri: Menuliskan doa pribadi yang berisi harapan dan permohonan kepada Allah, kemudian membacakannya bersama keluarga. Gerakan shalat: Mempraktikkan gerakan shalat dengan benar, mulai dari takbir hingga salam, sambil memahami arti dan maknanya. Tadarus Al-Qur’an: Membaca ayat-ayat pendek dari Al-Qur’an bersama orang tua atau teman, sambil belajar tajwid dan makna bacaannya. Latihan dzikir: Mengenal dan menghafal kalimat dzikir sederhana seperti tasbih, tahmid, dan takbir untuk membiasakan mengingat Allah. Kisah Nabi Muhammad: Mendengarkan atau membaca kisah keteladanan Nabi Muhammad dalam beribadah dan berbuat baik, lalu mendiskusikan nilai-nilainya. Poster adab beribadah: Membuat poster yang berisi tata cara dan adab saat beribadah, seperti khusyuk dalam shalat dan membaca Al-Qur’an dengan hormat. Doa harian: Menghafal doa sebelum dan sesudah makan serta memahami pentingnya berdoa dalam kehidupan sehari-hari. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Minggu Keempat: Festival Ramadan Lomba mewarnai tema Ramadan: Mengembangkan kreativitas dengan mewarnai gambar bertema Ramadan, seperti masjid, bulan sabit, atau suasana berbuka puasa bersama keluarga. Buka puasa bersama: Menikmati hidangan berbuka puasa bersama keluarga sambil berbagi cerita tentang pengalaman Ramadan dan nilai-nilai yang dipelajari. Pentas seni Islami: Menampilkan kreativitas melalui puisi, nasyid, drama pendek, atau cerita bertema Ramadan di depan keluarga untuk mempererat kebersamaan. Games Islami: Bermain berbagai permainan edukatif bertema Ramadan, seperti kuis pengetahuan Islam, teka-teki, atau tantangan mencari arti kata dalam Al-Qur’an. Refleksi Ramadan: Berbagi pengalaman dan pelajaran berharga selama Ramadan, lalu menuliskan rencana untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan setelah Ramadan berakhir. Lomba hafalan doa pendek: Menguji kemampuan menghafal doa-doa harian seperti doa sebelum tidur, doa sebelum dan sesudah makan, serta doa masuk dan keluar rumah bersama orang tua. Berbagi takjil: Menyiapkan takjil sederhana bersama orang tua untuk dibagikan kepada tetangga atau orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian. Fashion show busana Muslim: Mengenakan pakaian muslim terbaik di rumah sambil belajar tentang adab berpakaian dalam Islam dan makna berpakaian sopan. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Modul ini membantu siswa SD dan PAUD semakin mengenal, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Ramadan secara menyenangkan. Semoga bermanfaat! RIRI: Koleksi Cerita Anak Interaktif yang Siap Menemanik si Kecil selama Bulan Ramadan
Ramadan adalah momen istimewa bagi si Kecil untuk mulai belajar berpuasa dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna. Membimbingnya menjalani puasa sejak dini dapat dilakukan secara bertahap dengan pendekatan yang fleksibel, positif, dan penuh apresiasi. Baca juga:Ajarkan Siswa Makna Puasa Ramadan Lewat Aktivitas Pembelajaran Ini di Sekolah Dengan panduan praktis berikut si Kecil pasti akan lebih semangat dan memahami esensi Ramadan secara mendalam. Yuk, kita simak dan pelajari satu per satu! Menjelaskan makna puasa: Ceritakan dengan bahasa sederhana bahwa puasa adalah bentuk ibadah dengan cara menahan lapar, menahan haus, menghindari yang tidak baik, dan banyak berbuat baik. Bersikap fleksibel: Jika si Kecil merasa sangat lelah atau lapar, Ayah Bunda bisa mengizinkan ia berbuka lebih awal tanpa memaksanya. Memberi contoh positif: Ayah Bunda harus tetap bersemangat dan suka cita. Si Kecil akan lebih mudah memahami puasa dengan melihat orang tua menjalankan ibadah dengan sepenuh hati. Baca juga:8 Tips Agar Anak Sehat dan Penuh Semangat Saat Berpuasa Mengalihkan perhatian dengan aktivitas seru: Ajak si Kecil bermain, menggambar, atau membaca cerita islami dan kegiatan positif lainnya agar tidak terfokus pada rasa lapar. Mengajarkan doa dan ibadah lainnya: Kenalkan si Kecil pada doa berbuka puasa, sholat, dan sedekah agar memahami makna Ramadan secara lebih mendalam. Mengajarkan kesabaran dan kebaikan: Jelaskan bahwa puasa juga tentang belajar mengendalikan diri dari amarah dan agar bisa lebih banyak berbuat yang baik kepada sesama. Menyajikan sahur yang spesial dan bergizi: Berikan makanan spesial dan bernutrisi tinggi agar si Kecil tetap bertenaga serta semangat selama berpuasa. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Mengajak berbuka bersama: Libatkan si Kecil dalam menyiapkan menu berbuka agar ia lebih antusias menunggu waktu berbuka. Memulai dengan puasa setengah hari: Biasakan si Kecil berpuasa dari sahur hingga siang hari terlebih dahulu sebelum mencoba puasa penuh. Memberikan apresiasi: Pujian atau hadiah kecil akan memotivasi si Kecil untuk semangat belajar berpuasa. Menjadikan puasa sebagai pengalaman menyenangkan: Ajak si Kecil berbuka dengan makanan favoritnya agar ia lebih semangat menjalankan puasa. Pujilah setiap keberhasilan kecil dalam menjalankan ibadah ini. Mengajarkan nilai berbagi: Libatkan si Kecil dalam membagikan takjil atau sedekah untuk menumbuhkan rasa empati dan rasa peduli sesama. Membacakan kisah Ramadan: Ceritakan kisah inspiratif tentang anak-anak yang berpuasa agar si Kecil lebih termotivasi dan memperdalam ilmunya dalam bidang agamai. Membantu si Kecil mengenali rasa lapar dan haus: Ajarkan ia untuk memahami kapan tubuhnya masih kuat berpuasa dan kapan harus berbuka agar tidak memaksakan diri. Membuat kalender puasa: Ajak si Kecil menandai hari-hari ia berpuasa agar ia merasa bangga dengan usahanya dan termotivasi untuk terus mencoba. Berikan penghargaan untuk keberhasilannya: Tidak ada kata gagal pada setiap usaha si Kecil. Berikan penghargaan saat perayaan Idul Fitri atas usahanya dalam berpuasa. Baca juga:Yuk, DIDIK KARAKTER Anak Usia 4-6 Tahun dengan KEGIATAN RAMADAN yang Menyenangkan! Dengan bimbingan yang penuh kesabaran dan kasih sayang, si Kecil akan semakin termotivasi untuk belajar berpuasa dengan cara yang menyenangkan. Semoga pengalaman Ramadan tahun ini menjadi momen berharga yang membentuk kebiasaan baik serta menanamkan nilai ibadah dalam kehidupan si Kecil. KABI: Animasi Kisah Nabi keren untuk menumbuhkan karakter Islami si Kecil Sumber referensi: Pennyappeal.org. (2024). Help your child fast during ramadan [1] Jeddahmom.com. (2024). Ramadan fasting for children intermittent fasting plan [2]
Ramadan adalah bulan istimewa yang penuh dengan nilai-nilai keimanan, kepedulian, dan rasa syukur. Untuk anak-anak PAUD, momen ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan makna Ramadan melalui kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Dengan pendekatan yang sesuai usia, anak-anak dapat belajar memahami dan mempraktikkan nilai-nilai positif, terutama bagi anak PAUD berusia 4-5 tahun. Baca juga:Panduan Pembelajaran Ramadan 1446 H Berdasarkan Surat Edaran 3 Menteri Minggu 1: Mengenal Bulan Ramadan Anak didik diajak mengenal bulan Ramadan, alasan atau pentingnya berpuasa secara sederhana, dan memahami nilai-nilai ibadah. Aneka kegiatan yang bisa dilakukan adalah: Menonton video animasi bertema Ramadan: Setelah menonton, anak didik bisa diajak untuk berdiskusi dan menemukan makna dari film tersebut Mewarnai gambar: Siapkan gambar masjid, ka'bah, dan aneka simbol Islam, lalu mintalah anak didik mewarnai dan menjelaskan makna dari gambar tersebut Menggambar: Anak didik menggambar bulan dan bintang, lalu mempresentasikan makna dari simbol tersebut dengan kalimat sederhana Mewarnai poster bertema Ramadan: Poster yang diwarnai bertuliskan ucapan selamat dan doa agar bisa menunaikan ibadah puasa dengan baik. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Minggu 2: Melakukan aksi nyata peduli sesama Anak didik belajar mengembangkan sifat empati dan jiwa sosial dengan cara berbagi kepada sesama atau melakukan kegiatan amal. Agar semakin memaknai suatu kegiatan amal anak didik bisa diajak untuk melakukan rangkaian kegiatan di bawah ini: Mendengarkan cerita: Anak didik mendengarkan dongeng tentang pentingnya berbagi dan mengungkapkan syukur kepada Allah dengan berbuat baik kepada sesama Membuat kartu ucapan: Anak didik membuatnya dengan bahan kertas warna. Kartu yang dibuat bertuliskan kalimat ajakan berpuasa dan beramal pada sesama Membuat video ucapan: Anak didik secara berkelompok mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa dan pesan-pesan kebaikan lainnya. Guru membantu mendokumentasikannya dalam bentuk video Bermain peran tentang sedekah: Dalam drama yang dimainkan, anak didik berperan sebagai pemberi dan penerima bantuan, lalu menjelaskan pesan moral dalam drama yang dimainkan Aksi nyata berkah berbuka: Anak didik saling berbagi makanan atau camilan yang ia bawa kepada seluruh warga sekolah. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 4-5 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar Minggu 3: Mengenal makanan sehat di bulan Ramadan Anak didik belajar mengenal aneka makanan yang akan membuat tubuh tetap sehat dan buhar meski sedang menunaikan ibadah puasa. Anak didik juga diajak untuk bersyukur atas karunia Allah berupa makanan. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain: Menonton video animasi tentang aneka makanan sehat: Setelah menonton video, anak didik bisa diajak berdiskusi dan menjawab pertanyaan kuis Menggambar atau membuat kerajinan tangan menu makanan sehat: Anak didik juga diajak mempresentasikan hasil karyanya Bermain memilih gambar: Anak didik melakukan aneka permaina dengan media gambar atau video bertema makanan sehat dan tidak sehat Membuat makanan sehat: Anak didik bersama dengan orang tua diajak untuk membuat makanan sehat bersama-sama di sekolah dan membagikannya kepada sesama saat pulang sekolah. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 2-3 Tahun, Tema : Kegiatan Seni Selama Bulan Ramadhan Minggu 4: Doa Syukur dan Perayaan Anak didik belajar aneka doa di bulan Ramadan dan diajak untuk bersyukur atas segala karunia Allah. Mengucapkan doa hapalan sederhana. Kegiatan ini bisa dilakukan secara individu atau berkelompok Menceritakan kisah menarik di bulan Ramadan: Anak bisa menceritakannya dengan media gambar atau foto yang ia bawa dari rumah tentang kegiatan di bulan Ramadan Bermain ucapan syukur: Anak didik diajak mengucapkan syukur sesuai gambar yang ditunjukkan oleh guru, misalnya bersyukur atas orang tua, rumah, teman-teman, dan lainnya. Pada hari terakhir di bulan Ramadan, anak didik bisa diajak untuk membuat kartu ucapan selama hari raya Idul Fitri dan memberikannya kepada orang tua atau sahabat di sekolah. Anak didik juga bisa diajak untuk menyanyikan lagu bertema Ramadan. Selama bulan Ramadan, guru juga bisa mengajak orang tua agar memberikan kegiatan positif dan membangun iman anak. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di rumah antara lain: Membacakan cerita bergambar tentang Ramadan dan maknanya Mengajarkan anak membantu menyiapkan makanan saat sahur atau berbuka Mengajarkan doa sederhana, misalnya doa berbuka atau doa sebelum makan Membuat jus buah atau salad sederhana bersama anak Mengajak anak untuk bersyukur dengan menyebutkan hal-hal baik setiap hari Menghias rumah bersama dengan tema Ramadan, seperti menempelkan stiker bulan sabit. Semoga rencana kegiatan ini dapat membantu anak-anak PAUD memahami makna Ramadan dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Mari jadikan Ramadan sebagai momen berharga untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam hati mereka. KABI (Kisah Nabi): Animasi edukasi anak untuk membangun karakter Islami Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Children playing traditional games eid al adha [1]
Sebagai orang tua Muslim yang baik, ada satu hal yang perlu diperhatikan sejak anak usia dini, yaitu pendidikan karakter agama Islam, dan cara membentuk karakter anak Islam. Bagaimanapun, pendidikan karakter agama Islam memang dibutuhkan untuk membentuk karakter dan akhlak mulia pada anak, menumbuhkan rasa tanggung jawab, juga membangun kepribadian yang seturut dengan nilai-nilai Islami. Pendidikan karakter agama Islam Pendidikan karakter agama Islam adalah pendidikan berbasis karakter, yang ditujukan untuk membentuk karakter baik dalam diri tiap individu, sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang lebih jujur, disiplin, juga bertanggung jawab. Pendidikan karakter bisa mulai dibentuk dari lingkungan terkecil, yakni keluarga, mulai dari orang tua (ayah dan ibu), anak, saudara, juga anggota keluarga lainnya yang mendiami seisi rumah. Baca juga: Tanamkan Akidah pada Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Sama seperti model pendidikan lainnya, keluarga memegang peranan terpenting dalam pengembangan karakter anak sejak kecil hingga dewasa. Karenanya, pendidikan karakter agama Islam memang perlu dilakukan sejak dini. Tujuan pendidikan karakter agama Islam yang paling utama, yakni membentuk pribadi anak menjadi lebih baik, juga menjadikan anak sebagai warga masyarakat dan warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Semua nilai yang digunakan dalam pendidikan karakter agama Islam ini, bersumber dari nilai moral universal yang bersifat absolut. Nilai-nilai inilah yang kemudian sering disebut sebagai the golden rule. Cara membentuk karakter anak Islam Dalam pendidikan karakter agama Islam, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Adapun, cara membentuk karakter anak Islam yang pertama, yakni orang tua menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Anak usia dini adalah peniru yang andal. Apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya, pasti akan ditiru dengan baik oleh mereka. Untuk itu, orang tua harus memberi contoh yang baik kepada anak. Baca juga: Cara Mengembangkan Iman Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Kedua, cara membentuk karakter anak Islam, yakni lewat metode pembiasaan. Artinya, orang tua perlu membiasakan anak berbuat kebaikan, juga mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Selanjutnya, orang tua perlu mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut. Usahakan untuk selalu berperilaku adil kepada semua anak, samakan pula antara hak dan kewajibannya tiap anak. Cara membentuk karakter anak Islam lainnya ialah mengenalkan anak kepada Allah SWT dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Misal, anak bisa mengucap Bismillah sebelum beraktivitas. Kelima, orang tua bisa mengajarkan anaknya tentang Al-Qur’an, yang dapat menjadi pedoman hidup umat Muslim. Pastikan anak memahami ajaran Al-Qur’an yang ada, berikut dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa cara membentuk karakter anak Islam adalah: Orang tua menjadi teladan yang baik bagi anaknya Biasakan anak untuk selalu berbuat kebaikan Orang tua perlu mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut Mengenalkan anak kepada Allah SWT dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami Ajarkan anak soal Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Baca juga: Kembangkan Iman Anak Usia Dini dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Untuk menumbuhkan karakter Islami anak usia dini, memang membutuhkan usaha yang berkesinambungan dan terus-menerus. Karena itu, dibutuhkan satu media yang bisa memudahkan orang tua dalam mendidik karakter anak. Kabi Kisah Teladan Nabi dari Educa Studio siap menemani proses orang tua dalam menerapkan pendidikan karakter agama Islam. Kabi memuat ratusan cerita bernuansa Islami yang tepat digunakan untuk menumbuhkan juga mengembangkan karakter Islami anak usia dini. Cerita yang dibawakan tidak akan membuat bosan anak, karena kisahnya terus diperbarui tiap minggu. Selain itu, anak dan orang tua pun juga bisa mengaksesnya melalui gim, aplikasi, buku digital dan buku cetak, video animasi di YouTube, hingga podcast di Spotify. Dengan demikian, Kabi tidak hanya memudahkan proses penanaman pendidikan karakter agama Islam, namun, juga dapat menjadi sahabat anak untuk melatih pemahamannya soal agama Islam. Yuk, download Kabi Kisah Teladan Nabi sekarang di Google Play Store dan iOS sekarang juga! Baca juga: Ajarkan Asmaul Husna pada Anak Usia Dini dengan Kabi Kisah Teladan Nabi Sumber referensi: Akyuni, Qurrata. Metode Pembentukan Karakter Anak Perspektif Islam. (2023). Jurnal Serambi Konstruktivis, Volume 5, No. 3, September 2023. Puspitasari, Novi. dkk. Peran Pendidikan Agama Islam terhadap Pembentukan Karakter Religius Peserta Didik. (2022). Atta’dib Jurnal Pendidikan Agama Islam, Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 3. No. 1, Juni 2022. Yunita, Yuyun. Mujib, Abdul. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam. (2021). Jurnal Taujih Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 14 No. 01 Januari-Juni 2021.
Dongeng adalah media efektif yang dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi. Begitu pula aneka dongeng yang menceritakan kehidupan para santri. Ayah Bunda bisa memanfaatkan aneka judul dongeng atau cerita pendek tentang kehidupan para santri, tidak hanya untuk mengajarkan budi pekerti. Namun, dongeng yang Ayah Bunda ceritakan bisa menjadi inspirasi bagi Si Kecil untuk bisa menjadi anak yang baik. Si Kecil bisa belajar tentang akhlak, iman, dan pengetahuan tentang nilai-nilai agama. Artikel Terkait:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 3-4 Tahun, Topik : Mengenal Busana Islami Ide Kegiatan Anak Usia 4-5 Tahun untuk Mengembangkan 10 Karakter Islami Berikut ini adalah dongeng tentang kisah para santri. Semoga bisa menginspirasi Si Kecil agar tumbuh menjadi pribadi yang rajin beribadah, berakhlak mulia, dan berpengetahuan luas, serta bisa dimanfaatkan sebagai media mengajar di Hari Santri. 1. Hasan, Santri yang Baik Hati Di sebuah desa yang damai, ada seorang anak bernama Darun. Ia adalah seorang Santri. Ia tinggal di sebuah pesantren. Di pesantren, ia rutin membaca Al-Qur’an bersama dengan teman-temannya. Setiap hari, Darun harus bangun sangat pagi. Ia rajin melakukan sholat subuh. Sholat sudah menjadi suatu kegiatan yang ia gemari. Setelah sholat pagi, Darun makan bersama dengan teman-temannya untuk sarapan. GRATIS LKPD PAUD: Pembangun Kreativitas dan Pengetahuan Anak Darun dikenal sebagai anak yang berakhlak mulia. Ia bukan orang yang gemar mementingkan dirinya sendiri. Bila ada teman yang terlihat susah, ia akan datang menghiburnya. Tidak ada teman yang merasa kesepian di pesantren, karena Darun selalu memperhatikan semua teman, terutama yang sedang kesusahan.Bila ada teman yang sakit, Darun akan membawakan makanan, mendoakan, bahkan membantu merawatnya. Darun suka sekali tinggal di pesantren, meski ia harus jauh dari orang tuanya. Ia tidak pernah kesepian, karena ia punya banyak teman. KABI: Kisah Teladan Nabi yang Menginspirasi Anak Muslim di Seluruh Negeri 2. Syamsul, Anak yang Rajin Sholat Syamsul adalah anak santri. Ia tinggal di sebuah pesantren. Ia dikenal sebagai anak yang baik dan pintar. Selain itu, ia juga dikenal sebagai anak yang rajin beribadah sholat. Setiap hari, ia melakukan sholat lima waktu. Saat pagi menjelang, Syamsul sudah bangun dan siap melakukan sholat Subuh. Ia tidak pernah meninggalkan sholat Subuh, karena setelah sholat ia merasa segar, semangat, dan bahagia. Setiap siang hari, Syamsul selalu menghentikan kegiatannya. Ia tidak pernah melupakan sholat Dzuhur. Siang hari yang panas, tidak akan membuatnya kegerahan. Setelah sholat, Syamsul merasakan kesegaran dan kegembiraan. Saat sore tiba, Syamsul pergi ke Masjid untuk melakukan sholat Ashar. Menjelang matahari terbenam, Syamsul tidak lupa sholat Maghrib. Lalu, ia melanjutkan kegiatannya, yaitu makan bersama para Santri. Sebelum tidur, Syamsul menunaikan sholat Isya. Ia merasa bahwa sholat adalah kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan. Maka, ia tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu. Baca juga: Rekomendasi Lagu Anak Islami: Aktivitas Anak yang Seru dan Membangun Budi Pekerti 3. Fitri, Santri yang Berprestasi Fitri tinggal di sebuah pesantren. Ia adalah anak santri yang rajinn dan baik hati. Ia dikenal sebagai anak yang taat dan selalu mendengar nasihat dari guru-gurunya. Setiap pagi, Fitri selalu rajin bangun pagi untuk sholat Subuh. Menurut Fitri, pagi hari adalah saat yang asyik untuk sholat dan menghafal ayat-ayat suci. Ia bisa menghafal banyak ayat dengan cepat. Suatu hari, Bapak Camat mengadakan lomba hafalan Al-Qur’an se-kecamatan. Fitri tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia mendaftarkan diri sebagai peserta lomba. Ia mempersiapkan lomba dengan sebaik-baiknya. Baca juga: 15 Ide Kegiatan untuk Menumbuhkan Karakter Islami untuk PAUD & TK Usia 5-6 Tahun Tak disangka, Fitri mendapatkan juara yang pertama. Teman-teman dan guru-guru Fitri merasa gembira dan bangga. Mereka bersyukur karena Fitri bisa menjadi juara pertama. Banyak orang memberikan selamat kepadanya. Walaupun menjadi juara dan semakin terkenal, Fitri tetap menjadi pribadi yang rendah hati. Ia percaya bahwa prestasinya bukan hasil jerih payahnya sendiri. Ia percaya bahwa keberhasilannya adalah buah dari doa-doanya dan imannya kepada Allah. Dengan aneka dongeng di atas, Si Kecil diajak untuk memahami kehidupan santri secara lebih mudah dan menyenangkan. Nilai-nilai penting seperti ketaatan, kerajinan, kebaikan, dan kedisiplinan bisa tertanam dalam diri anak didik. Melalui kisah santri, diharapkan anak terinspirasi untuk tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia, mandiri, dan berprestasi. Semoga dongeng pendek di atas bermanfaat bagi anak-anak Islami Indonesia di Hari Santri 2024. Baca juga: 12 Permainan Bertema Islami Anak Berusia 1-2 Tahun Bersama Ayah Bunda Sumber Referensi: 1. Seekersguidance.org. (2023). What are the foundations for building islamic character for children [1] 2. Ummiandkids.com. (2023). Raising a child with good character [2]