Berkomunikasi atau berbicara adalah salah satu keterampilan yang penting untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, serta memperluas circle pergaulan kita. Dengan cara berkomunikasi yang baik kita akan mampu membuat orang lain merasa nyaman, sehingga kita bisa menjalin relasi atau kerjasama dengan lebih banyak orang. Tentunya hal ini juga akan membuka banyak kesempatan bagi kita untuk berbagi ilmu, berkolaborasi dalam pembuatan karya, dan banyak kesempatan lainnya. Dilansir dari Haiilo.com, Valène Jouany mengatakan bahwa keberhasilan dalam berkomunikasi membantu kita lebih memahami orang lain dan situasi di sekitar. Komunikasi yang baik membantu kita mengatasi keberagaman, membangun kepercayaan serta rasa hormat, menciptakan suasana yang kondusif untuk berbagi ide kreatif, dan membantu kita untuk dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan baik. Sobat Marbel, inilah beberapa skills berkomunikasi yang perlu dikembangkan agar kita bisa memiliki relasi yang luas dan kuat, dimana hal ini sangat penting di era digital seperti sekarang. 1. Menyebutkan Nama Terlihat sederhana, tapi menyebutkan nama adalah hal yang penting. Seseorang akan merasa lebih dihargai saat kamu menyebutkan nama lawan bicaramu. Ada suatu kedekatan dan keakraban yang bisa meningkatkan semangat serta kenyamanan lawan bicara, saat kamu menyebutkan namanya. Dongeng dipercaya mampu mengembangkan keterampilan berkomunikasi. Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio punya sebuah karya video dongeng terbaru. Yuk, tonton videonya di koleksi dongeng Riri, Cerita Anak Interaktif! 2. Berikan Salam dan Sapaan Ucapkanlah salam dan sapaan saat hendak memulai suatu pembicaraan. Kamu juga bisa menanyakan kabar kepada lawan bicaramu. Kebiasaan ini perlu dilakukan untuk membangun suasana nyaman terlebih dahulu, sebelum kamu memulai suatu topik pembicaraan yang serius atau penting. 3. Memahami Siapa Lawan Bicara Bila kamu berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari kamu, tentu saja kamu harus bisa membawa diri. Kamu harus bisa berbicara dengan nada bicara yang baik dan kata-kata yang sopan, apalagi saat kamu berkomunikasi dengannya di acara-acara formal. 4. Ringan dalam Mengucap Maaf, Tolong, Terima kasih Kamu harus membiasakan diri untuk tidak malu atau gengsi dalam mengucapkan kata maaf, tolong, dan terima kasih. Tiga kata ini dipercaya mampu membawa hubungan satu orang dengan orang lain menjadi semakin baik dan akrab. Kalau kamu terbiasa mengucapkan "tiga kata ajaib" ini, maka akan menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai antar teman. Lagu di bawah ini membantumu memahami manfaat mengucapkan kata "maaf", "tolong", dan "terima kasih". Yuk ditonton di kanal Youtube Educa Studio. 5. Sikap Hormat saat Orang Lain Berbicara Saat lawan bicaramu sedang berbicara dengarkanlah ia dengan seksama. Jangan lupa untuk memperhatikan wajah atau mata lawan bicaramu. Berikan tanggapan di saat yang tepat, serta hindarilah menyela pembicaraan. Biarkanlah lawan bicaramu menyelesaikan apa yang ingin ia utarakan. 6. Selipkan Humor Agar suasana pembicaraan tidak terlalu tegang, kamu bisa menyelipkan sedikit humor. Usahakanlah agar humor tersebut tidak menyinggung perasaan lawan bicara kita. Sebelum menyelipkan humor, pastikan kamu sudah memahami lawan bicaramu. Karena terkadang selera humor setiap orang bisa berbeda-beda. Saat yang tepat untuk menyelipkan humor adalah ketika lawan bicaramu sudah terlihat nyaman denganmu dan tidak ada suasana tegang. Memang membutuhkan kepekaan untuk bisa menciptakan humor yang pas dan di saat yang tepat. Namun, bila lawan bicaramu sudah terlihat kurang nyaman dengan candaanmu, sebaiknya kamu kembali ke arah pembicaraan yang serius. Baca juga: 1. Peran Orang Tua dalam Pengembangan Literasi Anak Usia Dini 2. Inilah 6 Cara Melatih Keterampilan Anak dalam Mendengarkan 7. Bersikap Fleksibel Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Terkadang kamu harus bisa membawa diri untuk bisa menyesuaikan kepada siapa kamu sedang mengobrol. Di awal pembicaraan kamu harus bisa bersikap sopan dan menghargai lawan bicaramu. Bila lawan bicaramu sedikit berbicara, kamu bisa membukanya dengan memberikan pertanyaan atau bercerita. Setelah lawan bicaramu mulai aktif berbicara kamu harus bisa menjadi pendengar yang baik, serta berusaha untuk tidak mendominasi pembicaraan. Jangan lewatkan promo gratisan dan diskon terbaru produk-produk dari Educa Studio. Silakan cek di sini! 8. Gaya Bercerita yang Baik Saat kamu menceritakan atau menjelaskan sesuatu kamu harus bisa memastikan bahwa lawan bicaramu memahami apa yang kamu sampaikan. Itulah pentingnya memperhatikan raut wajah orang yang kamu ajak bicara. Orang yang memahami dan tertarik dengan topik pembicaraanmu biasanya akan menunjukkan raut wajah yang berseri atau tidak mengerutkan keningnya. Ia akan terlihat nyaman dengan apa yang kamu bicarakan dan memperhatikanmu dengan seksama saat berbicara (tidak sering membuang muka). Sobat Marbel, seseorang yang memiliki tatat bahasa yang baik, sopan, ramah, dan terampil dalam membawa diri akan menimbulkan kesan yang baik kepada siapa pun dan di mana pun ia berada. Mari kita perbaiki keterampilan berkomunikasi kita, agar semakin banyak teman dan relasi, sehingga bisa membuka kesempatan untuk bisa berkolaborasi dan membuka pintu rezeki. Semangat belajar dan mengembangkan diri! Mau mengasah keterampilan berbicara dan membuat konten-konten edukasi dengan berbasis digital? Yuk, gabung di Kelas Kreator Gamelab.id Sumber Referensi: 1. Jouany, V. (2022). Top 5 communication skills and how to improve them [1] 2. Freepik.com. (2022). Beautiful young girls white background [2] 3. Freepik.com. (2022). Two study girl talking each other park [3]
Belajar memasak ternyata memiliki banyak manfaat yang bisa meningkatkan aneka soft skills-mu. Sobat Marbel, setelah kamu membaca artikel ini, kamu pasti akan termotivasi untuk belajar memasak. Mengapa? Dikutip dari Seriouskids.com.au, Renae mengatakan bahwa kegiatan memasak membantu mengajarkan begitu banyak keterampilan, termasuk keterampilan hidup dan dapat membantu menumbuhkan sikap menghargai makanan. Selain itu, masih banyak soft skills yang akan berkembang saat kamu belajar memasak. Apa saja itu? 1. Meningkatkan Kepercayaan Diri Apapun jenis makanan yang kamu masak secara mandiri, kamu pasti akan menjadi orang pertama yang mencicipinya. Kamu pasti akan merasa bangga bila hasil masakanmu cukup enak. Setelah itu, kamu bisa meminta Ayah, Bunda, atau kerabat dekat untuk mencicipi makanan yang kamu masak. Kamu akan terlatih untuk menerima masukan dari orang-orang terdekat, agar bisa memasak makanan dengan kualitas yang lebih baik. Tentu saja, hal ini akan melatih mental kamu untuk menjadi pribadi yang semakin percaya diri, serta kuat mental saat menerima kritikan atau masukan yang membangun. Dongeng edukasi ini karya Bapak Andi Taru dan Tim Kreatif Educa Studio ini akan membuatmu semakin paham cara mengembangkan kepercayaan dirimu! 2. Melatih Keterampilan Membuat Keputusan Karena aktivitas ini hanya sebatas hobi, maka kamu perlu memutuskan berapa kali kamu harus memasak dalam seminggu. Kamu juga perlu menentukan jadwal kapan kamu harus berbelanja. Saat memasak, kamu juga harus memutuskan takaran bumbu masak dan bahan dasar masakan yang akan kamu buat. Terkadang kamu harus membuat takaran sendiri yang sesuai dengan selera kamu. Bila kamu suka makanan yang asin atau gurih, terkadang kamu harus menambahkan lebih banyak garam. Segala keputusan yang kamu buat, akan menentukan kualitas hasil masakanmu. Semakin kamu sering melakukan hobi ini, kamu akan semakin terampil dalam membuat keputusan, untuk mendapatkan hasil masakan terbaik. 3. Melatih Kemampuan Menghindari Stres Aneka kegiatan positif sangat dibutuhkan ketika suasana hatimu kurang baik. Memasak bisa menjadi salah satu pilihan yang baik. Dilansir dari Dana-farber.org, dikatakan bahwa memasak melibatkan indera kita, memasak memiliki kemampuan untuk mengaktifkan ingatan. Aroma hidangan mungkin mengingatkanmu pada rumah nenek, atau mungkin restoran atau tempat liburan favoritmu. Membiarkanmu tenggelam dalam kenangan ini saat memasak adalah cara terapeutik untuk menghilangkan stres dan meningkatkan suasana hati. Kamu bisa bermain aneka gim edukasi di Playstore sebagai sarana belajar dan hiburan. 4. Mengembangkan Kognitif Kemampuan kognitif adalah keterampilan berpusat pada otak yang mengendalikan seseorang dalam melakukan tugas apapun, dari yang sederhana hingga yang paling kompleks. Di dalam sebuah artikel pada platform Scoe.org, dijelaskan bahwa memasak memungkinkan anak-anak untuk menggunakan pengetahuan yang mereka miliki dan menerapkannya dengan menghitung, mengukur, mengikuti urutan, mengikuti petunjuk, dan sebab akibat. Dengan memasak, kamu akan semakin optimal dalam melakukan tugas-tugas yang melibatkan kinerja otak. Baca juga: 1. 6 Ciri Anak Cerdas dan Cara Menstimulasi Kecerdasannya. Kamu Salah Satunya? 2. Inilah 7 Ciri Anak Usia Dini yang Memiliki Kecerdasan Berbahasa dan Cara Membimbingnya! 5. Meningkatkan Kreativitas Saat kamu memasak nasi goreng, kamu bisa menambahkan daging sapi dan sosis sebagai agar lebih lezat dan menggoda. Di lain waktu, kamu bisa memasak nasi goreng dengan topping daging ayam dan telur mata sapi. Kamu bisa menamai sendiri aneka versi nasi goreng buatanmu dengan nama yang unik. Kamu juga bisa mendekorasi hasil masakanmu dengan aneka lalapan, misalnya potongan ketimun dan sayur kol agar terlihat menjadi lebih indah. Kamu juga bisa belajar cara memotong ketimun atau jenis sayur lain menjadi bentuk-bentuk yang unik dengan peralatan yang banyak dijual di toko-toko. Kreativitas kamu akan semakin berkembang bila kamu rutin melakukan aktivitas belajar memasak. Tingkatkan kreativitasmu dengan aneka craft yang sudah disusun tematis di Duniabelajaranak.id 6. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi dan Berinteraksi Kamu bisa bergabung pada sebuah komunitas yang beranggotakan anak-anak yang hobi memasak. Kamu bisa berbagi aneka pengetahuan tentang resep masakan, menu makanan, dan hal-hal yang berhubungan dengan proses masak memasak. Kamu akan semakin terbiasa dengan pentingnya kehidupan sosial dengan melakukan hal ini. Ajaklah teman, kerabat, atau anggota keluargamu untuk memasak bersamamu. Kegiatan memasak bersama memungkinkan kita untuk melakukan komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga kecerdasan sosial dan bahasamu pun akan berkembang. 7. Meningkatkan Kepedulian untuk Hidup Sehat Saat kamu berbelanja bahan-bahan untuk memasak, kamu pasti akan memilih tempat-tempat yang terjaga kebersihannya. Kamu perlu merawat bahan-bahan untuk memasak agar tetap bersih dan segar. Sebelum memasak, beberapa bahan makanan, khususnya sayur-sayuran atau buah-buahan perlu kamu cuci terlebih dahulu. Alat-alat untuk memasak pun perlu kamu rawat dengan baik agar tidak kotor dan tidak mudah rusak. Alat-alat masak yang karatan akan membawa dampak yang kurang baik untuk hasil masakan, bila digunakan untuk memasak. Apalagi bila masakan yang kamu buat akan dihidangkan untuk orang lain. Kamu pasti perlu mempersiapkannya dengan baik serta terjaga kebersihan dan kesehatannya. Bayangkan saja bila kelak dirimu akan sekolah di luar kota atau di luar negeri. Kalau kamu bisa memasak sendiri, tentu kamu bisa lebih hemat dan bisa menabung uang lebih banyak. Kamu tidak perlu bingung mau jajan di mana. Mau cewek atau cowok, semua perlu belajar memasak sedini mungkin. Semangat belajar, Sobat marbel! Sumber Referensi: 1. Scoe.org. (2022). Benefits of cooking with preschooler [1] 2. Blog.dana-farber.org. (2020). How cooking can help relieve stress [2] 3. Freepik.com (2022). Happy mum teach her daughter chopping vegetable [3] 4. Freepik.com (2022). Isolated portrait cute teenage boy learning how make [4] 5. Seriouslykids.com.au. (2022). Skills that can be-learnt through cooking [5] Ingin belajar jadi konten kreatof hebat seperti Kakak-Kakak tim Kreatif di Educa Studio? Cukup menyediakan Laptop/PC dan koneksi internet, bisa belajar langsung dengan expert di bidangnya bersama Gamelab.id
Sobat Marbel, melakukan kerja kelompok adalah salah satu variasi pembelajaran yang digemari oleh siswa. Selain menjadi aktivitas favorit para siswa, melakukan kerja kelompok memiliki banyak manfaat. Dilansir dari Cmu.edu, Caruso dan Woolley berpendapat bahwa melakukan kerja kelompok dapat membantu siswa mengembangkan sejumlah keterampilan yang nantinya sangat penting dalam dunia kerja. Apa saja manfaat yang bisa kamu dapatkan saat melakukan kerja kelompok? 1. Mencegah Tumbuhnya Karakter Antisosial Saat melakukan kerja kelompok kamu mendapatkan kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman satu kelompok. Kamu juga dituntut untuk bisa mengerjakan bagianmu untuk mendapatkan hasil terbaik bagi teman-teman dalam satu kelompok. Kamu akan terlatih menjadi pribadi yang tidak egois dan peduli dengan orang lain. Memiliki sahabat juga bisa mencegah tumbuhnya sifat antisosial. Yuk, belajar jadi anak yang suka berteman dengan media dongeng di bawah ini! 2. Belajar Menjadi Pendengar yang Baik Kalau kamu terpilih menjadi ketua dalam kelompokmu, kamu harus bisa mendengarkan pendapat dari setiap anggota. Namun, kalau kamu menjadi anggota dalam kelompok, kamu harus mendengarkan instruksi dari ketua kelompok dengan seksama. Bila antara ketua dan anggota anggota kelompok bisa berinteraksi dengan baik, maka kerja kelompok bisa dipastikan berjalan dengan baik dan lancar. Kamu pun akan semakin tumbuh menjadi anak yang mampu menjadi pendengar yang baik dan bersikap bijaksana dalam memperhatikan orang yang sedang berbicara. 3. Meningkatkan Keterampilan Berkolaborasi Dilansir dari Teaching.cornell.edu, seorang pakar pendidikan mengatakan bahwa manfaat pembelajaran kolaboratif meliputi: pengembangan pemikiran tingkat tinggi, komunikasi lisan, manajemen diri, dan keterampilan kepemimpinan. Saat melakukan kerja kelompok pasti ada ketua dan para anggotanya. Semua harus bisa berkomunikasi dengan cara yang baik agar tugas bisa terselesaikan dengan lancar. Kamu juga bisa berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman, serta hal-hal yang berhubungan dengan potensimu untuk menghasilkan karya yang semakin berkualitas. Banyak perusahaan besar bisa semakin berkembang karena berawal dari sebuah tim kecil yang terampil dalam berkolaborasi. Jadi, belajarlah cara berkolaborasi mulai dari sekarang! Latih keterampilan berkolaburasi untuk membuat konten kreatif, edukatif, dan berbasis digital bersama Kelas Kreator Gamelab.id. 4. Mengembangkan Sikap Bertanggung Jawab Saat melakukan kerja kelompok apapun yang kamu kerjakan akan mempengaruhi hasil dari teman-teman dalam satu kelompok. Jadi kamu akan terpacu untuk melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Karena bila kamu mengerjakan tugas atau bagianmu seenaknya sendiri, kamu bisa mendapatkan teguran dari teman-temanmu dalam satu kelompok. 5. Mengembangkan Keterampilan Beradaptasi Di sebuah sekolah tempat kamu belajar, tentu kamu punya teman dekat atau sahabat. Namun, biasanya gurumu akan membagi kelompok secara acak. Sehingga siapapun anggota kelompokmu, kamu harus bisa menerima mereka apa adanya dan bersedia bekerja sama dengan baik, untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Di masa depan kadang kamu akan ditempatkan di sebuah lingkungan atau tempat kerja yang tidak bisa kamu pilih. Kamu juga akan memiliki rekan baru yang harus kamu kenal dengan baik, agar bisa bekerja sama dengan baik. Di saat inilah keterampilan beradaptasi sangat kamu perlukan. Selain keterampilan, kamu perlu mengembangkan karaktermu. E-book Dongeng-dongeng di bawah ini bisa kamu baca untuk kembangkan karaktermu! 6. Berlatih Fokus dan Mengontrol Emosi Saat melakukan kerja kelompok pasti kamu akan merasa senang, karena kamu mendapatkan kesempatan untuk mengobrol dengan teman-teman satu kelas. Namun, tentu saja kamu harus bisa mengontrol emosi atau rasa senang kamu. Walaupun suasana santai tetap dibutuhkan, tapi kamu harus bisa tetap fokus mengerjakan tugasmu dengan baik dan mengemukakan pendapatmu secara serius. Saat pendapatmu kurang bisa diterima, kamu juga harus bisa bersabar. Berikan kesempatan kepada ketua untuk bisa membuat keputusan yang terbaik. Sobat Marbel, masih mau mengerjakan tugas kelompok seenaknya sendiri? Yuk, kerjakan tugas kelompokmu sebaik mungkin dan lakukan usaha yang terbaik, demi hasil yang maksimal! Manfaatnya pun pasti akan semakin kamu rasakan! Selamat belajar! Baca juga: 1. Mengajarkan Kerja Sama kepada Anak? Ternyata Mudah Sekali 2. 7 Kegiatan Berkelompok di PAUD yang Heboh dan Menyenangkan Sumber Referensi: 1. Teaching.cornell.edu. (2021). Collaborative learning [1] 2. Cmu.edu (2023). What are the benefits of group work [2] 3. Freepik.com (2022). What are the benefits of group work [3]