Top
Kamis, 03 April 2025 | Edukasi

Guru PAUD & SD sahabat Educa, SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) merupakan sistem baru yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menggantikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam proses seleksi masuk sekolah mulai tahun ajaran 2025/2026. Dalam artikelnya, Budi Firmansyah mengatakan: "Meningkatkan pendaftaran murid baru tidak hanya tentang memperkenalkan sekolah, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan calon orang tua dan siswa." Bagaimana cara membangun kepercayaan antara orang tua dan siswa terhadap pihak sekolah? Tentu sekolah perlu menunjukkan berbagai bukti, yang nantinya bisa membuat orang tua semakin mantap menyekolahkan buah hatinya di suatu sekolah, dan siswa semakin yakin bahwa sekolah tersebut adalah sekolah terbaiknya. Bagi satuan PAUD dan Sekolah Dasar, tentu membutuhkan usaha-usaha yang tidak jauh beda dari SD hingga SMA. Bagaimana cara membangun kepercayaan ini? Baca juga: Strategi Jitu Promosi PAUD Agar DAPAT BANYAK MURID BARU | Tips Sukses SPMB TK  1. Lingkungan belajar yang baik Prof. John Dewey mengatakan, "Lingkungan belajar yang stimulatif dan penuh kasih sayang di PAUD membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian sejak dini." Anak-anak didik adalah pihak pertama yang akan merasakan cara mengajar guru-guru di sekolah. Dari opini anak didik, terutama yang sudah 1 tahun atau lebih bergabung di suatu PAUD & SD, orang tua dan calon anak didik baru akan mengetahui cara atau metode mengajar di suatu PAUD & SD. Pola mengajar yang baik dan penuh kasih saya akan membuat anak didik merasa nyaman dan selalu bersemangat mengembangkan diri dan melakukan hal-hal yang baru. Inilah yang di zaman sekarang disebut sebagai testimoni. Testimoni jujur yang akan diutarakan oleh anak-anak didik saat ditanya, “Apakah senang sekolah di PAUD A? Mengapa senang sekolah di sana?”, akan menjadi kekuatan tersendiri untuk menarik hadirnya calon anak didik baru. Baca juga: 9 Persiapan SPMB PAUD / TK yang TERPENTING | Karena KESAN PERTAMA untuk MURID BARU itu PERLU 2. Keistimewaan sekolah Keistimewaan atau keunikan sebuah sekolah akan menjadi magnet pula bagi hadirnya calon anak didik baru, misalnya suatu PAUD yang bisa membuat anak didiknya terampil public speaking dengan berbagai bahasa, melakukan percobaan sains, jago di bidang aneka kesenian, adalah beberapa hal penting yang bisa menjadi ciri khas. Di dalam buku 'Strategi Pembelajaran di PAUD' karya Prof. Dr. Rahayu Kusuma, dijelaskan bahwa: "Keunggulan program PAUD terletak pada pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan stimulasi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, sehingga menarik bagi orang tua yang menginginkan pendidikan terbaik bagi buah hati mereka." Sangatlah penting untuk bisa menemukan suatu keunggulan, ciri khas, atau keunikan tertentu dalam suatu PAUD. Namun, zaman juga akan semakin berubah. Alangkah lebih baik jika ciri khas atau keunggulan tersebut semakin berkembang, serta mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. 3. Program akademik dan non-akademik yang menarik Program akademik berhubungan dengan kegiatan di dalam lingkup pembelajaran sehari-hari, sedangkan program non-akademik berhubungan dengan kegiatan di luar pembelajaran sehari-hari, atau biasa disebut kegiatan ekstra kurikuler. Di dalam buku berjudul "Ilmu Pendidikan", Dr. Rahmat Hidayat, MA, dan Dr. Abdillah, S.Ag, M.Pd., mengatakan: "Pendidikan harus mampu menjawab tantangan zaman dengan mengintegrasikan program-program inovatif yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi." Zaman terus berganti. Dunia pendidikan akan terus berdinamika dengan perkembangan zaman. Sangatlah penting bagi pihak sekolah dalam mempersiapkan anak didik agar siap menghadapi tantangan masa depan, dan tentu saja program yang dibuat perlu disesuaikan dengan selera anak didik. GRATIS: LKPD PAUD BELAJAR BERHITUNG DAN ANGKA Bisa Diunduh di Portal Ini 4. Prestasi sekolah Prestasi sekolah yang bisa menarik banyak orang adalah prestasi non akademik, misalnya partisipasi dalam suatu lomba olahraga, seni, musik, tari, storytelling, pramuka, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Partisipasi anak didik atau sekolah dalam kegiatan pengembangan diri anak didik juga sangat penting, misalnya program merawat lingkungan, peringatan Hari Anak Nasional, peringatan Hari Bumi, dan lainnya. Pastikan setiap kegiatan mampu mengembangkan aneka aspek perkembangan anak didik, sehingga anak didik semakin tumbuh menjadi anak yang mandiri, percaya diri, dan berprestasi. 5. Integrasi dengan teknologi Nur Agus Salim dalam jurnalnya yang berjudul Jurnal Warna: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, mengemukakan: "Integrasi teknologi dalam pendidikan anak usia dini dapat memperkaya pengalaman belajar anak dengan menyediakan akses ke sumber daya belajar yang beragam dan interaktif.” Anak zaman sekarang tidak lepas dari teknologi. Maka, sekolah pun perlu menyesuaikan diri dengan hal ini. Kegiatan-kegiatan variatif yang terintegrasi dengan teknologi akan mampu menarik calon anak didik. Namun, pastikan pula pihak sekolah tetap memikirkan aneka variasi kegiatan yang berorientasi pada alam, kegiatan fisik, dan kegiatan sosial, sehingga anak didik akan semakin mampu menggunakan media digital untuk hal-hal yang positif. Baca juga: Pentingnya Promosi Berbasis Digital Sekolah Masa Kini 6. Kemudahan pendaftaran Pihak sekolah perlu menyediakan prosedur pendaftaran yang mudah, fleksibel, dan terintegrasi dengan teknologi, misalnya dengan menggunakan Google Form, QR code, dan lainnya. 7. Penyediaan keringanan atau bantuan finansial Sekolah bisa menyediakan diskon biaya pendidikan atau sekolah gratis bagi anak-anak didik yang berprestasi. Anak-anak berprestasi biasanya juga akan memberikan sumbangsih berupa promosi sekolah “gratis”, terutama saat anak didik tersebut memenangkan suatu lomba atau berprestasi dalam suatu bidang, serta diliput oleh banyak media. 8. Kegiatan promosi Sekolah bisa melakukan kegiatan promosi, misalnya dengan mengadakan open house, seminar, atau tur sekolah untuk menarik calon anak didik atau orang tua calon anak didik. Dalam jurnalnya, Dyah Novitasari dan Nila Fitria menuliskan: “Guru memiliki peran yang penting di dalam dunia pendidikan, kualitas pembelajaran anak didik tergantung pada kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran di sekolah." Guru PAUD & SD sahabat Educa, Anda memiliki peran penting dalam perkembangan setiap anak didik yang Anda ajar. Tentu saja, hal ini akan memengaruhi perkembangan sekolah. Setiap kata, perbuatan, kegiatan pembelajaran, dan materi pembelajaran yang Anda berikan akan dirasakan oleh anak-anak didik. Perkembangan dalam diri anak didik juga akan dirasakan oleh orang tua anak didik. Hal inilah yang nantinya akan menjadi media promosi paling penting, sehingga sekolah tempat Anda berkarya akan semakin berkembang dan dikenal banyak orang. Semoga SPMB di tahun 2025 ini bisa berlangsung sukses dan bisa menjangkau banyak calon siswa baru. Selamat berjuang! MARBEL TK DAN PAUD: Media Bermain Belajar yang Menyenangkan untuk Si Kecil   Sumber referensi: Novitasari, Diah & Fitria,Nila. (2024). Kompetensi guru paud dan dampaknya terhadap perkembangan anak usia dini [1] Firmansyah, Budi. (2024). Strategi promosi yang efektif untuk meningkatkan pendaftaran murid baru di sekolah/madrasah muhammadiyah" [2] Kusuma, Rahayu, Prof. Dr. (2018). Strategi pembelajaran di paud  Dewey, John. Prof. (2018). Democracy and education [4] Hidayat MA, Dr. Rahmat, dan Abdillah, Dr, S.Ag, M.Pd., Ilmu pendidikan [5] Salim, Nur Agus. (2022). Jurnal warna: jurnal pendidikan dan pembelajaran anak usia dini [6] Freepik.com. (2024). Teacher taking notes [7]

Selasa, 01 April 2025 | Edukasi

Guru PAUD & SD sahabat Educa, Modul Ajar Harian atau RPP Harian ini mengusung tema Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dengan subtema "Merayakan Lebaran dengan Bermakna dan Ceria" untuk anak usia 4–6 tahun dalam tiga hari pembelajaran. Modul ini juga bisa digunakan oleh anak kelas 1-2 Sekolah Dasar / SD. Dr. Al-Dailami menulis dalam bukunya, "Idul Fitri adalah momen yang tepat untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya memaafkan dan mempererat tali silaturahmi dalam kehidupan mereka." Selain mengajak siswa semakin memahami pentingnya memaafkan dan mempererat tali silaturahmi, siswa akan diajak untuk memaknai Lebaran secara lebih mendalam, dimana siswa akan diajak untuk semakin memahami pentingnya berbagi kebahagiaan dengan sesama, terlebih bagi kerabat dekat. Baca juga: Contoh Naskah Pidato Hari Raya Idul Fitri: Makna Silaturahmi dan Saling Bermaafan | Tausiyah Lebaran PAUD & SD A. Aktivitas Pendahuluan  Guru menyapa anak dengan ceria dan mengajak bernyanyi lagu “Selamat Hari Lebaran” atau lagu bertema Lebaran. Guru bertanya: “Siapa yang bergembira merayakan hari raya Lebaran?” Guru menjelaskan secara singkat tentang makna hari raya Idul Fitri, yaitu bahwa hari raya ini adalah hari raya kemenangan setelah melakukan ibadah puasa dan menjadi waktu yang tepat untuk bergembira, berbagi, dan saling memaafkan. Baca juga: Pembagian Hampers Lebaran Kepada Warga Sekitar B. Kegiatan Inti  Menonton video dongeng: Video dongeng adalah tentang kisah sederhana tentang seorang anak yang meminta maaf kepada teman atau orang tua dan melakukan kegiatan amal saat Lebaran. Selanjutnya, siswa diajak untuk saling bermaafan. Bercerita: Guru menceritakan dongeng tentang kisah berikut ini: Hadiah dari NenekDi pagi hari saat perayaan Idul Fitri, Amin berkunjung ke rumah Nenek. Ia meminta maaf dengan penuh hormat. Sebagai apresiasi, Nenek memberinya sebuah buku cerita Islami agar Amin semakin rajin membaca dan tumbuh menjadi anak yang baik. Amin belajar bahwa Lebaran bukan hanya tentang baju baru, tetapi juga tentang semangat baru untuk berbagi kebaikan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Ketupat untuk AbiAmin dan ibunya membuat makanan khas di hari Lebaran, yaitu ketupat dan opor ayam. Makanan tersebut untuk dinikmati bersama keluarga dan dibagikan kepada tetangga, terutama yang kurang mampu.Saat mengantarkan makanan, Amin melihat senyum bahagia di wajah mereka. Amin pun merasakan kebahagiaan saat berbagi. Ia pun mengerti bahwa berbagi adalah salah satu makna sejati Lebaran. Tidak hanya membawa kebahagiaan bagi sesama, tapi juga bagi diri sendiri. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran Bermain peran: Berikut ini adalah naskah drama sederhana yang bisa diperagakan bersama siswa. Dongeng ini diadaptasi dari dongeng di atas, yang berjudul “Hadiah dari Nenek”.(Di rumah Nenek, Amin dan Ibu tiba dan mengetuk pintu.)Amin: "Assalamu’alaikum, Nek! Amin datang untuk bersilaturahmi!"(Nenek membuka pintu dengan senyum hangat.)Nenek: "Wa’alaikumussalam, wah… ada cucuku tersayang! Masuklah, Nak."(Amin duduk sejenak, lalu menghampiri Nenek serta mencium tangan Nenek dengan hormat.)Amin: "Maafkan Amin ya, Nek, kalau selama ini ada kesalahan."(Nenek mengelus kepala Amin dengan kasih sayang.)Nenek: "Tentu, Nak. Idul Fitri adalah waktunya saling memaafkan dan memperbaiki diri."(Ibu tersenyum melihat kedekatan mereka.)Ibu: "Amin sudah belajar banyak tentang arti Lebaran, Nek."(Nenek mengambil sebuah buku dari meja dan menyerahkannya kepada Amin.)Nenek: "Sebagai hadiah, Nenek punya buku cerita Islami untukmu. Semoga bisa membuatmu semakin rajin membaca dan bertambah bijak."(Amin menerima buku itu dengan penuh kebahagiaan.)Amin: "Wah, terima kasih, Nek! Amin janji akan membacanya setiap hari."(Nenek tersenyum bahagia.)Nenek: "Bagus, Nak. Ilmu itu lebih berharga daripada baju baru di Lebaran."(Amin memeluk Nenek dengan penuh kasih sayang.)Amin: "Lebaran ini benar-benar istimewa, karena Amin belajar bahwa hadiah terbaik adalah ilmu dan kebaikan."(Ibu mengangguk setuju, sementara mereka bertiga menikmati kebersamaan di hari Lebaran.) Membuat karya kreatif: Siswa membuat kreasi kreatif di bawah ini: Kartu ucapan: Siswa dapat membuat kartu ucapan dengan hiasan gambar masjid, ketupat, atau bulan sabit, lalu menuliskan pesan sederhana seperti "Selamat Idul Fitri" atau "Mohon Maaf Lahir dan Batin." Membuat bentuk ketupat dari kertas lipat: Siswa belajar melipat dan menempel kertas warna-warni untuk membentuk ketupat sebagai dekorasi. Amplop cantik: Siswa diajak untuk menghias amplop dengan gambar dan stiker agar lebih personal dan menarik saat digunakan untuk berbagi. Pohon kebaikan: Membuat pohon dari kertas dengan daun yang berisi tulisan perbuatan baik yang bisa dilakukan saat hari Lebaran, misalnya bersedekah, bersilaturahmi, dan lainnya. Baca juga: 5 Ide Kegiatan Merayakan Lebaran Praktis Anak Usia 4-6 Tahun: Plus Tutorial dan Manfaatnya 3. Kegiatan penutup dan refleksi Guru mengajak siswa menyimpulkan bahwa Lebaran adalah momen bahagia untuk berkumpul, berbagi, dan saling memaafkan. Guru membimbing doa bersama agar semua diberi kebahagiaan di hari Lebaran. Guru diberi stiker bintang sebagai penghargaan karena telah mengikuti kegiatan dengan ceria. Guru memberikan pertanyaan refleksi dan dijawab siswa secara spontan: Apakah kalian memahami makna Lebaran? Apakah mereka dapat mengungkapkan permintaan maaf dengan baik? Bagaimana respons anak terhadap kegiatan berbagi dan bersikap ceria saat Lebaran?  Yasmin Mogahed berkata, “Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga kesempatan untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya refleksi diri dan peningkatan spiritual." Guru PAUD & SD sahabat Educa, semoga dengan rangkaian kegiatan pembelajaran di atas, siswa akan semakin mampu memaknai hari raya Lebaran tidak hanya sebagai momen yang penuh kebahagiaan karena bisa bertemu dan bermain bersama kerabat dekat. Namun, mereka juga akan memahami pentingnya mengembangkan nilai-nilai spiritual dan moral agama dalam hidup sehari-hari. Sumber referensi: Al-Dailami, Dr. (2028). Parenting in the islamic context [1] Mogahed, Yasmin. (2020). Children and ramadan: nurturing spirituality in young hearts [2]

Rabu, 26 Maret 2025 | Edukasi

Modul Ajar Tema Makanan Tradisional ini cocok diajarkan saat anak-anak merayakan lebaran. Modul ajar atau RPP Harian ini dikhususkan untuk siswa PAUD usia 4-6 tahun atau SD kelas 1-3. Mengapa anak-anak perlu mengenal aneka makanan tradisional, khususnya yang sering disajikan di hari Idul Fitri? Ibu Venti Diana Novitasari Meirina Lani Anggapuspa mengatakan bahwa "Mengenalkan makanan tradisional khas sejak dini ke anak-anak bertujuan supaya nantinya mereka mampu melestarikannya sebagai budaya warisan luhur agar tidak hilang ditelan zaman." Selain itu, tentu saja siswa juga diajak untuk makin mencintai budaya Indonesia dan mengenal aneka makanan sehat. Biasanya, makanan tradisional terbuat dari bahan alam serta bahan-bahan yang sehat lainnya. Berikut adalah modul ajarnya: Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Makanan Adat - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar A. Kegiatan Pembuka Guru menyapa siswa dengan ramah dan mengajak siswa menceritakan pengalaman mereka saat merayakan Lebaran dengan pertanyaan pemantik: Siapa yang berkunjung ke tempat saudara atau eyang ketik liburan Lebaran? Makanan apa saja yang disajikan saat itu? Makanan tradisional apa yang kalian makan? Guru menunjukkan gambar atau video tentang makanan tradisional, misalnya opor ayam, rendang sapi, sambal goreng ati, ketupat, dan lainnya. Guru mengajak siswa menceritakan tentang makanan tradisional yang dinikmati ketika merayakan Lebaran Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: AKU CINTA BANGSAKU, Sub Topik PERMAINAN TRADISIONAL Indonesia | RPPH Kurmer TK Usia 4-5 Tahun B. Kegiatan Inti Bermain tebak-tebakan dengan media gambarSiswa menunjukkan gambar makanan tradisional dari berbagai daerah dan mengajak siswa untuk menebaknya. Memotong ketupatSiswa secara mandiri memotong ketupat dan membelahnya menjadi beberapa bagian, lalu meletakkannya dalam sebuah piring. Guru membantu menuangkan kuah opor ke dalam piring. Bermain peranDalam permainan drama, siswa memperagakan adegan sebuah keluarga yang sedang merayakan Lebaran. Percakapan sederhana yang diucapkan pemeran bertema makanan tradisional. Membuat ketupat dari pitaSiswa membuat karya berbentuk ketupat dengan bahan pita. Membuat puzzleKumpulkan dan cetak gambar aneka makanan tradisional dari Google Image. Siswa mencetak lalu memotong-motong gambar tersebut menjadi beberapa bagian. Cerita interaktifSiswa mendapatkan aneka gambar bertema lebaran. Siswa menceritakan gambar yang ia dapatkan. Menggambar dan mewarnaiSiswa menggambar dan mewarnai aneka gambar bertema Islami atau Lebaran. Memasak makanan tradisionalSiswa memasak bersama guru aneka makanan tradisional yang mudah dimasak. Makan bersamaSiswa membawa makanan tradisional dari rumah untuk dimakan bersama di sekolah. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Guru bertanya kepada siswa beberapa pertanyaan di bawah ini: Apakah makan tradisional kesukaan kalian? Apa yang kalian pelajari pada pembelajaran ini? Mengapa kita harus bangga dengan makanan tradisional di Indonesia? Mengapa Indonesia memiliki banyak makanan tradisional? SIswa mendapatkan penugasan dari guru, misalnya: Menulis cerita atau menggambar dengan tema makanan tradisional kesukaanku. Pada pembelajaran selanjutnya siswa akan Menceritakan tentang makanan tradisional tersebut. Membuat video pendek tentang makanan tradisional favorit. Membawa makanan tradisional untuk dinikmati bersama. Mewarnai gambar makanan tradisional. Melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan, Titi Nurohmah menyimpulkan bahwa: "90% orang tua mengetahui makanan tradisional Sunda, dan 55% di antaranya pernah menyajikannya dalam hidangan sehari-hari.  Penelitian ini menyoroti peran penting orang tua dalam memperkenalkan makanan tradisional Sunda kepada anak-anak sejak dini sebagai upaya pelestarian budaya. Selain menyajikan makanan tradisional dalam hidangan sehari-hari, orang tua juga bisa memperkenalkannya dengan mengajak anak berbelanja makanan tradisional, memasak makanan tradisional bersama, dan lainnya. Baca juga:PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD Seperti dalam modul ajar di atas, siswa tidak hanya diajak untuk belajar di sekolah. Namun, mereka juga diajak untuk belajar dari rumah bersama orang tua. Semoga dengan kerja sama yang solid, guru dan orang tua bisa melestarikan hasil budaya daerah dengan mengajak siswa belajar dan bermain dengan tema makanan tradisional. MARBEL TK DAN PAUD: Aplikasi belajar anak disajikan dalam tema yang menarik dan lengkap     Sumber Referensi: Venti Diana Novitasari & Meirina Lani Anggapuspa. (2022). Perancangan Buku Ilustrasi Makanan Tradisional Khas Kota Surabaya untuk Anak Usia 9-12 Tahun [1] Titi Nurohmah. (2022). Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Makanan Tradisional Sunda pada Anak Usia Dini [2]

Selasa, 25 Maret 2025 | Edukasi

Modul Ajar Tema Tradisi Silaturahmi di Hari Lebaran untuk PAUD  dan SD ini mengajarkan anak tentang tradisi silaturahmi di hari raya Lebaran. Mengapa tradisi ini perlu diajarkan kepada anak usia dini? Taufiq Fadhilah berkata, "Silaturahmi adalah kunci pembuka pintu surga, karena dengan silaturahmi, kita saling memaafkan dan membersihkan hati dari dendam." Melalui modul ajar ini, siswa akan diajak memahami pentingnya silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di hari Lebaran atau hari raya Idul Fitri. Siswa akan diajak untuk memahami bahwa silaturahmi adalah salah satu tradisi yang perlu dilestarikan sampai kapan pun. Karena dengan melakukannya, setiap anggota keluarga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan saling memaafkan, sehingga tidak ada rasa dendam dan menjaga hubungan tetap baik di kemudian hari. Baca juga: PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD A. Kegiatan Pembuka Guru mengajak siswa menonton film atau mendengarkan cerita tentang makna tradisi silaturahmi. Guru bertanya menanyakan siswa tentang kebiasaan apa saja yang dilakukan di saat merayakan hari Lebaran. Guru menjelaskan bahwa merayakan lebaran bukan hanya tentang mensyukuri ibadah puasa yang berhasil dijalankan. Namun, siswa juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga tali persaudaraan dengan kerabat dekat. Guru menampilkan video singkat tentang keluarga yang sedang melakukan silaturahmi. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran B. Kegiatan Inti Bermain peranSiswa secara berkelompok berperan sebagai ayah, ibu, dan anak yang sedang mengunjungi eyang. Bercerita pengalamanSiswa menceritakan pengalaman melakukan silaturahmi kepada kerabat dekat atau tetangga, dan apa yang mereka lakukan saat bersilaturahmi. Menonton video kisah teladanSiswa menonton kebiasaan baik seorang tokoh atau nabi dalam menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan kerabat. Simulasi saling memaafkanSiswa secara berkelompok mempraktikkan cara bermaafan dan memberikan kalimat positif atau mengucapkan doa yang baik untuk teman. Membuat kartu ucapan Siswa membuat kartu ucapan selamat Lebaran sederhana, yang nantinya diberikan kepada teman. Mewarnai gambar keluargaSiswa diajak mewarnai gambar-gambar anggota keluarga atau sebuah keluarga besar yang sedang berkumpul. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Topik: Berwisata di Hari Lebaran - Kurikulum Merdeka Belajar C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Siswa diajak untuk berdiskusi dengan memberikan pertanyaan reflektif, misalnya tentang apa manfaat silaturahmi, mengapa kita harus saling memaafkan, dan apa saja manfaat menjaga hubungan baik dengan sesama. Siswa diberi tugas untuk meminta maaf kepada orang tua atau saudara di rumah dan menulis cerita atau membuat ilustrasi dari pengalaman mereka saat saling memaafkan. Beberapa tugas lain yang bisa diberikan kepada siswa adalah melengkapi jurnal kegiatan 1 minggu kegiatan di hari Lebaran. Dalam jurnal ini, siswa diminta untuk mengisi kegiatan baik yang bisa dilakukan di hari Lebaran, misalnya mengunjungi eyang, bersalaman serta bermaaf-maafan dengan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Imam Bukhar mengatakan, "Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan dan diberkahi rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung hubungan dengan kerabatnya. Semoga dengan mengajarkan siswa tentang makna bersilaturahmi, mereka akan semakin menjadi anak yang gemar berteman dan menjaga hubungan baik, serta mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah. Ajak Si Kecil Menonton RIRI (Cerita Anak Interaktif) selama libur Lebaran! Pasti makin happy! Sumber Referensi: Taufiq Fadhilah. (2024). 20 Kata Mutiara Indahnya Silaturahmi dalam Islam yang Menyentuh dan Penuh Makna, Bagikan di Momen Halal Bihalal Idul Fitri! [1] Imam Bukhari. (2024). Idul Fitri Jadi Momen Silaturahmi, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW [2]

Senin, 10 Maret 2025 | Edukasi

Hai para guru sahabat Educa, Modul Ajar Harian untuk PAUD usia 4-6 tahun dengan pendekatan Deep Learning ini mengajak anak didik bertamasya ke Kebun Raya sambil mengenal berbagai jenis tanaman. Melalui kegiatan ini, anak-anak juga belajar tentang keanekaragaman tanaman dan pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan pembelajaran dengan tema atau topik “Pergi ke Kebun Raya” bisa dilakukan dalam 1 atau 2 pertemuan. Koleksi LKA Gratis dari Educa Studio tema Tanaman dan Tema Lengkap Lainnya  Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah agar anak dapat mengenal berbagai jenis tumbuhan di Kebun Raya, menyebutkan manfaat tanaman bagi kehidupan, mengekspresikan pengalaman tamasya melalui gambar atau cerita, serta berinteraksi dengan teman dan guru dengan sopan selama kegiatan. Berikut ini adalah urutan kegiatan pembelajaran dari materi ini: A. Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan pembuka (30 Menit) Guru mengajak anak didik menonton video tentang kebun raya, lalu berdiskusi tentang apa itu kebun raya. Kemudian, anak didik diajak bernyanyi bersama lagu "Lihat Kebunku" untuk membangkitkan semangat anak didik. Anak didik menjelaskan pengertian “Kebun Raya” menurut pengetahuan mereka sendiri. Baca juga:Tugas PROYEK SEDERHANA untuk PAUD / TK TEMA TANAMAN 2. Kegiatan inti pilihan (60 Menit) Pada kegiatan inti, guru bisa mengajak anak didik melakukan aneka kegiatan pilihan berikut ini: Menjelajah Kebun Raya: Anak didik bermain peran sebagai “penjelajah Kebun Raya” dengan mengamati bentuk, warna, dan ukuran berbagai tanaman di kebun sekolah. Mereka mencium aroma daun/bunga, merasakan tekstur dengan tangan, lalu menggambar tanaman yang paling menarik bagi mereka. Beraktivitas dengan tema "Petani yang Rajin": Anak didik menanam biji atau bibit tanaman dalam pot mini, lalu menyiramnya dengan air. Mereka diajak merawat tanaman tersebut dan mengamati pertumbuhannya dari hari ke hari. Mencetak bentuk motif daun: Anak didik memilih daun dengan bentuk unik, lalu mencetaknya di kertas menggunakan cat air atau krayon. Setelah itu, mereka membandingkan hasil cetakan dan mendiskusikan perbedaan bentuk serta pola urat daun. Eksperimen mini air dan daun: Anak didik membandingkan daun yang berbeda dengan meraba, mencium, dan merasakan bentuknya. Mereka mencoba meneteskan air di atas daun untuk melihat apakah air meresap atau mengalir, lalu mendiskusikan hasilnya. Mendengarkan suara alam via audio: Anak didik duduk diam sejenak untuk mendengarkan suara daun yang tertiup angin, kicauan burung, atau suara serangga. Setelah itu, mereka menirukan suara-suara tersebut dengan suara mereka sendiri atau alat musik sederhana. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Tanaman Buah, Manfaat Tumbuhan  Permainan tebak-tebakan tentang tanaman atau bagian tanaman: Guru memberi petunjuk tentang sebuah tanaman. Anak didik menebak tanaman yang dimaksud dan mencari tanaman serupa di sekitar mereka. Merangkai bunga: Anak didik memilih berbagai bunga, dahan, ranting, daun, akar, dan bagian tanaman lain yang tersedia, lalu menyusunnya menjadi rangkaian sederhana. Setelah itu, mereka mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. Membuat kolase daun "Seni dari Alam": Anak didik mengumpulkan berbagai jenis daun kering, lalu menempelkannya di kertas untuk membuat kolase berbentuk pohon atau hewan. Mereka kemudian membandingkan hasil karya satu sama lain dan menceritakan tentang daun yang mereka gunakan. Membuat mahkota daun: Anak didik mengumpulkan daun beragam bentuk, lalu menempelkannya pada kertas atau pita untuk dijadikan mahkota. Setelah selesai, mereka mengenakan mahkota dan bermain peran sebagai raja atau ratu hutan yang menjaga tanaman. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH Tema / Topik: Tanaman Hias, Belajar Tumbuhan untuk PAUD 3. Kegiatan akhir / refleksi (30 Menit) Anak didik bercerita tentang pengalaman mereka selama kegiatan, sementara guru memberikan pujian dan umpan balik positif. Kegiatan ditutup dengan doa dan lagu penutup. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik Bunga, Tumbuhan Guru PAUD sahabat Educa, Kurikulum deep learning dalam pembelajaran tema Kebun Raya memungkinkan anak didik untuk belajar secara mendalam melalui pengalaman langsung dan eksplorasi nyata. Dengan pendekatan ini, anak tidak hanya mengenal berbagai jenis tanaman, tetapi juga memahami manfaatnya serta membangun keterampilan berpikir kritis, sosial, dan emosional. Melalui kegiatan yang interaktif dan menyenangkan, anak-anak semakin termotivasi untuk menjaga lingkungan dan menghargai keanekaragaman hayati sejak dini. Marbel TK dan PAUD: Teman Belajar dan Bermain Si Kecil   

Senin, 03 Maret 2025 | Edukasi

Pantai adalah tempat wisata yang indah dengan pasir lembut, ombak yang bergulung, dan angin sepoi-sepoi. Dalam Modul Ajar Harian atau RPPH kali ini, anak didik PAUD berusia 4-6 tahun akan diajak untuk akan mengenal keindahan pantai serta berbagai aktivitas seru dan menyenangkan yang bisa dilakukan di sana. Anak didik diharapkan dapat mengenali ciri-ciri pantai serta berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di sana. Mereka juga akan belajar pentingnya menjaga kebersihan pantai. Selain itu, kegiatan ini membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar melalui permainan serta aneka kegiatan bertema pantai. Baca juga:MODUL AJAR Tema / Topik: KEBUN BINATANG, Liburan ke Tempat Wisata | RPPH PAUD / TK Usia 4-5 Tahun A. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10-15 Menit) Guru mengajak bernyanyi lagu tentang pantai (misal: Asyiknya Berekreasi atau Saya Mau Tamasya), dan mendiskusikannya bersama anak didik. Anak didik diajak menonton video dan mendiskusikannya dengan pertanyaan:a. "Siapa yang pernah ke pantai?" b. "Apa saja yang bisa kita lihat di pantai?" Anak didik mendengarkan penjelasan guru agar memahami bahwa pantai adalah salah satu tempat wisata yang menyenangkan. Baca juga:6 Kegiatan Pembuka Kelas PAUD yang Seru dan Menyenangkan 2. Kegiatan inti pilihan (40-50 Menit) Eksperimen sederhana: Guru mengajak anak didik mencampur garam dengan air, lalu mencicipinya untuk mengenal rasa air laut dan memahami perbedaan air tawar dan air laut. Bermain mencari harta karun: Guru menyembunyikan benda kecil seperti kerang mainan atau kertas bergambar dalam pasir, lalu anak didik mencarinya. Saat menemukan benda tersebut, anak didik mengucapkan atau mendefinisikan nama benda atau makhluk tersebut. Berjalan di atas batu karang: Anak didik berjalan di atas berbagai tekstur yang dibuat dari kain, busa, atau batu buatan untuk mensimulasikan berjalan di atas batu karang di pantai. Kegiatan ini membantu melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh mereka. Melukis pemandangan pantai: Anak didik melukis pemandangan pantai menggunakan cat air atau krayon. Mereka dapat menggambar matahari, laut, pasir, ombak, dan benda-benda lainnya yang ada di pantai untuk melatih kreativitas dan koordinasi tangan. Baca juga:Liburan bersama Gim MARBEL: Jutaan Anak Indonesia Memainkannya Simulasi wisata pantai: Anak didik bermain peran sebagai wisatawan yang berlibur ke pantai sambil belajar menjaga kebersihan lingkungan dan memahami aturan bermain aman di pantai. Permainan motorik kasar: Anak didik bermain lompat ombak dengan melompat di atas garis bergelombang seperti ombak untuk melatih koordinasi dan keseimbangan tubuh. Mereka juga berlatih berjalan di atas “garis pantai” menggunakan keseimbangan dengan mengikuti garis yang dibuat di lantai sebagai jalur pantai. Menangkap ikan kertas: Anak didik bermain menangkap ikan kertas menggunakan jaring atau penjepit untuk melatih koordinasi tangan dan mata. Bercerita tentang keamanan di pantai: Guru mengajak anak didik menyanyikan lagu bertema pantai dan mendongeng tentang kehidupan di pantai serta pentingnya bermain aman di pantai. Kegiatan eksplorasi: Anak didik bermain pasir menggunakan pasir kinetik atau pasir buatan dari tepung dan minyak untuk merasakan teksturnya dan membentuk berbagai bentuk. Mereka juga mengenal benda-benda yang ada di pantai, seperti kerang, pasir, ombak, dan matahari, melalui media slide gambar. Kreativitas & motorik halus: Anak didik membuat kolase gambar pantai dengan menggunakan kertas warna, pasir, dan kapas untuk membentuk awan, pasir, dan laut. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Berlibur ke Puncak Pegunungan - Tema : Tamasya Itu Menyenangkan - Kurikulum Merdeka Belajar 3. Kegiatan penutup (10-15 Menit) Guru mengajak anak-anak merefleksikan pembelajaran hari ini dengan bertanya tentang apa yang mereka pelajari, lalu menyanyikan lagu penutup bertema laut bersama-sama. Setelah itu, anak-anak diajak merapikan alat permainan dan mencuci tangan. Melalui kegiatan ini, anak didik tidak hanya mengenal keindahan pantai, tetapi juga belajar menjaga kebersihan dan keselamatan saat bermain. Semoga pengalaman ini semakin menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap alam dan indahnya ciptaan Tuhan.  MARBEL TK DAN PAUD: Ada Banyak Gims Menarik dan Edukatif untuk si Kecil    

    • ...